A. Makronutrium
B. Mikronutrition
A. Makronutrium
• Karbohidrat
Sumber energy utama pada berbagai tingkat dan jenis aktivitas fisik berasal
dari karbohidrat,lemak dan protein yang berfungsi untuk mempertahankan
aktivitas fungsional tubuh. Dikenal 2 jenis karbohidrat,yaitu karbohidrat
sederhana dan kompleks.
• Lemak
Lemak adalah sumber energi utama pada aktivitas fisik yang lama seperti pada
lari jarak jauh dan marathon. Dikenal beberapa jenis lemak yaitu lemak sederhana
misalnya trigliserida. Lemak kompleks yaitu kombinasi lemak sederhana dengan
molekul lain seperti fosfor disebut sebagai fosfolipid.
• Protein
Struktur kimia protein kurang lebih sama dengan karbohidrat dan
lemak,mengandung karbon,oksigen dan hitrogen. Namun protein juga
mengandung zat lain yaitu nitrogen,sulfur,fosfor dan besi.
B. Mikronutrition
Peran penting sejumlah kecil vitamin dan mineral bagi efektivitas metabolisme penyediaan energy
tubuh. Secara umum fungsi vitamin ini adalah sebagai legulator pada proses metabolism
pembentukan energi.
• Kalsium
mineral ini dibutuhkan untuk kontraksi otot,transmisi impuls,mengaktifkan enzim,pembekuan
darah dan pergerakan cairan melewati membrane plasma. Lebih dari 99% kalsium tubuh total
terdapat di dalam tulang.
• Natrium, kalum dan klor
peran mineral ini adalah untuk mempertahankan pertukaran zat gizi dan metabolism antara sel
dengan cairan ekstra sel. Natrium dan klor merupakan mineral utama didalam plasma darah
sedangkan kalium adalah mineral utama didalam sel.
• Besi
telah jelas pada mereka yang tidak cukup mengkonsumsi besi dalam asupan makanannya akan
mengalami kekurangan hemoglobin dan hal ini dapat menimbulkan keluhan kurang nafsu
makan,kemampuan fisik menurun bahkan untuk latihan ringan yang lama.
Kebutuhan gizi pada setiap kegiatan atlet
Tidak ada jenis makanan yang perlu dihindari untuk atlet jika waktu
makan berselang lama dari kegiatan olahraga, selama atlet tidak memiliki
alergi atau riwayat penyakit lain. Namun, jika menjelang aktivitas
olahraga, maka pemilihan makanan harus lebih ketat.
A. Sebelum Pertandingan
Menghindari bulky food (makanan yang susah dicerna seperti buah dan sayur mentah, kacang-
kacangan kering), makanan jenis ini cenderung memicu pergerakan lambung, dan gas-forming
foods (makanan penghasil gas seperti kelompok kubis dan kacang kering masak), makanan jenis
ini dapat menimbulkan gastrointestinal distress (gangguan pencernaan/rasa tidak nyaman pada
alat cerna).
• 3-4 jam sebelum: makanan utama (nasi, sayur, lauk pauk, buah)
• 2-3 jam sebelum: snack atau makanan ringan (roti, biscuit, crackers)
• 1-2 jam sebelum: jus buah, buah, minuman
• <1 jam sebelum: cairan/minuman (air mineral atau minuman isotonic)
B. Saat pertandingan
Makanan paling cocok pada fase ini adalah makanan dengan jenis
karbohidrat sederhana. Fungsi karbohidrat disini bukan untuk mencegah
kelelahan namun lebih menunda kelelahan.
• Air mineral
• Minuman isotonic
• Buah-buahan
• Sport gel/sport bar
C. Setelah Pertandingan
Menjaga pola makan agar gizi terpenuhi bagi atlet sangatlah penting.
Terutama saat latihan, persiapan pertandingan, saat pertandingan, dan
setelah selesai pertandingan.
Jenis makanan yang perlu diawasi dan diatur untuk atlet jika waktu
makan berselang lama dari kegiatan olahraga, selama atlet tidak
memiliki alergi atau riwayat penyakit lain. Namun, jika menjelang
aktivitas olahraga, maka pemilihan makanan harus lebih ketat demi
memenuhi asupan gizi bagi tubuhnya.