Anda di halaman 1dari 129

TATA CARA PENYUSUNAN

RPJMD BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017

INYO, ST., M.Eng.


Fungsional Perencana Ahli Madya

Dipaparkan dalam
Orientasi Penyusunan RPJMD Kabupaten /Kota Tahun 2021-2026

Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan


FUNGSI
DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

( Pasal 265 & Pasal 266 UU No. 23 Tahun 2014)

RPJPD Menjadi pedoman dalam Apabila penyelenggara Pemerintahan Daerah


perumusan visi, misi, dan
tidak menetapkan Perda tentang RPJPD dan
program calon kepala daerah
RPJMD anggota DPRD dan kepala daerah
dikenai sanksi administratif berupa tidak
dibayarkan hak-hak keuangan yang diatur dalam
Sebagai instrumen evaluasi
RPJMD
penyelenggaraan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pemerintahan Daerah selama 3 (tiga) bulan.

• Sebagai instrumen evaluasi Apabila kepala daerah tidak menetapkan Perkada


RKPD penyelenggaraan
tentang RKPD, kepala daerah dikenai sanksi
Pemerintahan Daerah
• Menjadi pedoman kepala administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak
daerah dalam menyusun KUA keuangan yang diatur dalam peraturan perundang-
serta PPAS. undangan selama 3 (tiga) bulan.
RPJMD
( Pasal 263 & Pasal 264)

Penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah


yang memuat Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Ditetapkan dengan PERDA paling lama
Pembangunan Daerah dan Keuangan Daerah, serta 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah
Program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah terpilih dilantik
yang disertai dengan Kerangka Pendanaan Bersifat
Indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun
dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.

Apabila penyelenggara Pemerintahan


Daerah tidak menetapkan Perda tentang
RPJPD dan RPJMD anggota DPRD dan
kepala daerah dikenai sanksi administratif
sebagai instrumen evaluasi berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan selama 3 (tiga) bulan.
PENDEKATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH
Pendekatan Proses Perencanaan (Pasal 7)
1. Teknokratis, menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan
sasaran pembangunan Daerah;
2. Partisipatif, melibatkan berbagai pemangku kepentingan;
3. Politis, menerjemahkan visi dan misi kepala daerah terpilih ke dalam dokumen perencanaan
pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan DPRD; dan
4. Atas-bawah dan bawah-atas, hasil perencanaan yang diselaraskan dalam musyawarah
pembangunan yang dilaksanakan mulai dari Desa, Kecamatan, Daerah kabupaten/kota, Daerah
provinsi, hingga nasional.

Pendekatan Substansi Perencanaan (pasal 9)


1. Tematik-Holistik: dalam mencapai sasaran prioritas nasional dirancang koordinasi berbagai
kementarian atau lembaga yang terkait.
2. Integratif: Kegiatan pembangunan direncanakan secara terintegrasi.
3. Spasial: Kegiatan pembangunan yang direncanakan harus menunjukkan lokasi.
ARSITEKTUR KINERJA DOKUMEN PPD
RENSTRA RENJA
RPJPD RPJMD SKPD RKPD SKPD

Dampak Dampak Dampak Dampak


SASARAN
Dampak
(Impact) (Impact) (Impact) (Impact) (Impact)
tahunan tahunan
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
PROGRAM

Hasil Hasil Hasil Hasil


(Outcome) (Outcome) (Outcome) (Outcome)
Capaian outcome RPJMD merupakan
kumpulan dari seluruh outcome
Renstra OPD
KEGIATAN

Keluaran Keluaran Keluaran


(Output) (Output) (Output)

Capaian outcome/output RKPD merupakan


kumpulan dari seluruh outcome/output Renja
OPD
TAHAPAN PENYUSUNAN RPJMD
Pasal 16 Permendagri 86/2017
• PERSIAPAN PENYUSUNAN
1
• PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL
2
• PENYUSUNAN RANCANGAN
3
• PELAKSANAAN MUSRENBANG
4
• PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR
5
• PENETAPAN
6
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJMD
Persiapan
Persiapan
1 PENYUSUNAN RANCANGAN 2
Penyusunan
Penyusunan TEKNOKRATIK RPJMD
RPJMD
RPJMD Rancangan
Awal Pembahasan
RPJMD dengan DPRD
(Nota
Perumusan
Perumusan Strategi,
Strategi, Kesepakatan)
Penelaahan arah
arah kebijakan
kebijakan
RPJPD dan
dan program
program
pembangunan
pembangunan daerah
daerah
Pengolahan
data & KONSULTASI
KONSULTASI KE
KE
informasi VISI,
VISI, MISI
MISI Kerangka 3 MENTERI
MENTERI
dan
dan Program
Program pendanaan dan Rancangan
KDH program PD
KDH RPJMD

Hasil
Perumusan Kinerja 4 SE Kepala
Hasil
evaluasi
Penelaahan
Penelaahan Penjelasan Penyelenggaraan
Musrenbang Daerah
evaluasi RTRW
RTRW RTRW
RTRW
capaian
capaian daerah
daerah Penelaahan
Penelaahan visi dan misi Pemda RPJMD kepada Ka PD
RPJMD
RPJMD lainnya
lainnya RPJMN/
RPJMN/ RPJMD
RPJMD serta
Provinsi Tujuan dan
Sasaran Rancangan 5
Pelaksanaan
Forum Konsultasi Akhir RPJMD
Publik
Analisis isu-
Analisis isu strategis
Pembahasan
Pembahasan dan
dan
Gambaran
persetujuan
persetujuan bersama
bersama
umum
kondisi RANPERDA
RANPERDA RPJMD
RPJMD
daerah &
Perumusan Perumusan
gambaran Permasalahan
Pembangunan Evaluasi
keuangan RANPERDA
daerah Daerah
RPJMD
KLHS 6
Penetapan
Keterkaitan RPJMD Teknokratik dengan RPJMD &
Renstra OPD Daerah Bersangkutan

RANCANGAN
TEKNOKRATIS RPJMD

RANCANGAN AWAL
SEMENTARA RPJMD

RANCANGAN AWAL RANCANGAN AWAL


RPJMD RENSTRA OPD

RANCANGAN RANCANGAN
RPJMD RENSTRA OPD

RANCANGAN AKHIR RANCANGAN AKHIR


RPJMD RENSTRA OPD
Poin-poin Baru yang Perlu Diperhatikan

• Penyusunan Rancangan Teknokratis RPJMD


• Perspektif holistik, integratif, spasial
• Integrasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk urusan
wajib pelayanan dasar kedalam RPJMD (PP 02/2018)
• Integrasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs
kedalam RPJMD (Permendagri 07/2018) melalui KLHS
• Sistematika RPJMD dan Renstra OPD
HUBUNGAN KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
KEPALA DAERAH KEPALA PD

Visi/Misi

Tujuan/Sasaran Tujuan &


Sasaran

Program
Pembangunan Daerah
Program Prioritas Program Prioritas
Kegiatan/Sub
Penyelenggaraan Kegiatan Prioritas
Urusan Pem. Daerah
Program Prioritas

