0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
173 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis instrumen bedah minor yang digunakan dalam operasi, meliputi scalpel, berbagai jenis pinset, gunting, forceps hemostatic, retractor, pemegang handuk, pemegang jarum, dan jarum jahit beserta fungsi dan gambar ilustrasi dari masing-masing alat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis instrumen bedah minor yang digunakan dalam operasi, meliputi scalpel, berbagai jenis pinset, gunting, forceps hemostatic, retractor, pemegang handuk, pemegang jarum, dan jarum jahit beserta fungsi dan gambar ilustrasi dari masing-masing alat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis instrumen bedah minor yang digunakan dalam operasi, meliputi scalpel, berbagai jenis pinset, gunting, forceps hemostatic, retractor, pemegang handuk, pemegang jarum, dan jarum jahit beserta fungsi dan gambar ilustrasi dari masing-masing alat.
NIM : 2009020014 Gambar 1. Instrumen bedah minor 1. Scalpel Terdiri atas dua bagian : - Gagang (scalpel handle) - Mata pisau (blade) Fungsi : menginsisi kulit dan memotong jaringan Gambar 2. pemegang dan pisau/blade dengan berbagai ukuran memiliki berbagai ukuran untuk pegangan dan blade
Gambar 3. Cara memasang dan memegang
scalpel 2. Tissue forceps(pinset) Pinset terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan fungsinya yaitu: Pinset sirurgis Fungsi: untuk membentuk pola jahitan dan meremove jahitan Pinset anatomis Fungsi: menggenggam objek atau jaringan kecil dengan cepat dan mudah, serta memindahkan dan mengeluarkan jaringan dengan tekanan yang beragam Pinset splinter Fungsi: menjepit jaringan Gambar 4. Jenis – jenis pinset dan Cara memegang pinset 3. Gunting Jenis-jenis gunting berdasarkan objek kerjanya, yakni gunting jaringan (bedah), gunting benang, gunting perban dan gunting iris. Gunting benang (tajam tajam memiliki ujung bengkok), berfungsi untuk meenggunting benang Gunting jaringan (tumpul tumpul), berfungsi untuk menggunting jaringan dan preparasi tumpul Gunting perban(memiliki kepala kecil pada ujungnya), berfungsi untuk menggunting perban Gunting iris(tajam tajam, ukuran lebih kecil), berfungsi untuk Gambar 5. Jenis – jenis gunting dan cara menggunting benang memegang gunting 4. Hemostatic forsep Fungsi: untuk menjepit pembulu darah Berdasarkan pola alur terbagi menjadi: Rochester-pean forceps
Alur transversal sepanjang tips, untuk
menjepit pembuluh darah besar dan jaringan Ochsner forceps
Modifikasi dari Rochester-pean forceps
memiliki gigi pada ujung tips dengan maksud mencegah terjadinya slip pada saat menjepit jaringan Carmalt forceps
Alur longitudinal tetapi pada bagian ujung tips
alurnya transversal, untuk menghentikan perdarahan Kelly forceps Gambar 6. Jenis – jenis dan alur Alur transversal dari tengah sampai ujung tips, dari hemostatic forceps : a). untuk menjepit pembulu darah kecil Mosquito forceps Musquito hemostatic forceps, b). ukuran paling kecil dengan alur transversal Kelly hemostatic forceps, c). sepanjang tips, untuk menjepit pembulu darah Rochester pean hemostatic forcep, kecil d). Carmalt forceps 5. Allis tissue forceps Fungsi : menjepit atau memegang jaringan Allis tissue forceps memegang jaringan yang akan dibuang dengan ciri terdapat gerigi – gerigi halus tyang berhadapan pada ujungnya Bobock tissue forceps memegang atau menjepit jaringan lembut contohnya Gambar 7. a) Allis tissue ureter dengan ciri setiap forceps dan b). Bobock belah berhadapan tumpul tissue forceps dan bersifat tidak mengiritasi 6. Retractor Fungsi : menarik tepi luka agar lapangan operasi menjadi lebih luas dan memadai dengan kerusakan jaringan yang minimal dengan memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi
Gambar 8. a). Seen retractor, b).
Volkman retractor, c). Army – Navy retractor, d). meyerding retractor, e). Hohmann retractor 7. Towel clamp/duck clamp Fungsi : menjepit kain duck atau fiksasi kanul suction dengan ciri – ciri pada ujungnya terdapat benjolan bulat kecil dan juga ujung tajam.
Gambar 9. Backhaus towel
forceps: a). Ukuran standar, b). Ukuran kecil 8. Needle holder Pemegang jarum atau nald voeder, memiliki dua tipe yaitu: Crille wood yang berbentuk seperti clamp Mathew kusten yang berbentuk segitiga Fungsi : memegang jarum jahit dan menyimpul benang Gambar 10. Dua tipe needle holder : Crille wood dan Mathew kusten 10. Needle (jarum jahit) Mempunyai lubang dan mata jarum yang bervariasi Detail bagian needle point Conventional cutting : menjahit kulit dan sternum Reverse cutting : menjahit fascia, ligament, mukosa, tendon Precision point cutting : menjahit kulit (bedah kosmetik) Taper : menjahit fascia, traktus gastrointestinal, otot, miokardium, syaraf, peritoneum, pleura, lemak subkutan, traktus urogenital, pembuluh darah Blunt : untuk diseksi tumpul jaringan yang rentan, liagsi, menjahit fascia, Gambar 11. A). Komponen dasar usus, ginjal, hati, lien jarum, B). Tipe mata jarum, C). Tapercut : menjahit bronkus, fascia, Bentuk dan ukuran jarum, D). detail ligamentum, laparoskopi, cavum nasi, bagian needle point cavum oris DAFTAR PUSTAKA Sjamsuhidajat, R., De Jong, W. (editor) 1997, Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Revisi, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Schwartz, Seymourl, 1994, Principles of Surgery 2 Vol.10th ed. New York: Mc-Graw Hill Publishing Company Brown, John Stuart. 1995, Buku Ajar dan Atlas Bedah Minor. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC TERIMAKASIH