0ab9a BT 8 Pumping Test PPT Perbaikan Ulang
0ab9a BT 8 Pumping Test PPT Perbaikan Ulang
( Pumping Test )
SIFAT HIDROLIK BATUAN
Akuifer
Unit geologi / Formasi batuan yang jenuh dan cukup permeabel untuk
menghasilkan air dalam jumlah yang ekonomis.;
Contoh : pasir dan kerikil yang tidak konsolidasi, batu pasir dan batu
gamping, dan batuan vulkanik dan kristalin yang sangat
retak atau lapuk.
Akuiklud
Unit geologi / Formasi yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat
mengalirkan air dalam jumlah besar,
Contoh : lempung,tuff halus dan silt.
Akuitar
Unit geologi / Formasi batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya
dapat meloloskan air dalam jumlah yang sangat terbatas. Atau unit
geologi yang cukup permeabel untuk mentransmisikan air dalam jumlah
yang signifikan bila dilihat di area yang luas dan dalam jangka waktu
yang lama, namun permeabilitasnya tidak cukup untuk membenarkan
sumur produksi yang ditempatkan di dalamnya. Lempung, loam atau
lanau dan serpih adalah akuitar khas.(Kruseman & de Ridder, 2000)
Akuifug
adalah lapisan / formasi batuan yang tidak dapat menyimpan dan
mengalirkan air, contohnya batuan granit dan batuanyang kompak
JENIS AKUIFER
AKIFER HOMOGEN AKIFER HETEROGEN
POROSITAS
Pompa air
Metode yang banyak digunakan di Indonesia adalah metode “Step Drawdown Test”
yaitu dengan melakukan pemompaan secara terus menerus dengan perubahan debit
secara bertahap pada sumur-sumur yang telah ditetapkan.
Kapasitas Jenis Sumur
Q = debit pemompaan
=
sw = penurunan muka air
1 r
Disederhanakan menjadi persamaan baru : B ln o
2 T rw
sw = BQ + CQ2
dimana :
B = koefisien akuifer loss (dt/m2) C = koefisien well loss (dt2/m5)
Bila hubungan ini digambarkan dalam suatu
kurva diperoleh hubungan sebagai berikut :
sw C
) Fd 100
l ( sw B
a
tot
nan
uru
Pen BQ Sumur produktif bila sumur
sw mempunyai harga C dan Fd
CQ2 (Faktor develovment) yang
kecil. (Walton dan Bierschenk)
Q
KLASIFIKASI DAN KONDISI SUMUR
• Sumur dipompa mulai dengan debit kecil dan dicatat, diamati penurunan
muka air tanah (s) dan dicatat selama periode tertentu, misalnya 1 jam.
• Pada saat tertentu (misal setelah 1 jam) debit pemompaan dinaikkan dan
dicatat, pengamatan muka air tanah tetap terus diamati dan dicatat
• Setiap menaikkan debit pemompaan disebut sebagai satu tingkat.
• Jumlah tingkat makin banyak makin baik
Cara Perhitungan
Cara Perhitungan :
1. Dari data hasil Step Drawdown Test, pada setiap Q diperoleh nilai sw yang
konstan, maka selanjutnya hitung nilai sw/Q untuk Q yang bersesuaian,
2. Plot titik-titik hubungan antara sw/Q sebagai sumbu Y dan Q sebagai sumbu X
pada skala normal.
3. Regresi tititk-titik data tersebut dengan persamaan linier.
4. Nilai B diperoleh dari perpotongan garis regresi dengan sumbu Y.
5. Nilai C diperoleh dari kemiringan garis regresi, atau :
y
C tg
x
Contoh :
Q e u
s
4 T u u
du ………………………..(2)
dimana : r2 S
u ………………………..(3)
4T t
Fungsi sumur, W(u). :
u2 u3 u4
W (u ) 0,5772 ln u u ......
2 2! 3 3! 4 4!
Atau secara umum dapat ditulis sbb :
i 1 ui
W (u ) 0,5772 ln u u (1) ………………..(4)
i i!
r2 S r 2 4T
Pers. (3) : u dapat juga ditulis sbb : u
4T t t S
…………………..(5)
Jika pers. (2) dibagi pers. (5) diperoleh :
Q
s
W (u ) s S Q W (u ) …………………..(6)
4 T 2
16 T u
2
r 2
4T r
u t
t S
s W (u )
Maka kurva hubungan antara s – r2/t dan kurva
serupa dengan W(u) – u mempunyai bentuk yang sama atau dapat
r2 u berimpit. (dengan menggeser sumbu)
t
Kurva Hubungan W(u) versus u dan W(u) versus 1/u
2,3Q t
s log 1
4 T t2
t 2,3Q 2,3Q
bila log 1 1 maka s Jadi T
t2 4 T
4 s
s’ (penurunan residual)tetap
diukur dari elevasi muka airtanah
sebelum pemompaan.
Untuk menghitung nilai T sebagai
t
pembanding nilai T yang t’
dihitunga dari tes pemompaan
Pemompaan Recovery
t-saat pompa
berhenti
Penurunan Residual (s’) dianggap pemompaan diteruskan dengan debit
Q, dioperasikan pemompaan dengan debit – Q (minus Q)
Waktu t dianggap menerus sehingga untuk harga t = t henti + t’
Q Q Q
Rumus yang diberikan s' W (u ) W (u ' ) s' W (u ) W (u ' )
4 T 4 T 4 T
pemompaan masa kambuh
Q r 2S r 2 S
Jika dijabarkan :
s' 0,5772 ln 0,5772 ln
4 T 4T t 4T t '
Sehingga :
t
Q t 2,3Q ( t ' )1
s' ln s' log
4 T t ' 4 T ( t ) 2
t'
( t )1 2,3Q
Nilai T diperoleh pada : log t ' 1
T
( t )2
t' 4 s '
Langkah-langkah perhitungan :
1. Data recovery pemompaan (s’ dan t) diplot dalam kurva
linier dengan s sebagai sumbu Y dan t sebagai sumbu X,
2. Hitung s’ dengan mengambil nilai satu siklus
4. Hitung nilai T dengan rumus :
2,3Q
T
4 s '
Terima
Kasih