RPJMD Renstra PD
1. PERSIAPAN PENYUSUNAN RPJMD (Pasal 41)

a. Penyusunan rancangan keputusan Kepala Daerah tentang


pembentukan tim penyusunan RPJMD
b. Orientasi mengenai RPJMD
c. Penyusunan agenda kerja tim penyusunan RPJMD
d. Penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah
berdasarkan SIPD
e. Penyusunan rancangan teknokratik (diselesaikan paling lambat sebelum
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih)
2. PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RPJMD (Pasal 47)
• Penyusunan RANWAL RPJMD dimulai sejak kepala daerah dan wakilnya dilantik, yang
merupakan penyempurnaan dari rancangan teknokratik dengan berpedoman kepada Visi, Misi,
dan program-program kepala daerah dan wakilnya
• Ranwal di bahas dengan para pemangku kepentingan melalui forum Konsultasi publik yang
dilaksanakan 30 hari setelah RANWAL RPJMD disusun yang dikoordinasikan oleh BAPPEDA,
kemudian dirumuskan dalam berita acara kesepakatan yang di tandatangani oleh yang mewakili
pemangku kepentingan
• RANWAL diajukan BAPPEDA kepada Kepala Daerah untuk memperoleh persetujuan
pembahasan dengan DPRD
• Pengajuan RANWAL RPJMD diajukan kepala daerah kepada DPRD paling lambat 40 hari sejak
kepala daerah dilantik dan pembahasan serta kesepakatan tehadap RANWAL paling lambat 10
hari sejak diterima oleh ketua DPRD
• Dalam hal sampai batas waktu 10 hari tersebut tidak tercapai kesepakatan RANWAL RPJMD
makan kepala daerah dapat melanjutkan tahapan penyusunan berikutnya
• RANWAL RPJMD dikonsultasikan kepada MENTERI dan/atau GUBERNUR untuk memperoleh
masukan dengan melampiri surat permohonan,RANWAL RPJMD, nota kesepakatan, hasil dalev
perumusan kebijakan perencanaan jangka mennengah daerah (paling lambat 50 Hari)
• Gubernur melalui Ka Bappeda: saran penyempurnaan (5 hari sejak monsul)
3. PENYUSUNAN RANCANGAN RPJMD (Pasal 61)
• Di dahului SE Kada: Penyusunan rancangan Renstra PD
• Penyusunan Rancangan RPJMD adalah proses penyempurnaan RANWAL RPJMD berdasarkan
rancangan Renstra PD yang telah diverifikasi BAPPEDA

4. PELAKSANAAN MUSRENBANG RPJMD


• BAPPEDA melaksanakan dan mengkoordinasikan Musrenbang RPJMD dalam rangka penajaman,
penyelarasan, klarifikasi dan kesepakaran terhadap Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, dan
program pembangunan daerah
• Dilaksanakan 75 hari kerja sejak kepala daerah dilantik
• Hasil musrenbang RPJMD dirumuskan dalam berita acara dan ditandatangani unsur yang mewakili
pemangku kepentingan
5. PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR RPJMD
• RANKHIR merupakan proses penyempurnaan rancangan RPJMD berdasarkan berita acara
musrenbang RPJMD
• Disampaikan oleh BAPPEDA keada SEKDA c.q Perangkat Daerah yang membidangi hukum untuk
pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan Ranperda RPJMD
• RANKHIR RPJMD disampaikan kepala daerah kepada DPRD untuk mendapatkan persetujuan
bersama palingk lambat 90 hari sejak kepala daerah dilantik
• Setelah itu dilaksanakan evaluasi oleh Menteri untuk Provinsi dan oleh Gubernur untuk
Kabupaten/Kota selama 15 hari kerja untuk mendapatkan SK Menteri dan/atau SK Gubernur, paling
lambat 5 bulan setelah kepala daerah dilantik
6. PENETAPAN RANPERDA RPJMD
• Gubernur dan Bupati/Walkota menetapkan Ranperda tentang RPJMD yang telah dievaluasi paling
lambat 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah dilantik
• Apabila penyelenggara Pemerintahan Daerah tidak menetapkan Perda tentang RPJMD
sebagaimana dimaksud dalam pasal 38, anggota DPRD dan Kepala Daerah dikenai sanksi
administrative berupa tidak dibayarkan hak keuangan yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan selama 3 (tuga) bulan
MEKANISME EVALUASI RANCANGAN PERDA TENTANG RPJPD DAN RPJMD

KEWENANGAN PEMDA KEWENANGAN KEMENDAGRI


Merumuskan Kembali
PEMBATALAN
PERDA

Tdk Prov mll


RAPERDA Menteri
RPJPD/RPJMD Disempurnakan
Tdk
Sesuai K/K mll
MA
Tdk
Melewati Sesuai
DPRD Batas WKT Dgn UU Penyempurnaan
3 4
KDH
Evaluasi Oleh
menetapkan
Permendagri No. 80
Tahun 2016
gub/bup/wal Klarifikasi
Noreg PERDA RPJPD/
(7 Hari) MDN/GUB
RPJMD

1 2
Hasil
Kesepakatan MDN/GUB Evaluasi
1. Pengajuan
Verifikasi
paling lama 30 (tiga
puluh) hari sejak disetujui
GUBERNUR dengan DPRD (15 hari) Penyempurnaan
oleh Dirjen bersama oleh DPRD dan DILAKSA
Bangda/Bapped KDH. Sesuai
(3 hari) a Prov; dan -NAKAN
2. Permintaan
• Gubernur kpd Noreg kpd Dirjen
Otda/Biro
MDN Hukum.
Penyampaian RANPERDA
• Bupati/Walikot
RPJPD/RPJMD Dilampiri:
1). Kesepakatan Legislatif dan a kpd 7 hari
Eksekutif; Gubernur Sesuai
Noreg
2). Berita Acara Musrenbang; dgn UU
3). Hasil Pengendalian Kebijakan
RPJMD;
4). Dokumen KLHS
5) Review APIP
6) Rankhir RPJMD CATATAN : 1. GUBERNUR menyampaikanm rancangan perda ke DPRD untuk memperoleh persetujuan bersama
2. Ranperda yang sudah disetujui bersama, disampaikan kepada MDN/Gub untuk dievaluasi
3. Kepala daerah menetapkan Perda yang telah dievaluasi dan/atau telah disempurnakan
4. MDN Mengkaji Perda RPJPD, RPJPD yang telah ditetapkan.
SISTEMATIKA RPJMD

I. pendahuluan;
II. gambaran umum kondisi Daerah;
III. gambaran keuangan Daerah;
IV. permasalahan dan isu-isu srategis Daerah;
V. visi, misi, tujuan dan sasaran;
VI. strategi, arah kebijakan dan program pembangunan Daerah;
VII. kerangka pendanaan pembangunan dan program Perangkat
Daerah;
VIII.kinerja penyelenggaraan pemerintahan Daerah; dan
IX. penutup.
KETERKAITAN PENYAJIAN MATERI ANTAR-BAB RPJMD
(Permendagri 86/2017)

BAB I PENDAHULUAN
VISI , MISI &
PROGRAM KDH

BAB II
GAMBARAN UMUM BAB V
KONDISI DAERAH VISI, MISI,
TUJUAN & SASARAN

BAB VI
BAB IV STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN &
PERMASALAHAN DAN ISU- PROGRAM PEMBANGUNAN
ISU STRATEGIS DAERAH

