Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN

DIABETES MELITUS GESTASIONAL


DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1 :
ANANDA RIZKI SAFITRI 2014301005 Nabila Tiara Suci 2014301022
BAGUS ANDRIANTO 2014301008 Ning Agustina 2014301023
GALUH REGINA P. 2014301015
Siti Dwi Yunita 2014301034
Siti Ika Nurhayah. 2014301035
JANNATI AULIA DEWI. 2014301016
Uswatun Hasanah 2014301036
KHOIRUN NISA FADHILA 2014301017 Agustiana Rahmawati. 2014301040
MUHAMMAD RIZKI AL HANIF 2014301020 Amallia Rizki F. 2014301041
DEA ELVIA PIDELA 2014301048 Amrina Rosada 2014301043

Dosen Pengampu : Ns. Titi Astuti, M.Kep., Sp.Mat


* Konsep Diabetes Melitus Gestasional
• Definisi
Diabetes berasal dari bahasa Yunani yang berarti mengalirkan atau mengalihkan (siphon). Mellitus berasal dari bahasa latin yang
bermakna manis atau madu. Penyakit diabetes melitus dapat diartikan individu yang mengalirkan volume urine yang banyak dengan kadar
glukosa tinggi. Diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan ketidakadaan absolute insulin atau penurunan
relative insensitivitas sel terhadap insulin (Corwin, 2009).
Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau
keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskular, makrovaskuler, dan neuropati (Yuliana elin, 2009).
•Etiologi
Diabetes mellitus dapat merupakan kelainan herediter dengan cara insufisiensi atau absennya insulin dalam sirkulasi darah,
konsentrasi gula darah tinggi. Berkurangnya glikogenesis. Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan, penyakit ini akan
menyebabkan perubahan-perubahan metabolik dan hormonal pada penderita yang juga dipengaruhi oleh kehamilan. Sebaliknya diabetes
akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
• Risiko Tinggi DM Gestasional :
• Umur lebih dari 30 tahun
• Obesitas dengan indeks massa tubuh 30 kg/m2
• Riwayat DM pada keluarga (ibu atau ayah)
• Pernah menderita DM gestasional sebelumnya
• Pernah melahirkan anak besar > 4.000 gram
* Manifestasi Klinis / Tanda dan Gejala
Pada diabetes melitus gestasional, gejala-gejala yang dapat terjadi adalah :
Poliuri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi
osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak kencing.
Polidipsi (banyak minum)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih
banyak minum.
Polipagi (banyak makan)
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus
makan. Tetapi walaupun klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya akan berada sampai pada pembuluh darah.
• Penurunan berat badan
• Kesemutan, gatal
• Pandangan kabur
• Pruritus vulvae pada wanita
• Lemas, lekas lelah, tenaga kukur
Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama mendapat peleburan zat dari bahagian
tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya akan memecah cadangan makanan
yang ada di tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM walaupun banyak makan akan tetap
kurus.
Pemeriksaan Penunjang
Kriteria Diagnosis :
1. Gejala klasik DM + gula darah sewaktu ≤ 200 mg/dl.
Gula darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat
pada suatu hari tanpa memerhatikan waktu makan
terakhir. Reduksi Urine
Pemeriksaan reduksi urine merupakan bagian dari
2. Kadar gula darah puasa 126 mg/dl. Puasa diartikan pasien pemeriksaan urine rutin yang selalu dilakukan di klinik.
tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam. Hasil yang (+) menunjukkan adanya glukosuria. Beberapa
hal yang perlu diingat dari hasil pemeriksaan reduksi urine
3. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO 200 mg/dl. TTGO adalah :
dilakukan dengan Standard WHO, menggunakan beban 1. Digunakan pada pemeriksaan pertama sekali untuk tes
glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang skrining, bukan untuk menegakkan diagnosis
dilarutkan dalam air. 2. Nilai (+) sampai (++++)
3. Jika reduksi (+): masih mungkin oleh sebab lain, seperti:
renal glukosuria, obat-obatan, dan lainnya
4. Reduksi (++) kemungkinan KGD: 200 –300 mg%
5. Reduksi (+++) kemungkinan KGD: 300 – 400 mg%
6. Reduksi (++++) kemungkinan KGD: 400 mg%
7. Dapat digunakan untuk kontrol hasil pengobatan
8. Bila ada gangguan fungsi ginjal, tidak bisa dijadikan
pedoman.
Penatalaksanaan
Berikut ini adalah penatalaksanaan dari diabetes melitus gestasional, antara lain sebagai berikut :
1. Terapi Diet
Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk mengatur glukosa darah dan mencegah
timbulnya komplikasi akut dan kronik. Jika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari
hyperglikemia atau hypoglikemia. Penatalaksanaan diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas
fisik, diet dan intervensi farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin.

