Anda di halaman 1dari 8

APLIKASI CARING PADA

BAYI
DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:
• M . R A H M AT A L I
• A S WAT U N H A S A N A H
DEFINISI CARING

Caring merupakan suatu perilaku atau tindakan yang dilakukan untuk


memberikan rasa aman secara fisik dan emosi dengan orang lain secara
tulus. Caring merupakan sentral untuk praktek keperawatan, seorang
perawat dituntut untuk lebih peduli kepada pasien.

Sikap perawat dalam praktik keperawatan yang berkaitan dengan Caring


adalah dengan kehadiran, sentuhan kasih sayang, selalu mendengarkan dan
memahami klien

Teori caring Swanson masuk dalam level middle range theory,


mempelajari tentang seorang perawat yang dapat merawat klien dengan
tetap menghargai martabat klien tersebut dengan komitmen dan
tanggungjawab yang tinggi.
Leininger (1981) menggambarkan caring sebagai kegiatan perawat profesional
dan membantu klien berkaitan dengan nilai dan tujuan yang ingin dicapai
individu maupun kelompok. Karakteristik caring terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:

- Professional caring
- Scientific caring
- Humanistic caring
TEORI WATSON
Sebagian dari asumsi Watson yang mendasari
Dasar teori watson adalah nilai nilai - nilai asuhan manusia dalam keperawatan
dan penghormatannya yang yaitu:
• Kasih sayang dan cinta
sangat mendalam terhadap • Setiap individu harus lebih menyayangi dan
keajaiban dan misteri mencintai untuk memelihara humanitas mereka
agar dapat bertahan hidup
kehidupan, Watson mengakui • Hal yang penting sebelum seseorang bisa
adanya dimensi spiritual menghargai dan merawat orang lain dengan
belas kasih yang penuh martabat sayangi dan
kehidupan dan keyakinan cintai diri sendiri
terhadap kekuatan internal • Esensi dari keperawatan
• Dengan meningkatnya penggunaan teknologi
proses perawatan dan medis dan batasan birokrasi-manajerial
penyembuhan. institusi,
• Kontribusi moral, sosial dan ilmiah dalam
keperawatan terhadap manusia dan masyarakat
DIMENSI CARING MENURUT K.M SWANSON ADA
LIMA DIMENSI YANG MENDASARI KONSEP CARING,

• Maintening belief
• Knowing (mengetahui)
• Being with (Kehadiran)
• Doing for (Melakukan)
• Enabling (Memampukan)
APLIKASI CARING PADA BAYI

PENGALAMAN ORANG TUA MENERIMA PERILAKU CARING PERAWAT DALAM


MEMFASILITASI BONDING ATTACHMENT BAYI PREMATUR

Peningkatan komplikasi pada bayi prematur menyebabkan perlunya perawatan yang maksimal dan
intensif (Montanholli, Merighi, & Pinto de Jesus, 2011) di Neonatal Intensive Care Unit(NICU).

bonding attachment merupakan hal yang sangat penting dan perlu difasilitasi oleh perawat di ruang
intensif secepat mungkin setelah bayi lahir (White, Duncan, & Baumle, 2011).

Bonding akan semakin meningkat pada saat orang tua melakukan sentuhan dan interaksi dengan
bayinya (Bowden, Dickey, & Greenberg, 1998). Jadi ketika orang tua (ibu) merasa takut melakukan
kontak fisik dan komunikasi verbal dengan bayinya, kedekatan antara orang tua dan bayi juga akan
mengalami hambatan. Hal ini tentunya juga akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi di masa
yang akan datang karena bonding attachment tidak dapat terjalin dengan baik. Oleh sebab itu,
keterlibatan ibu dalam perawatan merupakan hal yang sangat penting dalam menjalin bonding
attachment.
LANJUTAN…

Keterlibatan ibu dalam perawatan juga akan meningkatkan kemampuan ibu dalam
belajar melakukan perawatan kepada bayi prematur. Hasil penelitian menyatakan
bahwa tidak semua perawat di ruang perawatan intensif melibatkan ibu dalam
perawatan bayinya. Ibu menyatakan bahwa perawat melakukan perawatan bayi
sendiri dan hanya melibatkan ibu saat pemberian nutrisi saja. Ibu lainnya
menyatakan bahwa perawat memfasilitasi keterlibatan ibu dalam perawatan.

Kehadiran orang tua (ibu) di dekat bayinya memberikan efek yang positif
terhadap perkembangan bayi prematur yang dirawat di ruang NICU. Perawat
selalu berusaha meminta ibu untuk datang ke ruang perawatan pada setiap jam
menyusui, meskipun bayi yang sedang dirawat belum bisa disusui secara langsung
dengan tujuan agar ibu dapat lebih dekat dan menunggui bayinya. Kedekatan
antara orang tua dan anak dapat terjalin melalui sentuhan, eksplorasi perasaan,
berbicara, dan menggunakan kontak mata (White, Duncan, & Baumle, 2011).
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai