Anda di halaman 1dari 38

FAKTOR RISIKO DAN ANGKA KEJADIAN ANEMIA

PADA PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT ISLAM


SITI RAHMAH PADANG TAHUN 2018-2019

SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran
Universitas Baiturrahmah

AINA AULIA SAFITRI


1710070100119

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG

2020
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : Faktor Resiko Dan Kejadian Anemia Pada Plasenta Previa di


Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang Tahun 2018-2019

Disusun Oleh

AINA AULIA SAFITRI

1710070100119

Telah Disetujui

Padang,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

( dr. Tia Reza, Sp.OG ) ( dr. Vina Tri Septiana, Sp.Rad)

Penguji 1 Penguji 2

() ()

i
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini


Nama : Aina Aulia Safitri
NIM : 1710070100119
Mahasiswa : Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas
Kedokteran Universitas Baiturrahmah, Padang.
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Karya tulis saya ini berupa skripsi dengan judul “Faktor Resiko Dan
Kejadian Anemia Pada Plasenta Previa Di Rumah Sakit Islam Siti
Rahmah Padang Tahun 2018-2019” adalah asli dan belum pernah
dipublikasi atau diajukan untuk mendapatkan gelar akademik di
Universitas Baiturrahmah maupun perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan orang lain, kecuali pembimbing dan pihak lain
sepengetahuan pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan judul buku aslinya serta dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Apabila terdapat penyimpangan didalam pernyataan ini, saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang diperoleh karena
karya tulis ini, serta sanksi lain sesuai norma dan hukum yang berlaku.

Padang,
Yang membuat pernyataan

Aina Aulia Safitri

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Skripsi ini.Penulisan Skripsi ini

dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah.Saya menyadari

sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan Skripsi ini tanpa bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak sejak penyusunan proposal sampai dengan

terselesaikannya skripsi ini. Bersama ini saya menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya serta penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Dekan Fakultas Kedokteran UNBRAH yang telah memberikan sarana dan

prasarana kepada kami sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini

dengan baik dan lancar.

2. dr. Tia Reza Sp.OG dan dr. Vina Tri Septiana Sp.Rad selaku dosen

pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk

membimbing saya dalam menyelesaikan penyusunan Skripsi ini.

3. dr. dan dr. selaku dosen penguji yang telah menyediakan waktu, tenaga,

dan pikiran untuk membimbing saya dalam menyelesaikan penyusunan

Skripsi ini.

4. Kedua orang tuasaya yang tercinta dan terkasih papa Ilyas dan ibu Mar,

kakak-kakak dan abang-abang saya Nel, Linda, Dodi, Meri, Anton yang

selalu mendoakan saya demi kelancaran skripsi ini, serta keluarga yang

senantiasa memberikan dukungan moral maupun material.

5. Indah, Adinda, Bunga, Dila, Sefty yang telah membantu dan memberikan

iii
motivasi serta saran dalam proses sidang maupun penelitian.

6. Rama, Taufik, Vindo, yang senantiasa memberikan dorongan serta

motivasi dalam menyelesaikan penyusunan Skripsi ini.

7. Serta pihak lain yang tidak mungkin saya sebutkan satu-persatu atas

bantuannya secara langsung maupun tidak langsung sehingga Skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan

semua pihak yang telah membantu.Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua.

Padang,

Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI...................................................................i


PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN......................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................9
1.1 Latar Belakang...............................................................................................9
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................12
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................12
1.3.1 Tujuan Umum........................................................................................12
1.3.2 Tujuan Khusus.......................................................................................12
1.4 Manfaat penelitian........................................................................................13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................14
2.1 Plasenta previa..............................................................................................14
2.1.1 Definisi...................................................Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Epidemiologi..........................................Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Etiologi dan Faktor Resiko....................................................................15
2.1.4 Klasifikasi..............................................................................................16
2.1.5 Patofisiologi...........................................................................................17
2.1.7 Diagnosis...............................................................................................19
2.1.8 Tata laksana...........................................................................................20
2.1.8 Komplikasi.............................................................................................22
2.2 Faktor resiko yang berhubungan dengan Plasenta Previa Error! Bookmark
not defined.
2.2.1 Usia........................................................Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Paritas.....................................................Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Riwayat Secsio Sesaria..........................Error! Bookmark not defined.
2.2.4 Riwayat kuratase....................................Error! Bookmark not defined.
2.3 Kejadian anemia pada plasenta previa..........Error! Bookmark not defined.
BAB III KERANGKA TEORI...........................................................................25
3.1Kerangka teori...............................................................................................25

v
BAB IV METODE PENELITIAN.....................................................................26
4.1 Ruang Lingkup Penelitian............................................................................27
4.2 Jenis Penelitian.............................................................................................27
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................27
4.4 Populasi dan Sampel....................................................................................27
4.4.1 Populasi Target......................................................................................27
4.4.2 Populasi Terjangkau..............................................................................27
4.4.3 Kriteria Sampel......................................................................................28
4.4.4 Besar Sampel.........................................................................................28
4.5 Defenisi Operasional....................................................................................29
4.6 Cara Pengumpulan Data...............................................................................30
4.6.1 Bahan.....................................................................................................30
4.6.2 Jenis Data...............................................................................................30
4.7 Alur Penelitian..............................................................................................32
4.8 Cara Pengolahan Data dan Analisi Data......................................................32
4.9 Etika Penelitian.............................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................34

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Tabel Operasional..............................................................................30

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Kerangka Teori Plasenta Previa..................................................26

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Angka kematian maternal menjadi tolak ukur untuk menilai baik buruknya

pelayanan kebidanan pada ibu hamil. Angka kematian ibu (AKI) menggambarkan

jumlah ibu yang meninggal dari suatu resiko pada saat proses persalinan serta

penanganan pada saat obstetrik, dan komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan

dan masa nifas.1

Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) Tahun 2015 angka

kematian ibu di seluruh dunia sebanyak 303.000 jiwa. Setiap hari terjadi kematian

ibu sebanyak 830 per 100.000 akibat kehamilan dan persalinan. Di negara

berkembang kematian ibu terjadi sekitar 99%, sedangkan di negara maju angka

kematian ibu hanya sebesar 1%.2

Angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2018 berada di angka 305 per 1000

kelahiran, angka tersebut yang semakin meningkat dari tahun 2015 yang hanya

sebanyak 126 per 100.000 kelahiran hidup. Kemenkes RI 2014 mencatat penyebab

kematian ibu adalah perdarahan (30,3%), hipertensi dalam kehamilan (27,1%),

infeksi (7,3%). Perdarahan kehamilan dibagi menjadi perdarahan antepartum dan

perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan suatu kasus gawat darurat

yang kejadiannya berkisar 3% dari seluruh persalinan. Penyebab dari perdarahan

antepartum ini adalah plasenta previa, solusio plasenta, dan vasa previa.3,2

9
Dari seluruh kasus perdarahan antepartum yang terjadi penyebab tersering

adalah plasenta previa. Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu

di segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan

lahir.1 Perdarahan tanpa rasa sakit, merupakan gejala klinis yang khas pada plasenta

previa yang biasanya timbul pada trimester kedua atau setelahnya. Komplikasi pada

ibu dan janin dapat terjadi jika tidak cepat diatasi. Pada ibu dapat terjadi syok hebat

dan anemia akibat yang ditimbukan dari perdarahan antepartum hingga dapat

menyebabkan kematian pada ibu dan janin. Selama proses persalinan, plasenta previa

dapat menyebabkan robeknya jalan lahir, prolaps tali pusat, perdarahan intrapartum,

serta melekatnya plasenta dan harus segera dikeluarkan secara manual.5

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan plasenta previa adalah usia, paritas,

riwayat seksio sesaria, usia kehamilan, kehamilan ganda dan riwayat plasenta previa. 5

Penelitian yang dilakukan oleh Nia Nurzia (2016) tentang hubungan usia dan paritas

ibu dengan kejadian plasenta previa diruang kebidanan RSUD Raden Mattaher

provinsi Jambi tahun 2015. Hasil penelitian didapatkan bahwa usia dan paritas

signifikan terhadap kejadian plasenta previa dengan menggunakan desain case

control dengan pendekatan retrospektif. Didapatkan usia <20 dan >30, dari 76 ibu

terdapat 53 ibu (69,7%) dengan usia beresiko <20 tahun dan >35 tahun dan 23 ibu

(30,3%) dengan usia tidak beresiko 20 tahun – 35 tahun yang mengalami plasenta

previa. Sedangkan pada paritas menunjukan bahwa dari 76 ibu terdapat 56 ibu

(73,7%) dengan paritas beresiko 1 atau >3 dan 20 ibu (26,3%) dengan paritas tidak

beresiko 2 dan 3 yang mengalami plasenta previa. Sedangkan pada paritas

10
menunjukan bahwa dari 76 ibu terdapat 28 ibu (36,6%) dengan paritas beresiko dan

48 ibu (63,2%) dengan paritas tidak beresiko yang tidak mengalami plasenta previa. 6

Karena tingginya angka kematian ibu karena perdarahan yang disebabkan oleh

plasenta dapat dilakukan dengan persalinan seksio sesaria.

Anemia merupakan masalah terbesar dari seluruh ibu hamil di seluruh dunia

karena pada saat ibu hamil jumlah zat besi sangat diperlukan dalam jumlah yang

banyak untuk memproduksi hemoglobin, dan jumlah darah akan meningkat menjadi

20-30% lebih banyak dari sebelum dia hamil karena ibu akan membagi jumlah darah

dan zat besinya kepada janinnya.13

Dari data yang di input di ruangan KIA RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah)

Syekh Yusuf Gowa tercatat pasien dengan anemia dan plasenta previa pada tahun

2018 di bulan januari terdapat 1 orang mengalami partus pervaginam dengan anemia

dari 322 pasien yang ada, di kamar bersalin pada bulan februari didapatkan 2 orang

yang mengalami anemia dari 275 pasien yang ada dan di poli KIA terdapat 1 orang

yang mengalami anemia dari 36 pasien yang ada, dan 1 orang yang mengalami

plasenta previa di kamar bersalin dari 275 pasien yang ada, di poli KIA pada bulan

maret terdapat 2 orang yang mengalami plasenta previa totalis dari 41 pasien yang

ada dan di kamar bersalin pada bulan juni terdapat 2 pasien yang mengalami plasenta

totalis disertai anemia.

Berdasarkan penjelasan diatas karena masih tinginnya angka kematian ibu dan

11
kompikasi yang terjadi akibat dari plasenta previa peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang karaktersitik plasenta previa pada ibu hamil di RSI Siti Rahmah

Padang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas rumusan masalah pada penelitian ini adalah

bagaimana Faktor Risiko Dan Kejadian Anemia Pada Plasenta Previa di Rumah

Sakit Islam Siti Rahmah Padang Tahun 2018-2019.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Faktor Resiko Dan Kejadian Anemia Pada Plasenta Previa

di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang Tahun 2018-2019.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui status umur pada ibu yang mengalami plasenta previa pada ibu

hamil di RSI Siti Rahmah Padang.

2. Mengetahui jumlah paritas pada ibu yang mengalami plasenta previa pada

ibu hamil di RSI Siti Rahmah Padang.

3. Mengetahui riwayat seksio sesaria pada ibu yang mengalami plasenta previa

pada ibu hamil di RSI Siti Rahmah Padang.

4. Mengetahui riwayat abortus ibu pada pada ibu yang mengalami plasenta

previa pada ibu hamil di RSI Siti Rahmah Padang.

5. Mengetahui riwayat kuratase ibu pada pada ibu yang mengalami plasenta

previa pada ibu hamil di RSI Siti Rahmah Padang.

12
6. Mengetahui kejadian anemia pada ibu yang mengalami plasenta previa pada

ibu hamil di RSI Siti Rahmah Padang.

1.4 Manfaat penelitian

1. Manfaat bagi peneliti

Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan tentang plasenta previa dan juga

sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) jurusan Kedokteran

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah

2. Manfaat bagi Intitusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan dan informasi

perkembangan ilmu kesehatan serta menjadi bahan referensi bagi peneliti

selanjutnya.

3. Manfaat bagi Masyarkat

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang bahaya

nya ibu hamil yang mengalami plasenta previa. Sehingga dapat dilakukannya

pencegahan sebelum terjadinya plasenta previa.

13
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Plasenta previa

Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada dinding bawah rahim

sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari jalan lahir.4 Plasenta previa merupakan

suatu penyebab tersering dari perdarahan antepartum. jika tidak cepat diatasi dapat

terjadi komplkasi pada ibu dan janin. Pada ibu bisa terjadi syok yang hebat akibat dari

perdarahan antepartum dan juga dapat mengancam jiwa ibu dan janin. 4 Faktor

penyebab dari plasenta previa adalah usia, paritas, riwayat seksio sesaria, usia

kehamilan, dan riwayat plasenta previa sebelumnya.5

2.2 Epidemiologi

Plasenta previa adalah salah satu penyebab dari perdarahan antepartum pada

ibu hamil dengan frekuensi 0,3-0,6% dari seluruh persalinan.2 WHO(World Health

Organization) mencatat pada tahun 2008 prevalensi plasenta previa sekitar 458 dari

dari 100.000 kelahiran setiap tahunnya. Untuk pravelensi plasenta previa tertinggi

terdapat di wilayah Asia yaitu sekitar 1,22% dan untuk Negara tertinggi kasus

plasenta previa terdapat di Filipina (0,76%).3 Di indonesia berdasarkan profil

kesehatan tahun 2007 didapatkan 4.726 kasus plasenta previa dengan 40 orang ibu

meninggal akibat dari plasenta previa.

14
2.3 Etiologi dan Faktor Resiko

Etiologi dari plasenta previa masih belum diketahui penyebabnya secara pasti,

tetapi ada beberapa faktor yang menjadi penyebab bisa terjadinya plasenta previa

seperti kerusakan endometrium pada persalinan sebelumnya karena riwayat caesar,

plasenta manual, dan riwayat keguguran. Gangguan vaskularisasi dan desidua akibat

dari perubahan atropi menjadi penyebab terjadinya plasenta previa karena aliran

darah ke plasenta kurang mencukupi sehingga terjadi penutupan seluruh atau

sebagian jalan lahir. Umur ibu dibawah 20 tahun juga menjadi penyebab terjadinya

plasenta previa karena endometrium belum sempurna untuk bisa menjadi

berkembang dan umur diatas 35 tahun karena endometrium tumbuh menjadi kurang

subur.4,5

Faktor resiko yang dapat terjadinya plasenta previa adalah1,6,7 :

1. Usia

Wanita yang umurnya <20 tahun memiliki resiko lebih tinggi untuk

mengalami perdarahan karena alat reproduksi belum matang atau belum sempurna,

sedangkan usia >35 tahun fungsi ovarium sudah mulai menurun hal tersebut dapat

berdampak padasel-sel endometrium menjadi tipis apabila terjadi implantasi plasenta.


5

2. Paritas

Pada paritas yang tinggi, endometrium belum sembuh seutuhnya, karena

jaringan parut uterus akibat kehamilan berulang, jaringan parut ini menyebabkan

tidak adekuatnya persediaan darah ke plasenta sehinggaplasenta menjadi lebih tipis

15
dan mencakup daerah uterus yang lebih luas.5

3. Riwayat Secsio Sesaria

Pada wanita yang sudah 2 kali lebih melakukan seksio sesaria dapat

meimbulkan terjadinya plasenta previa hal ini karena jaringan parut yang terjadi

akibat dari sayatan pada operasi sesar sebelumnya, sehingga dapat mengakibatkan

perubahan atropi pada desidua dan berkurangnya vaskularisasi.9

4. Riwayat kuratase

Endometrium yang cacat dapat mengakibatkan terjadinya faktor resiko pada

plasenta previa, dimana terdapat bekas persalinan yang berulang dengan jarak yang

pendek, bekas operasi seperti bekas kuratase/plasenta manual, perubahan pada

endometrium pada mioma atau polip serta pada malnutrisi.3

5. Riwayat Abortus

Riwayat abortus juga merupakan faktor resiko dari plasenta previa karena

vaskularisasi yang berkurang dan perubahan atropi pada desidua akibat persalinan

lampau sehingga aliran darah ke plasenta tidak cukup dan memperluas permukaannya

sehingga dapat menutupi jalan lahir.12

2.4 Klasifikasi
Klasfikasi untuk plasenta previa1,7 :

1. Plasenta previa total : plsenta previa yang menutupi seluruh jalan lahir

atau ostium serviks internal.

2. Plasenta previa parsial : plasenta previa yang menutipi sebagian jalan

16
lahir.

3. Plasenta previa marginal : plasenta yang berada di tepi dinding rahim

atau di ujung rahim.

4. Plasenta letak rendah : plasenta terimplantasi di segmen bawah uterus

sehingga tepi plasenta berada pada jarak kurang 2 cm di bawah jalan

rahim.

Plasenta previa dibagi menjadi empat derajat berdasarkan scan pada


ultrasound1 :

1. Derajat 1 : plasenta sudah melewati segmen terbawah rahim.

2. Derajat 2 : plasenta sudah mencapai ostium uteri internum.

3. Derajat 3 : plasenta sudah terletak di sebagian ostium uteri

internum.

4. Derajat 4 : plasenta sudah berada tepat di segmen bawah rahim.

2.5 Patofisiologi
Umumnya plasenta previa terjadi pada kehamilan trisemester ketiga karena

saat itu segmen bawah uterus mengalami perubahan berkaitan dengan semakin tuanya

kehamilan, segmen bawah uterus akan semakin melebar dan serviks akan mulai

membuka. Perdarahan terjadi karena plasenta terletak di atas ostium uteri interna atau

di bagian segmen bawah rahim. Pembentukan ostium uteri interna dan segmen bawah

rahim akan menyebabkan robeknya plasenta pada tempat melekatnya. Perdarahan

akan terjadi dengan darah yang berwarna merah segar yang bersumber dari sinus

uterus yang robek karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus. Perdarahan

17
spontan akan terjadi dan tidak dapat dihindari karena ketidakmampuan serat

miometrium segmen bawah uterus untuk berkontraksi menghentikan perdarahan

tersebut. Dengan demikian pembuluh darah tidak akan tertutup dengan sempurna.

Akibat dari perdarahan tersebut dapat menyebabkan anemia.7,8

Resiko plasenta previa berkembang lebih besar pada wanita yg berusia diatas

35 tahun, yang berkemungkinan besar berhubungan dengan penuaan uterus, hal ini

disebabkan oleh sklerosis pembuluh darah uteri kecil dan arteriole miometrium

menyebabkan aliran darah ke endometrium tidak merata sehingga plasenta tumbuh

lebih besar dengan luas permukaan yang lebih besar untuk mendapatkan aliran darah

yang adekuat, yang akhiranya menyebabkan terjadinya plasenta previa.1,6

Plasenta previa pada wanita yang multipara atau kehamilan berulang lebih

sering terjadi pada wanita yang primipara, karena disebabkan oleh aliran vaskularisasi

yang berkurang dan perubahan atrofi pada desidua akibat persalinan sebelumnya.

Aliran darah ke plasenta tidak cukup sehingga menutupi pembukaan jalan lahir. 1

selain itu trejadinya plasenta previa pada wanita yg multipara disebabkan karena

plasenta mencari tempat yg subur untuk berimplintasi, pada primipara fundus

merupakan tempat yang subur untuk plasenta berimplintasi, karena kehamilan terus

bertambah kesuburan pada fundus akan semakin berkurang. Hal ini yang

mengakibatkan plasenta mencari tempat untuk berimplintasi dan menjurus lebih

sering ke bagian bawah rahim.9

2.6 Diagnosis
Untuk membantu menegakkan diagnosa plasenta previa dapat dilakukan

18
dengan cara memeriksa :8

a) Keadaan umum dan vital sign, Pada pemeriksaan keadaan umum dan

tanda vital dapat dinilai jumlah perdarahan pada pasien dengan tanda

tampak keadaan vital dalam batas normal

b) Inpeksi genitalia eksterna, Saat inspeksi genitalia eksterna terlihat

bekuan darah pada daerah vulva. Pada pemeriksaan ini apabila darah

yang keluar dari vagina agak terlalu banyak maka ibu hamil akan

terlihat pucat dan bisa menyebabkan anemia.

c) Pemeriksaan inspekulo dan leopold, pada pemeriksaan inspekulo

portio licin, ostium ureter interna tertutup, perdarahan aktif. Pada

leopold maneuver atau palpasi abdomen dijumpai kelainan letak janin,

tinggi fundus uteri yang rendah dan sering juga di temui bagian

terbawah rahim belum turun.

d) Pada pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan pemeeriksaan darah

seperti hemoglobin, hematrokit harus dilakukan secara berkala karena

dapat terjadinya perdarahan dan ancaman anemia.8

e) Pemeriksaan ultrasonografi bertujuan untuk mendiagnosis apakah

terdapat keadaan patologis intrauterine seperti berkurang atau

bertambahnya jumlah cairan amnion diatas normal maupun letak

implantasi plasenta yang abnormal.8

f) Pemeriksaan kardiotokografi berutujan untuk menilai keadaan janin

intrauterine mela denyut janjung janin serta kontraksi uterus.

Berdasarkan pemeriksaan tersebut keadaan janin intrauterine dapat di

19
klasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu :1

 kategori 1, normal

 kategori 2, inderteminate

 kategori 3, abnormal

2.7 Tata laksana


Penatalaksanaan pada pasien berupa observasi tanda vital, perdarahan,

pemberian tokolitik dan pematangan paru.

Penatalaksanaan medikamentosa dapat diberikan pemberian tokolitik guna

untuk mencegah kontraksi dari uterus agar tidak terjadi perdarahan. Pada pemeberian

tikolitik di berikan nifedipin 10mg diberikan tiga kali dengan interval 20 menit dan

dilanjutkan pemberian 30mg per hari.

Pematangan paru janin dapat diberikan dexametason iv 6mg per 12 jam

selama 2 hari, yang bertujuan untuk mempercepat pematangan paru janin sehingga

apabila terminasi kehamilan dilakukan bayi dapat bernapas dengan spontan.1

Penatalaksanaan pada plasenta previa terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :1,7,8

1. Ekspekaktif

Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada saat janin masih kecil sehingga

kemungkinan untuk dia hidup di dunia lebih kecil. Sikap ekspektasi

tertentu dapat ditegakkan apabila keadaan ibu baik, dan perdarahan

nya sudah berhenti.1 Syarat utuk terapi ekspektatif yaitu :

a) Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit.

b) Belum terdapat tanda-tanda in partu

20
c) Keadaan umum ibu agak baik

d) Kadar hb 8% atau lebih

e) Janin masih hidup

2. Terapi aktif

Wanita hamil kandungan diatas 22 minggu dengan perdarahan

pervaginam aktif dan banyak, sehingga harus segara dilakukan

penanganan secara aktif tanpa memikirkan kematangan janin. Kriteria

untuk penagnganan aktif adalah :10

a. Umur kehamilan ≥37 minggu

b. BB janin ≥ 2500 gram

c. Terjadi perdarahan banyak 500 cc atau lebih

d. Terdapat tanda-tanda persalinan

e. Keadaan umum pasien tidak baik, ibu mengalami anemia

dengan Hb < 8 gr %.

Berikut ada 2 pilihan untuk melakukan penanganan persalinan

berdasarkan dengan faktor seperti, perdarahan banyak atau

sedikit,keadaan ibu dan janin, besar pembukaan, tingkatan plasenta

previa serta paritas :10

a) Seksio sesaria

Seksio sesaria dilakukam akibat terjadinya recurrent bleeding

pada masa konservatif. Prinsip dari melakukannya seksio

sesaria adalah untuk menyelamatkan ibu, walupun janin dalam

keadaan hidup atau sudah meninggal.

21
b) Melahirkan pervaginam

Tujuan untuk persalinan pervaginam adalah untuk mednorong

janin agar menekan bagian plasenta yang berdarah selama

proses persalinan agar perdarahan dapat terhenti..

2.8 Komplikasi
1. ibu, selama kehamilan pada ibu dapat menimbulkan perdarahan

antepartum. Perdarahan, anemia, syok nbahkan kematian ibu. Pada

sebagian besar kasus sering terjadi pelepasan premature ringan

seabgian plasenta yang menutupi ostium, berat badan lahir rendah,

munculnya asfiksia, dan berat badan lahir rendah.

2. Janin, persalinan prematur terjadi saat kira-kira 60% bayi dari ibu

dengan plasenta previa dan merupakan penyebab utama komplikasi

pada neonates. Selain perdarahan dini, perdarahan akut pada janin juga

dapat terjadi selama seksio sesaria jika plasenta previa anterior robek.8

2.9 Anemia pada Plasenta Previa

Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah

atau eritrosit yang kurang dari normal, yang mana eritrosit ini mengandung kadar

Hemoglobin (Hb) yang berfungsi menyalurkan oksigen keseluruh tubuh. Anemia

dalam kehamilan adalah dimana kadar nilai hemoglobin dibawah 11gr% yang terjadi

pada trisemester 1, atupun 3.10,13

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan terbanyak di dunia pada

22
wanita yang sudah menikah. WHO mencatat masalah anemia pada ibu hamil di

seluruh dunia diperkirakan sekitar 41,8%. Prevelensi anemia pada ibu hamil di

Indonesia sebesar 37,1 %, itu berdasarkan hasil riset kesehatan dasar.(13) Dari data

yang di himpun di ruangan KIA RSUD Syekh Yusuf Gowa tercatat pasien dengan

anemia dan plasenta previa pada tahun 2018 pada bulan juni terdapat 2 pasien yang

mengalami plasenta previa totalitas disertai anemia.10,13

Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan kelelahan, menurunkan

produktifitas kerja, badan terasa lemah dan terlihat pucat. Penyebab anemia paling

sering pada kehamilan adalah karena kekurangan zat besi, asam folat dan perdarahan,

salah satu dari penyebab perdarahan terjadi karena perdarahan antepartum yaitu

plasenta previa. Anemia pada plasenta previa merupakan suatu komplikasi dari

perdarahan yang terjadi karena darah yang keluar tanpa henti, yang paling sering

adalah pada plasenta previa totalis karena pengeluaran jumlah darah yang paling

banyak dan perdarahan yang paling sering.13,14

Dari beberapa faktor resiko yang terjadi pada plasenta previa ada yang dapat

mengalami perdarahan hebat. Pada perdarahan ini tidak dapat dihindari karena

terjadi ketidak mampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk menghentikan

perdarahan tersebut, sumber perdarahan dari plasenta previa ini adalah sinusitus yang

robek karena lepasnya robekan sinus marginalis dari palsenta. Karena trejadi curah

perdarhan yang tidak bisa dihentikan sehingga dapat menyebabkan penurunan

hemoglobin (Hb).8

23
2.9 Prognosis

1. Ibu, dengan penatalaksanaan yang tepat memiliki prognosis plasenta

previa sangat bagus. Dengan ultrasonografi dan terapi konservatif

kematian ibu bisa menurun. Seperti di Negara Amerika Serikat dari

>1% menjadi <0,2%.

2. Bayi, angka kematian perinatal dengan plasenta previa di banyak

rumah sakit di Amerika Serikat sebelum terapi konservatif kira-kira

15% kematian pada saat hamil cukup bulan. Angka ini sudah menurun

hingga <10% dengan adanya penatalaksanaan terbaru.11

BAB III

KERANGKA TEORI

3.1 Kerangka teori

Berdasarkan dasar teori yang telah diuraikan, maka dapat dikembangkan suatu

kerangka teori yaitu :

24
Faktor resiko

Riwayat SC Riwayat kuratase Riwayat


Usia multiparitas
abortus

<20th, alat reproduksi belum matang


Endometrium belum sembuh
>35th, fungsi ovarium menurun Plasenta berimplintasi dibawah rahim
Endometrium cacat
Jaringan parut endometrium

Syok
Plasenta previa
Ibu
Anemia

Kematian ibu Kompikasi

Kematian janin
Janin
SC

Gambar 3. 1 Kerangka Teori Plasenta Previa

: yang akan diteliti

: yang tidak diteliti

25
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mencakup ruang lingkup kedokteran ilmu obstetrik ginekologi.

4.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif. Dengan

desain cross sectional.

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di bagian Rekam Medik Rumah Sakit Islam Siti

Rahmah. Waktu penelitian akan di lakukan saat proposal telah disetujui sampai

jumlah sampel sudah terpenuhi.

4.4 Populasi dan Sampel

4.4.1 Populasi Target

Populasi target dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dan ibu bersalin

di RSI siti rahmah yang mengalami plasenta previa.

4.4.2 Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dan ibu

bersalin yang mengalami plasenta previa di RSI Siti Rahmah Padang pada tahun

2018-2019.

26
4.4.3 Kriteria Sampel

4.4.3.1 Kriteria Inklusi

1. Data pasien yang sudah didiagnosis plasenta previa di bagian Rekam Medik di

RSI Siti Rahmah Padang tahun 2018-2019.

2. Data pada Rekam Medik pasien memiliki catatan usia ibu pada saat hamil,

usia keamilan, status kehamilan, paritas, riwayat abortus, riwayat kuratase dan

kadar HB pada ibu di RSI Siti Rahmah Padang tahun 2018-2019.

4.4.3.2 Kriteria Eksklusi

Pasien dengan Rekam Medik yang tidak lengkap dan hilang.

4.4.4 Besar Sampel

Metode pengambilan Sampel dipilih dengan menggunakan teknik Random

Sampling, dengan menggunakan rumus slovin.2

N
n=
1+ N ¿ ¿

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah seluruh populasi (46)

E = Presentase kelonggaran ketelitian pengambilan sampel yang masih bisa di

tolerir.

27
Ketentuan rumus slovin :

Nilai e = (10%) untuk populasi jumlah besar

Nilai e = (20%) untuk populasi jumlah kecil

Maka jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

N
n=
1+ N ¿ ¿

46 46 46
n= = = =31
1+ 46(0,01) 1+ 0,46 1,46

Jadi jumlah sampel yang diperlukan dalam populasi ini adalah 31

4.5 Defenisi Operasional

4.5.1 Tabel Definisi Operasional

Tabel 4.1 Tabel operasional

Tabel 4. 1 Tabel Operasioanal

No Variabel Definisi Alat Hasil Ukur Skala Ukur


Penelitian Operasional Ukur

1. Usia usia ibu hamil Rekam 1. Usia ≤20 tahun Nominal


yang mengami Medik
resiko pada 2. Usia 20-35
plasenta previa. tahun

3. Usia ≥35 tahun

2. Seksio Riwayat SC Rekam 1. Ada riwayat Nominal


sesaria yang pernah di Medik SC
alami oleh ibu
pada kehamilan

28
sebelumnya. 2. Tidak ada
riwayat SC

3. Paritas Jumlah Rekam 1. Multipara Nominal


persalinan yang Medik
pernah di alami 2. Primipara
ibu.

4. Riwayat Riwayat abortus Rekam 1. Ada Riwayat Nominal


Abortus yang pernah Medik Abortus
dialami oleh ibu
hamil 2. Tidak ada
sebelumnya. riwayat abortus

5. Riwayat Tindakan medis Rekam 1. Ada riwayat Nominal


Kuretase berupa kuretase Medik kuretase
yang pernah
dialami ibu 2. Tidak ada
hamil riwayat kuretase
sebelumnya.

6. Anemia Kadar HB pada Rekam 1. Anemia ringan Nominal


pasien dengan Medik HB ≤ 11 gr/dl
plasenta previa.
2. Anemia berat
HB≤7 gr/dl

4.6 Cara Pengumpulan Data

4.6.1 Bahan

Bahan penelitian ini diambil dari bagian ruangan rekam edic pasien yang

didiagnosis dengan plasenta previa dibagian obstetrik dan ginekologi di RSI Siti

29
Rahmah Padang pada tahun 2018-2019.

4.6.2 Jenis Data


Data penelitian ini merupakan data sekunder dimana data penelitian ini di

ambil dari rekam medik pasien plasenta previa dibagian obstetrik dan ginekologi di

RSI Siti Rahmah Padang pada tahun 2018-2019.

