Anda di halaman 1dari 10

10-minute Consultation:

Otalgia
Disusun Oleh:
Pembimbing:
Afina Tsalis Maraya 119810004 dr. H. Edy Riyanto B, Sp. THT-KL

SMF ILMU PENYAKIT THT-KL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
RSUD WALED
Contoh kasus:

Seorang pasien berusia 35 tahun datang dengan


keluhan otalgia unilateral dan demam sejak tiga
hari dan didiagnosis dengan otitis media akut
(OMA) dan diberikan amoksisilin.

Pasien kembali lagi tiga hari kemudian dengan


demam dan sakit kepala yang terus-menerus.
Apa saja yang
harus digali?
Anamnesis
 Pain
Rasa nyeri pada telinga sangat beragam, mulai dari nyeri yang parah dikarenakan
Otitis Media, hingga nyeri yang terasa lebih dalam dikarenakan Otitis Externa
Maligna.
 Otorrhoea
Cairan yang purulen dapat terjadi pada Otitis Media Akut, namun jika keadaan ini
terus berlanjut, dapat ditemukan Cholesteatoma.
Cairan yang berair dapat ditemukan pada Otitis Externa, namun jika pasien memiliki
riwayat trauma/cedera kepala, hal ini mengindikasikan kebocoran CSF.
 Gangguan Pendengaran
Dapat ditemukan pada hampir semua kondisi diatas
 Gatal
Gejala yang khas dari Otitis Externa
 Tinnitus
Tidak spesifik
 Vertigo dan nyeri kepala
Jarang ditemukan, merupakan komplikasi dari Otitis Media
Anamnesis
 Bell’s Palsy
Bell’s Palsy dapat didahului oleh Otalgia, namun biasanya lebih parah dan lebih
presisten dengan adanya Ramsay Hunt Syndrome (herpes zoster oticus).
 Nyeri dapat juga berhubungan dengan lesi, benjolan, hematoma, atau laserasi
pada daun telinga.
 Otalgia Sekunder
Otalgia sekunder sering terjadi pada 50% kasus. Hal ini biasanya terjadi bersamaan
dengan tonsilitis, quinsy, dan post-tonsilektomi.
Namun jika nyeri tenggorokan berkembang dengan cepat (<24 jam) dengan disfonia,
lebih cenderung ke epilogtitis.
 Otalgia yang disertai dengan disfagia atau disfonia dapat berhubungan dengan
tumor faring.
 Nyeri yang terasa menusuk pada area tonsil dan menjalar ke telinga
menandakan neuralgia trigeminal.
 Riwayat pada Telinga
Penyakit riwayat telinga yang diderita, riwayat operasi, dan riwayat trauma.
 Riwayat penyakit lainnya
Riwayat penerbangan, berenang, diabetes, kondisi imunokompromaise.
Pemeriksaan

Palpasi
Inspeksi Otoskopi
Otalgia Sekunder:
Hematom, laserasi, nodul, Buldging pada OMA,
palpasi sendi
bengkak pada pinna. edema kanal atau debris
temporomandibular,
Palpasi pada mastoid, nyeri (+) (OE), granulasi,
periksa gigi, mulut, kel.
mastoiditis. cholesteatoma
Parotis, sinus, leher.
Apa yang harus
dilakukan?
 OMA
- Antibiotik selama 5 hari: amoxicillin pada anak, augmentin pada orang dewasa.
 Otitis Media Kronis dengan cholesteatoma Rujuk
 Hematoma, laserasi, nodul yang nyeri pada pinna Rujuk
 Berikan antibiotik topikal atau steroid tetes untuk Otitis Eksterna (jangka pendek untuk mencegah
infkesi jamur)
 Perenang dianjurkan menggunakan alat pelindung telinga (ear plug)
 Pasien yang mengalami barotrauma dapat diberikan nasal dekongestan (xylometazoline) dengan
Valsava manuver sebelum penerbangan.
 Kasus dengan Mastoiditis atau Otitis Media yang sudah komplikasi (contohnya kelumpuhan nervus
facialis) Segera rujuk
 Untuk Bell’s Palsy dan Herpes dan herpes zoster berikan prednisolone oral dan acylclovir
 Jika pada telinga tidak terlihat ada kelainan, curigai otalgia sekunder dan cari penyebabnya
 Trigeminal neuralgia dapat diberikan trial carbamazepine
 Jika pada pemberian antibiotik dosis awal tidak memberikan respon, lanjutkan antibiotik untuk 7 hari
dan edukasi pasien untuk control jika tidak ada perbaikan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai