Anda di halaman 1dari 17

GIZI SEIMBANG PADA ATLET

Anindita Saskia Putri Dunggio 1810301110


Nabila Aulia Cahyani 1810301110
Meilinda Ariska Putri 1810301112
Juliana Putriawansyah 1810301113
Rifaa Hanan Al Fikri 1810301114
Atika Kurnia Sari 1810301115
Dian Islamiati 1810301116
Vebby Febiola Melta 1810301117
Muh. Taufik Hidayat 1810301141
Restu Galih Ramadhan 1810301144
Fahnan Syafriakhwan 1810301146
Rahmad Rizaldy Khairullah 1810301149

UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA


PRODI S1-FISIOTERAPI 3B
TA 2019/2020
Kebutuhan Gizi Bagi Atlet

Nutrisi yang tepat merupakan dasar utama bagi penampilan


prima seorang atlet pada saat bertanding. Selain itu nutrisi ini di
butuhkan pula pada kerja biologik pada tubuh. Untuk penyediaan
energi tubuh pada saat seorang atlet melakukan berbagai
aktivitas fisik, misalnya pada saat latihan (training).
Bertanding pada saat pemulihan baik setelah latihan maupun
bertanding nutrisi juga dibutuhkan untuk memperbaiki atau mengganti
sel tubuh yang rusak. Banyak pelatih atau atlet yang menganggap
bahwa asupan nutrisi pada atlet sama saja dengan yang bukan atlet.
Kenyataan tidak demikian asupan nutrisi pada atlet disiapkan
berdasarkan pengetahuan tentang dominasi energy yang akan di
gunakan.
Macam-macam Gizi Bagi Atlet

A. Makronutrium
B. Mikronutrition
A. Makronutrium
• Karbohidrat
Sumber energy utama pada berbagai tingkat dan jenis aktivitas fisik berasal
dari karbohidrat,lemak dan protein yang berfungsi untuk mempertahankan
aktivitas fungsional tubuh. Dikenal 2 jenis karbohidrat,yaitu karbohidrat
sederhana dan kompleks.
• Lemak
Lemak adalah sumber energi utama pada aktivitas fisik yang lama seperti pada
lari jarak jauh dan marathon. Dikenal beberapa jenis lemak yaitu lemak sederhana
misalnya trigliserida. Lemak kompleks yaitu kombinasi lemak sederhana dengan
molekul lain seperti fosfor disebut sebagai fosfolipid.
• Protein
Struktur kimia protein kurang lebih sama dengan karbohidrat dan
lemak,mengandung karbon,oksigen dan hitrogen. Namun protein juga
mengandung zat lain yaitu nitrogen,sulfur,fosfor dan besi.
B. Mikronutrition
Peran penting sejumlah kecil vitamin dan mineral bagi efektivitas metabolisme penyediaan energy
tubuh. Secara umum fungsi vitamin ini adalah sebagai legulator pada proses metabolism
pembentukan energi.

• Kalsium
mineral ini dibutuhkan untuk kontraksi otot,transmisi impuls,mengaktifkan enzim,pembekuan
darah dan pergerakan cairan melewati membrane plasma. Lebih dari 99% kalsium tubuh total
terdapat di dalam tulang.
• Natrium, kalum dan klor
peran mineral ini adalah untuk mempertahankan pertukaran zat gizi dan metabolism antara sel
dengan cairan ekstra sel. Natrium dan klor merupakan mineral utama didalam plasma darah
sedangkan kalium adalah mineral utama didalam sel.
• Besi
telah jelas pada mereka yang tidak cukup mengkonsumsi besi dalam asupan makanannya akan
mengalami kekurangan hemoglobin dan hal ini dapat menimbulkan keluhan kurang nafsu
makan,kemampuan fisik menurun bahkan untuk latihan ringan yang lama.
Kebutuhan gizi pada setiap kegiatan atlet

1. Latihan (training) kebutuhan nutrisi atlet perlu diperhatikan


mengingat kebutuhan energi tubuhnya lebih tinggi dibandingkan non
atlit. Kebutuhan nutrisi yang memadai di butuhkan tidak hanya pada saat
bertanding tetapi juga pada waktu latihan. Selain itu perlu diperhatikan
asupan serat yang membantu kelancaran system pencernaan dan minum
air yang cukup agar tidak timbul keluhan yang tidak diinginkan terutama
bila latihan dilingkungan panas. Untuk mengetahui ketepatan jumlah
asupan makanan sebaiknya dilakukan penghitungan IMT (indeks masa
tubuh) dan pengukuran persentase lemak tubuh atlet secara berkala.
• 2. Bertanding
Setiap atlet biasanya mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk
menghadapi suatu pertandingan,termasuk mempersiapkan asupan
makanan yang harus di konsumsi nya pada saat bertanding agar
kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi. Kelelahan yang timbul saat bertanding
umumnya tergantung dari jenis dan durasi olahraga. Kelelahan pada saat
bertanding dapat di sebabkan oleh diplesi cadangan karbohidrat akibat
kadar glukosa darah rendah,dehidrasi dan akibat gangguan keseimbangan
natrium darah. gangguan keseimbangan natrium ini di temukan pada atlet
yang berolahraga kira-kira 6 jam atau lebih misalnya atlet triation dan
minum air putih (bukan larutan elektrolit) sebagai pengganti cairan yang
hilang.
Menentukan Menu

Tidak ada jenis makanan yang perlu dihindari untuk atlet jika waktu
makan berselang lama dari kegiatan olahraga, selama atlet tidak memiliki
alergi atau riwayat penyakit lain. Namun, jika menjelang aktivitas
olahraga, maka pemilihan makanan harus lebih ketat.
A. Sebelum Pertandingan

• Tujuan: menghindari rasa lapar, sebagai simpanan glikogen hati.


• Prinsip: Tinggi karbohidrat, rendah lemak (<25%), tidak terlalu berserat (terutama 2-3 jam
sebelum), mudah dicerna.

Menghindari bulky food (makanan yang susah dicerna seperti buah dan sayur mentah, kacang-
kacangan kering), makanan jenis ini cenderung memicu pergerakan lambung, dan gas-forming
foods (makanan penghasil gas seperti kelompok kubis dan kacang kering masak), makanan jenis
ini dapat menimbulkan gastrointestinal distress (gangguan pencernaan/rasa tidak nyaman pada
alat cerna).
 
• 3-4 jam sebelum: makanan utama (nasi, sayur, lauk pauk, buah)
• 2-3 jam sebelum: snack atau makanan ringan (roti, biscuit, crackers)
• 1-2 jam sebelum: jus buah, buah, minuman
• <1 jam sebelum: cairan/minuman (air mineral atau minuman isotonic)
 
B. Saat pertandingan

Makanan paling cocok pada fase ini adalah makanan dengan jenis
karbohidrat sederhana. Fungsi karbohidrat disini bukan untuk mencegah
kelelahan namun lebih menunda kelelahan.

• Air mineral
• Minuman isotonic
• Buah-buahan
• Sport gel/sport bar
C. Setelah Pertandingan

Pada fase ini karbohidrat dibutuhkan untuk stimulasi resintesis glikogen


otot, protien untuk meningkatkan sintesis glikogen otot, miknuman untuk
mengganti kehilangan cairan dan elektrolit selama olahraga, serta vitamin
dan mineral. Interval pemberian makan mulai 15-30-60 menit hingga 5 jam
setelah olahraga. Pada 5 jam ini adalah tingkat tertinggi sintesis glikogen.
 
• ½ jam setelah: air mineral, jus buah, minuman elektrolit, susu coklat
• 1 jam setelah: minuman atau snack atau makanan ringan
• 2 jam setelah: ½ porsi makanan utama (nasi, sayur, lauk pauk, buah)
• 4 jam setelah: 1 porsi makanan utama (nasi, sayur, lauk pauk, buah)
Kesimpulan

Menjaga pola makan agar gizi terpenuhi bagi atlet sangatlah penting.
Terutama saat latihan, persiapan pertandingan, saat pertandingan, dan
setelah selesai pertandingan.

Jenis makanan yang perlu diawasi dan diatur untuk atlet jika waktu
makan berselang lama dari kegiatan olahraga, selama atlet tidak
memiliki alergi atau riwayat penyakit lain. Namun, jika menjelang
aktivitas olahraga, maka pemilihan makanan harus lebih ketat demi
memenuhi asupan gizi bagi tubuhnya.

Anda mungkin juga menyukai