BAB VII
BAB III
GAMBARAN KEUANGAN
KERANGKA PENDANAAN RENSTRA PD
PEMBANGUNAN DAN PROGRAM
DAERAH PERANGKAT DAERAH

BAB VIII
BAB X
kinerja penyelenggaraan
PENUTUP
pemerintahan Daerah
SINKRONISASI PERENCANAAN & PENGANGGARAN PUSAT DAN DAERAH
DALAM SATU KESATUAN SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

20 TAHUN 5 TAHUN 1 TAHUN

PEDOMAN DIJABARKAN PEDOMAN


RPJPN RPJMN RKP RAPBN
PEDOMAN DIACU

DIPEDOMANI
DIPEDOMANI

DIPEDOMANI
RENSTRA K/L PEDOMAN RENJA
K/L

RPJPD PEDOMAN RPJMD DIJABARKAN RKPD PEDOMAN RAPBD


PROV PROV PROV PROV
PEDOMAN DIACU

DIPEDOMANI
DIPEDOMANI

DIPEDOMANI

RENSTRA PEDOMAN RENJA


SKPD PROV SKPD PROV

PEDOMAN RAPBD
RPJPD RPJMD DIJABARKAN RKPD PEDOMAN
K/K K/K K/K K/K
PEDOMAN DIACU

RENSTRA PEDOMAN RENJA


SKPD K/K SKPD K/K
SINKRONISASI KEBIJAKAN DENGAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN LAINNYA

Penelaahan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional:


• dilakukan dengan menelaah kebijakan nasional yang berdampak dan harus dipedomani
oleh Daerah.

Penelaahan Terhadap Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi:
• dilakukan oleh Daerah kabupaten/kota dengan menelaah kebijakan Daerah provinsi yang
berdampak dan harus dipedomani oleh Daerah kabupaten/kota.

Penelaahan Terhadap Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

Lainnya:
• dilakukan dengan menelaah dampak pembangunan yang saling berpengaruh terhadap
Daerah lain dan harus dijabarkan dalam dokumen perencanaan
INTEGRASI LAPORAN KLHS RPJMD KE
DALAM RPJMD
Komitmen skenario 5 tahun ke KLHS DOKUMEN
depan terkait kondisi SDA, target RPJMD RPJMD
TPB yang harus dipenuhi, dan BAB I PENDAHULUAN
kemampuan daerah KEBIJAKAN
UMUM PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN BAB II GAMBARAN
Kondisi eksisting daerah terkait data daya
dukung daya tampung, geografis, demografis, UMUM KONDISI
KONDISI UMUM DAERAH
dan keuangan daerah
DAERAH BAB III
(geografis, demografis, DDDT, GAMBARAN
Gambaran keuangan) KEUANGAN
pencapaian CAPAIAN INDIKATOR BAB IV
DAERAH
indikator TPB TPB PERMASALAHAN
dengan target yang
ditetapkan
DAN ISU-ISU
Perekapan hasil capaian STRATEGIS DAERAH
TPB dengan gambaran
KONDISI PENCAPAIAN
BAB V VISI, MISI,
pembagian peran dan TPB
TUJUAN DAN
kondisi umum daerah
SASARAN
Pembagian peran PEMBAGIAN BAB VI STRATEGI,
antar pemerintah ARAH KEBIJAKAN
PERAN
dan DAN PROGRAM
non-pemerintah
SKENARIO PEMBANGUNAN
Rekomendasi PEMBANGUNAN
hasil kajian BAB VII KERANGKA
BERKELANJUT
kondisi PENDANAAN
Rangkuman hasil temuan ISU STRATEGIS,AN PEMBANGUNAN DAN
dari hasil kajian DDDT, PERMASALAHAN, PROGRAM
TPB, dan pembagian SASARAN PERANGKAT
peran STRATEGIS DAERAH
BAB VIII KINERJA
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
INTEGRASI SPM DALAM RPJMD

DASAR HUKUM
• Amanat Pasal 18 UU 23/2014 ttg Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa Penyelenggara
Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar .
• PP NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL
• Permendagri No. 100/2018 tentang Penerapan SPM :
• Selanjutnya Pasal 298 menyebutkan bhw Belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai Urusan
Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar yang ditetapkan dengan standar pelayanan
minimal
• Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi:
– pendidikan;
– kesehatan;
– pekerjaan umum dan penataan ruang;
– perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
– ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat;
– sosial.

Target : 100%/Tahun
Pendanaan Prioritas I
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan

 Latar Belakang;
 Dasar Hukum Penyusunan;
 Hubungan Antar Dokumen;
 Maksud dan Tujuan;
 Sistematika Penulisan.
Latar Belakang

 Pengertian ringkas RPJMD;


 Proses penyusunan RPJMD;
 Kedudukan RPJMD tahun rencana dalam RPJPD;
 Keterkaitan antara dokumen RPJMD dengan dokumen RKPD
dan Renstra OPD.
 Nama kepala daerah dan periode pemerintahan kepala
daerah
Dasar Hukum Penyusunan

 Memberikan uraian ringkas tentang dasar hukum yang


digunakan dalam penyusunan RPJMD, baik yang berskala
nasional, maupun lokal. Dalam hal ini kalau di daerah telah
diterbitkan peraturan daerah atau Peraturan Kepala Daerah
yang mengatur tentang perencanaan dan penganggaran
ataupun tentang tata cara penyusunan dokumen perencanaan
dan pelaksanaan musrenbang, perlu dicantumkan.
 Tidak perlu semua peraturan-perundangan dicantumkan,
melainkan cukup pada peraturan-perundangan yang memuat
ketentuan secara langsung terkait dengan penyusunan RPJMD.
Dasar Hukum Penyusunan (Lanj…)

Diurutkan menurut hirarkhi peraturan perundangan dan tahun


terbit:
 Undang-Undang;
 Peraturan Pemerintah;
 Peraturan Presiden;
 Peraturan Daerah.
Hubungan Antar Dokumen

 Keterkaitan dokumen secara vertikal;


 Keterkaitan dokumen secara horizontal;
 Keterkaitan dokumen perencanaan dengan dokumen
anggaran.
 Sebaiknya narasi dilengkapi dengan skema.
Maksud dan Tujuan

 Uraikan maksud penyusunan RPJMD;


 Uraikan tujuan penyusunan RPJMD.

