SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Disusun Oleh
1710070100119
Telah Disetujui
Padang,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Penguji 1 Penguji 2
() ()
i
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Padang,
Yang membuat pernyataan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Skripsi ini.Penulisan Skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan Skripsi ini tanpa bantuan dan
terselesaikannya skripsi ini. Bersama ini saya menyampaikan terima kasih yang
2. dr. Tia Reza Sp.OG dan dr. Vina Tri Septiana Sp.Rad selaku dosen
3. dr. dan dr. selaku dosen penguji yang telah menyediakan waktu, tenaga,
Skripsi ini.
4. Kedua orang tuasaya yang tercinta dan terkasih papa Ilyas dan ibu Mar,
kakak-kakak dan abang-abang saya Nel, Linda, Dodi, Meri, Anton yang
selalu mendoakan saya demi kelancaran skripsi ini, serta keluarga yang
5. Indah, Adinda, Bunga, Dila, Sefty yang telah membantu dan memberikan
iii
motivasi serta saran dalam proses sidang maupun penelitian.
7. Serta pihak lain yang tidak mungkin saya sebutkan satu-persatu atas
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu.Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Padang,
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
BAB IV METODE PENELITIAN.....................................................................26
4.1 Ruang Lingkup Penelitian............................................................................27
4.2 Jenis Penelitian.............................................................................................27
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................27
4.4 Populasi dan Sampel....................................................................................27
4.4.1 Populasi Target......................................................................................27
4.4.2 Populasi Terjangkau..............................................................................27
4.4.3 Kriteria Sampel......................................................................................28
4.4.4 Besar Sampel.........................................................................................28
4.5 Defenisi Operasional....................................................................................29
4.6 Cara Pengumpulan Data...............................................................................30
4.6.1 Bahan.....................................................................................................30
4.6.2 Jenis Data...............................................................................................30
4.7 Alur Penelitian..............................................................................................32
4.8 Cara Pengolahan Data dan Analisi Data......................................................32
4.9 Etika Penelitian.............................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................34
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
pelayanan kebidanan pada ibu hamil. Angka kematian ibu (AKI) menggambarkan
jumlah ibu yang meninggal dari suatu resiko pada saat proses persalinan serta
penanganan pada saat obstetrik, dan komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan
kematian ibu di seluruh dunia sebanyak 303.000 jiwa. Setiap hari terjadi kematian
ibu sebanyak 830 per 100.000 akibat kehamilan dan persalinan. Di negara
berkembang kematian ibu terjadi sekitar 99%, sedangkan di negara maju angka
Angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2018 berada di angka 305 per 1000
kelahiran, angka tersebut yang semakin meningkat dari tahun 2015 yang hanya
sebanyak 126 per 100.000 kelahiran hidup. Kemenkes RI 2014 mencatat penyebab
antepartum ini adalah plasenta previa, solusio plasenta, dan vasa previa.3,2
9
Dari seluruh kasus perdarahan antepartum yang terjadi penyebab tersering
adalah plasenta previa. Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu
di segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan
lahir.1 Perdarahan tanpa rasa sakit, merupakan gejala klinis yang khas pada plasenta
previa yang biasanya timbul pada trimester kedua atau setelahnya. Komplikasi pada
ibu dan janin dapat terjadi jika tidak cepat diatasi. Pada ibu dapat terjadi syok hebat
dan anemia akibat yang ditimbukan dari perdarahan antepartum hingga dapat
menyebabkan kematian pada ibu dan janin. Selama proses persalinan, plasenta previa
dapat menyebabkan robeknya jalan lahir, prolaps tali pusat, perdarahan intrapartum,
riwayat seksio sesaria, usia kehamilan, kehamilan ganda dan riwayat plasenta previa. 5
Penelitian yang dilakukan oleh Nia Nurzia (2016) tentang hubungan usia dan paritas
ibu dengan kejadian plasenta previa diruang kebidanan RSUD Raden Mattaher
provinsi Jambi tahun 2015. Hasil penelitian didapatkan bahwa usia dan paritas
control dengan pendekatan retrospektif. Didapatkan usia <20 dan >30, dari 76 ibu
terdapat 53 ibu (69,7%) dengan usia beresiko <20 tahun dan >35 tahun dan 23 ibu
(30,3%) dengan usia tidak beresiko 20 tahun – 35 tahun yang mengalami plasenta
previa. Sedangkan pada paritas menunjukan bahwa dari 76 ibu terdapat 56 ibu
(73,7%) dengan paritas beresiko 1 atau >3 dan 20 ibu (26,3%) dengan paritas tidak
10
menunjukan bahwa dari 76 ibu terdapat 28 ibu (36,6%) dengan paritas beresiko dan
48 ibu (63,2%) dengan paritas tidak beresiko yang tidak mengalami plasenta previa. 6
Karena tingginya angka kematian ibu karena perdarahan yang disebabkan oleh
Anemia merupakan masalah terbesar dari seluruh ibu hamil di seluruh dunia
karena pada saat ibu hamil jumlah zat besi sangat diperlukan dalam jumlah yang
banyak untuk memproduksi hemoglobin, dan jumlah darah akan meningkat menjadi
20-30% lebih banyak dari sebelum dia hamil karena ibu akan membagi jumlah darah
Dari data yang di input di ruangan KIA RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah)
Syekh Yusuf Gowa tercatat pasien dengan anemia dan plasenta previa pada tahun
2018 di bulan januari terdapat 1 orang mengalami partus pervaginam dengan anemia
dari 322 pasien yang ada, di kamar bersalin pada bulan februari didapatkan 2 orang
yang mengalami anemia dari 275 pasien yang ada dan di poli KIA terdapat 1 orang
yang mengalami anemia dari 36 pasien yang ada, dan 1 orang yang mengalami
plasenta previa di kamar bersalin dari 275 pasien yang ada, di poli KIA pada bulan
maret terdapat 2 orang yang mengalami plasenta previa totalis dari 41 pasien yang
ada dan di kamar bersalin pada bulan juni terdapat 2 pasien yang mengalami plasenta
Berdasarkan penjelasan diatas karena masih tinginnya angka kematian ibu dan
11
kompikasi yang terjadi akibat dari plasenta previa peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang karaktersitik plasenta previa pada ibu hamil di RSI Siti Rahmah
Padang.
bagaimana Faktor Risiko Dan Kejadian Anemia Pada Plasenta Previa di Rumah
Untuk mengetahui Faktor Resiko Dan Kejadian Anemia Pada Plasenta Previa
1. Mengetahui status umur pada ibu yang mengalami plasenta previa pada ibu
2. Mengetahui jumlah paritas pada ibu yang mengalami plasenta previa pada
3. Mengetahui riwayat seksio sesaria pada ibu yang mengalami plasenta previa
4. Mengetahui riwayat abortus ibu pada pada ibu yang mengalami plasenta
5. Mengetahui riwayat kuratase ibu pada pada ibu yang mengalami plasenta
12
6. Mengetahui kejadian anemia pada ibu yang mengalami plasenta previa pada
Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan tentang plasenta previa dan juga
selanjutnya.