2. Terapi Insulin
Prinsip penanganan diabetes pada kehamilan adalah mempertahankan kehamilan sambil diterapi dengan insulin.
Terapi insulin terbukti cukup aman pada wanita hamil. Pasien juga dianjurkan untuk mengatur pola makan dan
dipantau kadar gula darahnya. Jika kadar gula darah tidak bisa dikontrol dengan baik, mungkin bayi yang dilahirkan
memiliki berat badan besar.
Insulin adalah pilihan hipoglikemik selama kehamilan, karena mempunyai catatan keamanan yang tidak dapat
dipungkiri lagi baik bagi ibu maupun janinnya.

3. Olahraga
Kecuali kontraindikasi, aktivitas fisik yang sesuai direkomendasikan untuk memperbaiki
sensitivitas insulin dan kemungkinan memperbaiki toleransi glukosa. Olahraga juga dapat
membantu menaikkan berat badan yang hilang dan memelihara berat badan yang ideal
ketika dikombinasi dengan pembatasan intake kalori.
Komplikasi
Komplikasi yang terjadi akibat diabetes
melitus gestasional, antara lain :

B.Masalah pada anak :


A. Komplikasi pada Ibu
1. Hipoglikemia, terjadi pada enam bulan pertama 1. Abortus.
kehamilan. 2. Kelainan kongenital spt sacral agenesis, neural tube defek.
2. Hiperglikemiaa, terjadi pada kehamilan 20-30 3. Respiratory distress.
minggu akibat resistensi insulin. 4. Neonatal hiperglikemia.
3. Infeksii saluran kemih. 5. Makrosomia.
6. Hipocalcemia.
4. Preeklampsi.
5. Hidramnion. 7. Kematiann perinatal akibat diabetic ketoasidosis.
6. Retinopati. 8. HiHiperbilirubinemi
7. Traumaa persalinan akibat bayi besar.
C.Tanda terjadi komplikasi pada DM gestasional
1. Tandaovaskular: stroke, penyakit jantung koroner,ulkus/ gang
2. Mikrovaskular: retina (retinopati) dan ginjal (gagal ginjal kro
(stroke,neuropati).
3. Komaa: hiperglikemi, hipoglikemi, stroke.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN
DIABETES MELITUS GESTASIONAL
 
* Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan D. Riwayat antenatal care : Dimana tempat
suatu proses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien.
pelayanan, beberapa kali, perawapenyakittan
(Nursalam, 2009). serta pengobatannya yang didapat. Pada saat
1. Identitas antenatal care perlu diobservasi secara ketat
juga mengenai kepatuhan ibu dalam menjalani
Usia perlu diketahui kapan ibu dan berapa tahun ibu menderita Diabetes
mellitus, karena semakin lama ibu menderita DM semakin berat komplikasi diet, kadar gula darah dan perawatan yang
yang muncul. diberikan
 
E. Riwayat penyakit keluarga : Perlu dikaji
2. Riwayat Perawatan
apakah ada keluarga yang menderita DM,
A. Keluhan utama : Ibu hamil dengan DM sering mengeluh mual, karena DM bersifat keturunan.
muntah, penambahan berat badan berlebihan atau tidak adekuat, polipdipsi,
poliphagi, poliuti, nyeri tekan abdomen dan retinopati.
F. Riwayat diet : Khususnya intake cairan.
B. Riwayat kehamilan saat ini : Meliputi
C. Riwayat kesehatan sekarang : G. Riwayat Psikososial : Resiko
-- Hamil muda, keluhan selama hamil muda. meningkatnya komplikasi karena faktor
--Hamil tua, keluhan selama hamil tua, peingkatan berat badan, sosioekonomi rendah, sistem pendukung kurang
tinggi badan, suhu, nadi, pernafasan, peningkatan tekanan darah, keadaan dapat mempengaruhi kontrol emosi, cemas,
gizi akibat mual, keluhan lain. peka rangsang dan peningkatan ketegangan.
3. Riwayat Pola Pemeliharaan Kesehatan Pasien
A. Pola nutrisi
Frekuensi makan : pasien dengan DM biasanya mengeluh sering lapar (polifagia) dan haus (polydipsia), mual dan
muntah, mengalami obesitas, adanya nyeri tekan abdomen, dapat mengeluh mengalami hipoglikemia dan glikosuria.
B. Polaa eliminasi
BAK : pasien dengan DM memiliki gejala yaitu poliuri atau sering berkemih. Dapat juga mengalami riwayat
pielonefritis, infeksi saluran kemih (ISK), dan nefropati.
BAB : biasanya tidak ada gangguan.
C. Pola personal hygiene
Pola atau frekuensi mandi, menggosok gigi, serta keramas.
D. Pola istirahat tidur
Gangguan pola tidur karena perubahan peran dan melaporkan kelelahan yang berlebihan.
E. Pola aktifitas dan latihan
Aktivitas yang berlebih pada keadaan hipoglikemi dapat menyebabkan rasa lapar meningkat, pusing, nyeri kepala,
berkeringat, letih, lemah, pernapasan dangkal dan pandangan kabur. Jika ini terjadi maka ibu akan rentan terhadap cedera dan jika
rasa lapar berlebih ini akan menyebabkan ketidakpatuhan diet ibu.
 
4. Pemeriksaan Fisik
A.Keadaan Umum
Kesadaran : Jika dalam keadaan hipoglikemia ibu bisa merasa lemah dan letih.
Antropometri : Ibu dengan DM biasanya memiliki berat badan berlebih, dan
terjadi peningkatan berat badan waktu hamil yang berlebih.
B.Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : Ibu dengan DM perlu diobservasi tekanan darahnya karena
komplikasi dari ibu dengan DM adalah preeklamsia dan eklamsia.
Nadi : Pada keadaan hiperglikemi biasanya nadi lemah dan cepat.
Suhu : Tidak ada gangguan, tetapi biasanya kulit pasien lembab pada
kondisi hipoglikemi.
Respirasi : Pada keadaan hiperglikemi atau diabetik ketoasidosis biasanya
RR meningkat dan napas bau keton.
C. Pemeriksaan Head to Toe

7. Leher
1.Kepala dan Rambut
Pembesaran kelenjar tiroid : ada atau tidak
Tidak terdapat gangguan. Pembesaran vena jugularis : ada atau tidak
2.Wajah 8. Dada
Pasien pada keadaan hipoglikemia biasanya terlihat pucat. Pasien dengan hiperglikemia pernapasan cepat dan dangkal,
napas bau keton.
3. Mata
Sirkulasi : perlu dikaji adanya peningkatan tekanan darah dan nadi
Pada keadaan hipoglikemia pasien akan mengeluh pasien. Pengkajian pada nadi pedalis dan pengisian kapiler ekstremitas
pandangan kabur atau ganda dan pada keadaan hiperglikemi
pasien akan mengeluh pandangan redup.
mungkin menurun atau melambat pada diabetes durasi lama. Serta
pengkajian edema.
4. Hidung
- Pada Payudara : pada umumnya tidak ada gangguan.
Pada pasien dengan hiperglikemia pernapasan cepat dan 9. Punggung dan pinggang
dangkal, napas bau keton.
Posisi tulang belakang : lordosis atau tidak
5. Mulut dan Gigi Pinggang nyeri : ada atau tidak nyeri ketuk
Tidak terdapat gangguan. 10. Ekstermitas atas dan bawah
Caries : ada atau tidak ada Pada keadaan hipoglikemia pasien akan berkeringan dan kulit
pasien lembab. Integritas kulit lengan, paha, bokong, dan abdomen
Gusi : ada pendarahan atau tidak ada
dapat berubah karena injeksi insulin yang sering .
Tonsil : ada pembengkakan atau tidak ada 11. Abdomen
6. Telinga Pembesaran : sesuai umur kehamilan atau tidak
Tidak terdapat gangguan. Benjolan : tidak ada
Konsistensi : lembek
Serumen : ada atau tidak
• Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna
dengan tepat.
2. Risiko tinggi cedera janin yang berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa maternal sebagai
perubahan pada sirkulasi.
3. Risiko tinggi cedera maternal yang berhubungan dengan perubahan kontrol diabetik, profil darah abnormal
anemia, hipoksia jaringan, dan perubahan respons imun.
• Perencanaan
A. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna dengan
tepat.
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan selama 3 x 24 jam diharapkan klien dapat memperlihatkan status nutrisi: asupan
makanan dan cairan, dengan kriteria hasil :
- Nutrisi ibu akan meningkatkan 24-30 lb pada masa prenatal atau yang tepat berat badan sebelum
kehamilan.
- Ibu akan mempertahankan glukosa darah puasa antara 60-100 mg dl 1 jam prapartum tidak lebih 140 mg/dl.
- Ibu akan sering mengungkapkan pemahaman tentang aturan individu dan kebutuhan pemantauan diri.

Intervensi :
- Tentukan klasifikasi white terhadap diabetes, jelaskan klasifikasi serta makna pada ibu dan pasangan.
- Kaji control diabetic sebelum konsepsi.
- Kaji gerakan janin dan DJJ setiap kunjungan sesuai indikasi. Anjurkan untuk mencatatnya mulai usia gestasi 18
minggu dan setiap hari mulai minggu ke-34.
• Perencanaan
B. Risiko tinggi cedera janin yang berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa maternal sebagai perubahan
pada sirkulasi.
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah dapat teratasi, dengan kriteria hasil :
- Ibu akan menunjukan reaksi NST secara normal dan oxytoxyn challenge test dan atau tes stress reaksi negatif.

Intervensi :
- Tentukan klasifikasi white terhadap diabetes, jelaskan klasifikasi serta makna pada ibu dan pasangan.
- Kaji control diabetic sebelum konsepsi.
- Kaji gerakan janin dan DJJ setiap kunjungan sesuai indikasi. Anjurkan untuk mencatatnya mulai usia gestasi 18
minggu dan setiap hari mulai minggu ke-34.
- Pantau adanya hipertensi dalam kehamilan (edema, proteinuria, dan peningkatan TD).
- Siapkan untuk USG pada usia kehamilan 8, 12, 18, 28, dan 36 samapai 38 minggu sesuai indikasi.
• Perencanaan
C. Risiko tinggi cedera maternal yang berhubungan dengan perubahan kontrol diabetik, profil darah abnormal
anemia, hipoksia jaringan, dan perubahan respons imun.
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah dapat teratasi, dengan kriteria hasil :
- Ibu tetap normotensif.
- Ibu tetap mempertahankan normoglikemia.
- Ibu bebas dari komplikasi.

Intervensi :
- Kaji kondisi ibu terhadap perdarahan vagina dan nyeri tekan abdomen.
- Tentukan tinggi fundus, periksa adanya edema pada ekstremitas dan dispnea.
- Kaji adanya edema
- Pantau kadar gula setiap kunjungan.
• Implementasi

Implementasi kepada ibu tentang persalinannya dengan diabetes melitus gestasional, menjelaskan
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin yaitu dapat terjadi kegawatdaruratan janin dan fetal
disetres menjelaskan Mulai terapi intra vena dengan dekstrose 5%, berikan glukogon sub cutan bila dirawat
di rumah sakit dengan shock insulin dan tidak sadar. Ikuti dengan pemberian susu skim 8 oz bila mampu
menelan. Memantu vital sign dan denyut jantung janin T : 120/80 mmHg, N : 90x /mnt, S : 36,90C, P :
20x/mnt, mengevaluasi kemajuan persalinan dilakukan pemeriksaan dalam dan hasil pembukaan serviks ,
dan melakukan rujukan.
• Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah tindakan keperawatan yang telah
dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi suatu masalah. Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui
seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai (Ali, 2014).

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan klien atas tindakan yang telah dilakukan sehingga
dapat disimpulkan apakah tujuan asuhan keperawatan tercapai atau belum. Berpartisipasi dalam
penatalaksanaan diabetes selama kehamilan., dapat mengungkapkan pemahaman tentang prosedur, tes
laboratorium dan aktivitas yang melibatkan pengontrolan diabetes serta dapat mendemonstrasikan
kemahiran memantau sendiri dan pemberian insulin.
• KESIMPULAN

Diabetes Melitus pada kehamilan atau sering disebut Diabetes Melitus Gestasional, merupakan penyakit
diabetes yang terjadi pada ibu yang sedang hamil. Gejala utama dari kelainan ini pada prinsipnya sama
dengan gejala utama pada penyakit diabetes yang lain yaitu sering buang air kecil (polyuri), selalu
merasa haus (polydipsi), dan sering merasa lapar (polyfagi). Cuma yang membedakan adalah keadaan
pasien saat ini sedang hamil. Sayangnya penemuan kasus kasus diabetes gestasional sebagian besar
karena kebetulan sebab pasien tidak akan merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya selain kehamilan,
dan gejala sering kencing dan banyak makan juga biasa terjadi pada kehamilan normal.

Anda mungkin juga menyukai