Anda di halaman 1dari 8

Gerakan Berjalan ke

Berjalan
(1) Langkah biasa ke langkah tegap
a. aba-aba “Langkah tegap maju = jalan”
b. aba-aba pelaksanaan diberikan pada saat kaki kanan/kiri jatuh ke tanah selanjutnya ditambah satu
langkah kemudian berjalan dengan langkah tegap

(2) Langkah tegap ke langkah biasa


a. aba-aba “Langkah biasa = jalan”
b. aba-aba pelaksanaan diberikan pada saat kaki kanan/kiri jatuh ke tanah selanjutnya ditambah satu
langkah kemudian berjalan biasa dengan langkah pertama dihentakkan

(3) Langkah biasa ke langkah perlahan


a. aba-aba “Langkah perlahan = jalan”
b. aba-aba pelaksanaan diberikan pada saat kaki kanan/kiri jatuh ke tanah selanjutnya ditambah satu
langkah kemudian berjalan dengan langkah perlahan.

(4) Langkah perlahan ke langkah biasa


a. aba-aba “Langkah biasa = jalan”
b. aba-aba pelaksanaan diberikan pada saat kaki kanan/kiri jatuh ke tanah selanjutnya ditambah satu
langkah kemudian berjalan biasa dengan langkah pertama dihentakkan
(5) Langkah biasa ke berlari
a. aba-aba ”LARI = JALAN“
b. pada aba-aba peringatan kedua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan di
pinggang sebelah depan, punggung tangan menghadap ke luar
c. kedua siku ke belakang, badan agak dicondongkan ke depan
d. aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah kemudian
ditambah 1 (satu) langkah selanjutnya berlari dengan langkah pertama dihentakkan.

(6) Langkah berlari ke langkah biasa


a. aba-aba ”LANGKAH BIASA = JALAN“;
b. aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah ditambah tiga
Langkah;
c. kaki kiri/kanan dihentakkan, bersamaan dengan itu kedua lengan dilenggangkan; dan
d. berjalan dengan langkah biasa
(7) Gerakan berjalan ke hadap kanan/kiri selanjutnya ke langkah berjalan
a. aba-aba “HADAP KANAN/KIRI MAJU = JALAN”
b. diawali dari posisi berjalan
c. apabila aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki yang searah dengan arah gerakan maka ditambah dua
langkah, sedangkan apabila aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki yang berlawanan dengan arah gerakan
maka ditambah satu langkah
d. selanjutnya pasukan melaksanakan hadap kanan/kiri. kaki kiri/kanan tidak dirapatkan dan langsung
dilangkahkan seperti gerakan maju jalan dengan
langkah pertama dihentakkan.

(8) Gerakan berjalan ke hadap serong kanan/kiri selanjutnya ke langkah berjalan


a. aba-aba “HADAP SERONG KANAN/KIRI MAJU = JALAN”;
b. diawali dari posisi berjalan;
c. apabila aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki yang searah dengan arah gerakan maka ditambah dua
langkah, sedangkan apabila aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki yang berlawanan dengan arah gerakan
maka ditambah satu langkah;
d. selanjutnya pasukan melaksanakan hadap serong kanan/kiri; dan
e. kaki kiri/kanan tidak dirapatkan dan langsung dilangkahkan seperti gerakan maju jalan dengan
langkah pertama dihentakkan.
(9) Gerakan berjalan ke balik kanan selanjutnya ke langkah berjalan
a. aba-aba “BALIK KANAN MAJU = JALAN”
b. diawali dari posisi berjalan
c. apabila aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kiri ditambah satu langkah, sedangkan apabila aba-aba
pelaksanaan jatuh pada kaki kanan maka ditambah dua langkah
d. selanjutnya pasukan melaksanakan balik kanan
e. kaki kiri tidak dirapatkan langsung dilangkahkan seperti gerakan maju jalan dengan langkah pertama
dihentakkan

(10) Gerakan berjalan ke belok kanan/kiri berjalan


a. aba-aba “BELOK KANAN/KIRI = JALAN”;
b. diawali dari posisi berjalan;
c. aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kanan/kiri ditambah satu langkah selanjutnya melaksanakan
gerakan belok kanan/kiri; dan
d. prajurit-prajurit lainnya belok setibanya di tempat penjuru belok.
(11) Gerakan berjalan ke dua kali belok kanan/kiri berjalan
a. aba-aba “DUA KALI BELOK KANAN/KIRI = JALAN”;
b. diawali dari posisi berjalan langkah biasa;
c. aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kanan/kiri ditambah satu langkah selanjutnya
melaksanakan gerakan dua kali belok kanan/kiri hingga arah gerakan
berubah 180°;
d. prajurit-prajurit lainnya belok setibanya di tempat penjuru belok;
e. penjuru kanan/kiri secara perlahan mengubah arah 90° dan memperpendek langkah menjadi
15 cm, banjar tengah mengubah arah dengan memperpendek langkah menjadi 30 cm, untuk
banjar kiri/kanan mengubah sesuai arah yang ditentukan dengan langkah tetap 60 cm secara
bersama-sama; dan
f. prajurit-prajurit lainnya belok setibanya di tempat penjuru belok, selanjutnya setelah berjalan
dengan jarak 2 (dua) langkah melakukan gerakan belokkanan/kiri lagi.
(12) Gerakan berjalan ke dua kali belok kanan/kiri berjalan
a. aba-aba “ TIAP-TIAP BANJAR DUA KALI BELOK KANAN/KIRI = JALAN”;
b. diawali dari posisi berjalan;
c. aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kanan/kiri ditambah satu langkah;
d. penjuru tiap-tiap banjar melaksanakan dua kali belok kanan/kiri hingga berbalik arah 180° melewati
sebelah banjar masing-masing;
e. prajurit-prajurit lainnya belok setibanya di tempat penjuru belok; dan
f. pelaksanaan “TIAP-TIAP BANJAR DUA KALI BELOK KANAN/KIRI” tidak dapat dilaksanakan dari
posisi langkah tegap.

(13) Ganti langkah


a. Gerakan ganti langkah dapat dilaksanakan pada saat gerakan langkah biasa atau langkah tegap dengan
abaaba: ”GANTI LANGKAH = JALAN“.
b. aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah kemudian ditambah satu
langkah;
c. ujung kaki kanan/kiri yang berada di belakang dirapatkan pada tumit kaki yang di depan sedikitkeluar;
d. selanjutnya melangkahkan kaki bagian depandengan langkah pertama; dan
e. tangan tidak dilenggangkan namun tidakdirapatkan pada badan.
Apakah masih ada yang
ingin ditanyakan?

Anda mungkin juga menyukai