Maksud RPJMD Tujuan


Maksud dan Tujuan (Lanj…)

Renstra OPD

Visi, Misi, & Program


KDH RKPD/APBD
RPJMD
Pedoman bagi
RPJPD Stakeholder

Dsb…..
Sistematika Penulisan

 Deskripsi organisasi penyusunan dokumen RPJMD terkait


dengan pengaturan bab serta garis besar isi setiap bab;
 Jangan terkesan seperti Daftar Isi.
Perubahan di Bab I
1. Menambahkan narasi mengenai alasan perubahan RPJMD Kab. Sinjai.
2. Menambahkan narasi mengenai pendekatan perencanaan pembangunan
berorientasi substansi.
3. Mengganti RPJMN 2015-2019 menjadi RPJMN 2020-2020.
4. Menghapus peraturan perundangan yang tidak lagi berlaku, misalnya PP
58/2005, dll.
5. Menambahkan berbagai peraturan perundangan terbaru, misalnya Perpres
18/2020, Permendagri 90/2019, dll.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan Dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019
Tentang Laporan Dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI
DAERAH
Gambaran Umum Kondisi Daerah

 Aspek Geografi dan Demografi;


 Aspek Kesejahteraan Masyarakat;
 Aspek Pelayanan Umum;
 Aspek Daya Saing Daerah.
Aspek Geografi dan Demografi

 Kondisi geografi daerah;


 Potensi pengembangan wilayah;
 Wilayah rawan bencana;
 Aspek demografis.
Aspek Kesejahteraan Masyarakat

 Terdiri dari 45 indikator kinerja level impact sesuai lampiran


Permendagri 86/2017
Aspek Pelayanan Umum

 Indikator kinerja untuk 6 Urusan Wajib Pelayanan Dasar


diikuti dengan indikator untuk Standar Pelayanan Minimal
(SPM)
 Indikator kinerja untuk 18 Urusan Wajib Non Pelayanan
Dasar
 Indikator kinerja untuk 8 Urusan Pilihan
 Indikator kinerja untuk 6 Penunjang Urusan
 Indikator kinerja untuk pengintegrasian TPB kedalam RPJMD
melalui KLHS (Lampiran Permendagri 07/2018)
Aspek Daya Saing Daerah

 Terdiri dari 10 indikator kinerja level impact untuk daya saing


daerah
Matriks Gambaran Umum (Tabel T-C.1.)

Capaian Kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Interpretasi
Urusan/ Indikator
belum tercapai
No Kinerja Standar
Pembangunan (n-5 (n-4) (n-3 (n-2) (n-1) (<) sesuai (=)
melampaui (>)
Daerah

Periode RPJMD berikutnya: n-5 = 2013


n-4 = 2014
2018-2023 n-3 = 2015
n-2 = 2016
Contoh Format Tabel (1)

Tahun Nilai PMDN Nilai PMA Total


(n-5)
(n-4)
(n-3)
(n-2)
(n-1)
Contoh Format Tabel (2)

Indeks yang Indeks yang


No Kabupaten/Kota Rasio
Diterima Petani Dibayar Petani
Contoh Format Tabel (3)

Target Realisasi Capaian


No Indikator Kinerja (5 tahun terakhir, (5 tahun terakhir, (5 tahun terakhir,
dirinci per tahun) dirinci per tahun) dirinci per tahun)
Contoh Tabel: Pertumbuhan Ekonomi

No Kategori/Subkategori 2012 2013 2014 2015 2016


1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.58 4.93 9.98 5.63 8.30
2 Pertambangan dan Penggalian 5.32 5.68 11.11 7.85 0.56
3 Industri Pengolahan 8.66 9.22 8.94 6.70 8.31
4 Pengadaan Listrik dan Gas 16.22 8.06 11.66 -3.99 19.97
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
5 Daur Ulang 3.51 5.53 2.10 0.36 5.42
6 Konstruksi 9.86 10.57 6.29 8.32 6.75
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
7 Sepeda Motor 11.86 7.23 7.20 7.89 9.87
8 Transportasi dan Pergudangan 13.45 6.36 1.68 6.91 7.29
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 11.40 6.76 7.77 5.71 8.63
10 Informasi dan komunikasi 20.60 14.08 5.75 7.92 8.13
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 15.88 8.88 5.76 7.41 13.63
12 Real Estate 10.50 8.98 7.97 7.39 6.37
13 Jasa Perusahaan 8.02 6.96 6.76 5.87 7.88
Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan
14 Jaminan Sosial Wajib 2.23 3.07 2.55 7.83 -1.45
15 Jasa Pendidikan 7.50 7.72 4.65 7.25 6.86
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 10.67 8.25 10.23 9.31 8.45
17 Jasa lainnya 8.11 7.14 7.57 8.99 9.84
Arahan untuk Semua OPD

Tabel T-A.1
Aspek dan Indikator Kinerja Menurut Bidang Urusan
Penyelenggaraan Tingkat Sasaran (dampak/impact)
Pemerintah Daerah
Perubahan di Bab II

1. Merubah sajian series data kinerja


pembangunan daerah dari periode 2013-2017
menjadi 2015-2019.
2. Memperbaiki deskripsi dan analisis data.
3. …………………
BAB III
GAMBARAN KEUANGAN
DAERAH
Struktur Bab III
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD
3.1.2. Neraca Daerah

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu


3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
3.2.2. Analisis Pembiayaan

3.3. Kerangka Pendanaan


3.3.1. Proyeksi Pendapatan dan Belanja
3.3.2. Perhitungan Kerangka Pendanaan
3.1. KINERJA
KEUANGAN MASA LALU
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan
APBD
Menguraikan perkembangan:
• Pendapatan daerah, beserta komponen2nya;
• Belanja daerah, beserta komponen2nya;
• Pembiayaan daerah, beserta komponen2nya.

Analisis rata-rata pertumbuhan:


• Metode sederhana
• Metode end to end
Tabel 3.1.
Rata-rata Pertumbuhan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun … s/d … Kab/Kota
…..

Rata2
No Uraian n-5 (Rp) n-4 (Rp) n-3 (Rp) n-2 (Rp) n-1 (Rp)
Pert. (%)
1 PENDAPATAN
1.1. Pendapatan Asli Daerah
1.1.1 Pajak Daerah
dst
1.2. Dana Perimbangan
1.2.1 Dana Bagi Hasil
dst
1.3. Hibah
1.3.1 Dana Darurat
dst

Berlanjut…
Tabel 3.1.
Rata-rata Pertumbuhan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun …
s/d … Kab/Kota …
Lanjutan…
Rata2
No Uraian n-5 (Rp) n-4 (Rp) n-3 (Rp) n-2 (Rp) n-1 (Rp)
Pert. (%)
2 BELANJA

2.1. Belanja Tidak Langsung

2.1.1 Belanja Pegawai

dst

2.2. Belanja Langsung

2.2.1 Belanja Pegawai

dst

3. PEMBIAYAAN

3.1. Penerimaan Pembiayaan

3.2. Pengeluaran Pembiayaan


Analisis Pertumbuhan APBD
•Analisis
  rata-rata pertumbuhan:
• Metode sederhana: rata-rata pertumbuhan setiap
tahun
• Metode end to end: data tersedia dalam dua titik
waktu
PADt = PADa (1 + r)t
(1 + r)t =
r = -1
3.1.2. Neraca Daerah
Menguraikan rata-rata pertumbuhan Neraca
daerah, beserta komponen2nya, dilengkapi
dengan:
• Analisis rasio likuiditas;
• Analisis rasio solvabilitas;
• Analisis rasio aktivitas.
Tabel 3.2.
Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kab/Kota …….. Tahun ….. (tiga tahun)

Rata-rata Pertumbuhan
No Uraian
(%)
1. ASET
1.1. ASET LANCAR
1.1.1. Kas
dst
1.2. ASET TETAP
1.2.1. Tanah
dst
1.3. ASET LAINNYA
1.3.1. Tagihan penjualan angsuran
JUMLAH ASET DAERAH

Berlanjut…
Tabel 3.2.
Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kab/Kota …….. Tahun ….. (tiga tahun)
Lanjutan…