nya ibu hamil yang mengalami plasenta previa. Sehingga dapat dilakukannya
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada dinding bawah rahim
sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari jalan lahir.4 Plasenta previa merupakan
suatu penyebab tersering dari perdarahan antepartum. jika tidak cepat diatasi dapat
terjadi komplkasi pada ibu dan janin. Pada ibu bisa terjadi syok yang hebat akibat dari
perdarahan antepartum dan juga dapat mengancam jiwa ibu dan janin. 4 Faktor
penyebab dari plasenta previa adalah usia, paritas, riwayat seksio sesaria, usia
2.2 Epidemiologi
Plasenta previa adalah salah satu penyebab dari perdarahan antepartum pada
ibu hamil dengan frekuensi 0,3-0,6% dari seluruh persalinan.2 WHO(World Health
Organization) mencatat pada tahun 2008 prevalensi plasenta previa sekitar 458 dari
dari 100.000 kelahiran setiap tahunnya. Untuk pravelensi plasenta previa tertinggi
terdapat di wilayah Asia yaitu sekitar 1,22% dan untuk Negara tertinggi kasus
kesehatan tahun 2007 didapatkan 4.726 kasus plasenta previa dengan 40 orang ibu
14
2.3 Etiologi dan Faktor Resiko
Etiologi dari plasenta previa masih belum diketahui penyebabnya secara pasti,
tetapi ada beberapa faktor yang menjadi penyebab bisa terjadinya plasenta previa
plasenta manual, dan riwayat keguguran. Gangguan vaskularisasi dan desidua akibat
dari perubahan atropi menjadi penyebab terjadinya plasenta previa karena aliran
sebagian jalan lahir. Umur ibu dibawah 20 tahun juga menjadi penyebab terjadinya
berkembang dan umur diatas 35 tahun karena endometrium tumbuh menjadi kurang
subur.4,5
1. Usia
Wanita yang umurnya <20 tahun memiliki resiko lebih tinggi untuk
mengalami perdarahan karena alat reproduksi belum matang atau belum sempurna,
sedangkan usia >35 tahun fungsi ovarium sudah mulai menurun hal tersebut dapat
2. Paritas
jaringan parut uterus akibat kehamilan berulang, jaringan parut ini menyebabkan
15
dan mencakup daerah uterus yang lebih luas.5
Pada wanita yang sudah 2 kali lebih melakukan seksio sesaria dapat
meimbulkan terjadinya plasenta previa hal ini karena jaringan parut yang terjadi
akibat dari sayatan pada operasi sesar sebelumnya, sehingga dapat mengakibatkan
4. Riwayat kuratase
plasenta previa, dimana terdapat bekas persalinan yang berulang dengan jarak yang
5. Riwayat Abortus
Riwayat abortus juga merupakan faktor resiko dari plasenta previa karena
vaskularisasi yang berkurang dan perubahan atropi pada desidua akibat persalinan
lampau sehingga aliran darah ke plasenta tidak cukup dan memperluas permukaannya
2.4 Klasifikasi
Klasfikasi untuk plasenta previa1,7 :
1. Plasenta previa total : plsenta previa yang menutupi seluruh jalan lahir
16
lahir.
rahim.
internum.
2.5 Patofisiologi
Umumnya plasenta previa terjadi pada kehamilan trisemester ketiga karena
saat itu segmen bawah uterus mengalami perubahan berkaitan dengan semakin tuanya
kehamilan, segmen bawah uterus akan semakin melebar dan serviks akan mulai
membuka. Perdarahan terjadi karena plasenta terletak di atas ostium uteri interna atau
di bagian segmen bawah rahim. Pembentukan ostium uteri interna dan segmen bawah
akan terjadi dengan darah yang berwarna merah segar yang bersumber dari sinus
uterus yang robek karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus. Perdarahan
17
spontan akan terjadi dan tidak dapat dihindari karena ketidakmampuan serat
tersebut. Dengan demikian pembuluh darah tidak akan tertutup dengan sempurna.
Resiko plasenta previa berkembang lebih besar pada wanita yg berusia diatas
35 tahun, yang berkemungkinan besar berhubungan dengan penuaan uterus, hal ini
disebabkan oleh sklerosis pembuluh darah uteri kecil dan arteriole miometrium
lebih besar dengan luas permukaan yang lebih besar untuk mendapatkan aliran darah
Plasenta previa pada wanita yang multipara atau kehamilan berulang lebih
sering terjadi pada wanita yang primipara, karena disebabkan oleh aliran vaskularisasi
yang berkurang dan perubahan atrofi pada desidua akibat persalinan sebelumnya.
Aliran darah ke plasenta tidak cukup sehingga menutupi pembukaan jalan lahir. 1
selain itu trejadinya plasenta previa pada wanita yg multipara disebabkan karena
merupakan tempat yang subur untuk plasenta berimplintasi, karena kehamilan terus
bertambah kesuburan pada fundus akan semakin berkurang. Hal ini yang
2.6 Diagnosis
Untuk membantu menegakkan diagnosa plasenta previa dapat dilakukan
18
dengan cara memeriksa :8
a) Keadaan umum dan vital sign, Pada pemeriksaan keadaan umum dan
tanda vital dapat dinilai jumlah perdarahan pada pasien dengan tanda
bekuan darah pada daerah vulva. Pada pemeriksaan ini apabila darah
yang keluar dari vagina agak terlalu banyak maka ibu hamil akan
tinggi fundus uteri yang rendah dan sering juga di temui bagian
19
klasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu :1
kategori 1, normal
kategori 2, inderteminate
kategori 3, abnormal
untuk mencegah kontraksi dari uterus agar tidak terjadi perdarahan. Pada pemeberian
tikolitik di berikan nifedipin 10mg diberikan tiga kali dengan interval 20 menit dan
selama 2 hari, yang bertujuan untuk mempercepat pematangan paru janin sehingga
1. Ekspekaktif
Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada saat janin masih kecil sehingga
20
c) Keadaan umum ibu agak baik
2. Terapi aktif
dengan Hb < 8 gr %.
a) Seksio sesaria
21
b) Melahirkan pervaginam
2.8 Komplikasi
1. ibu, selama kehamilan pada ibu dapat menimbulkan perdarahan
2. Janin, persalinan prematur terjadi saat kira-kira 60% bayi dari ibu
pada neonates. Selain perdarahan dini, perdarahan akut pada janin juga
dapat terjadi selama seksio sesaria jika plasenta previa anterior robek.8
Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah
atau eritrosit yang kurang dari normal, yang mana eritrosit ini mengandung kadar
dalam kehamilan adalah dimana kadar nilai hemoglobin dibawah 11gr% yang terjadi
22
wanita yang sudah menikah. WHO mencatat masalah anemia pada ibu hamil di
seluruh dunia diperkirakan sekitar 41,8%. Prevelensi anemia pada ibu hamil di
Indonesia sebesar 37,1 %, itu berdasarkan hasil riset kesehatan dasar.(13) Dari data
yang di himpun di ruangan KIA RSUD Syekh Yusuf Gowa tercatat pasien dengan
anemia dan plasenta previa pada tahun 2018 pada bulan juni terdapat 2 pasien yang
produktifitas kerja, badan terasa lemah dan terlihat pucat. Penyebab anemia paling
sering pada kehamilan adalah karena kekurangan zat besi, asam folat dan perdarahan,
salah satu dari penyebab perdarahan terjadi karena perdarahan antepartum yaitu
plasenta previa. Anemia pada plasenta previa merupakan suatu komplikasi dari
perdarahan yang terjadi karena darah yang keluar tanpa henti, yang paling sering
adalah pada plasenta previa totalis karena pengeluaran jumlah darah yang paling
Dari beberapa faktor resiko yang terjadi pada plasenta previa ada yang dapat
mengalami perdarahan hebat. Pada perdarahan ini tidak dapat dihindari karena
terjadi ketidak mampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk menghentikan
perdarahan tersebut, sumber perdarahan dari plasenta previa ini adalah sinusitus yang
robek karena lepasnya robekan sinus marginalis dari palsenta. Karena trejadi curah
hemoglobin (Hb).8
23
2.9 Prognosis
15% kematian pada saat hamil cukup bulan. Angka ini sudah menurun
BAB III
KERANGKA TEORI
Berdasarkan dasar teori yang telah diuraikan, maka dapat dikembangkan suatu
24
Faktor resiko
Syok
Plasenta previa
Ibu
Anemia
Kematian janin
Janin
SC
25
BAB IV
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di bagian Rekam Medik Rumah Sakit Islam Siti
Rahmah. Waktu penelitian akan di lakukan saat proposal telah disetujui sampai
Populasi target dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dan ibu bersalin
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dan ibu
bersalin yang mengalami plasenta previa di RSI Siti Rahmah Padang pada tahun
2018-2019.
26
4.4.3 Kriteria Sampel
1. Data pasien yang sudah didiagnosis plasenta previa di bagian Rekam Medik di
2. Data pada Rekam Medik pasien memiliki catatan usia ibu pada saat hamil,
usia keamilan, status kehamilan, paritas, riwayat abortus, riwayat kuratase dan
N
n=
1+ N ¿ ¿
Keterangan :
n = Jumlah sampel
tolerir.
27
Ketentuan rumus slovin :
N
n=
1+ N ¿ ¿
46 46 46
n= = = =31
1+ 46(0,01) 1+ 0,46 1,46
28
sebelumnya. 2. Tidak ada
riwayat SC
4.6.1 Bahan
Bahan penelitian ini diambil dari bagian ruangan rekam edic pasien yang
didiagnosis dengan plasenta previa dibagian obstetrik dan ginekologi di RSI Siti
29
Rahmah Padang pada tahun 2018-2019.
ambil dari rekam medik pasien plasenta previa dibagian obstetrik dan ginekologi di
30
4..7 Alur Penelitian
Hasil penelitian
dikumpulkan.
Data yang telah diambil dari RSI Siti Rahmah pasien plasenta previa tahun
31
2018-2019, diolah dan di anaisis menggunakan metode deskriptif, kemudia disajikan
prinsip etika penelitian (Ethical Clearance) yang diperoleh dari panitia tetap etik
ditanggung peneliti.
32
DAFTAR PUSTAKA
1. Vedy HI, Ramadhian MR. Multigravida Hamil 40 Minggu dengan HAP
(Hemorrhage Antepartum) e.c Plasenta Previa Totalis. J Medula
[Internet]. 2017;7(2):53–6. Available from:
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/721
2. Nia Nurzia. Hubungan usia dan paritas ibu dengan kejadian.
2016;4(04):310–6.
3. Kunci K. JURNAL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN. 2019;07.
4. Anita W, Studi P, Kebidanan DIII, Tengku S. KEJADIAN PLACENTA
PREVIA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU.
2017;2(February):68–73.
5. Maesaroh S, Oktarina Y. Faktor-Faktor yang Berhubungan Kejadian
Plasenta Previa. J Aisyah J Ilmu Kesehat. 2016;1(1):87–92.
6. Ferry Hartono, Tri Wahyudi AATT. Faktor Risiko Kejadian Plasenta
Previa Pada Ibu Hamil di RSU dr. Soedarso Pontianak Tahun 2009-2011.
J Mhs PSPD FK Univ Tanjungpura [Internet]. 2013;2(1):1–12. Available
from: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/2910
7. kenneth J. Leveno M. 23rd Edition Williams OBSTETRICS. 316AD. 400 p.
8. Meurah C, Muhammad Y, Hutagalung BZ, Eljatin DS. Plasenta Previa
Totalis Pada Primigravida: Sebuah Tinjauan Kasus. J Kedokt Syiah
Kuala. 2017;17(1):38–42.
9. Trianingsih I, Mardhiyah D, Budi A, Duarsa S. Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Pada Timbulnya Kejadian Placenta Previa Factors
Influencing the Occurrence of Placenta Previa. J Kedokt Yars.
2015;23(2):103–13.
10. Weldimira V. Wanita Usia 36 Tahun , Hamil 35 Minggu dengan Plasenta
Previa dan Janin Letak Lintang. J Kedokt Unila [Internet]. 2018;4(1):1–7.
Available from:
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/804
11. Ralph C. Benson MLP. BUKU SAKU OBSTETRI & GINEKOLOGI.
edisi 9. EGC;
12. Ode W, Asnaniar S. Celebes Health Journal. Pengaruh Pemberian Virgin
Coconut Oil terhadap Ruam Popok pada Bayi Firmansyah1,.
2019;1(1):31–9.
33
13. Indah, Firdayanti, Nadyah. Jurnal midwifery. Akad Bidan. 2019;1(2):68–
78.
14. Astriana W. Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas dan
Usia. J Aisyah J Ilmu Kesehat. 2017;2(2):123–30.
34
Lampiran
Table univariat
Table 1
Usia Terdapat N %
anemia
≤20
26-34
≥35
Total
Table 2
Paritas Terdapat N %
anemia
Primipara
Multipara
Total
Table 3
Riwayat SC Terdapat N %
anemia
Ya
Tidak
Total
35
Tabel 4
Riwayat Terdapat N %
Abortus anemia
Pernah
Tidak pernah
total
Table 5
Riwayat Terdapat N %
kuratse anemia
Ada
Tidak ada
total
36
37