Anda di halaman 1dari 27

SEJARAH dan TEORI

MANAJEMEN
TIMELINE
3000 SM-1776 Akhir 1700an-1950an

1960an-sekarang

Pendekatan
Manajemen Pendekatan Pendekatan Pendekatan
Perilaku
Awal Klasik Kuantitatif Kontemporer
(NeoKlasik)

1911-1947 1940an-1950an

2
Manajemen Awal
ADAM SMITH
Buku ini menggagas pembagian kerja (division of labor) atau
spesialisasi kerja.  pemisahan tugas ke bidang-bidang yang sempit
dan khusus serta dilakukan secara berulang-ulang.

BEFORE AFTER
10 buah jarum/hari 48.000 jarum/hari

The Wealth of Nation (1776)

Revolusi Industri.
Dari rumah ke pabrik.
Manajemen Awal
Adanya revolusi industri menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan suatu pendekatan manajemen. Usaha-
usaha pengembangan manajemen kemudian dilakukan oleh para teoritisi.

1. Robert Owen (1771-1858)


Ia berpendapat bahwa unsur manusia sangat penting dalam proses produksi. Ia membuat perbaikan kondisi
kerja seperti pengurangan hari kerja standar, pembatasan pekerja di bawah umur, membangun perumahan utk
karyawan dan mengoperasikan toko yang menjual barang dengan harga murah,
Semakin baik kondisi karyawan maka akan semakin meningkatkan produksi dan keuntungan.

2. Charles Babbage (1792-1871)


Babbage menemukan prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi. Setiap tenaga kerja harus diberi latihan
keterampilan yang sesuai dengan setiap operasi pabrik. Setiap karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan
tertrntu yang berulang.
Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik adalah studi-studi formal awal tentang manajemen, berfokus pada:
• Rasionalitas
• Menjadikan organisasi dan pekerja berfungsi seefisien mungkin.

Untuk menemukan “satu cara terbaik” dalam tiap pekerjaan, Frederick W.


Taylor (“bapak” manajemen ilmiah) menelaah penerapan metode-metode
MANAJEMEN ILMIAH
ilmiah dalam berbagai manual pekerjaan (SOP)
Manual pekerjaan:
Panduan untuk memperbaiki efisiensi produksi.
Hasil: kombinasi SOP, teknik kerja dan peralatan
TEORI ADMINISTRASI
UMUM Kontribusi terbesar suami-istri Gilbreth untuk mengoptimalkan kinerja
pekerjaan adalah:
• Menemukan gerakan-gerakan tangan dan tubuh yang paling efisien.
• Merancang berbagai peralatan tepat-guna.
Manajemen Ilmiah
1. Frederick Taylor (2856-1915)—Bapak Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah adalah metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi atau
seperangkat mekanisme atau teknik untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
Taylor memberikan prinsip dasar penerapan ilmiah pada manajemen:
a. Pengembangan metode ilmiah pada manajemen (mencari metoda paling baik utk pelaksanaan setiap pekerjaan)
b. Seleksi ilmiah pada karyawan (agar setiap karyawab dapat diberikan tanggung jawab atas sesuatu tugas dengan
kemampuannya)
c. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan
d. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja

Mekanisme dan teknik yang dikembangkan Taylor utk melaksanakan prinsip diatas adalah studi gerak dan
waktu, pengawasan fungsional, sistem upah per potong diferensial, kartu instruksi, standarisasi pekerjaan dll.

2. Frank & Lilian Gilbreth (1868-1924 & 1878-1972)


Fokus pada efisiensi terutama untuk menemukan “cara terbaik pengerjaan suatu tugas”
Manajemen Ilmiah (2)
3. Henry L Gant (1861-1919)

Mengemukakan gagasan 1) kerjasama saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen, 2) seleksi
ilmiah tenaga kerja, 3) sistem insentif utk merangsang produktifitas, 4) penggunaan instruksi kerja yang
terperinci

4. Harrington Emerson (1853-1931)


Ia berpendapat bahwa masalah utama di industri adalah pemborosan dan ketidakefisienan
Manajer Masa Kini Menerapkan
Manajemen Ilmiah

• Menganalisis tugas-tugas pekerjaan dasar


• Menghilangkan gerakan sia-sia dalam bekerja, menurut hasil
kajian waktu dan gerakan
• Mempekerjakan orang-orang dengan kualifikasi paling tepat
• Merancang sistem insentif berdasarkan output

8
Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik adalah studi-studi formal awal tentang manajemen, berfokus pada:
• Rasionalitas
• Menjadikan organisasi dan pekerja berfungsi seefisien mungkin.

Hendry Fayol:
Mengembangkan 14 prinsip manajemen, yang telah menurunkan banyak
MANAJEMEN ILMIAH
sekali konsep manajemen masa kini. 14 prinsip manajemen adalah aturan-
aturan pokok manajemen, yang: Dapat diterapkan di segala bentuk
organisasi; Dapat diajarkan di sekolah-sekolah.

TEORI ADMINISTRASI Max Weber:


UMUM Tipe organisasi ideal birokrasi adalah cetak biru bagi banyak organisasi
besar masa kini. Birokrasi adalah bentuk organisasi, bercirikan:
• Pembagian pekerjaan (division of labor)
• Hierarki kepemimpinan yang jelas
• Arahan dan aturan yang lugas
• Hubungan antaranggota tidak bersifat pribadi
14 Prinsip Manajemen - FAYOL
1. Pembagian Kerja (spesialisasi bidang kerja)
Spesialisasi meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja
2. Kewenangan, hak untuk memberi perintah dan dipatuhi
3. Disiplin , harus ada respek dan ketaatan pada peranan dan tujuan organisasi
4. Kesatuan perintah, setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu dari
seorang atasan
5. Kesatuan arahan, operasi dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh
seorang manajer dengan penggunaan 1 rencana
6. Penundukan kepentingan pribadi di bawah kepentingan umum, kepentingan perseorangan
harus tunduk pada kepentingan organisasi
7. Remunerasi (imbalan jasa) , kompensasi utk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil baik bagi
karyawan maupun pemilik
8. Pemusatan (sentralisasi), adanya keseimbangan yang tepat
9. Rantai skalar, garis perintah dan wewenang yang jelas
14 Prinsip Manajemen - FAYOL
10. Keteraturan (right man on the right place & time), orang hendaknya ditempatkan
pada posisi atau pekerjaan yang paling cocok dengan mereka
11. Keselayakan (ekualitas) , kesamaan perlakuan dalam organissasi
12. Kestabilan posisi dan jabatan karyawan , tingkat perputaran tenaga kerja yang
tinggi tidak baik bagi pelaksanaan fungsi2 organisasi
13. Inisiatif, baawahan harus diberi kebebasan untuk menjalankan dan menyelesaikan
rencananya
14. Esprit de corps (semangat korps atau kekeluargaan) , pelaksaan operasi organisasi
perlu memiliki kebanggan, kesetiaan dan rasa memiliki dari para anggota
Ciri Birokrasi ala Weber
Pembagian Kerja Pekerjaan-pekerjaan dipecah menjadi tugas-tugas sederhana, rutin,
dan terdefinisi jelas
Hierarki Kewenangan Posisi-posisi di dalam organisasi adalah sebuah hierarki dengan
rantai komando yang jelas
Pemilihan Formal Orang-orang dipilih untuk pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan
kualifikasi teknis mereka
Arahan dan Peraturan Sistem aturan dan prosedur operasional baku yang tertulis
Formal
Impersonalitas Penerapan aturan dan kendali secara seragam bagi semua, bukan
sesuai pribadi-pribadi
Orientasi Karier Para manajer adalah profesional karier, bukan pemilik yang
sesungguhnya dari unit organisasi yang mereka kelola
Pendekatan Perilaku / Neoklasik
Pendekatan ini muncul karena ketidakpuasaan bahwa yang dikemukakan pendekatan
klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Pun
demikian juga karyawan tidak selalu mengikuti pola perilaku yang rasional sehingga
pembahasan sisi perilaku manusia ini menjadi penting.

1. Hugo Munsterberg (1869-1916)


Pencetus psikologi industri ini mengemukakan bahwa utk mencapai peningkatan
produktivitas dapat dilakukan dengan: 1) penemuan best possible person, 2) penciptaan
best possible work dan 3) penggunaan best possible effect.
2. Elton Mayo (1880-1949)
Untuk menciptakan hubungan manusiawa yang baik maka manajer harus mengerti
mengapa karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor2 sosial dan
psikologi apa yang memotivasi mereka.
Pendekatan Perilaku/Neoklasik
Robert Owen • Prihatin atas kondisi kerja manusia yang sangat buruk
Akhir 1700-an • Menggagas tempat kerja yang ideal
• Berpendapat bahwa uang yang dikeluarkan untuk memperbaiki kondisi buruh merupakan
investasi cerdas
Hugo Münsterberg • Seorang perintis (pionir) psikologi industri–bidang studi ilmiah tentang bagaimana orang
Awal 1900-an bekerja
• Menggagas penggunaan uji-uji psikologi sebagai sarana pemilihan karyawan, konsep-konsep
teori pembelajaran untuk pelatihan karyawan, dan studi perilaku manusia untuk memotivasi
karyawan
Mary Parker Follett • Salah satu yang pertama menyadari bahwa organisasi dapat dipandang dari perilaku
Awal 1900-an individu dan kelompok orang
• Ide-idenya lebih berorientasi manusia daripada gagasan para pendukung manajemen ilmiah
• Organisasi harus didasarkan pada etika kelompok
Chester Barnard • Seorang manajer, berpendapat bahwa organisasi adalah bentuk sistem sosial yang
1930-an memerlukan kerjasama antarmanusia
• Tugas manajer adalah berkomunikasi dengan para karyawan dan mendorong untuk
Pendekatan Perilaku/Neoklasik
• 1927, Western Electric dan Elton Mayo:
Skema insentif tidak begitu berpengaruh pada output pekerja
dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan oleh kelompok,
rasa aman dalam kelompok  norma sosial.