Rata-rata Pertumbuhan
No Uraian
(%)
2. KEWAJIBAN
2.1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
2.1.1. Utang perhitungan pihak ketiga
dst
3. EKUITAS DANA
3.1. EKUITAS DANA LANCAR
3.1.1. SiLPA
3.1.2. Cadangan Piutang
3.1.3. Cadangan Persediaan
dst
Tabel 3.2.
Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kab/Kota ……. Tahun ….. (tiga tahun)
Lanjutan…

Rata-rata Pertumbuhan
No Uraian
(%)
3.2. EKUITAS DANA INVESTASI
3.2.1. Diinvestasikan dalam aset tetap
3.2.2. Diinvestasikan dalam aset lainnya

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA


Analisis Rasio Keuangan (1)
Rasio Likuiditas: mengukur kemampuan pemerintah daerah
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya: semakin
tinggi nilai rasio
• Rasio Lancar (Current Ratio) = aktiva lancar : kewajiban
jangka pendek
• Rasio Quick (quick ratio) = (aktiva lancar – persediaan) :
kewajiban jangka pendek
Analisis Rasio Keuangan (2)
Rasio Solvabilitas adalah untuk mengukur kemampuan
pemda dalam memenuhi kewajiban2 jangka panjangnya:
• Rasio Total Hutang terhadap Total Asset = Total Hutang :
Total Asset
• Rasio Hutang Terhadap Modal = Total Hutang : Total
Ekuitas
Analisis Rasio Keuangan (3)
Rasio Aktivitas adalah untuk melihat tingkat aktivitas tertentu
pada kegiatan pelayanan pemda:
• Rata2 umur piutang, untuk melihat berapa lama, hari yang
diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang
menjadi kas), dihitung dengan formula:
Rata2 umur piutang = 365 : perputaran piutang
Perputaran piutang = pendapatan daerah : rata2 piutang
pendapatan daerah
Rata2 piutang pendapatan daerah = (saldo awal piutang + saldo
akhir piutang) : 2
Analisis Rasio Keuangan (4)
Rasio Aktivitas adalah untuk melihat tingkat aktivitas tertentu
pada kegiatan pelayanan pemda:
• Rata2 umur persediaan, untuk melihat berapa lama dana
tertanam dalam bentuk persediaan (menggunakan persediaan
untuk memberi pelayanan publik), dihitung dengan formula:
Rata2 umur persediaan = 365 : perputaran persediaan
Perputaran persediaan = nilai persediaan yang digunakan dalam
satu tahun : rata2 nilai persediaan
Rata2 nilai persediaan = (saldo awal persediaan + saldo akhir
persediaan) : 2
Contoh penyajian analisis
Current Ratio
Perkembangan rasio likuiditas Prov/kab/kota ....... selama
periode 2016-2018 seperti nampak pada tabel ..... di atas,
menunjukkan pola.... Current rasio pada tahun ........, meskipun
tidak cukup ideal, yang berarti bahwa pemerintah
Prov/kab/kota ...... pada tahun tersebut memiliki kemampuan
yang cukup baik untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Pemerintah daerah dapat dengan mudah
mencairkan aset lancarnya untuk membayar kewajiban jangka
pendeknya. Hanya saja pada tahun ....., current rationya
mengalami penurunan. Ini mengindikasikan kemampuan
pemerintah daerah dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya semakin menurun.
Contoh analisis Rasio
Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
pemerintah daerah dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Semakin
kecil nilai rasionya, mengindikasikan kemampuan pemerintah daerah
dalam memenuhi kewajibannya semakin membaik, demikian pula
sebaliknya. Dua jenis rasio yang dipergunakan dalam analisis ini,
yakni rasio hutang terhadap total aset, dan rasio hutang terhadap
ekuitas. Rasio hutang terhadap aset menunjukkan kemampuan
pemerintah daerah dalam menjamin hutangnya dengan aset yang
dimiliki. Sedangkan rasio hutang terhadap ekuitas menunjukkan
seberapa jauh aset pemerintah daerah dibalanjai pihak kreditur dan
modal sendiri (ekuitas). Semakin kecil rasio hutang terhadap ekuitas
ini menunjukkan semakin kecil dana yang diambil dari luar
(pinjaman), demikian pula sebaliknya.
Contoh analisis Aktivitas
Rasio ini mengukur seberapa efektif dan efisien pemerintah daerah
dalam penggunaan aktiva yang dimiliki dan dalam pengalokasian
sumber-sumber dananya. Mengukur dua hal, yakni rata-rata umur
piutang, dan rata-rata umur persediaan. Rata-rata umur piutang
diukur dari jumlah hari dalam setahun, yakni 365 hari dibagi dengan
perputaran piutang. Sedangkan rata-rata umur persediaan diukur
dari jumlah hari dalam setahun dibagi dengan perputaran
persediaan, dimana perputaran persediaan diperoleh dari persediaan
dibagi dengan rata-rata persediaan per tahun.

Berdasarkan tabel 3.... dengan mempergunakan rasio perputaran,


baik aktiva tetap maupun total aktiva, diperoleh nilai rata-rata umur
piutang dan rata-rata umur persediaan yang cukup tinggi. Hal ini
mengindikasikan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh pihak ketiga
untuk melunasi hutangnya pada pemerintah daerah, sehingga
menunjukkan risiko pemberian piutang yang cukup tinggi.
3.2. KEBIJAKAN PENGELOLAAN

KEUANGAN MASA LALU


3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
Menguraikan kebijakan keuangan daerah (belanja dan
pengeluaran pembiayaan) masa lalu untuk menentukan
kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan
masa datang dalam rangka peningkatan kapasitas
pendanaan pembangunan daerah:
• Belanja pemenuhan kebutuhan aparatur;
• Total pengeluaran (belanja + pembiayaan pengeluaran.
Tabel 3.3.
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kab/Kota …. Tahun ….. (tiga
tahun)

Total Belanja untuk


Total Pengeluaran
Pemenuhan
(Belanja + Pembiayaan Persentase
No Uraian Kebutuhan Aparatur
Pengeluaran) (Rp)
(Rp)

(a) (b) (a)/(b) x 100%

1 Tahun anggaran n-3

2 Tahun anggaran n-2

3 Tahun anggaran n-1


Komponen Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

Belanja Tidak Langsung:


•Belanja gaji & tunjangan;
•Belanja tambahan penghasilan;
•Belanja penerimaan anggota & pimpinan DPRD serta operasional KDH/WKDH
•Belanja pemungutan pajak daerah

Belanja Langsung:
•Belanja honorarium PNS;
•Belanja uang lembur;
•Belanja beasiswa pendidikan PNS;
•Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan Bimtek PNS;
•Belanja premi asuransi kesehatan;
•Belanja makanan dan minuman pegawai;
•Belanja pakaian dinas dan atributnya;
•Belanja pakaian khusus dan hari-hari tertentu;
•Belanja perjalanan dinas;
•Belanja perjalanan pindah tugas;
•Belanja pemulangan pegawai;
•Belanja modal (kantor, mobil dinas, meubelair, peralatan dan perlengkapan, dll)
Komponen Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta
Prioritas Utama

Belanja Tidak Langsung:


•Belanja gaji & tunjangan;
•Belanja penerimaan anggota & pimpinan DPRD serta operasional KDH/WKDH
•Belanja bunga
•Belanja bagi hasil
•dst

