MANAJEMEN
TIMELINE
3000 SM-1776 Akhir 1700an-1950an
1960an-sekarang
Pendekatan
Manajemen Pendekatan Pendekatan Pendekatan
Perilaku
Awal Klasik Kuantitatif Kontemporer
(NeoKlasik)
1911-1947 1940an-1950an
2
Manajemen Awal
ADAM SMITH
Buku ini menggagas pembagian kerja (division of labor) atau
spesialisasi kerja. pemisahan tugas ke bidang-bidang yang sempit
dan khusus serta dilakukan secara berulang-ulang.
BEFORE AFTER
10 buah jarum/hari 48.000 jarum/hari
Revolusi Industri.
Dari rumah ke pabrik.
Manajemen Awal
Adanya revolusi industri menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan suatu pendekatan manajemen. Usaha-
usaha pengembangan manajemen kemudian dilakukan oleh para teoritisi.
Mekanisme dan teknik yang dikembangkan Taylor utk melaksanakan prinsip diatas adalah studi gerak dan
waktu, pengawasan fungsional, sistem upah per potong diferensial, kartu instruksi, standarisasi pekerjaan dll.
Mengemukakan gagasan 1) kerjasama saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen, 2) seleksi
ilmiah tenaga kerja, 3) sistem insentif utk merangsang produktifitas, 4) penggunaan instruksi kerja yang
terperinci
8
Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik adalah studi-studi formal awal tentang manajemen, berfokus pada:
• Rasionalitas
• Menjadikan organisasi dan pekerja berfungsi seefisien mungkin.
Hendry Fayol:
Mengembangkan 14 prinsip manajemen, yang telah menurunkan banyak
MANAJEMEN ILMIAH
sekali konsep manajemen masa kini. 14 prinsip manajemen adalah aturan-
aturan pokok manajemen, yang: Dapat diterapkan di segala bentuk
organisasi; Dapat diajarkan di sekolah-sekolah.
Quality
Continuous improvement in Pemberdayaan
improvement every aspects karyawan
01 02 03 04 05 06
Customer Focus in Pengukuran yg
oriented process akurat
18
1. Fokus penuh pada pelanggan. Pelanggan: (1) Orang-orang di luar
organisasi yang membeli produk dan jasanya, (2) orang-orang di dalam
(anggota) yang menjadi pelanggan fungsi-fungsi organisasi.
2. Keinginan untuk melaksanakan perbaikan berkesinambungan.
Komitmen untuk tak pernah berpuas diri. “Sangat baik” saja belum cukup.
Mutu selalu dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.
3. Berfokus pada proses. Berfokus pada proses-proses kerja sebagai cara
meningkatkan mutu barang dan jasa secara terus-menerus.
4. Perbaikan mutu dalam segala hal yang dijalankan oleh organisasi. Mutu
Total Quality produk akhir, baiknya pengantaran barang dan jasa, kecepatan
Management menanggapi keluhan, kesopanan menjawab panggilan telepon, dsb.
5. Pengukuran yang akurat. Memanfaatkan statistik untuk mengukur tiap
variabel kritis dari proses-proses kerja, kemudian dibandingkan ke standar
untuk identifikasi masalah, pelacakan, dan menghilangkan penyebabnya.
6. Pemberdayaan karyawan. Melibatkan orang di berbagai proses
perbaikan. Tim-tim karyawan sering kali dilibatkan dalam program-
program pengelolaan mutu sebagai sarana pemberdayaan agar mampu
menemukan dan mengatasi berbagai masalah.
Pendekatan Kuantitatif: Penerapan pada
masa kini:
• Queueing Theory, penggunaan software utk penyusunan anggaran,
penjadwalan, pengendalian mutu.
Pendekatan Kontemporer
Sistem: Sekumpulan bagian yang saling terkait dan saling bergantung
Pendekatan sistem satu sama lain, yang ditata membentuk kesatuan utuh.
• Sistem tertutup: Sistem yang tidak dipengaruhi dan tidak berinteraksi
dengan lingkungannya.
• Sistem terbuka: Sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya.
21
Pendekatan Sistem
22
Pendekatan Kontemporer
Pendekatan sistem
Pendekatan kontinjensi menyatakan bahwa tiap organisasi:
• Bersifat unik
• Menghadapi situasi-situasi yang berlainan
• Membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda-beda
23
Pendekatan Kontijensi
Pendekatan kontingensi dikembangkan untuk menerapkan konsep-konsep dari berbagai aliran manajemen dalam
situasi kehidupan nyata. Seringkali manajer atau peneliti menemukan metode efektif untuk situasi dan kondisi tertentu
tapi tidak berjalan pada situasi dan kondisi lainnya. Perbedaan situasi dan kondisi ini membutuhkan aplikasi teknik
manajemen yang berbeda karena tidak teknik, prinsip dan konsep universal yang dapat diterapkan pada semua
kondisi.
Contoh: untuk meningkatkkan produktivitas maka pendekatan klasik akan mengemukakan penyederhanaan kerja
tetapi pendekatan perilaku atau neoklasil berusaha menyiptakan iklim yang dapat memotivasi karyawan dan
mengusulkan perluasan kerja. Metode mana yang paling baik? Bila karyawan yang unskilled serta kesempatan latihan
dan sumber daya terbatas maka penyederhanaan kerja mungkin merupakan solusi terbaik. Namun, bila karyawan
terlatih (skilled) dan kepuasan kerja adalah kebutuhan mereka maka program perluasan kerja mungkin lebih efektif.
Jadi pendekatan ini muncul sebagai tanggapan atas ketidakpuasan terhadap anggapan universalitas. Dan juga
pendekatan ini muncul sebagai kebutuhan untuk memasukkan berbagai variabel lingkungan ke dalam teori dan
praktek manajemen.
24
Variabel-Variabel Kontinjensi yang Populer
Ukuran Organisasi. Dengan bertambah besarnya organisasi, permasalahan-
permasalahan koordinasi bertambah kompleks.
Contoh: Tipe struktur organisasi yang cocok untuk perusahaan dengan 50.000
karyawan akan kemungkinan besar sangat tidak efisien untuk perusahaan dengan
hanya 50 karyawan.
Teknologi untuk Pekerjaan-Pekerjaan Rutin. Untuk mencapai tujuannya, organisasi
pasti menggunakan berbagai teknologi. Penerapan teknologi untuk membantu
pekerjaan-pekerjaan rutin membutuhkan dukungan struktur organisasi, gaya
kepemimpinan, dan sistem kendali yang berbeda dengan pekerjaan-pekerjaan
khusus (customized technology).
Ketidakpastian Lingkungan. Berbagai ketidakpastian dari perubahan-perubahan
lingkungan akan berpengaruh. Penerapan yang biasanya amat baik di lingkungan
yang stabil dan terprediksi mungkin tidak cocok di lingkungan yang berubah cepat
dan penuh ketidakpastian.
Perbedaan-Perbedaan Individu. Tiap orang (individu) memiliki perbedaan dalam
kemauan untuk maju, otonomi, toleransi terhadap kerancuan, dan harapan-
harapan. Ini adalah faktor pertimbangan yang sangat penting bagi manajer dalam
memilih (1) teknik-teknik memotivasi orang, (2) gaya kepemimpinan, dan (3) desain
berbagai pekerjaan.
TAMBAHAN: ALIRAN MANAJEMEN
MODERN
Masa manajemen modern berkembang menjadi 2 jalur. Jalur pertama, merupakan pengembangan dari pendekatan
perilaku yaitu disebut dengan perilaku organisasi. Jalur kedua, merupakan pengembangan dari pendekatan
manajemen ilmiah yaitu dikenal sebagai aliran kuantitatif.
Perilaku Organisasi
Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah:
1. Maslow : mengemukakan teori Hierarki Kebutuhan dalam menjelaskan terkait perilaku manusia dan
dinamika proses motivasi
2. Douglas McGregor : mengemukakan Teori X dan Y
3. Frederck Herzberg : mengemukakan Teori Motivasi Hieginis atau Teori 2 Faktor
4. Robert Blake & Jane Mouton: Membahas 5 Gaya Kepemimpinan
5. Rensis Likert : Mengidentifikasi dan melakukan penelitian secara ekstensif terkait 4 sistem manajemen dari
sistem 1 (exploitif-otoritatif) sampai dengan sistem 4 (partisipatif kelompok)
6. Fred Fiedler : Menyarankan pendekatan kontingensi pada studi kepemimpinan
7. Chris Argyris : memandang organisasi sbg sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya
8. Edgar Schein : meneliti dinamika kelompok dalam organisasi
26
THANK YOU