Anda di halaman 1dari 9

TEORI RESEPTOR

KERJA OBAT
FARADILLA AZZAHRA
1810711023
DEFINISI RESEPTOR

• Reseptor adalah molekul seluler yang secara spesifik dan


langsung berkaitan dengan ligan, untuk memicu signaling kimia
antara dan dalam sel agar menimbulkan efek.
• Fungsi reseptor yaitu mengenali atau mengikat suatu obat
dengan spesifitas yang tinggi.
• Reseptor merupakan tempat molekul obat berinteraksi
membentuk suatu kompeks yang reversible
APA ITU AGONIS DAN
ANTAGONIS?

• Obat yang dapat mengaktivasi dan berintekasi dengan


AGONIS reseptor fisiologis sehingga dapat menimbulkan respon

• Obat yang berkaitan dengan reseptor namun tidak dapat


ANTAGONIS menimbulkan respon

ANTAGONIS • Obat yang berkaitan dengan reseptor dan hanya


PARSIAL menimbulkan efek agonis sebagian

AGONIS • Obat yang menempel dengan reseptor fisiologik dan


NEGATIF justru menghasilkan efek yang berlawan dengan agonis
TEORI RESEPTOR
KERJA OBAT

TEORI
TEORI KLASIK
KEPENDUDUKAN

TEORI
KECEPATAN
Mengaktakan bahwa aktivitas biologis
TEORI KLASIK suatu senyawa merupakan fungsi dari
struktur kimianya dan tempat obat
berinteraksi pada sistem biologis
mempunyai sifat karakteristik
Crum dan Brown
dan Fraser (1869)

Teori yang memperkenalkan


konsep reseptor yang pertama
kali
Langley (1878)

Membuat konsep sederhana tentang


interaksi obat reseptor  yaitu corpora
Ehrlich (1907) non agunt nisi fixate atau obat tidak
dapat menimbulkan efek tanpa
mengikat reseptor
TEORI Clark (1926)
KEPENDUDUKAN Gaddum (1937)

memperkirakan bahwa satu molekul obat Ariens (1954) &


akan menempati sati sisi reseptor dan obat Stephenson (1959)
harus  diberikan dalam jumlah yang
berlebihan agar tetap efektif selama proses
pembentukan kompleks

Membagi interaksi obat-reseptor


Respon biologis yang terjadi setelah menjadi dua tahap :
pengikatan obat dan reseptor dapat - Pembentukan komplek obat
berupa : - Menghasilkan respon biologis
1. Rangsangan aktivitas
2. Pengurangan aktivitas
PROSES INTERAKSI OBAT
1. Senyawa agonis (afinitas
besar dan aktivitas
instrinsik = 1)
2. Senyawa antagonis
(afinitas besar dan
O + R < =====> O-R → respon (+) aktivitas instrinsik = 0)

O + R < ===> O-R → respon (-)


TEORI KECEPATAN

 memberikan postulat bahwa


Croxatto dan obat hanya efisien pada saat
Huidobro (1956) berinteraksi dengan reseptor

Paton (1961) mengatakan bahwa efek biologis obat


setara dengan kecepatan kombinasi
obat-reseptor dan bukan jumlah
reseptor yang didudukinya
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai