Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 4

Akwila Badokapa

Lita O Kameubun

Protozoa Sukmawati

Daniela Kapisa

Darah
Farhan Farid

Ary Firmansyah

Nur Iriyanti

Elmatria Sirupang

Yunita Deo Sances

Murtafiah

Andrea Nussy
TRICHOMONAS VAGINALIS

Klasifikasi
– Golongan : Animalia

– Filum : Protozoa

– Klas : Zoomastigophora

– Ordo : Mastigophora

– Genus : Trichomonas

– Species : Trichomonas vaginalis


Morfologi

– Tidak mempuyai bentuk kista, hanya mempunyai bentuk tropozoit


– Bentuknya oval atau piriformis
– memiliki 4 buah flagel anterior
– flagel ke 5 menjadi axonema dari membran bergelombang (membrana undulant)
– pada ujung pasterior terdapat axonema yang keluar dari badan yang diduga untuk
melekatkan diri pada jaringan sehingga menimbulkan iritasi
– memiliki 1 buah inti
– memiliki sitostoma pada bagian anterior untuk mengambil makanan
– perkembangbiakan dengan cara belah pasang.
Siklus Hidup
Pada wanita tempat hidup parasit ini di vagina dan
pada pria di uretra dan prostat.Parasit ini hidup di
mukosa vagina dengan makan bakteri dan lekosit
Trichomonas vaginalis bergerak dengan cepat
berputarputa diantara sel-sel epitel dan lekosit dengan
menggerakkan flagel anterior dan membran
bergelombang.

Trichomonas vaginalis berkembang biak secara


belah pasang longitudinal, diluar habitatnya parasit
mati pada suhu 50 0 C, tetapi dapat hidup selama 5
hari pada suhu 0 derajat C.
Distribusi Geografis

Terdapat diseluruh dunia dengan insidens lebih


kurang 25% pada wanita dan lebih tinggi pada
golongan wanita yang kurang menjaga
kebersihan alat genitalnya,hanya sepertujuh dari
semua wanita yang terinfeksi dengan parasit ini
menunjukkan gejala atau keluhan.
Gejala Klinis
Pada wanita :

–vaginitis(radang vagina) dengan fluor albus yang berwarna putih seperti cream dan berbuih
–Bagian Vulva dan cervik bisa mengalami peradangan.
–pruritus vagina atau vulva
–rasa pedih/sakit/nyeri saat kencing atau saat melakukan hubungan seksual
–uretriris
–rasa nyeri pada perut bagian bawah
–pengeluaran lendir pada vagina
–keputihan berwarna putih susu bergumpal disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin dan
sekitarnya
–keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk dan gatal
–lecet atau borok pada alat kelamin.
Lanjutan

Pada Pria :

– Terjadi uretritis dan prostatitis


– bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada penis
– luka tidak sakit, keras dan berwarna merah pada alat kelamin
– rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin
– rasa sakit yang hebat pada saat kencing, bengkak, panas dan nyeri
pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi borok.
Diagnosis Laboratorium

– Mikroskopis :
1. sediaan basah
2. pulasan permanen, atau pengecatan giemsa atau papanicelau
3. sedimentasi urine
TRICHOMONAS TENAX

Klasifikasi

–Kingdom : Animalia
–Filum : Protozoa
–Klas : Zoomastigophora
–Ordo : Mastigophora
–Genus : Trichomonas
–Species : T.tenax
Morfologi

– ukuran antara 5-10 µ x 4-6 µ


– ukurannya lebih kecil daripada Trichomonas lain
– axonema lebih panjang dan kecil
– Parabasa apparatus (blepharoplas) lebih anterior/kedepan
– dari blepharoplas keluar 4 buah flagella ; membran
bergelombang 2/3 panjang tubuh, flagella bebas tidak ada.
Siklus Hidup
ENTAMOEBA GINGGIVALIS

Klasifikasi
– Domain : Eukaryota

–Filum : Amoebozoa

–Kelas : Archamoebae

–Genus : Entamoeba

–Spesies : E.gingivali
Morfologi

– Tidak membentuk kista, hanya ditemukan tropozoit


– Ukuran 5-35 mikron
– Diameter trophozoit sebesar 10- 20 mikron
– Terdapat satu buah nukleus dengankariosom sentris
– Terdapat pseudopodia
– Nukleusnya berdiameter 2-4 mikron
– mempunyai endosom yang kecil
Siklus Hidup
Epidemiologi

Cara transmisi entamoeba ginggivalis adalah melalui


droplet spray dari mulut manusia yang terinfeksi, kontak
tertutup dengan berciuman, dan kontaminasi gelas minuman
(mardijana,1996). Insiden infeksi E.ginggivalis pada oral
hygiene yang kurang baik adalah berkisar 71-95,5%.
Sedangkan pada rongga mulut yang sehat, dilaporkan
insiden 10-50% pada setiap individu.
Patogenesis

Entamoeba ginggivalis dapat bersifat pathogen, yaitu karena


secara mikroskopis memperlihatkan adanya fagositosis
nucleus sel darah merah dan sel darah putih oleh organisme
ini. Gambaran umumnya sama dengan E.histolytica yang
bersifat pathogen yaitu: invasi ke jaringan melalui epitel
silkus gingiva, melekat dan membuat kontak yang erat antara
parasut dan sel untuk melakukan sitolisis.
Gejala Klinis

– gigi yang berlubang


– di jaringan gingiva sekitar gigi pada keadaan
radang atau bernanah.

Anda mungkin juga menyukai