Pembiayaan Pengeluaran:
•Pembentukan dana cadangan;
•Pembayaran pokok utang;
•dst
3.2.2. Analisis Pembiayaan
Menguraikan analisis pembiayaan:
• Defisit Riil Anggaran;
• Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran;
• Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran.
Tabel 3.4.
Defisit Riil Anggaran Kab/Kota …… Tahun ….. (tiga tahun)

No Uraian n-3 (Rp) n-2 (Rp) n-1 (Rp)


1 Realisasi Pendapatan Daerah
dikurangi realisasi:
2 Belanja Daerah
3 Pengeluaran Pembiayaan
Defisit Riil
Tabel 3.5.
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kab/Kota ….. Tahun …..
(tiga tahun)

Proporsi Dari Total Defisit Riil


No Uraian
n-3 (%) n-2 (%) n-1 (%)
1 SiLPA Tahun Sebelumnya
2 Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah
3
Yang Dipisahkan
4 Penerimaan Pinjaman Daerah
Penerimaan Kembali Pemberian
5
Pinjaman Daerah
6 Penerimaan Piutang Daerah
Tabel 3.6.
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kab/Kota …… Tahun ….. (tiga tahun)

n-3 n-2 n-1


No Uraian % dari % dari % dari
Rp Rp Rp
SiLPA SiLPA SiLPA
1 Jumlah SiLPA
2 Pelampauan Penerimaan PAD
Pelampauan Penerimaan Dana
3
Perimbangan
Pelampauan Penerimaan Lain-lain
4
Pendapatan Daerah Yang Sah
Sisa Penghematan Belanja atau
5
Akibat Lainnya
Kewajiban Kepada Pihak Ketiga
6 Sampai Dengan Akhir Tahun Belum
Terselesaikan
7 Kegiatan Lanjutan
3.3. KERANGKA
PENDANAAN
3.3.1. Proyeksi Pendapatan & Belanja

Menguraikan sekurang-kurangnya:
• Proyeksi APBD berdasarkan data masa lalu;
• Asumsi yang dipergunakan;
• Kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi proyeksi.
Tabel 3.7.
Proyeksi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun … s/d … Kab/Kota ……

Pertumbuhan
No Uraian n (Rp) n+1 (Rp) n+2 (Rp) n+3 (Rp) n+4 (Rp)
(%)
1 PENDAPATAN
1.1. Pendapatan Asli Daerah
1.1.1 Pajak Daerah
dst
1.2. Dana Perimbangan
1.2.1 Dana Bagi Hasil
dst
1.3. Hibah
1.3.1 Dana Darurat
dst

Berlanjut…
Tabel 3.7.
Proyeksi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun … s/d … Kab/Kota …….
Lanjutan…

Pertumbuhan
No Uraian n (Rp) n+1 (Rp) n+2 (Rp) n+3 (Rp) n+4 (Rp)
(%)
2 BELANJA
2.1. Belanja Tidak Langsung
2.1.1 Belanja Pegawai
dst
2.2. Belanja Langsung
2.2.1 Belanja Pegawai
dst
3. PEMBIAYAAN
3.1. Penerimaan Pembiayaan
3.2. Pengeluaran Pembiayaan
Analisis Proyeksi Pendapatan Daerah

Kebijakan di
bidang
Keuangan
Negara

Angka Rata-rata
pertumbuhan Tingkat
Asumsi Indikator Pertumbuhan
Makro Ekonomi setiap objek Pendapatan
pendapatan Daerah
daerah

Kebijakan
Intensifikasi &
Ekstensifikasi
Analisis Proyeksi Belanja Daerah

Asumsi Indikator
Makro Ekonomi

Angka Rata-rata
pertumbuhan Tingkat
Kebijakan pengeluaran wajib Pertumbuhan
Pembiayaan Pengeluaran Wajib
Daerah dan mengikat & Mengikat serta
serta prioritas Prioritas Utama
utama

Kebijakan Pemerintah
yang mempengaruhi
belanja tidak langsung &
belanja pendidikan
3.3.2. Perhitungan Kerangka Pendanaan
Menguraikan sekurang-kurangnya:
• Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah;
• Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan
Keuangan Daerah.
Tabel 3.8.
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan untuk Mendanai Pembangunan
Daerah Kab/Kota ….. Tahun … s/d …

Proyeksi
No Uraian
n+1 (Rp) n+2 (Rp) n+3 (Rp) n+4 (Rp) n+5 (Rp)
1 Pendapatan
2 Pencairan Dana Cadangan (Sesuai Perda)
3 SiLPA
Total Penerimaan
Dikurangi:
4 Belanja Tidak Langsung
5 Pengeluaran Pembiayaan
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan
Tabel 3.9.
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kab/Kota …. Tahun
… s/d ….

Proyeksi
No Uraian
n+1 (Rp) n+2 (Rp) n+3 (Rp) n+4 (Rp) n+5 (Rp)
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan
1 Prioritas I
2 Prioritas II
3 Prioritas III

Kapasitas riil keuangan Daerah, dialokasikan kedalam prioritas pertama, prioritas kedua,
dan prioritas ketiga;
Prioritas pertama, dialokasikan untuk membiayai belanja langsung wajib dan
mengikat serta pemenuhan penerapan pelayanan dasar;
Prioritas kedua, dialokasikan untuk membiayai belanja pemenuhan visi dan
misi Kepala Daerah.
Prioritas ketiga, dialokasikan untuk membiayai belanja penyelenggaraan urusan
pemerintahan lainnya.
Perubahan di Bab III
1. Merubah sajian series data kinerja keuangan daerah dari periode 2013-
2017 menjadi 2015-2019.
2. Memperbaiki deskripsi dan analisis data.
3. Merubah proyeksi data keuangan daerah (pendapatan daerah, belanja
daerah, dan pembiayaan daerah).
4. Penyesuaian dengan struktur PP 12/2019
BAB IV
PERMASALAHAN & ISU STRATEGIS
DAERAH
Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

 Permasalahan Pembangunan
 Isu Strategis
Permasalahan…

Permasalahan Pembangunan adalah kesenjangan antara kinerja


pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan
dan kesenjangan antara apa yang ingin dicapai di masa datang
dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat.
Permasalahan (Lanj…)

 Permasalahan pembangunan yang disajikan adalah


permasalahan pada penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah yang relevan yang berdasarkan analisis yang merujuk
pada identifikasi permasalahan pembangunan daerah dalam
perumusan rancangan awal RPJMD.
 Perumusan permasalahan pembangunan dapat dijabarkan
secara deskriptif dalam bentuk uraian kalimat, bagian demi
bagian dengan sistematika berurut sesuai urusan yang terpilih
atau sesuai jenis permasalahan tanpa mengedepankan
urusannya.
Apa itu “masalah”?

 Kesenjangan (gap) antara target dan realisasi;


 Kesenjangan (gap) antara kinerja aktual (apa yang dicapai) dan
potensial (apa yang diharapkan/apa yang mungkin bisa
dicapai);
 Kesenjangan (gap) antara apa yang telah kita capai dengan
standar tertentu;
Penting diperhatikan ….

