Proposal Dian Anggraini
Proposal Dian Anggraini
DIAN ANGGRAINI
2018.A.09.0755
→ Latar Belakang Nutrisi adalah bahan organik dan anorganik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan oleh
tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Pada masa nifas ibu membutuhkan makanan yang seimbang, bergizi, dan
cukup energi. Makanan yang dikonsumsi harus mengandung karbohidrat, protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan
buah-buahan. Kebutuhan nutrisi ibu masa nifas terdiri dari 60-70% karbohidrat, 10-20% protein, dan 20-30% lemak
→ Kekurangan gizi pada ibu nifas menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada ibu adalah
terganggunya proses pemulihan kondisi tubuh setelah melahirkan. Gangguan pada bayi meliputi proses pertumbuhan
dan perkembangan anak terganggu, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi
→ Saat ini fenomena masalah di masyarakat mempunyai pantangan dalam makanan yaitu masih banyak ibu nifas yang
mempunyai pantangan dalam makanan sehingga memperlambat proses penyembuhan luka pada alat reproduksi seperti
luka jahitan pada perineum. Adanya pantangan makanan ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan kebutuhan gizi
selama masa nifas sehingga dapat menimbulkan risiko terjadinya infeksi. Infeksi pada ibu nifas jika tidak dilakukan
penanganan dengan baik dapat berakibat fatal salah satunya kematian
→ Hal ini juga didukung oleh penelitian Ana Sundari (2019), kebutuhan gizi seimbang baik kualitas maupun kuantitasnya
sangatlah penting bagi ibu pada masa nifas atau menyusui. Namun fenomena yang sering terjadi di masyarakat adalah
adanya pantangan makanan yg disebabkan karena kurangnya pengetahuan kebutuhan gizi selama masa nifas sehingga
dapat menimbulkan risiko terjadinya infeksi. Infeksi tersebut, jika tidak dilakukan penanganan dengan baik dapat
mengakibatkan kematian pada ibu nifas
Lanjutan … (Latar belakang)
→ Angka kematian ibu (AKI) di dunia masih terbilang tinggi. Menurut laporan World Health Organization (WHO),
penyebab langsung kematian ibu terjadi saat dan pasca-melahirkan. 75 persen kasus kematian ibu diakibatkan oleh
perdarahan, infeksi, atau tekanan darah tinggi saat kehamilan
→ Berdasarkan data Riskesdas 2019, di Indonesia sendiri AKI masih terbilang tinggi bila yaitu sebesar 306 per 100.000
kelahiran hidup dan pada tahun 2020 sebesar 300 per 100.000 kelahiran
→ Sedangkan AKI di Kalimantan Tengah, jumlah kasus kematian ibu pada tahun tahun 2019 sebanyak 82 kasus lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah kasus pada tahun 2018 sebanyak 81 kasus
→ Sedangkan di Kota Palangka Raya Tahun 2019, AKI mencapai 38 kasus. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2018
yaitu sebayak 79 kasus
→ Salah satu penyebab kurangnya nutrisi pada ibu nifas adalah pantangan makanan yang dilakukan ibu maupun keluarga
selama masa nifas berlangsung. Di Kalimantan Tengah Pantangan meliputi tidak boleh makan makanan yang berbau
amis, tidak boleh makan ikan papuyu/betook. Selain itu, ibu yang baru melahirkan dipantang juga untuk mengkonsumsi
daging, telur, ikan, sayuran yang bersifat dingin seperti labu air, timun, perenggi (waluh), dan sayuran berbumbu.
Lamanya pantangan tergantung dari jenis makanannya. Makanan yang dianjurkan yaitu nasi putih dengan garam.
Kesemuaan pantangan ini berdasarkan kepercayaan dapat menyebabkan susunya bau amis, anak bau amis dan kencing
amis, sakit kepala dan luka infeksi (Maruyan) (Hervilia, 2016; Sari et al., 2017)
→ Adanya pantangan makanan ini, disebabkan karena oleh faktor pengetahuan yang dimiliki ibu maupun keluarga tentang
kebutuhan nutrisi yang perlu dipenuhi pada masa nifas
Lanjutan … (Latar belakang)
→ Pengetahuan sangat berpengaruh terhadap prilaku seseorang untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Dengan
pengetahuan yang baik diharapkan akan muncul kesadaran ibu untuk memenuhi nutrisi masa nifasnya agar proses
pemulihan organ-organ reproduksi dapat berjalan dengan baik.
→ Apabila pengetahuan ibu tentang nutrisi masa nifas kurang akan berdampak pada makanan yang akan dikonsumsi ibu
nifas. Makanan yang mengandung protein sangat penting dikonsumsi oleh ibu nifas karena sangat berpengaruh
terhadap proses penyembuhan maupun pengeringan luka terutama pada ibu nifas yang terdapat luka jahitan pada
perineum
→ Untuk mengatasi hal tersebut, peran Bidan sangatlah penting terutama dalam meningkatkan kesehatan ibu nifas, salah
satunya sebagai edukator. Bidan dalam peran ini membantu ibu belajar tentang kesehatan dan yang harus dilakukan
untuk memulihkan atau menjaga kesehatan dirinya sendiri, seperti memberikan pengertian serta penyuluhan tentang
nutrisi pada masa nifas
Rumusan Masalah “ Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Nutrisi Pada Masa Nifas..?”
Tujuan Penelitian untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Nutrisi Pada Masa Nifas..
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritas
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Garuda peneliti tidak menemukan artikel sesuai dengan judul peneliti. Adapun pencarian dari database dengan keyword
“Pengetahuan”OR“ibu nifas”OR”Nutrisi”
Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini dari Scholarly Journal dengan alamat Url sebagai berikut:
1. http://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/bidan/article/view/254
2. file:///C:/Users/10/Downloads/1525-Article%20Text-3121-1-10-20201117%20(3).pdf
3. http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/857/
Berdasarkan hasil pencarian literatur pada databese Scholarly Journal sebagai database dengan keyword “Gambaran OR
Pengetahuan”OR“ibu nifas”OR”Nutrisi” peneliti berhasil mendapatkan 20 artikel nasional. Hasil pencarian artikel tersebut
kemudian didapatkan tersebut kemudian diperiksa dan ditemukan sebanyak 10 artikel yang duplikasi/sama sehingga dikeluarkan
dan tersisa 10 artikel. Kemudian peneliti melakukan screening berdasarkan judul yang disesuaikan dengan tema dan variabel,
sebanyak 5 artikel yang di eksklusi karena tidak sesuai dengan tema dan tersisa 5 artikel. Kemudian menyeleksi berdasarkan
abstract (didalam abstract tidak ditemukan hasil atau pembahasan terkait variabel yang diteliti) sebanyak 2 artikel di eksklusi
sehingga tersisa 3 artikel. Dari 3 artikel tersebut peneliti memeriksa kelengkapan artikel tersebut secara lengkap mulai dari judul,
abstract, latar belakang, metode, hasil, pembahasan dan daftar pustaka didapatkan 3 artikel yang bisa dipergunakan.
Tahapan Penelitian dan Pengumpulan Data Adapun tahapan dan proses pengumpulan data dalam penelitian Literature
ini meliputi beberapa tahapan sebagai berikut:
1) Proses penyusunan proposal
2) Menentukan pertanyaan penelitian
3) Mencari literatur
4) Melakukan ekstraksi
5) Melakukan sintesis data
Metode Analisis Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis deskriftif yaitu menyajikan data dan
menjabarkan secara naratif hasil-hasil penelitian yang didapatkan dari artikel yang dijadikan sebagai sumber literatur.