2. Terapi Insulin
Prinsip penanganan diabetes pada kehamilan adalah mempertahankan kehamilan sambil diterapi dengan insulin.
Terapi insulin terbukti cukup aman pada wanita hamil. Pasien juga dianjurkan untuk mengatur pola makan dan
dipantau kadar gula darahnya. Jika kadar gula darah tidak bisa dikontrol dengan baik, mungkin bayi yang dilahirkan
memiliki berat badan besar.
Insulin adalah pilihan hipoglikemik selama kehamilan, karena mempunyai catatan keamanan yang tidak dapat
dipungkiri lagi baik bagi ibu maupun janinnya.
3. Olahraga
Kecuali kontraindikasi, aktivitas fisik yang sesuai direkomendasikan untuk memperbaiki
sensitivitas insulin dan kemungkinan memperbaiki toleransi glukosa. Olahraga juga dapat
membantu menaikkan berat badan yang hilang dan memelihara berat badan yang ideal
ketika dikombinasi dengan pembatasan intake kalori.
Komplikasi
Komplikasi yang terjadi akibat diabetes
melitus gestasional, antara lain :
7. Leher
1.Kepala dan Rambut
Pembesaran kelenjar tiroid : ada atau tidak
Tidak terdapat gangguan. Pembesaran vena jugularis : ada atau tidak
2.Wajah 8. Dada
Pasien pada keadaan hipoglikemia biasanya terlihat pucat. Pasien dengan hiperglikemia pernapasan cepat dan dangkal,
napas bau keton.
3. Mata
Sirkulasi : perlu dikaji adanya peningkatan tekanan darah dan nadi
Pada keadaan hipoglikemia pasien akan mengeluh pasien. Pengkajian pada nadi pedalis dan pengisian kapiler ekstremitas
pandangan kabur atau ganda dan pada keadaan hiperglikemi
pasien akan mengeluh pandangan redup.
mungkin menurun atau melambat pada diabetes durasi lama. Serta
pengkajian edema.
4. Hidung
- Pada Payudara : pada umumnya tidak ada gangguan.
Pada pasien dengan hiperglikemia pernapasan cepat dan 9. Punggung dan pinggang
dangkal, napas bau keton.
Posisi tulang belakang : lordosis atau tidak
5. Mulut dan Gigi Pinggang nyeri : ada atau tidak nyeri ketuk
Tidak terdapat gangguan. 10. Ekstermitas atas dan bawah
Caries : ada atau tidak ada Pada keadaan hipoglikemia pasien akan berkeringan dan kulit
pasien lembab. Integritas kulit lengan, paha, bokong, dan abdomen
Gusi : ada pendarahan atau tidak ada
dapat berubah karena injeksi insulin yang sering .
Tonsil : ada pembengkakan atau tidak ada 11. Abdomen
6. Telinga Pembesaran : sesuai umur kehamilan atau tidak
Tidak terdapat gangguan. Benjolan : tidak ada
Konsistensi : lembek
Serumen : ada atau tidak
• Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna
dengan tepat.
2. Risiko tinggi cedera janin yang berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa maternal sebagai
perubahan pada sirkulasi.
3. Risiko tinggi cedera maternal yang berhubungan dengan perubahan kontrol diabetik, profil darah abnormal
anemia, hipoksia jaringan, dan perubahan respons imun.
• Perencanaan
A. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna dengan
tepat.
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan selama 3 x 24 jam diharapkan klien dapat memperlihatkan status nutrisi: asupan
makanan dan cairan, dengan kriteria hasil :
- Nutrisi ibu akan meningkatkan 24-30 lb pada masa prenatal atau yang tepat berat badan sebelum
kehamilan.
- Ibu akan mempertahankan glukosa darah puasa antara 60-100 mg dl 1 jam prapartum tidak lebih 140 mg/dl.
- Ibu akan sering mengungkapkan pemahaman tentang aturan individu dan kebutuhan pemantauan diri.
Intervensi :
- Tentukan klasifikasi white terhadap diabetes, jelaskan klasifikasi serta makna pada ibu dan pasangan.
- Kaji control diabetic sebelum konsepsi.
- Kaji gerakan janin dan DJJ setiap kunjungan sesuai indikasi. Anjurkan untuk mencatatnya mulai usia gestasi 18
minggu dan setiap hari mulai minggu ke-34.
• Perencanaan
B. Risiko tinggi cedera janin yang berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa maternal sebagai perubahan
pada sirkulasi.
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah dapat teratasi, dengan kriteria hasil :
- Ibu akan menunjukan reaksi NST secara normal dan oxytoxyn challenge test dan atau tes stress reaksi negatif.
Intervensi :
- Tentukan klasifikasi white terhadap diabetes, jelaskan klasifikasi serta makna pada ibu dan pasangan.
- Kaji control diabetic sebelum konsepsi.
- Kaji gerakan janin dan DJJ setiap kunjungan sesuai indikasi. Anjurkan untuk mencatatnya mulai usia gestasi 18
minggu dan setiap hari mulai minggu ke-34.
- Pantau adanya hipertensi dalam kehamilan (edema, proteinuria, dan peningkatan TD).
- Siapkan untuk USG pada usia kehamilan 8, 12, 18, 28, dan 36 samapai 38 minggu sesuai indikasi.
• Perencanaan
C. Risiko tinggi cedera maternal yang berhubungan dengan perubahan kontrol diabetik, profil darah abnormal
anemia, hipoksia jaringan, dan perubahan respons imun.
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah dapat teratasi, dengan kriteria hasil :
- Ibu tetap normotensif.
- Ibu tetap mempertahankan normoglikemia.
- Ibu bebas dari komplikasi.
Intervensi :
- Kaji kondisi ibu terhadap perdarahan vagina dan nyeri tekan abdomen.
- Tentukan tinggi fundus, periksa adanya edema pada ekstremitas dan dispnea.
- Kaji adanya edema
- Pantau kadar gula setiap kunjungan.
• Implementasi
Implementasi kepada ibu tentang persalinannya dengan diabetes melitus gestasional, menjelaskan
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin yaitu dapat terjadi kegawatdaruratan janin dan fetal
disetres menjelaskan Mulai terapi intra vena dengan dekstrose 5%, berikan glukogon sub cutan bila dirawat
di rumah sakit dengan shock insulin dan tidak sadar. Ikuti dengan pemberian susu skim 8 oz bila mampu
menelan. Memantu vital sign dan denyut jantung janin T : 120/80 mmHg, N : 90x /mnt, S : 36,90C, P :
20x/mnt, mengevaluasi kemajuan persalinan dilakukan pemeriksaan dalam dan hasil pembukaan serviks ,
dan melakukan rujukan.
• Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah tindakan keperawatan yang telah
dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi suatu masalah. Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui
seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai (Ali, 2014).
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan klien atas tindakan yang telah dilakukan sehingga
dapat disimpulkan apakah tujuan asuhan keperawatan tercapai atau belum. Berpartisipasi dalam
penatalaksanaan diabetes selama kehamilan., dapat mengungkapkan pemahaman tentang prosedur, tes
laboratorium dan aktivitas yang melibatkan pengontrolan diabetes serta dapat mendemonstrasikan
kemahiran memantau sendiri dan pemberian insulin.
• KESIMPULAN
Diabetes Melitus pada kehamilan atau sering disebut Diabetes Melitus Gestasional, merupakan penyakit
diabetes yang terjadi pada ibu yang sedang hamil. Gejala utama dari kelainan ini pada prinsipnya sama
dengan gejala utama pada penyakit diabetes yang lain yaitu sering buang air kecil (polyuri), selalu
merasa haus (polydipsi), dan sering merasa lapar (polyfagi). Cuma yang membedakan adalah keadaan
pasien saat ini sedang hamil. Sayangnya penemuan kasus kasus diabetes gestasional sebagian besar
karena kebetulan sebab pasien tidak akan merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya selain kehamilan,
dan gejala sering kencing dan banyak makan juga biasa terjadi pada kehamilan normal.