 Sebelum mengungkapkan masalah yang bersifat mikro-


sektoral, sebaiknya diungkapkan masalah yang bersifat makro-
daerah.
 Rumusan masalah sebaiknya dinyatakan dalam bentuk
“negative statement”;
 Pernyataan masalah harus didukung oleh data di Bab II;
 Harus dibedakan secara tegas antara “masalah” dengan “isu
strategis”.
Contoh MASALAH?

 Rendahnya tingkat produktivitas lahan sawah. Deskripsikan


lebih lanjut….
 Masih tingginya kasus gizi buruk balita. Deskripsikan lebih
lanjut….
 Tingginya angka putus sekolah pada tingkat pendidikan
SMA/SMK/MA. Deskripsikan lebih lanjut….
Contoh Penulisan:

 Rendahnya tingkat produktivitas tanaman pangan


Salah satu masalah utama yang dihadapi sektor pertanian
tanaman pangan adalah rendahnya tingkat produktivitas
tanaman pangan. Penyebab rendahnya tingkat produktivitas
adalah adanya serangan hama dan bencana kekeringan.
Selain itu, berkurangnya luas lahan sawah akibat terjadinya
alih fungsi lahan juga menjadi penyebab lainnya rendahnya
tingkat produktivitas tanaman pangan.
Isu Strategis

Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan


atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan Daerah
karena dampaknya yang signifikan bagi Daerah dengan
karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka
menengah/ panjang, dan menentukan pencapaian tujuan
penyelenggaraan pemerintahan Daerah di masa yang akan
datang.
.
Isu Strategis (Lanj…)

 Dapat berasal dari permasalahan pembangunan yang


dianggap paling prioritas untuk diselesaikan;
 Dapat pula isu dari dunia internasional, nasional maupun
regional;
 Dalam penyajian isu strategis hal terpenting yang
diperhatikan adalah isu tersebut dijabarkan apa
manfaat/pengaruh di masa datang terhadap daerah
tersebut.
Ringkasan Isi Bab IV

4.1. Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran


Pembangunan Daerah
4.2. Permasalahan untuk Penyelenggaraan Urusan
4.3. Isu-Isu Strategis
4.3.1. Identifikasi Isu Strategis Level Internasional, Nasional,
Regional dan Daerah
4.3.2. Penilaian Isu-Isu Strategis Berdasarkan Kriteria
4.3.3. Penentuan Prioritas Isu-Isu Strategis.
Identifikasi Permasalahan untuk Penentuan
Prioritas dan Sasaran

No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


(1) (2) (3) (4)
       
       
       
       
       
Penyebab masalah pokok
  Bersifat  makro,  
yang lebih spesifik, Penyebab masalah   yang lebih
dipecahkan melalui
   
misi, tujuan & sasaran dipecahkan  melalui  
rinci, dipecahkan melalui arah
kebijakan atau kebijakan umum
     
strategi  
       
       
       
       
Perubahan di Bab IV
1. Menambahkan narasi mengenai permasalahan pembangunan daerah
yang timbul akibat Pandemi Covid-19.
2. Menambahkan narasi mengenai Isu Strategis Pandemi Covid-19.
3. Merevisi permasalahan menurut urusan pemerintahan.
4. Memperbaiki deskripsi.
5. ……………. (MOHON DITAMBAHKAN)
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
VISI & MISI
• Uraian visi dan misi kepala daerah terpilih dan jangka waktunya;
• Artikulasi atau penjelasan kata-kata kunci dari pernyataan visi;
• Maksud perumusan misi;
• Pernyataan misi merupakan penjabaran dari visi dengan bahasa yang
jelas, ringkas dan mudah dipahami;
• Penjelasan masing-masing misi.
TUJUAN & SASARAN
• Uraian mengenai apa itu tujuan dan apa itu sasaran serta bagaimana
merumuskannya;
• Uraian pernyataan tujuan-tujuan dengan bahasa yang jelas, ringkas
dan mudah dipahami;
• Uraian pernyataan sasaran-sasaran dengan bahasa yang jelas, ringkas
dan mudah dipahami;
• Menggambarkan keterkaitan elemen-elemen perencanaan dalam
suatu tabel/matriks.
LANGKAH PERUMUSAN TUJUAN & SASARAN:
• Merumuskan rancangan pernyataan tujuan dari setiap misi dan
melihat kesesuaian dengan program kepala daerah terpilih;
• Menguji apakah rancangan pernyataan tujuan dapat
memecahkan isu2 strategis dalam jangka menengah;
• Merumuskan rancangan pernyataan2 sasaran dari setiap
tujuan;
• Merumuskan rancangan capaian indikator yang terukur dari
setiap sasaran, sekurang2nya memenuhi indikator kunci
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah;
• Menyelaraskan rancangan pernyataan2 sasaran dan capaian
indikator yang terukur.
Definisi Tujuan PD

Tujuan adalah pernyataan2 tentang hal2 yang perlu


dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi
dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan
pembangunan daerah.
KRITERIA RUMUSAN TUJUAN PEMBANGUNAN
• Diturunkan secara lebih operasional dari masing2 misi
pembangunan daerah yang telah ditetapkan dengan
memperhatikan visi;
• Untuk mewujudkan suatu misi dapat dicapai melalui
beberapa tujuan;
• Disusun dengan memperhatikan isu2 strategis;
• Disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
Formulasi Tujuan

Pernyataan tujuan lazimnya dimulai dengan:


 Meningkatkan... • Merelokasikan...
 Mengembangkan... • Memproduksi...
 Memprakarsai... • Memelihara...
 Menyediakan... • Merevitalisasikan...
 Menjamin... • Mengorientasikan...
 Menurunkan... • Mentransformasikan...
 Memperluas... • Membangun...
Contoh Tujuan

 Meningkatkan aksesibitas masyarakat terhadap layanan


kesehatan;
 Memperluas jangkauan kebijakan pendidikan gratis.
 Menyediakan perumahan murah bagi penduduk miskin;
Definisi SASARAN-PD

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan


yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah
dicapai, rasional untuk dapat dilaksanakan dalam jangka
waktu 5 tahun ke depan.
Formulasi Sasaran

Pernyataan SASARAN lazimnya dimulai dengan:


 Meningkatnya (improved)
 Menguatnya (strengthened)
 Naiknya/bertambahnya (increased)
 Turunnya/berkurangnya (reduced)
 Dsb.
Contoh Sasaran

 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan sebesar 20


per 100.000 kelahiran hidup pada akhir periode Renstra;
 Menurunnya angka putus sekolah sebesar 50 persen
pada akhir periode RPJMD;
 Tersedianya perumahan murah dan terjangkau bagi 100
RT berpendapatan rendah;
Visi Misi Tujuan & Sasaran Jangka
Menengah Provinsi ……
Visi: …
Kondisi Target Capaian
Awal Kondisi
No Misi Tujuan Sasaran Indikator
Akhir
(n-2) (n) (n+1) (n+2) (n+3) (n+4)