30
4..7 Alur Penelitian

Fakultas kedokteran universitas baiturrahmah dengan


pengsahan judul skripsi

Melakukan survey ke bagian Rekam Medik RSI Siti


Rahmah Padang

Mencatat hasil survey

Mengolah dan menganalisis data

Hasil penelitian

4.8 Cara Pengolahan Data dan Analisi Data


1. Editing : melakukan pengecekan terhadap kelengkapan data yang

dikumpulkan.

2. Coding : Mengubah data berbententuk angka agar mempermudah pada saat

analisis data dan mempercepat saat entry data

3. Processing : memproses data untuk dianalisis menggunakan SPSS

(Statisticals Product and Service Solutions).

4. Cleaning : Memeriksa kembali data yang sudah di entry.

Data yang telah diambil dari RSI Siti Rahmah pasien plasenta previa tahun

31
2018-2019, diolah dan di anaisis menggunakan metode deskriptif, kemudia disajikan

dalam bentuk table frekuensi dan narasi.

4.9 Etika Penelitian


Sehubungan dengan dilakukannya penelitian terhadap subjek, diperlukan

prinsip etika penelitian (Ethical Clearance) yang diperoleh dari panitia tetap etik

penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah. Peneliti juga akan menjaga

kerahasiaan identitas masing masing subjek penelitian. Biaya penelitian sepenuhnya

ditanggung peneliti.

32
DAFTAR PUSTAKA
1. Vedy HI, Ramadhian MR. Multigravida Hamil 40 Minggu dengan HAP
(Hemorrhage Antepartum) e.c Plasenta Previa Totalis. J Medula
[Internet]. 2017;7(2):53–6. Available from:
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/721
2. Nia Nurzia. Hubungan usia dan paritas ibu dengan kejadian.
2016;4(04):310–6.
3. Kunci K. JURNAL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN. 2019;07.
4. Anita W, Studi P, Kebidanan DIII, Tengku S. KEJADIAN PLACENTA
PREVIA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU.
2017;2(February):68–73.
5. Maesaroh S, Oktarina Y. Faktor-Faktor yang Berhubungan Kejadian
Plasenta Previa. J Aisyah J Ilmu Kesehat. 2016;1(1):87–92.
6. Ferry Hartono, Tri Wahyudi AATT. Faktor Risiko Kejadian Plasenta
Previa Pada Ibu Hamil di RSU dr. Soedarso Pontianak Tahun 2009-2011.
J Mhs PSPD FK Univ Tanjungpura [Internet]. 2013;2(1):1–12. Available
from: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/2910
7. kenneth J. Leveno M. 23rd Edition Williams OBSTETRICS. 316AD. 400 p.
8. Meurah C, Muhammad Y, Hutagalung BZ, Eljatin DS. Plasenta Previa
Totalis Pada Primigravida: Sebuah Tinjauan Kasus. J Kedokt Syiah
Kuala. 2017;17(1):38–42.
9. Trianingsih I, Mardhiyah D, Budi A, Duarsa S. Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Pada Timbulnya Kejadian Placenta Previa Factors
Influencing the Occurrence of Placenta Previa. J Kedokt Yars.
2015;23(2):103–13.
10. Weldimira V. Wanita Usia 36 Tahun , Hamil 35 Minggu dengan Plasenta
Previa dan Janin Letak Lintang. J Kedokt Unila [Internet]. 2018;4(1):1–7.
Available from:
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/804
11. Ralph C. Benson MLP. BUKU SAKU OBSTETRI & GINEKOLOGI.
edisi 9. EGC;
12. Ode W, Asnaniar S. Celebes Health Journal. Pengaruh Pemberian Virgin
Coconut Oil terhadap Ruam Popok pada Bayi Firmansyah1,.
2019;1(1):31–9.

33
13. Indah, Firdayanti, Nadyah. Jurnal midwifery. Akad Bidan. 2019;1(2):68–
78.
14. Astriana W. Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas dan
Usia. J Aisyah J Ilmu Kesehat. 2017;2(2):123–30.

34
Lampiran
Table univariat

Table 1

Distribusi plasenta previa berdasarkan usia

Usia Terdapat N %
anemia
≤20
26-34
≥35
Total

Table 2

Distribusi plasenta previa berdasarkan paritas

Paritas Terdapat N %
anemia
Primipara
Multipara
Total

Table 3

Distribusi plasenta previa dengan riwayat SC

Riwayat SC Terdapat N %
anemia
Ya
Tidak
Total

35
Tabel 4

Distribusi plasenta previa berdsarkan riwayat abortus

Riwayat Terdapat N %
Abortus anemia
Pernah
Tidak pernah
total

Table 5

Distribusi plasenta previa berdasarkan riwayat kuratase

Riwayat Terdapat N %
kuratse anemia
Ada
Tidak ada
total

DUMMY TABLE TDK SESUAI DENGAN JUDUL.

36
37

Anda mungkin juga menyukai