Anda di halaman 1dari 12

Analisis Minyak

dengan Bilangan
Iodium
Kelompok 8 :
Elva Devyanti (2031410119)
Putri Sabila Rokhmah (2031410141)
Tujuan

1 2
Menjelaskan arti Dapat menentukan
bilangan iodium suatu bilangan iodium
minyak/lemak
Dasar Teori
Bilangan iodium mencerminkan ketidakjenuhan asam lemak penyusun minyak dan lemak.
Asam lemak tak jenuh mampu mengikat iod dan membentuk senyawaan yang jenuh.
Banyaknya iod yang diikat menunjukkan banyaknya ikatan rangkap. Lemak yang tidak jenuh
dengan mudah dapat bersatu dengan iodium (dua atom iodium ditambahkan pada setiap ikatan
rangkap dalam lemak). Semakin banyak iodium yang digunakan semakin tinggi derajat
ketidakjenuhan. Biasanya semakin tinggi titik cair semakin rendah kadar asam lemak tidak
jenuh dan demikian pula derajat ketidakjenuhan (bilangan iodium) dari lemak bersangkutan.
Asam lemak jenuh biasanya padat dan asam lemak tidak jenuh adalah cair, karenanya semakin
tinggi bilangan iodium semakin tidak jenuh dan semakin lunak lemak tersebut.
Bilangan iodium dinyatakan sebagai banyaknya garam iod yang diikat oleh 100 gram
minyak atau lemak. Penentuan bilangan iodium dapat dilakukan dengan cara hanus atau cara
Kaufmaun dan cara Von Hubl atau cara Wijs (Sudarmadji dkk, 1997).
Alat dan Bahan

Alat Bahan

1.Labu Erlenmeyer 1.Minyak curah, minyak


2.Gelas Kimia jelantah
3.Gelas Ukur 2.Pelarut : 60% asam
4.Kompor Listrik asetat + 40% Chloroform
5.Corong 3.Larutan Na2S2)O3 0,1
6.Buret N
7.Statif dan klem 4.Aseton
8.Pipet tetes 5.Larutan Hanus
9.Pipet 10 ml 6.Larutan KI 15%
7.Amilum 1%
8.Aquades
Cara Kerja
1.Menimbang ke dalam erlenmeyer bertutup asah seperti minyak atau lemak sebanyak 0,1 -
0,2 gram
2.Larutkan dengan 5 mL chloroform
3.Tambahkan 10 mL larutan hanus 0,1 N melalui buret
4.Erlenmeyer asah segera ditutup, digoyangkan dan disimpan pada tempat gelap atau lemari
selama 15 menit supaya reaksi sempurna
5.Kemudian kedalam larutan yang berlebih (sisa reaksi), ditambahkan 10 mL larutan KI 10%
dan diencerkan dengan air suling
6.Iodium yang dibebaskan segera dititrasi dengan larutan tio sulfat 0,1 N sampai warna
kuning muda, lalu ditambahkan 1-2 mL indikator kanji
7.Titrasi dilanjutkan sampai larutan menjadi tidak berwarna
8.Lakukan titrasi blanko terhadap 10mL LARUTAN HANUS 0,1 N dan 5 mL chloroform, simpan
ditempat gelap / lemari selama 30 menit, titrasi dengan larutan tio sulfat 0,1 N.
...And The Same Goes For Tables

Berat Minyak Vol. Titrasi Vol. Titrasi Blanko

1,240 g 5,4 ml 6 ml
Perhitungan
Bilangan Iodium = (volume blanko-volume titrasi) x N Tio x BE
X 100
Berat sampel (g)
1000
= (6 ml - 5,4 ml) x 0,1 N x 127
X 100
1,240 g 1000

= 0,6145 mg / 100 gr minyak

= 61,45 %
Pembahasan
Bilangan iodin menunjukkan besarnya ketidakjenuhan dari minyak atau lemak, semakin besar
bilangan iodin maka derajat ketidakjeuhannya semakin besar dan kualitas minyak semakin tinggi.
Akan tetapi bila bilangan iodin yang terlalu besar maka akan mudah teroksidasi sehingga mutu
minyak menjadi tengik dan menurun daya simpannya. Jadi parameter iodin sangat penting dalam
menentukan kualitas minyak sehingga kualitas mutu nya terjamin.
Pada praktikum penetapan bilangan iodium dilakukan dengan cara titrasi iodometri. Titrasi
iodometri adalah titrasi secara tidak langsung dengan cara donor iodium dari KI dengan zat penitar
yaitu tiosulfat. Bilangan iodium merupakan ukuran terhadap banyaknya ikatan rangkap atau bilangan
iodium (BI) adalah bilangan yang menunjukkan jumlah mg halogen yang dapat diikat oleh 100 gram
minyak/lemak atau jumlah & halogen yang dapat diikat oleh minyak/lemak.
Penetapan minyak dalam bilangan iodium harus diketahui jenuh atau tidak jenuh. Karena hal
ini berpengaruh terhadap penimbangan. Pada praktikum yang dilakukan pertama minyak ditimbang
sebanyak 1 gr lalu dilarutkan menggunakan 5 ml chloroform .
Pembahasan
Dan ditambahkan 10 ml tepat larutan hanus 0,1 N melalui buret. Penambahan larutan hanus
berfungsi sebagai pengadisi ikatan rangkap dalam hidrokarbon dengan halogen pada lemak dan
dapat membebaskan I2 setelah bereaksi dengan KI sehingga pereaksi KI lebih mudah untuk bereaksi
dalam reaksi yang berlangsung. Erlenmeyer harus segera ditutup dan disimpan ditempat yang gelap
karena Iodium mempunyai sifat yang akan mudah menguap dan akan rusak bila terkena cahaya
matahari. Setelah ditambahkan KI dan diencerkan dengan air, pengenceran ini berfungsi untuk
mengurangi kepekatan Iodium sehingga titik akhir titrasi mudah untuk diperoleh. Iodium yang
terbebaskan dititrasi dengan larutan Natrium Tiosulfat hingga warna kuning muda untuk
menunjukkan adanya kanji maka tetesi dengan indikator kanji warna biru menunjukkan iodium masih
terdapat dalam larutan.
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan data berat minyak 1,240 g, volume titrasi 5,4
mL dan volume titrasi blanko 6 mL. Selanjutnya dilakukan perhitungan bilangan iodium dan
didapatkan hasil 0,6145 m/iod. Sedangkan berdasarkan standar mutu minyak goreng angka iodium
yang baik adalah 45-46 m/iod. Hal ini menunjukkan apabila semakin kecil angka yodium, maka
minyak pun semakin jenuh dan jumlah ikatan rangkap semakin sedikit
Kesimpulan
1.Bilangan iodium (BI) adalah bilangan yang menunjukkan jumlah mg
halogen yang dapat diikat oleh 100 gr minyak/lemak atau jumlah %
halogen yang dapat diikat oleh minyak/lemak.

2.Dari data percobaan praktikum kali ini didapatkan hasil bilangan iodium
sebesar 61,45%
Terimakasih
A Picture is Worth a
Thousand Words

Anda mungkin juga menyukai