• Penerapan pada masa kini :


Desain pekerja, Cara bekerja dengan para karyawan, tim karyawan,
komunikasi.
Kontribusi dan Keterbatasan
Pendekatan Perilaku / Neoklasik
• Pendekatan ini melengkapi pendekatan klasik sbg usaha utk
meningkatkan produktivitas. Pendekatan ini mengilhami para
ilmuwan seperti Argyris, Maslow dan McGregor untuk membahas
lebih lanjut motivasi manusia.
• Konsep makhluq sosial tidak menggambarkan secara lengkap individu
dalam tempatnya bekerja. Disamping itu perbaikan kondisi kerja dan
kepuasan karyawan tidak menghasilkan peningkatn produktivitas yang
signifikan.
Pendekatan Kuantitatif

• Pendekaratan ini ditandai dengan berkembangnya operation research


• Lahir dan berkembang dari solusi matematika dan statistika. Contoh:
penjadwalan kerja, kuantitas pemesanan ekonomis (EOQ)—membantu
manajer menentukan persediaan yang optimal, TQM.
• Manajemen mutu total (total quality management), falsafah
manajemen yang sepenuhnya berfokus pada:
• Upaya-upaya perbaikan terus-menerus (continuous improvement)
• Kemampuan menjawab secara cepat berbagai kebutuhan dan harapan
pelanggan
Total Quality Management

Quality
Continuous improvement in Pemberdayaan
improvement every aspects karyawan

01 02 03 04 05 06
Customer Focus in Pengukuran yg
oriented process akurat

18
1. Fokus penuh pada pelanggan. Pelanggan: (1) Orang-orang di luar
organisasi yang membeli produk dan jasanya, (2) orang-orang di dalam
(anggota) yang menjadi pelanggan fungsi-fungsi organisasi.
2. Keinginan untuk melaksanakan perbaikan berkesinambungan.
Komitmen untuk tak pernah berpuas diri. “Sangat baik” saja belum cukup.
Mutu selalu dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.
3. Berfokus pada proses. Berfokus pada proses-proses kerja sebagai cara
meningkatkan mutu barang dan jasa secara terus-menerus.
4. Perbaikan mutu dalam segala hal yang dijalankan oleh organisasi. Mutu
Total Quality produk akhir, baiknya pengantaran barang dan jasa, kecepatan
Management menanggapi keluhan, kesopanan menjawab panggilan telepon, dsb.
5. Pengukuran yang akurat. Memanfaatkan statistik untuk mengukur tiap
variabel kritis dari proses-proses kerja, kemudian dibandingkan ke standar
untuk identifikasi masalah, pelacakan, dan menghilangkan penyebabnya.
6. Pemberdayaan karyawan. Melibatkan orang di berbagai proses
perbaikan. Tim-tim karyawan sering kali dilibatkan dalam program-
program pengelolaan mutu sebagai sarana pemberdayaan agar mampu
menemukan dan mengatasi berbagai masalah.
Pendekatan Kuantitatif: Penerapan pada
masa kini:
• Queueing Theory, penggunaan software utk penyusunan anggaran,
penjadwalan, pengendalian mutu.
Pendekatan Kontemporer
Sistem: Sekumpulan bagian yang saling terkait dan saling bergantung
Pendekatan sistem satu sama lain, yang ditata membentuk kesatuan utuh.
• Sistem tertutup: Sistem yang tidak dipengaruhi dan tidak berinteraksi
dengan lingkungannya.
• Sistem terbuka: Sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya.

Keputusan dan tindakan di satu bidang organisasi akan memengaruhi


bidang lain. Organisasi tidak sepenuhnya mandiri dan tidak dapat
Pendekatan kontijensi
mencukupi dirinya sendiri—bergantung pada lingkungannya untuk:
• mendapatkan input
• menampung/menyerap output

21
Pendekatan Sistem

Pendekatan ini memberikan manajer pandangan


bahwa organisasi sebagai suatu keseluruhan dan
merupakan bagian dari lingkungan eksternal yang
lebih luas. Segala sesuatu saling berhubungan dan
saling tergantung.

22
Pendekatan Kontemporer

Pendekatan sistem
Pendekatan kontinjensi menyatakan bahwa tiap organisasi:
• Bersifat unik
• Menghadapi situasi-situasi yang berlainan
• Membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda-beda

PendekatanPendekatan kontinjensi menekankan kenyataan bahwa tidak


Pendekatan kontijensi ada satu pun aturan baku yang bersifat universal dalam manajemen—
manajer harus:
• Menelaah secara saksama situasi yang dihadapi
• Berdasarkan situasi itu, memutuskan cara terbaik untuk pengelolaannya

23
Pendekatan Kontijensi

Pendekatan kontingensi dikembangkan untuk menerapkan konsep-konsep dari berbagai aliran manajemen dalam
situasi kehidupan nyata. Seringkali manajer atau peneliti menemukan metode efektif untuk situasi dan kondisi tertentu
tapi tidak berjalan pada situasi dan kondisi lainnya. Perbedaan situasi dan kondisi ini membutuhkan aplikasi teknik
manajemen yang berbeda karena tidak teknik, prinsip dan konsep universal yang dapat diterapkan pada semua
kondisi.
Contoh: untuk meningkatkkan produktivitas maka pendekatan klasik akan mengemukakan penyederhanaan kerja
tetapi pendekatan perilaku atau neoklasil berusaha menyiptakan iklim yang dapat memotivasi karyawan dan
mengusulkan perluasan kerja. Metode mana yang paling baik? Bila karyawan yang unskilled serta kesempatan latihan
dan sumber daya terbatas maka penyederhanaan kerja mungkin merupakan solusi terbaik. Namun, bila karyawan
terlatih (skilled) dan kepuasan kerja adalah kebutuhan mereka maka program perluasan kerja mungkin lebih efektif.
Jadi pendekatan ini muncul sebagai tanggapan atas ketidakpuasan terhadap anggapan universalitas. Dan juga
pendekatan ini muncul sebagai kebutuhan untuk memasukkan berbagai variabel lingkungan ke dalam teori dan
praktek manajemen.

24
Variabel-Variabel Kontinjensi yang Populer
Ukuran Organisasi. Dengan bertambah besarnya organisasi, permasalahan-
permasalahan koordinasi bertambah kompleks.
Contoh: Tipe struktur organisasi yang cocok untuk perusahaan dengan 50.000
karyawan akan kemungkinan besar sangat tidak efisien untuk perusahaan dengan
hanya 50 karyawan.
Teknologi untuk Pekerjaan-Pekerjaan Rutin. Untuk mencapai tujuannya, organisasi
pasti menggunakan berbagai teknologi. Penerapan teknologi untuk membantu
pekerjaan-pekerjaan rutin membutuhkan dukungan struktur organisasi, gaya
kepemimpinan, dan sistem kendali yang berbeda dengan pekerjaan-pekerjaan
khusus (customized technology).
Ketidakpastian Lingkungan. Berbagai ketidakpastian dari perubahan-perubahan
lingkungan akan berpengaruh. Penerapan yang biasanya amat baik di lingkungan
yang stabil dan terprediksi mungkin tidak cocok di lingkungan yang berubah cepat
dan penuh ketidakpastian.
Perbedaan-Perbedaan Individu. Tiap orang (individu) memiliki perbedaan dalam
kemauan untuk maju, otonomi, toleransi terhadap kerancuan, dan harapan-
harapan. Ini adalah faktor pertimbangan yang sangat penting bagi manajer dalam
memilih (1) teknik-teknik memotivasi orang, (2) gaya kepemimpinan, dan (3) desain
berbagai pekerjaan.
TAMBAHAN: ALIRAN MANAJEMEN
MODERN
Masa manajemen modern berkembang menjadi 2 jalur. Jalur pertama, merupakan pengembangan dari pendekatan
perilaku yaitu disebut dengan perilaku organisasi. Jalur kedua, merupakan pengembangan dari pendekatan
manajemen ilmiah yaitu dikenal sebagai aliran kuantitatif.

Perilaku Organisasi
Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah:
1. Maslow : mengemukakan teori Hierarki Kebutuhan dalam menjelaskan terkait perilaku manusia dan
dinamika proses motivasi
2. Douglas McGregor : mengemukakan Teori X dan Y
3. Frederck Herzberg : mengemukakan Teori Motivasi Hieginis atau Teori 2 Faktor
4. Robert Blake & Jane Mouton: Membahas 5 Gaya Kepemimpinan
5. Rensis Likert : Mengidentifikasi dan melakukan penelitian secara ekstensif terkait 4 sistem manajemen dari
sistem 1 (exploitif-otoritatif) sampai dengan sistem 4 (partisipatif kelompok)
6. Fred Fiedler : Menyarankan pendekatan kontingensi pada studi kepemimpinan
7. Chris Argyris : memandang organisasi sbg sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya
8. Edgar Schein : meneliti dinamika kelompok dalam organisasi
26
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai