0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
60 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan keperawatan penerbangan sejak Ellen Church menjadi pramugari pertama di dunia pada tahun 1930 hingga peran flight nurse di Indonesia saat ini. Tugas flight nurse meliputi evakuasi darurat, menjaga kesehatan awak pesawat, serta membantu penanganan bencana alam. Organisasi Hiperudi didirikan untuk mewadahi perawat udara.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan keperawatan penerbangan sejak Ellen Church menjadi pramugari pertama di dunia pada tahun 1930 hingga peran flight nurse di Indonesia saat ini. Tugas flight nurse meliputi evakuasi darurat, menjaga kesehatan awak pesawat, serta membantu penanganan bencana alam. Organisasi Hiperudi didirikan untuk mewadahi perawat udara.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan keperawatan penerbangan sejak Ellen Church menjadi pramugari pertama di dunia pada tahun 1930 hingga peran flight nurse di Indonesia saat ini. Tugas flight nurse meliputi evakuasi darurat, menjaga kesehatan awak pesawat, serta membantu penanganan bencana alam. Organisasi Hiperudi didirikan untuk mewadahi perawat udara.
Ellen Church (1904 – 1965), Pramugari Pertama di Dunia Sejak Wright Bersaudara menorehkan sejarah “12 detik yang mengubah dunia” pada 17 Desember 1903 dengan menerbangkan pesawat terbang bermesin pertama, dunia penerbangan mulai menggeliat. Awalnya, sampai dengan akhir Perang Dunia I, pesawat tempurlah yang mulai berkembang. Setelah itu, pada dekade 1920-an, pesawat terbang sipil mulai berkembang, di antaranya dipelopori oleh William Boeing yang mendirikan industri pesawat terbang Boeing di Seattle, Amerika Serikat pada 1916. Anthony Fokker –orang Belanda kelahiran Madiun, Indonesia– yang mendirikan industri pesawat terbang Fokker di Belanda pada tahun 1919. Sepanjang dasawarsa 1920-an tersebut penerbangan komersil berkembang dengan lambat meskipun perlahan-lahan mulai populer sebagai sarana transportasi. Salah satu alasan mengapa transportasi udara kurang populer, adalah kenyataan bahwa orang merasa transportasi udara masih merupakan moda transportasi yang berbahaya. Untuk dapat mengalihkan penumpang kereta api menjadi penumpang pesawat terbang, tentunya maskapai penerbangan harus dapat meyakinkan bahwa transportasi udara adalah moda transportasi yang aman. Salah seorang yang berjasa mengubah citra transportasi udara adalah Ellen Church. Dilahirkan di Cresco, Iowa, Amerika Serikat pada 22 September 1904. Ellen Church adalah seorang perawat (registered nurse) yang karena ketertarikannya yang tinggi terhadap dunia penerbangan, juga menjadi seorang penerbang (pilot). Ketika Church melamar bekerja di Boeing Air Transport (BAT) –yang kemudian menjadi United Airlines– awalnya dia melamar sebagai pilot. Akan tetapi, alih-alih mengontrak Church sebagai pilot, Steve Stimpson, seorang pejabat BAT, justru melihat hal yang lebih menjanjikan dari ide Ellen Church yang lain, yaitu menempatkan perawat sebagai pramugari (stewardess/flight attendant) di dalam pesawat terbang, yang bertugas untuk menenangkan penumpang yang takut terbang. Pada tahun 1930, Boeing Air Transport memulai sesuatu yang pada waktu itu dianggap sebagai percobaan yang berani dengan mengontrak delapan orang perawat – dikenal dengan istilah The Original Eight– sebagai pramugari dengan masa percobaan terbang selama tiga bulan. Ellen Church menjadi kepala pramugari. Pada tanggal 15 Mei 1930, Ellen Church menjadi pramugari pertama di dunia yang menerbangi rute Oakland ke Chicago. Adanya pramugari merupakan sukses yang tak terbantahkan bagi BAT. Dalam waktu tiga tahun, berbagai maskapai penerbangan mengikuti jejak BAT dengan menempatkan pramugari pada pesawat terbangnya. Persyaratan menjadi pramugari pada tahun 1930-an sangat ketat. Selain harus seorang perawat, pramugari juga haruslah wanita yang masih lajang, usia lebih muda dari 25 tahun, berat kurang dari 115 pon (sekitar 52 kg) dan tinggi kurang dari 5 kaki 4 inci (sekitar 162, 56 cm). Pramugari pada masa itu jauh dari kesan glamor. Selain bertugas melayani penumpang, pramugari sering kali harus mengangkat koper-koper penumpang ke dalam pesawat, mengencangkan baut-baut kursi yang kendur, mengisi bahan bakar pesawat, bahkan membantu mendorong pesawat masuk ke hanggar! Untuk pelayanan tersebut, pramugari digaji 125 dolar AS per bulan. Ellen Church berjasa membuka jalan bagi wanita untuk bergelut di dunia penerbangan, dia menjadi pramugari selama delapan belas bulan. Sesudah kecelakaan mobil yang mengakhiri kariernya sebagai pramugari, Church meraih gelar bachelor degree dari University of Minnesota dan meneruskan kariernya sebagai perawat. Pada tahun 1942, selama Perang Dunia ke II, Ellen Church kembali ke angkasa sebagai flight nurse pada Army Nurse Corps dan dianugerahi Air Medal atas kepatriotannya selama perang. Setelah PD II usia, Church pindah ke Terre Haute, Indiana, menjadi Direktur di Union Hospital dan menikah dengan Leonard Briggs Marshall, Direktur Utama Terre Haute First National Bank pada 1964. Ellen Church meninggal pada 22 Agustus 1965 karena kecelakaan jatuh dari kuda. Sebagai penghormatan atas jasa-jasanya, bandar udara di kota kelahirannya Cresco, Iowa, diberi nama Ellen Church Field. Flight Nurse di Indonesia Sebagai salah satu profesi dalam bidang keperawatan, Flight Nurse dituntut untuk memiliki kemampuan baik itu secara intelektual, interpersonal, kemampuan teknis, dan moral, di dalam menjalankan peran serta tugasnya. Dalam menjalankan tugasnya Flight Nurse berpedoman pada ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah maupun PPNI. Karena Flight Nurse berhubungan dengan dunia penerbangan maka aturan yang dikeluarkan oleh IATA ( International Air Transportation Association) Lingkup Pekerjaan 1. Perawat Udara pada Militer Pada dunia Militer Flight Nurse harus ada di setiap Skadron Udara minimal 1 orang karena merupakan salah satu crew pesawat yang bertugas: a. Melakukan Pre Flight Cek sebelum crew pesawat lain melakukan tugas penerbangan baik pesawat angkut maupun pesawat tempur. b. Memantau dan menjaga kesehatan anggota skadron udara. c. Melaksanakan evakuasi medik udara. Lingkup Pekerjaan 2. Perawat Udara pada Penerbangan Sipil Dengan banyaknya perusahaan transportasi darurat medis serta banyaknya pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas lebih lengkap maka keberadaan Flight Nurse pada penerbangan sipil sangat penting. Selain di penerbangan sipil, Flight Nurse juga dibutuhkan di kantor kesehatan bandara, perusahaan pertambangan dan penerbangan Haji Lingkup Pekerjaan 3. Perawat Udara pada Bencana Alam Flight Nurse dapat berperan bila terjadi Bencana Alam misalnya pesawat jatuh, banjir tanah longsor, dll. Yang bertugas mengevakuasi para korban menuju ke tempat fasilitas yang lebih lengkap Lingkup Pendidikan Untuk menghasilkan tenaga Flight Nurse kami melaksanakan pendidikan dan pelatihan. Bagi perawat lulusan D3/S1/S2 yang ingin berkecimpung di dunia kesehatan penerbangan dapat mengikuti pendidikan Sekolah Perawat Udara (Sewatud) di Lakespra Saryanto Jakarta. Bagi perawat yang mendapat materi kesehatan penerbangan di kampus sudah termasuk Flight Nurse Cuma belum berhak mendapat Wing Flight Nurse. Mereka hanya mendapat sertifikat yang dikeluarkan oleh Kepala Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Antariksa Saryanto. Organisasi Peran perawat udara di dalam mengevakuasi pasien sangat diperlukan, untuk itu eksistensi perawat udara perlu di pertahankan. Mengingat perawat udara memiliki ke khasan sendiri maka perlu adanya suatu wadah organisasi yaitu Himpunan Perawat Udara Indonesia ( Hiperudi ).