Anda di halaman 1dari 15

Emfisema

REVKY AKBAR IZTIAN


Definisi
Emfisema adalah distensi
abnormal ruang udara di luar
bronkiolus terminal dengan
kerusakan dinding alveoli
Epidemiologi
Data mengenai prevalensi emfisema di Indonesia masih
sulit untuk ditemukan, karena emfisema masih dianggap
sebagai bagian dari PPOK. Berdasarkan Riset Kesehatan
Dasar (RISKESDAS) Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2013 dikatakan bahwa 4 dari 100 orang di
Indonesia menderita PPOK. Dimana prevalensi tertinggi
terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (10%) dan
terendah di Provinsi Lampung (1,4%).
Epidemiologi
Selain daripada itu, jumlah perokok di Indonesia semakin
tahun terus meningkat. Pada tahun 2015 dilaporkan
terdapat sebanyak 22,57% perokok aktif di perkotaan dan
25,05% perokok aktif di pedesaan. Rata-rata jumlah
batang rokok yang dihabiskan per hari yakni 76 batang di
perkotaan dan 80 batang di pedesaan
Etiologi
Penyebab utama terjadinya emfisema adalah paparan zat di udara
yang mengiritasi paru-paru dalam jangka waktu panjang. Zat yang
mengakibatkan iritasi tersebut dapat berupa:
• Asap rokok. Emfisema banyak dialami perokok, baik aktif
maupun pasif, yang terpapar asap rokok dalam waktu lama.
• Polusi udara.
• Asap atau debu bahan kimia.
Etiologi
Selain paparan zat yang mengakibatkan iritasi, emfisema juga
dapat terjadi karena kelainan genetik. Contohnya adalah
defisiensi alpha-1-antitrypsin, di mana terjadi kekurangan suatu
protein yang berfungsi melindungi struktur elastis pada paru-paru
dalam tubuh. Namun demikian, kondisi ini jarang terjadi.
Klasifikasi
1. Emfisema Sentrilobular
2. Emfisema Paraseptal
3. Emfisema Panlobular
4. Emfisema Iregular/tidak beraturan
Manifestasi Klinis
• Napas menjadi pendek
• Batuk.
• Cepat lelah
• Penurunan berat badan
• Jantung berdebar
• Bibir dan kuku menjadi biru

Perkembangan emfisema dapat berlangsung selama bertahun-


tahun. Oleh karena itu, gejala yang signifikan biasanya baru
dirasakan pada usia sekitar 40-60 tahun.
Diagnosis
Anamnesis:
Apakah ada kebiasaan merokok, juga kemungkinan berdomisili atau bekerja di
lingkungan yang berpolusi. 

Pemeriksaan penunjang:

Pemeriksaan pencitraan, seperti CT scan dan X-ray untuk melihat paru-paru.


Pemeriksaan darah untuk memeriksa cara kerja dari aliran darah pada paru-paru.
Pulse oximetry untuk mengukur oksigen pada darah.
Uji fungsi paru-paru, atau spirometri, yang menggunakan alat spirometer untuk
mengukur udara pada paru-paru yang dihirup dan dihembuskan.
Pemeriksaan analisis gas darah arteri untuk mengukur kadar darah dan karbon dioksida
pada darah.
Elektrokardiogram (EKG) untuk melihat adanya gangguan pada jantung
Gambaran
Radiologi

Normal Hyperinflation
Diagnosis
Tes Pencitraan
Rontgen dada dapat membantu mendukung diagnosis emfisema
lanjut dan mengetahui penyebab lain dari sesak napas. Namun, tes
ini dapat menunjukkan hasil normal bahkan jika sebenarnya
seseorang mengidap emfisema.
Diagnosis
Tes Darah
Tes darah dapat dilakukan untuk mengetahui seberapa baik paru-
paru seorang pengidap emfisema mampu bekerja dalam transfer
oksigen ke tubuh dan menghilangkan gas karbon dioksida dari
aliran darah.
Tatalaksana

Emfisema tidak dapat disembuhkan, tetapi penanganan


dapat dilakukan untuk meringankan gejala. Berbagai
metode yang bisa diterapkan adalah:

Terapi paru
Terapi paru atau olahraga ringan seperti berjalan kaki dapat
memperkuat otot pernapasan dan mengurangi gejala,
sehingga lebih mudah bernapas dan aktif secara fisik. Yoga,
tai chi, dan latihan pernapasan dalam juga bisa membantu
meringankan gejala.
Tatalaksana

Konsumsi makanan kaya vitamin


Penderita emfisema sering kekurangan berat badan.
Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin A, C, dan E
(seperti buah dan sayuran) dianjurkan untuk meningkatkan
kesehatan secara keseluruhan.
Tatalaksana
Vaksinasi
• Jangan sepelekan peran vaksinasi. Mendapatkan vaksinasi terhadap
infeksi tertentu, seperti pneumonia, dapat mencegah infeksi sehingga
mempersulit berkembangnya emfisema.

• Gejala penderita emfisema bervariasi berdasarkan tingkat


keparahannya. Tidak ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini,
tetapi Anda bisa memperlambat perkembangannya.

• Satu hal yang harus dijaga adalah pentingnya mengonsumsi


makanan sehat dan terus berolahraga. Jika dibarengi dengan terapi
yang tepat, Anda dapat menjalani hidup yang panjang dan sehat
dengan emfisema.

Anda mungkin juga menyukai