Anda di halaman 1dari 24

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM REFERAT

SEPTEMBER 2020
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALUOLEO

DIAGNOSIS
DAN TATALAKSANA
GOITER
Asri Nurul Afifah, S.Ked
K1A1 15 060

Pembimbing:
dr. Fercee Primula, Sp. PD
DAH
ULU
PEN

AN
Goiter merupakan pembesaran kelenjar tiroid yang dapat berkaitan dengan
gangguan primer pada organ tiroid ataupun akibat stimulasi hormonal atau faktor
lain terhadap tiroid.

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3).


Hormon tiroid mempunyai peran penting dalam berbagai proses metabolisme dan
aktivitas fisiologik. Kekurangan maupun kelebihan hormon tiroid akan
mengganggu proses metabolisme dan aktivitas fisiologi serta mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan berbagai jaringan termasuk sistem saraf dan otak.

Contoso
Pharmaceuticals

page 2
DAH
ULU
PEN

AN
Berdasarkan ukuran kelenjar tiroid, definisi goiter ditetapkan pada individu
dengan berat kelenjar tiroid melebihi 18 mL pada perempuan atau melebihi 25 mL
pada laki-laki. Sekitar 27% dari keseluruhan pasien goiter di dunia berada di
Negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kadar iodium tanah yang rendah dan
goitrogen menyebabkan banyak wilayah di Indonesia menjadi daerah gondok
endemik.

Goiter disebabkan oleh gangguan sintesis hormon tiroid yang menginduksi


mekanisme kompensasi terhadap kadar TSH serum yang menyebabkan
pembesaran kelenjar tiroid.

Contoso
Pharmaceuticals

page 3
ANATOMI
• Kelenjar tiroid terdiri dari dua buah
lobus yang simetris, dihubungkan oleh
sebuah istmus.

• Terletak di anterior trakea, diantara


kartilago krikoid dan fossa jugularis
sternalis.

• Ukuran normal adalah ±10-20 gram,


berkonsistensi lembut, dan kaya akan
pembuluh darah

Gambar : Tampak anterior kelenjar tiroid.


Contoso
Pharmaceuticals

page 4
HISTOLOGI
• Kelenjar tiroid tersusun atas folikel tiroid
yang di dalamnya terdapat lumen berisi
koloid yang kaya akan tiroglobulin yang
merupakan prekursor hormon tiroid.

• Dinding dari folikel-folikel ini tersusun


atas sel folikular yang akan membentuk
dua jenis hormon, yaitu tiroksin/
tetraiodotironin/T4 dan triiodotironin/T3
Gambar 2 : (a) Lobulus kelenjar tiroid
yang dipisahkan stroma fibrosa tipis. (b)
Folikel tiroid dilapisi selapis epitel
kuboid dengan lumen berisi bahan koloid
(tanda panah) yang mengandung
prohormon tiroid. Contoso
Pharmaceuticals

page 5
DEFINISI
Goiter adalah suatu pembengkakan
pada leher oleh karena pembesaran
kelenjar tiroid akibat kelainan
glandula tiroid dapat berupa
gangguan fungsi atau perubahan
susunan kelenjar dan morfologinya.
Pembesaran kelenjar tiroid dapat
diakibatkan oleh berbagai macam
penyebab, terjadi di suatu daerah
dengan prevalensi tertentu.

Contoso
Pharmaceuticals

page 6
EPIDEMILOGI
Penyebab paling umum dari goiter adalah kekurangan iodium. Kejadian
goiter banyak ditemui di daerah pegunungan, karena komponen tanah yang sedikit
mengandung iodium. Saat ini pola endemik goiter mulai berubah, goiter endemik
mulai tampak di daerah pesisir pantai, terutama di daerah dataran rendah dan
daerah pertanian.

Prevalensi goiter di seluruh dunia pada populasi umum sekitar 4-7% dan
insiden keganasan terjadi pada 10% kasus tiroid goiter. WHO mencatat sekitar 655
juta jiwa di dunia mengalami goiter dan 27% diantaranya berada di Asia Tenggara.
Perempuan merupakan jenis kelamin yang paling sering terserang goiter dengan
perbandingan antara laki-laki dan perempuan sebesar 1:5.

Contoso
Pharmaceuticals

page 7
Goiter terjadi akibat kekurangan iodium yang dapat menghambat

PATOFISIOLOGI
pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid sehingga terjadi pula
penghambatan dalam pembentukan TSH oleh hipofisis anterior.

Sesuai dengan prinsip sistem umpan balik hipofisis-tiroid, hipofisis akan


mengetahui adanya kekurangan hormon tiroid dan merangsang hipofisis
mensekresikan TSH dalam jumlah yang berlebihan kedalam aliran darah. TSH
kemudian menyebabkan sel-sel tiroid mensekresikan tiroglobulin dalam jumlah
yang besar ke dalam folikel, kelenjar tumbuh makin lama makin bertambah besar
dan membentuk goiter. Akibat kekurangan iodium maka tidak terjadi peningkatan
pembentukan T4 dan T3, ukuran folikel menjadi lebih besar dan kelenjar tiroid
bertambah berat.

Contoso
Pharmaceuticals

page 8
Secara klinis goiter endemik dianggap disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu :

Kekurangan Iodium

ETIOLOGI
Faktor Goitrogen

Faktor Unsur Kelumit dan Genetik

Faktor Nutrisi
Contoso
Pharmaceuticals

page 9
1. Berdasarkan Fisiologi 2. Berdasarkan Klinis
a. Eutiroidisme a. Goiter Toksik
Eutiroidisme adalah suatu keadaan Goiter toksik dapat dibedakan atas dua yaitu

KLASIFIKASI
hipertrofi pada kelenjar tiroid yang disebabkan goiter multinodular toksik dan goiter
stimulasi kelenjar tiroid yang berada di bawah multinodular nontoksik. Goiter multinodular
normal sedangkan kelenjar hipofisis merupakan kejadian berulang gabungan
menghasilkan TSH dalam jumlah yang hipertiroid dan involusi menghasilkan
meningkat. pembesaran irregular kelenjar.
b. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kelainan struktural b. Goiter Nontoksik
atau fungsional kelenjar tiroid sehingga sintesis Goiter nontoksik adalah pembesaran difus
dari hormon tiroid menjadi berkurang. tiroid tanpa adanya nodul dan hipertiroid.
Kegagalan dari kelenjar untuk mempertahankan Terkadang penyakit ini disebut goiter
kadar plasma yang cukup dari hormon. sederhana, karena tidak adanya nodul, atau
c. Hipertiroidisme goiter koloid, karena adanya folikel seragam
Hipertiroidisme didefenisikan sebagai yang terisi koloid.
respon jaringan tubuh terhadap pengaruh
metabolik hormon tiroid berlebihan yang timbul Contoso
spontan atau akibat rangsangan antibodi dalam Pharmaceuticals

darah. page 10
Survei epidemiologis goiter biasanya didasarkan atas besarnya
kelenjar tiroid dengan metode palpasi. Menurut WHO tahun 2001,
kriteria palpasi:

GEJALA KLINIS
Grade 0 Grade 1 Grade 2

• Tidak terlihat atau Gondok teraba tetapi Pembengkakan dileher


teraba gondok tidak terlihat apabila yang jelas terlihat
leher dalam posisi dalam posisi normal.
normal (tiroid tidak Dalam palpasi tiroid
terlihat membesar). teraba pembesaran
Apabila terdapat nodul (membesar bila
tetap masuk kedalam ukurannya lebih dari
grade ini, meskipun volume falangs
secara keseluruhan terminal ibu jari yang
tidak membesar digunakan dalam
pemeriksaan)
Contoso
Pharmaceuticals

page 11
Derajat pembesaran tiroid berdasarkan PAHO
Derajat Deskripsi
Derajat 0 Normal Thyroid
Derajat Ia Goiter teraba hanya dengan palpasi dan tidak tampak
meskipun dengan leher ekstensi
Derajat Ib Goiter teraba, terlihat hanya jika leher ekstensi penuh.
Termasuk nodul (hanya jika tidak membesar)
Derajat II Goiter terlihat pada posisi leher normal, palpasi tidak perlu
untuk diagnosis
Derajat III Goiter sangat besar yang bisa dikenali dari jarak cukup
jauh.