…........
…....... ….......
…....... ….......
Perubahan di Bab V
1. Menambahkan ulasan Visi dan Misi RPJMN Nasional dan
keterkaitannya dengan Visi dan Misi RPJMD Kab. Sinjai;
2. Merevisi Target Kinerja, terutama yang terkait dengan
kinerja ekonomi dan sosial.
3. Menghapus indikator yang bukan kinerja impact dan
memindahkannya menjadi indikator program (outcome),
seperti indikator jumlah sarana prasarana olahraga
terpadu”
4. Merapikan narasi.
BAB VI
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN &
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Muatan…
• Menguraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran
serta arah kebijakan dari setiap strategi yang terpilih;
• Penjelasan hubungan setiap strategi dengan arah kebijakan dalam
rangka pencapaian tujuan dan sasaran;
• Program pembangunan daerah dirumuskan dari masing-masing
strategi untuk mendapatkan program prioritas;
• Program pembangunan daerah menggambarkan kepaduan program
prioritas terhadap sasaran pembangunan melalui strategi yang dipilih.
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Provinsi…

VISI
Tujuan Sasaran Strategi
MISI-1
Tujuan-1 1. Sasaran 1.1. 1. Strategi
2. Strategi
2. Sasaran 1.2. Dst…
dst…

MISI-2
Tujuan-2 1. Sasaran 2.1. 1. Strategi
2. Strategi
2. Sasaran 2.2.
dst…

Dst… Dst…. Dst…


Dst…
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi …

Arah Kebijakan
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif Provinsi …

Capaian Kinerja Program & Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kinerja
Indika Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
pada Akhir
tor
RPJMD Perangk
Misi/Tujuan Kinerj Kondisi
at
/Sasaran/P a Kinerja
Ko Daerah
rogram (Tujua Awal
de Penang
Pemb n/Imp RPJMD
gung
Daerah act/O (Tahun 0)
R Jawab
utcom Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target
p
e)

Misi
Tujuan
Sasaran
1.1.
Program A
Program B
Sasaran
1.2.
Program C
Sasaran
Perubahan di Bab VI
1. Merapikan beberapa redaksi strategi;
2. Menambahkan beberapa arah kebijakan;
3. Melakukan penyesuaian nomenklatur program
mengikuti arahan Permendagri 90/2019;
BAB VII
KERANGKA PENDANAAN
PEMBANGUNAN &
PROGRAM PERANGKAT DAERAH
Muatan…
• Memuat program prioritas dalam pencapaian visi dan misi serta
seluruh program yang dirumuskan dalam Renstra Perangkat Daerah
beserta indikator kinerja, pagu indikatif target, Perangkat Daerah
penanggung jawab berdasarkan bidang urusan.
Program & Program Pembangunan
Daerah
☞Program adalah penjabaran kebijakan Perangkat Daerah dalam bentuk upaya yang
berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang
disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan tugas dan fungsi.
☞Program pembangunan Daerah adalah program strategis Daerah yang
dilaksanakan oleh Perangkat Daerah sebagai instrumen arah kebijakan untuk
mencapai sasaran RPJMD.
Arsitektur Kinerja RPJMD antara Kinerja
Strategis dan Operasional

Suatu program
pembangunan daerah
merupakan sekumpulan
program prioritas yang
secara khusus berhubungan
dengan capaian sasaran
pembangunan daerah
Program Strategis & Operasional

☞ Program/kegiatan strategis: perencanaan, pengendalian & evaluasi dengan intensitas lebih tinggi dari
program/kegiatan operasional;
☞ Dalam penganggaran program/kegiatan strategis harus diprioritaskan dari operasional, sehingga harus
ditetapkan temanya karena memiliki pengaruh yang sangat luas dan urgen untuk diselenggarakan,
sehingga selanjutnya disebut program/kegiatan pembangunan daerah;
☞ Kinerja program/kegiatan strategis maupun operasional merupakan tanggung jawab kepala perangkat
daerah, tetapi program kegiatan pembangunan daerah (strategis) merupakan tanggung jawab bersama
kepala OPD dan kepala daerah pada tingkat kebijakan;
☞ Program/kegiatan strategis dan operasional dibuat berdasarkan rumusan permasalahan pembangunan
daerah pada tiap urusan (bab IV).
Tabel 7.1. Kerangka Pendanaan
Pembangunan Daerah
      Proyeksi    
Kode Kapasitas Riil / Belanja          
     Tahun n Tahun n+1 Tahun n+2 Tahun n+3 Tahun n+4
              
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
               
    KAPASITAS RIIL KEUANGAN          
    BELANJA          
    Belanja Tidak Langsung          
    Belanja Pegawai          
    Belanja Bunga          
    Belanja Subsidi          
    Belanja Hibah          
    Belanja Bantuan Sosial          
    Belanja Bagi Hasil          
    Belanja Bantuan Keuangan          
    Belanja Tidak Terduga          
               
    Belanja Langsung          
    Belanja Pegawai          
Tabel 7.2. Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai
kebutuhan pendanaan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Kondisi Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kinerja pada
Indikator
Kinerja akhir RPJMD OPD
Bidang Urusan Pemerintahan dan Kinerja
Kode Awal Penanggung
Program Prioritas Pembangunan Program
RPJMD Jawab
(Outcomes)
(Tahun 0) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
  Urusan Wajib                              
  Terkait Pelayanan Dasar                              
  Pendidikan                              
  Program ……                              
  Program ….                              
  Dst..                              
  Tidak Terkait Pelayanan Dasar                              
  Tenaga Kerja                              
  Program ….                              
  Program ….                              
  Dst…                              
                                 
  Urusan Pilihan                              
  Pertanian                              
  Program….                              
  Program…                              
  Dst…                              
                                 
  Fungsi Penunjang Urusan                              
  Perencanaan                              
Perubahan di Bab VII
Kerangka Pendanaan:
1. Perubahan Asumsi Makro Ekonomi Daerah
2. Perubahan Struktur Belanja (PP 12/2019)
3. Perubahan Target/Proyeksi Pendapatan dan Belanja Daerah
4. Perubahan alokasi Pagu (KP 1, KP 2, dan KP 3)

Program Perangkat daerah:


5. Perubahan Nomenklatur Program Perangkat daerah yang disusun
berdasarkan Nomenklatur Kepemndagri Nomor 050 tahun 2020
6. Perubahan/Perbaikan indicator outcome program serta
perubahan target kinerja outcome
BAB VIII
KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
Substansi Bab
1. Indikator Makro (IPM, AK, TPT, PE, PDRB Perkapita, Gini
Rasio)
2. IKU
3. IKK
a. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
b. Aspek Daya Saing
c. Aspek Pelayanan Umum
4. SPM
5. SDGs
Muatan…
• Gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi
kepala daerah dan wakil kepala daerah yang ditetapkan menjadi
indikator kinerja utama (IKU) daerah dan indikator kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ditetapkan menjadi
indikator kinerja kunci (IKK) pada akhir periode masa jabatan.
Penetapan Indikator Kinerja Utama
Provinsi ….….

Target Tahun Ke
No Indikator
1 2 3 4 5
Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan Provinsi/Kab/Kota …

Kondisi
Kinerja pada
Target Capaian Setiap Tahun
awal periode Kondisi
RPJMD Kinerja
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja pada akhir
Pembangunan Daerah
periode
Thn 0 Thn 1 Thn 2 Thn 3 Thn 4 Thn 5 RPJMD

I. Kesejahteraan Masyarakat
…...........................................
II Daya Saing Daerah
…..........................................
III. Pelayanan Umum
…..........................................

Dst.. Dst..
BAB IX
PENUTUP
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai