Anda di halaman 1dari 14

Aspek Sosial Budaya

Dalam Kehamilan
( Trimester 1,2 dan 3 )
Andi Hasnah,Amd.Keb SKM. M.Kes
Apa Itu kehamilan ?

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari


spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine di mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanafiah,
2008).
Indonesia merupakan negara yang kaya akan seni dan
budaya. Setiap daerah di Indonesia mempunyai
kebudayaaan atau adat istiadat yang berbeda.Kebudayaan
tersebut muncul dari kebiasaan nenek moyang terdahulu
dan seolah-olah sudah melekat dalam jiwa setiap
masyarakat. Dukungan sosial merupakan inti bagi
kehidupan bermasyarakat yang efektif. Adanya suatu fakta
yang dapat dipertimbangkan
Proses Kejiwaan Pada Masa Kehamilan

Menurut Mochtar (2002, p.32), proses kejiwaan selama kehamilan meliputi :


1) Trimester I

Pada sebagian wanita, reaksi psikologis dan emosional pertama adalah


kecemasn, ketakutan, kepanikan dan kegusaran terhadap kehamilan. Mual,
muntah, dan pusing yang merupakan gejala hamil muda.

2) Trimester II

Ibu yang menganggap kehamilan merupakan suatu identifikasi abstrak, mulai


menyadari kenyatan bahwa kehamilan merupakan identifikasi nyata. Ibu mulai
menyesuaikan diri dengan kenyataan perut bertambah besar, terasa gerakan
janin, dan dokter telah mendengar suara denyut jantung janin. Ibu mulai
mempersiapkan kebutuhannya.
Lanjutan

3) Trimester III

Timbul gejolak baru menghadapi persalinan dan tanggung jawab


sebagai ibu pada pengurusan bayi yang akan dilahirkan. Ada 3
golongan ibu yang mungkin merasa takut:

a) Ibu yang mempunyai riwayat pengalaman buruk pada persalinan


yang lalu.
b) Multipara yang usianya diatas 30 tahun, akan merasa takut terhadap
janin dan anaknya apabila terjadi sesuatu atas dirinya.
c) Primigravida yang mendengar tentang pengalaman nyeri dan
menakutkan dari orang lain.
Aspek Sosial Budaya Yang Berhubungan di setiap Trimester
Kehamilan

Pada trimester I
Pada trimester I timbul beberapa gangguan , seperti :

Tidak datangnya haid


Lebih sering buang air kecil
Mudah letih dan lelah
Mual, pusing ingin muntah
Seringkali pada awal kehamilan terjadi perubahan pola makan dan menginginkan makan –
makanan ( ngidam ), seperti :

Ingin makan yang asam


Tidak mau makan – makanan yang beraroma keras dan harus didapat pada saaat yang
diinginkan
Pada trimester II
Aspek sosial budaya yang berpengaruh pada trimester II ,antara lain :

Emosi tidak stabil


Perubahan bentuk tubuh karena perut sudah mulai membuncit
Gejolak perubahan emosi karena janin sudah mulai bergerak
Morning sickness ( mual, muntah, pusing ) sudah berkurang sehingga sudah
dapat beraktifitas seperti biasanya
Turunya rasa percaya diri berhubungan dengan bentuk tubuh
Pada trimester III
Aspek sosial budaya yang berpengaruh, antara lain :

Kesiapan mental menunggu kelahiran sibuah hati


Kegembiraan mengubah perilaku dan tindakan ibu dalam menentukan dan membeli
perlengkapan sibuah hati selama hamil menurut kepercayaan / kebudayaan di
masyarakat. Ada kegiatan yang tidak boleh dilakukan seperti :

– Jangan tidur siang taku bayinya besar

– Jangan duduk atau berdiri didepan pintu nanti persalinanya lama

– Jangan duduk ditembok nanti ari – arinya lengket

– Ibu hamil tidak boleh menyakiti / membunuh binatang

– Ibu hamil tidak boleh memakai selendang yang dibulatkan keleher karena takut
tali pusatnya melilit bayi
Perawatan Kehamilan Etnis Bugis

Pengetahuan ibu hamil, keluarga ibu hamil dan bidan atau dukun
adalah segala sesuatu yang diketahui tentang perawatan
kehamilan, kemudian menjadi pendukung dalam merawat
kehamilan. Sebagian besar ibu hamil dan keluarga ibu hamil
mengganggap perawatan kehamilan pada trimester satu tidak
perlu dilakukan apa-apa. Masyarakat Bugis yang masih menyakini
dukun bayi sebagai penolong persalinan, pada awal masa
kehamilan
masa trimester 1 akan mengadakan Makkatenni
Sanro, ritual tersebut dimaksudkan untuk
mempercayakan keselamatan kehamilan pada
seorang dukun, hal ini tentunya dengan
persetujuan para keluarga ibu hamil. Sedangkan
menurut bidan pada masa trimester 1
merupakan masa ibu hamil harus banyak-
banyak istirahat dan memenuhi kebutuhan
nutrisi bagi kehamilannya.
Pada trimester kedua masih ada ibu hamil yang
merasakan ngidam, yang menyebabkan ibu
hamil merasa mual terus dan muntah-muntah.
Namun, adapula yang mengungkapkan bahwa
masa ini rasa mual akan mulai berhenti dan nafsu
makan sudah mulai ada pada bulan ke empat.
trimester ketiga, mengadakan ritual yang disebut ma’cera
wettang. Ritual ini merupakan budaya masyarakat Bugis
dalam kehamilan yang dilaksanakan pada bulan ke tujuh
kehamilan atau memasuki trimester ketiga, masa anggota
tubuh janin telah lengkap. Ritual ini dipercaya dapat
menjadikan posisi janin sempurna, persalinan lancar dan
tidak ada gangguan dari makhluk-makhluk halus. Hingga
saat ini masyarakat juga masih percaya terhadap bantuan
dukun bayi dalam merawat kehamilannya

Anda mungkin juga menyukai