Contoso
Pharmaceuticals

page 12
Anamnesis :
a. Pola pertumbuhan goiter
1. Tanyakan kapan mulai timbul dan apakah ada pembesaran cepat akhir-akhir
ini

DIAGNOSIS
2. Bila akhir-akhir ini ada pertumbuhan nodul atau salah satu lobus sangat
cepat mungkin suatu keganasan
3. Goiter jarang sekali cepat membesar dan sakit, bila terjadi maka mungkin
ada perdarahan
b. Keluhan obstruksi
1. Kompresi pada trakea, biasanya tanpa keluhan, sampai lubang trakea benar-
benar sempit
2. Terjadi dispneu dan stridor, khususnya bila melakukan aktivitas. Pada pasien
dengan goiter intra toraks terjadi dispneu dan stridor khususnya pada malam
hari.
3. Bila terjadi perdarahan pada goiter, maka akan timbul sesak nafas mendadak Contoso
Pharmaceuticals

page 13
Lanjutan...
4. Esofagus terletak di belakang kelenjar tiroid, bila tertekan menyebabkan
kesulitan menelan terutama makanan padat dan disfagi.
5. Penekanan nervus rekuren laringeus menyebabkan disfungsi pita suara, ini

DIAGNOSIS
menyebabkan suara serak
6. Penekanan pada aliran darah vena di lubang masuk toraks oleh goiter di
daerah mediastinum, menyebabkan wajah memerah dan delatasi vena leher
di atas toraks.
c. Asupan yodium: tanyakan dengan cermat asal tempat tinggal apakah di daerah
endemik, riwayat defisiensi yodium dalam dietnya, asupan yodium yang
berlebihan yang berasal dari obat-obatan, pemakaian suplemen kesehatan dan
ganggang laut.
d. Riwayat radiasi: cari apakah ada riwayat radiasi pada daerah leher
e. Riwayat keluarga dengan goiter: ini sangat penting untuk mencari adanya
faktor keturunan. Cari bentuk-bentuk dishormonogenesis yang diturunkan. Contoso
Pharmaceuticals

page 14
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Inspeksi dilakukan oleh pemeriksa yang
berada di depan penderita yang berada pada

DIAGNOSIS
posisi duduk dengan kepala sedikit fleksi atau
leher sedikit terbuka. Jika terdapat
pembengkakan atau nodul, perlu diperhatikan
beberapa komponen yaitu lokasi, ukuran, jumlah
nodul, bentuk (diffus atau noduler kecil), gerakan
pada saat pasien diminta untuk menelan dan
pulpasi pada permukaan pembengkakan.
b. Palpasi
Pemeriksaan dengan metode palpasi dimana
pasien diminta untuk duduk, leher dalam posisi
fleksi. Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan
meraba tiroid dengan menggunakan ibu jari Contoso
Pharmaceuticals
kedua tangan pada tengkuk penderita. page 15
Pemeriksaan Penunjang

a. Tes Fungsi Hormon

DIAGNOSIS
b. Foto Rontgen Leher
c. Ultrasonografi (USG)
d. Sidikan (Scan) tiroid
e. Biopsi Aspirasi Jarum Halus

Contoso
Pharmaceuticals

page 16
DIAGNOSIS
Berat ringannya endemik disamping dengan prevalensi dapat juga dengan
memeriksa ekskresi yodium urin (EYU). Dalam keadaan seimbang yodium yang
masuk tubuh dianggap sama dengan yang diekskresikan lewat urin. Pemeriksaan
urin dianggap menggambarkan asuapan yodium sehari.
Menurut Djokomoejanto (2007) gondok endemik terbagi dalam 3 grade :
Endemik grade Diskripsi
Grade 1 (ringan) Nilai median EYU >50µg yodium/g kreatinin atau median urin antara 50-
99 µg/liter. Prevalensi gondok pada anak sekolah 5-20%
Grade 2 (sedang) Nilai median EYU antara 25-50µg yodium/g kreatinin atau median urin
antara 20-49 µg/liter. Resiko hipotiroidisme, prevalensi gondok anak
sekolah sampai 30%
Grade 3 (berat) Nilai median EYU <25µg yodium/g kreatinin atau <20 µg/liter. Resiko
sangat tinggi lahirnya kreatin endemik dengan prevalensi 1-10%. gondok
anak sekolah >30%
Contoso
Pharmaceuticals

page 17
Nutrisi yodium berdasarkan EYU (WHO,2001)
Median EYU µg/L Asupan Yodium Status Nutrisi Yodium

<20 Tak mencukupi Devisiansi yodium berat

20-49 Tak mencukupi Devisiansi yodium sedang

50-99 Tak mencukupi Devisiansi yodium ringan

100-199 cukup optimal

200-299 Lebih dari cukup Resiko Iodine Induced Hyperthyroidsme dalam waktu 5-
10 tahun pemberian garam beriodium

>300 berlebih Risiko IIH, Autoimmune thyroid disease

Contoso
Pharmaceuticals

page 18
Insert or Drag and Drop Photo
then Send to Back for overlay effect
PENATALAKSANAAN
Anjuran yang dilakukan adalah pemberian
iodium pada individu dengan kadar iodum
rendah, namun hanya cukup efektif pada gondok
yang jelas. Menurut pengalaman para ahli,
hanya gondok difusa pada usia muda yang dapat
berubah mengecil, dan hanya pada ukuran
tertentu. Pada gondok nodular, pemberian
iodium adalah kontraindikasi karena dapat
menyebabkan terjadinya hipertiroidisme.

Contoso
Pharmaceuticals

page 19
Insert or Drag and Drop Photo
then Send to Back for overlay effect
Lanjutan...

PENATALAKSANAAN
Ada beberapa macam untuk
penatalaksanaan medis jenis-jenis goiter
antara lain sebagai berikut:

1. Operasi/Pembedahan
Terapi pembedahan diperlukan untuk ukuran
gondok yang besar dengan timbul gejala
akibat penekanan kelenjar tiroid pada organ
dibelakangnya dan/atau dengan nodul tiroid
otonom. Terapi ini tepat untuk para pasien
hipotiroidisme yang tidak mau
mempertimbangkan yodium radioaktif dan
tidak dapat diterapi dengan obat-obat anti
tiroid. Contoso
Pharmaceuticals

page 20
Lanjutan...

PENATALAKSANAAN
2. Yodium Radioaktif
Yodium radioaktif memberikan radiasi dengan dosis yang tinggi pada
kelenjar tiroid sehingga menghasilkan ablasi jaringan. Pasien yang tidak mau
dioperasi maka pemberian yodium radioaktif dapat mengurangi gondok sekitar 50
%. Yodium radioaktif diberikan dalam bentuk kapsul atau cairan yang harus
diminum di rumah sakit, obat ini biasanya diberikan empat minggu setelah
operasi, sebelum pemberian obat tiroksin.
3. Pemberian Tiroksin dan obat Anti-Tiroid
Tiroksin digunakan untuk menyusutkan ukuran goiter. Selama ini diyakini
bahwa pertumbuhan sel kanker tiroid dipengaruhi hormon TSH, oleh karena itu
untuk menekan TSH serendah mungkin diberikan hormon tiroksin (T4). Hal ini
juga dilakukan untuk mengatasi hipotiroidisme yang terjadi sesudah operasi
pengangkatan kelenjar tiroid. Obat anti-tiroid (tionamid) yang digunakan saat ini
adalah propiltiourasil (PTU) dan metimasol/karbimasol. Contoso
Pharmaceuticals

page 21
KOMPLIKASI
• Pembesaran goiter menyebabkan gangguan kosmetik dan penekanan pada
daerah sekitar pembesaran kelenjar.
• Kekurangan iodium berkelanjutan akan menyebabkan keadaan
hipotiroidisme.
• Pada daerah dengan defisiensi iodine berat, ibu hamil dengan kekurangan
hormon tiroid dapat mengalami kretin endemik, bersama dengan gejala
neurologis yang timbul akibat kekurangan hormon tiroid selama
kehidupan janin dan setelah dilahirkan.
• Kasus karsinoma tiroid papiler sering terjadi pada penderita goiter

Contoso
Pharmaceuticals

page 22
PROGNOSIS

Prognosis kekurangan iodium yang belum timbul GAKI adalah


baik bila dilakukan eradikasi secara cepat dan tepat. Bila sudah timbul
banyak gondok endemik dan kretin endemik maka prognosis kurang
baik. Usaha yang paling tepat adalah pencegahan GAKI dengan
eradikasi.

Contoso
Pharmaceuticals

page 23
Thank You
Asri Nurul Afifah

Contoso
Pharmaceuticals

page 24

Anda mungkin juga menyukai