Anda di halaman 1dari 12

IPA

KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
PERTEMUAN 3
B. Ciri – Ciri Makhluk Hidup
SUSRIANTI MOKOGINTA, S.Pd
Asslamualaikum wr, wb
Yang dilakukan peserta didik
1. Membaca doa sebelum belajar
2. Menyiapkan buku pelajaran IPA
3. Silakan baca materi, kemudian buatkan rangkuman.
4. Tugas dikumpul pada pertemuan berikutnya
5. Jika ada materi yang kurang jelas maka silakan ditanyakan lewat
WA grup IPA
D. Tumbuh dan Berkembang
Makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan pada makhluk hidup dapat
ditandai dengan penambahan tinggi, berat, dan volume.
Misalnya, seperti yang kamu alami saat ini. Tinggi badan
kamu sekarang tidak seperti pada saat masih SD 'kan?
Nah, pertumbuhan berbeda dengan perkembangan.
Perkembangan adalah fase makhluk hidup menjadi
dewasa atau pematangan fungsi organ pada makhluk
hidup. Contohnya, pubertas yang dialami manusia.
Pubertas pada manusia menandakan bahwa telah
terjadi kematangan secara seksual. Contoh lainnya, yaitu
tumbuhan yang awalnya cuma ada daun dan batang,
akhirnya bisa menghasilkan bunga, buah, dan biji untuk
berkembang biak. 
Contoh pada gambar disamping merupakan
pertumbuhan dan perkembangan manusia
E. Bergerak
Gerak pada makhlluk hidup secara umum dibedakan menjadi
dua, yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak
yang bias berpindah tempat (gerak pada manusia dan hewan),
sedangkan gerak pasif adalah gerak yang tidak bias berpindah
tempat (gerak pada tumbuhan) Contoh alat gerak pada hewan
adalah sebagai berikut :
Ikan : Sirip dan ekor
Burung : Kaki dan sayap
Katak : Kaki berselaput
Paramecium : Silia atau rambut getar
Amoeba sp : kaki semu
Gerak tumbuhan secara umum dibedakan menjadi tiga macam, sebagai
berikut :
Gerak taksis : gerak pindah tempat menuju atau menjauhi rangsang
Contoh : gerakan kloroplas ke bagian sel yang terkena cahaya matahari

Gerak tropisme : gerak bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi


rangsangan
Contoh : gerak melilin/berputar dari ujung batang tanaman polong-polong

Gerak nasti : gerak tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi rangsangan


Contoh : gerakan menutupnya daun putri malu karena disentuh
F. Peka terhadap Rangsang (Sensitivitas/Iritabilitas
Peka terhadap rangsangan atau iritabilitas. Ini
merupakan ciri-ciri makhluk hidup yang mengandalkan
indera (mata, telinga, hidung, kulit dan lidah) yang ada pada
tubuhnya untuk mendeteksi rangsangan, lalu merespon
rangsangan tersebut. Misalnya, kulit kita pasti peka terhadap
sentuhan, dingin, panas, dan sebagainya. Tumbuhan tidak
mempunyai alat indra tetapi mempunyai kemampuan untuk
bereaksi terhadap lingkungan. Contohnya, tanaman Mimosa
Pudica atau putri malu. Daun-daunnya akan segera menutup
apabila terkena sentuhan,
Ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
G. Beradaptasi
Adaptasi merupakan kemampuan makhluk hidup menyesuaikan diri
terhadap lingkungan hidupnya. Makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya akan hidup lebih lama dan individu sejenisnya
(populasi) cenderung bertambah banyak.
Ada tiga macam adaptasi, yaitu adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku.
Adaptasi morfologi : penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Contohnya bentuk paruhpada burung yang bermacam-macam
disesuaikan jenis makanannya.
Adaptasi fisiologi : penyesuaian fungsi organ tubuh makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Contohnya : unta mempunyai kantong air dipunuknya untuk
menyimpan air agar tahan di padang pasir dalam jangka waktu yang lama.
Adaptasi tingkah laku : penyesuaian tingkah laku makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Contohnya, cumi-cumi dan gurika akan mengeluarkan cairan
tinta sambal berenag menjauhi musuhnya apabila dalam keadaan bahaya.
H. Berkembang Biak (Reproduksi)
Tujuan makhluk hidup berkembang biak (bereproduksi) adalah untuk menghasilkan
keturunan dan melestarikan jenisnya agar tidak punah. Perkembangbiakan dapat
terjadi secara seksual (generative) maupun seksual (vegetative).
Perkembangbiakan Vegetative
Merupakan perkembangbiakan yang tidak didahului perkawinan atau peleburan sel-
sel kelamin. Pada perkembangan vegetatif. Individu baru berasal dari bagian tubuh
induknya. Contohnya pisang berkembang biak dengan tunas., bawang dengan umbi
lapis, jahe dengan akar tinggal (rhizome), dan singkong dengan setek batang. Individu
berasal dari bagian tubuh induknya sehingga sifat-sifatnya serupa dengan induknya.
Perkembangbiakan Generatif
Perkembangbiakan yang didahului dengan proses perkawinan atau peleburan sel
kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (ovum). Pada tumbuhan
perkembangbiakan generatif dilakukan dengan bunga dan biji, misalnya tanaman
manga, rambutan, dan jagung. Pada hewan dengan cara bertelur (ovipar), melahirkan
(vivipara) serta bertelur melahirkan (ovovivipar).
I. Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi)
Setiap proses metabolisme pada makhluk hidup pasti akan
menghasilkan zat sisa. Zat sisa merupakan zat yang tida terserap
atau tidak digunakan lagi oleh tubuh. Zat sisa harus dekeluarkan
karena berbahaya bila tertimbun dalam tubuh dan dapat
meracuni tubuh. Berdasarkan proses kegiatan tubuh dan hasilnya,
pengeluaran zat-zat sisa dapat dibedakan sebagai berikut :
Ekskresi : pengeluaran zat sisa berupa cairan, seperti keringat dan
urine
Defekasi : pengeluaran zat sisa berupa feses
Ekspirasi : berupa karbon dioksida melalui hidung
Gutasi dan transpirasi : pengeluaran air dalam tubuh tumbuhan
• 1. Bergerak

2. Peka terhadap
rangsang

3. Bernapas

4. Beradaptasi

5. Memerlukan
makan
• 6. Mengeluarkan zat
sisa

7. Berkembang biak

8. Tumbuh dan
berkembang

9. Memiliki bahan
genetik
Selamat Belajar

• Kerjakan Shalat lima waktu, duha, dan


tadarusan quran

• Tetap jaga kesehatan tingkatkan imun dan,


patuhi protokol kesehatan

Anda mungkin juga menyukai