Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik
DI SEKOLAH DASAR
2 SKS
BADARUDIN
Pertumbuhan dan Perkembangan
Individu
Part 1
Apa perkembangan individu itu?
B. Perkembangan Seks
C. Perkembangan Persepsi
Persepsi adalah proses yang sifatnya kompleks dalam menerima dan
menginterpretasikan informasi yang datangnya dari berbagai indera
penerima seperti rasa, raba/sakit, pembauan, pendengaran, penglihatan.
D. Perkembangan Kepribadian
1. Sosialisasi mulai pesat, sudah mulai berhubungan dengan kawan-kawan
baru di lingkungannya.
2. Mulai banyak berhubungan dengan teman sebayanya.
3. Mudah terpengaruh alih sikapnya.
4. Memandang teman sebayanya sama dengan dirinya.
Aspek Perkembangan Sosial
A. Perkembangan Keagamaan
1. Bersifat reseptif tetapi disertai pengertian-pengertian
2. Pandangan dan paham ke Tuhanan diterangkan secara nasional
3. penghayatan secara rohaniah makin mendalam, melangsungkan
kegaitan ritual diterimanya sebagai keharusan moral.
B. Kontinuitas
Perkembangan berlangsung terus menerus sejak masa konsepsi sampai
akhir hayat
C. Diskontinuitas
Pertumbuhan tidak terus menerus dan pertumbuhan akan berakhir atau
berhenti setelah individu itu mencapai kedewasaan (maturasi).
Faktor Hereditas dan Lingkungan
Perkembangan Anak
Teori Empirisme
Teori Nativisme
Teori Konvergensi
1) Menurut Teori Empirisme
Tokoh Teori Empirisme : John Locke
Teori Empirisme disebut juga Teori Tabula
rasa
perkembangan individu ditentukan oleh
pengalamannya.
Pada saat dilahirkan jiwa manusia dalam
keadaan kosong, ibarat tabularasa yang belum
tertulisi, dan akan berkembang bagaimana,
pengalamanlah yang menentukan
2) Menurut Teori Nativisme
Tokoh Teori Nativisme : Arthur Schopenhauer
Perkembangan individu ditentukan oleh
pembawaannya.
Bila individu dilahirkan dengan pembawaan yang
baik, maka otomatis dia berkembang menjadi baik,
dan sebaliknya.
Lingkungan tidak dapat merubah apa yang sudah
dimiliki oleh individu sebagai pembawaan.
3) Menurut Teori Konvergensi
Tokoh Teori Konvergensi : William Stern
Teori Konvergensi disebut juga Teori
Interaksionisme.
Perkembangan individu merupakan
perpaduan antara faktor pembawaan dengan
faktor pengalaman
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan dan Pertumbuhan
Pengaruh
Kesehatan status sosial
ekonomi
Suku Aktivitas
Pengaruh
Kecenderung
Himpitan
an sekular
Psikososial
Pengaruh
Urbanisasi
Lingkungan Perkembangan Peserta Didik
LINGKUNGAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
DEFINISI LINGKUNGAN
1. Lingkungan
Keluarga
2. Lingkungan
Sekolah
3. Lingkungan
Masyarakat
1. Lingkungan Keluarga (Lingkungan Pertama)
Merupakan lingkungan dimana anak dididik untuk
pertama kalinya. Dimana orang tua sangat berperan
dalam mendidik anaknya agar mempunyai bekal untuk
hidup yaitu taqwa kepada Tuhan dan berperilaku baik
sesuai nilai dan norma yang berlaku. Kesatuan
kekeluargaan yang besar disebut FAMILI.
Hukum Cephalocoudal
Hukum Proximodistal
Perkembangan Terjadi dari Umum ke Khusus
Perkembangan Berlangsung dalam Tahapan-Tahapan Perkembangan
Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan
A. Hukum Cephalocoudal
Pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki
B. Hukum Proximodistal
Pertumbuhan fisik berpusat di pusat, seperti jantung , hati, dan alat-alat
pencernaan lebih dahulu berfungsi daripada anggota tubuh yang ada di
tepi.aan lebih dahulu berfungsi daripada anggota tubuh yang ada di tepi
2. Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil belajar. Dengan belajar,
seseorang akan memperoleh pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang menentukan tingkat kedewasaan seseorang. Tingkat-tingkat kedewasaan
seseorang merupakan indicator perkembangan orang itu.
1. Motivasi Intrinsik
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Intrinsik
Strategi dalam mengajar agar siswa termotivasi :
1. Motif psikologik
2. Motif praktis
3. Motif pembentukan kepribadian
4. Motif kesusilaan
5. Motif sosial
6. Motif ketuhanan
Ciri-Ciri Motivasi Belajar
Menurut Hidayat R (2005 : 23) ada beberapa ciri motivasi belajar, antara lain :
Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu lama,
tidak pernah berhenti sebelum selesai).
Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), memerlukan dorongan
dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi
yang tekah dicapainya).
Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah untuk orang dewasa
(misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan,
pemberantasan korupsi, penentangan terhadap tindak kriminal amoral, dan
sebagainya).
Lebih senang bekerja mandiri.
Cepat bosan dengan tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-
ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau yakin akan sesuatu).
Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
Usaha Meningkatkan Motivasi Belajar
Sardiman (1986 : 91-94) mengemukakan bahwa ada beberapa bentuk dan
cara yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkan motivasi belajar
siswa di sekolah, antara lain :
1. Memberi Angka
2. Hadiah
3. Saingan/Kompetisi
4. Memberi Ulangan
5. Mengetahui Hasil
6. Pujian
7. Hukuman
8. Hasrat untuk belajar
9. Minat
10. Tujuan yang Diikuti
Usaha guru untuk membangkitkan
perhatian siswa secara sepontan
Teori Behaviorisme
belajar adalah proses perubahan yang terjadi
karena adanya stimulus dan respon, untuk itu
guru harus menciptakan stimulus-stimulus
tertentu.
Implikasi dari teori behavioristik