Anda di halaman 1dari 16

Senyawa

Amida
Dosen :
Dra. Angki Purwanti, M.Si
Dra. Warida, M.Kes

Mata Kuliah : Kimia Organik


Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Disusun oleh :
Zahwa Atilla
(P3.73.34.1.20.112)
Definisi Amida

Senyawa derivat (turunan) dari asam karboksilat yang apabila dihidrolisis akan
menghasilkan senyawa asam karboksilat. Amida merupakan derivat asam
karboksilat yang paling tidak reaktif. Amida banyak ditemukan di alam terutama
sebagai protein yaitu suatu poliamida.

Amida biasanya adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsional yang
terdiri dari gugus asil ( RC=O) terkait dengan atom Nitrogen (N). Hal ini membuat
amida untuk membentuk terdeprotonasi amonia (NH3) atau amina, sering
direpresentasikan sebagai R2N-anion.
Definisi Amida

Amida berbentuk padatan kecuali untuk yang paling sederhana, formamida yang
berbentuk cairan. Amida tidak menghantarkan listrik, memiliki titik didih tinggi dan
amida yang berbentuk cair adalah pelarut yang baik.

Tidak ada sumber-sumber alam praktis amida kovalen sederhana. Urea adalah suatu
amida dengan dua kelompok amino. Amida komersial, termasuk beberapa kovalen
digunakan sebagai pelarut, sedangkan yang lainnya adalah obat sulfa dan nilon. Kelas
kedua, ion amida (seperti garam), dibuat dengan memperlakukan sebuah amida
kovalen, amina atau ammonia dengan reaktif logam (misalnya natrium) dan basa
kuat.
Sifat Fisis dan Spektral Amida

Sifat Fisis

Amida dapat mengakomodasi interaksi hidrogen sehingga titik didih amida lebih tinggi
dibandingkan aldehid dan keton dengan berat molekul yang sama. Memiliki gugus
karbonil sehingga golongan senyawa ini bersifat polar.
Sifat Spektral

Spektrum IR dari gugus karbonil amida memperlihatkan profil pita yang sangat kuat
sehingga sangat penting dalam menentukan adanya gugus fungsi ini. Namun demikian,
pita absorpsi dari vibrasi regang C=O muncul pada frekuensi yang berbeda-beda
sehingga dapat dipakai untuk asumsi awal dalam menentukan struktur senyawa.
Adanya efek konjugasi dan gugus penarik elektron akan menggeser pita absorpsi C=O
ke panjang gelombang yang lebih rendah.

Amida primer dan sekunder memiliki pita regang N-H pada frekuensi 3500 - 3400 cm -1
dan 3460 - 3400 cm-1 dan pita tekuk N-H pada daerah 1640 - 1600 cm -1 dan 1570 –
1510 cm-1 . Sementara amida tersier tidak memiliki pita-pita ini.
Rumus Bangun Amida

Rumus Bangun Lengkap Rumus yang diringkas

Rumus molekul
Pentanamida
Cis dan Trans Isomer Amida

Suatu molekul kimia organik bisa jadi memiliki jenis dan jumlah atom yang sama
tetapi penyusunannya dalam strukturnya berbeda. Peristiwa dimana senyawa-
senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya tidak
sama disebut sebagai isomer.
Trans (E) memiliki konfigurasi yang lebih stabil dibandingkan cis (Z). Hal ini diduga
disebabkan oleh interaksi sterik tolak antara rantai samping di isomer cis (Z).
Rumus Umum Amida

Contoh

R adalah hidrogen atau alkil Benzamida


atau aril radikal
Tata Nama Amida

Amida (R-CO-NH2) diberi tambahan kata "-amida“, atau "-


karboksamida" jika karbon di dalam gugus amida tidak termasuk
dalam rantai utama. Imbuhan kata di depan biasanya diberi kata
"karbamol-"dan "amido-". Amida sekunder dan tersier juga dinamai
sama dengan amina: rantai alkana yang terhubung dengan atom
nitrogen diperlakukan sebagai substituent dengan letak gugus alkil
diberi prefix N: HCON(CH3)2 disebut N,N-dimetilmetanamida.
Berdasarkan tata nama IUPAC, amida sederhana diberi nama dengan
menghilangkan kata asam – oat dan ditambahkan kata –amida.
Gugus alkil yang terikat pada atom nitrogen disebutkan dengan
didahului dengan N atau N,N.
Reaksi Hidrolisis Dalam Kondisi
Asam

Gugus karbonil menerima proton dari asam kemudian molekul air menyerang
karbon karbonil menghasilkan intermediet tetrahedral. Proton dilepaskan dari
salah satu oksigen dan diberikan kepada gugus-gugus amina.
Molekul ammonia kemudian dilepaskan sehingga dihasilkan asam karboksilat
terprotonasi. Lepasnya proton dari gugus hidroksil menghasilkan asam-asam
karboksilat dan ion amonium.
Reaksi Hidrolisis Dalam Kondisi
Alkali

Mekanisme reaksi diawali dengan serangan ion hidroksida pada karbon asli dari
amida. Selanjutnya ion hidroksida lain menarik proton hingga dihasilkan dianion.
Amonia atau amina kemudian dilepaskan dari molekul dianion setelah diprotonasi
oleh molekul air untuk menurunkan kebasaannya.
Referensi

Aisyah. (2013). SENYAWA ORGANIK MONOFUNGSI. Alauddin University Press.


Hadanu, R. (2019). KIMIA ORGANIK. Penerbit Leisyah.
Prasojo, S. L. (n.d.). KIMIA ORGANIK I.
Roni, K. A., & Legiso. (2021). KIMIA ORGANIK. Noer Fikri.
Wardiyah. (n.d.). KIMIA ORGANIK.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai