Anda di halaman 1dari 21

EVALUASI

PROGRAM
PELAYANAN KESEHATAN
ORANG DENGAN RISIKO HIV

dr. Tuty Fajaryanti


Puskesmas Kandanghaur
Program Internsip Dokter Indonesia 2021
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Human
Immunodeficiency
Virus (HIV) POPULASI HIV
sejenis virus yang Afrika (25,7 juta
menginfeksi sel darah orang), kemudian di
putih yang menyebabkan Asia Tenggara (3,8
turunnya kekebalan tubuh juta), dan di Amerika
manusia. (3,5 juta)
AIDS HIV DI
sekumpulan gejala INDONESIA
Provinsi dengan jumlah
yang timbul karena
kasus HIV terbanyak adalah
turunnya kekebalan
Jawa Timur, DKI Jakarta,
tubuh yang disebabkan
Jawa Barat, Jawa Tengah,
infeksi oleh HIV
dan Papua.
Jumlah orang
dengan HIV
berdasarkan
Provinsi
Jumlah Kasus AIDS Terbanyak Oktober-Desember 2019
Pengiriman anak-anak dan perempuan untuk industri

seks, memang berlangsung sudah cukup lama, dan beberapa daerah di

Jawa merupakan daerah pengirim, diantaranya adalah Indramayu,


Jumlah Tes HIV dan HIV Positif Menurut
Karawang dan Kuningan di Jawa Barat; Pati, Jepara, Grobogan dan Kelompok Berisiko Tahun 2019
Wonogiri di Jawa Tengah; dan Blitar, Malang, Banyuwangi dan Lamongan

di Jawa Timur (Rusyidi & Nurwati, 2019).


TUJUAN

Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan orang dengan risiko HIV di wilayah kerja Puskesmas Kandanghaur.

Tujuan Khusus
1. Mengetahui masalah yang menjadi penyebab tidak tercapainya target program pelayanan kesehatan

orang dengan risiko HIV.

2. Menemukan solusi dari masalah yang menjadi penyebab tidak tercapainya target program pelayanan

kesehatan orang dengan risiko HIV.


MANFAAT

01 02 03

BAGI BAGI TENAGA


BAGI PENYUSUN KESEHATAN
• Menambah pengalaman
MASYARAKAT
Hasil kegiatan ini diharapkan Sebagai tambahan informasi dan
bagi penyusun dalam dapat meningkatkan masukan agar dapat membantu
melakukan evaluasi pengetahuan dan kesadaran dalam meningkatkan upaya
program. masyarakat dalam hal promotif terhadap peningkatan
• Memenuhi salah satu pelayanan kesehatan orang kesadaran masyarakat.
tugas program internsip dengan risiko HIV.
dokter umum Indonesia
Metode Analisis
Metode USG
● USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan masalah prioritas yang akan
diselesaikan.
● Urgency: cara untuk melihat seberapa mendesak persoalannya, sehingga perlu
dibahas dan tidak lupa dengan waktu juga diperhitungkan.
● Seriousness: masalah dikaitkan dengan konsekuensi yang akan timbul jika masalah
tidak diselesaikan segera.
● Growth: kemungkinan isu menjadi lebih buruk jika dibiarkan.

 
8
Skala Tabel USG (skala Likert)
Urgency Seriousness Growth

1 = Paling tidak mendesak 1 = Paling tidak serius 1 = Paling tidak berkembang


2 = Tidak mendesak 2 = Tidak serius 2 = Tidak berkembang
3 = Cukup mendesak 3 = Cukup serius 3 = Cukup berkembang
4 = Mendesak 4 = Serius 4 = berkembang
5 = Paling mendesak 5 = Paling serius 5 = Paling berkembang

9
Metode Fishbone Analysis
● Diagram menggambarkan penyebab utama dan sub-penyebab yang mengarah ke
efek (gejala).
● Ada empat langkah untuk menggunakan diagram ini:

1. Identifikasi masalahnya

2. Cari tahu faktor utama yang terlibat

3. Identifikasi kemungkinan penyebabnya

4. Analisis diagram.

  10
Metode Fishbone Analysis
Penyebab biasanya dikelompokkan ke dalam kategori utama untuk mengidentifikasi sumber penyebab,
meliputi:

1. Man: Siapapun yang terlibat dalam proses;

2. Method: Bagaimana proses dilakukan dan persyaratan khusus untuk melakukannya, seperti
kebijakan, prosedur, aturan, regulasi dan hukum;

3. Machine: Peralatan, komputer, perkakas, dll yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan;

4. Materials: Bahan mentah, suku cadang, pena, kertas, dll digunakan untuk menghasilkan produk
akhir;

5. Measurement: Data yang dihasilkan dari proses yang digunakan untuk mengevaluasi kualitasnya;

6. Enviroment: Kondisi seperti lokasi, waktu, suhu, dan budaya dimana proses berlangsung
 

11
Metode MIV/C
● ●Penggunaan
  metode ini dengan memperhitungkan efektifitas dan efisiensi
dalam penetapan pilihan jenis intervensi yang dilakukan dengan
menggunakan rumus penetapan prioritas kegiatan sebagai berikut.
● Rumus: (P) =

○M = Magnitude (besarnya masalah yang dihadapi)

○I = Important (pentingnya jalan keluar menyelesaikan masalah)

○V = Vulnerability (ketepatan jalan keluar untuk masalah)

○C = Cost (biaya yang dikeluarkan)


 

12
Metode MIV/C
MIV Cost
1 = Paling tidak efektif 1 = Biaya sangat murah
2 = Tidak efektif 2 = Biaya murah
3 = Cukup efektif 3 = Biaya cukup murah
4 = Efektif 4 = Biaya mahal
5 = Paling efektif 5 = Biaya sangat mahal

13
ANALISIS
Upaya Kesehatan Masyarakat di Bidang Pencegahan Penyakit Tidak Menular
No. Upaya Target Capaian Kesenjangan
1        
2        
3        
4 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV 100% 68,8% -31,2%
5 Persentase Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita 4,62% 4,8% +1,8%
6 Persentase Cakupan Pelayanan Diare pada Kasus Semua Umur 10% 7,4% -2,6%
7 Cakupan Layanan Rehidrasi Oral (LROA) 100% 100% 0%
8 Persentase Cakupan Deteksi Dini Hepatitis B pada Ibu Hamil 100% 100% 0%
9 Cakupan Pemeriksaan Kontak pada Penderita Kusta 100% 80% -20%
10 Cakupan Pemeriksaan Fungsi Saraf (PFS) pada Penderita Kusta 1% 1,6% -0.6%
11 Pencegahan DBD dengan Penghitungan Angka Bebas Jentik (ABJ) 100% 50% -50%
12 Cakupan Tatalaksana Kasus Filariasis 100% 0% -100%
Aspek USG
“Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi
HIV”
Urgency Seriousness Growth
Rendahnya angka Dampak dari rendahnya Semakin rendahnya angka
pelayanan orang risiko angka pelayanan orang pelayanan orang dengan
HIV padahal salah satu dengan risiko HIV yang risiko HIV bisa
orang dengan risiko HIV bisa menyebabkan menyebabkan
adalah PSK dimana terlambatnya pemeriksaan terlambatnya deteksi HIV
diketahui Indramayu orang berisiko HIV dan yang berakibat pasien
sebagai salah satu baru diketahui ketika terlambat mendapat
penyedia wanita untuk kondisi tubuh sudah sangat penanganan hingga jatuh
industri seks terbanyak di lemah disertai penyakit ke kondisi meninggal
Pulau Jawa. penyerta lainnya yang dunia.
memperburuk kondisi.
Penentuan Prioritas Masalah
U G
No Masalah S (Seriousness) Total Ranking
(Urgency) (Growth)
1            
2            
3            
4 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi 5 5 5 15 1
HIV
5 Persentase Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia 4 5 3 12  
Balita
6 Persentase Cakupan Pelayanan Diare pada Kasus 4 4 3 11  
Semua Umur
7 Cakupan Layanan Rehidrasi Oral (LROA) 4 4 4 12  
8 Persentase Cakupan Deteksi Dini Hepatitis B pada 5 4 4 13  
Ibu Hamil
9 Cakupan Pemeriksaan Kontak pada Penderita Kusta 5 5 4 14  
10 Cakupan Pemeriksaan Fungsi Saraf (PFS) pada 5 5 4 14  
Penderita Kusta
11 Pencegahan DBD dengan Penghitungan Angka Bebas 4 5 5 14  
Jentik (ABJ)
12 Cakupan Tatalaksana Kasus Filariasis 3 3 5 11  
Mencari Akar Penyebab Masalah menggunakan Fishbone Analysis
ENVIRONTMENT
INPUT Planning Actuating
Pengetahuan masyarakat akan kondisi
Man Tidak ada Tidak ada berisiko HIV sangat rendah
masalah masalah
Keterbatasan Kesadaran masyarakat untuk perilaku
tenaga untuk hidup bersih dan sehat sangat rendah
melakukan tracing
pada orang dengan
OUTPUT
risiko HIV
Rendahnya angka
Money cakupan pelayanan
Tidak ada masalah orang dengan risiko
HIV
Material
Tidak ada masalah OUTCOME

Method Organizing Potensi peningkatan angka


Controlling
kematian pasien yang
Tidak ada masalah Tidak ada Tidak ada terlambat mendapat
masalah masalah penanganan HIV-AIDS
Minutes
Tidak ada masalah  
Alternatif Penyelesaian Masalah
No Penyelesaian Tujuan Deskripsi Peserta/Sasaran Biaya
Masalah
1. Pembagian kondom Mencegah penularan HIV Pembagian kondom di tempat prostitusi PSK dan Harga
di tempat prostitusi melalui hubungan seks bebas dengan mendata sebelumnya berapa konsumen. kondom @
tempat prostitusi dengan jumlah PSK yang Rp. 5.000
ada dan berapa jumlah konsumennya. 15 tempat x
40 orang (8
PSK masing-
masing 5
konsumen) =
Rp.
3.000.000,-
2. Penyuluhan melalui Meningkatnya pengetahuan Kelas populasi risiko HIV video edukatif Kelompok orang 4 kali x 6
group Whatsapp dan kesadaran populasi yang disebarkan ke whatsapp group berisiko HIV yang hadiah @ Rp.
mengenai HIV- berisiko HIV terhadap seluk- populasi berisiko HIV dengan materi apa tergabung dalam 25.000 = Rp.
AIDS beluk HIV dan apa yang harus itu HIV, bagaimana penularan, whatsapp group 150.000,-
dilakukan sebagai orang pencegahan, pemeriksaan, pengobatan, grup tersebut ada
dengan risiko HIV. dan bagaimana menjalani hidup sebagai pemegang
orang yang terinfeksi HIV. program dan
kader.
Alternatif Penyelesaian Masalah
No Penyelesaian Tujuan Deskripsi Peserta/Sasa Biaya
Masalah ran
3. Kelas HIV-AIDS Meningkatnya pengetahuan Kelas HIV-AIDS dilakukan secara tatap Kelompok 13 desa x 2 orang x
dan kesadaran populasi muka, bisa dilaksanakan di aula orang 12 bulan x Rp.
berisiko HIV terhadap seluk- Puskesmas Kandanghaur, dilakukan berisiko 50.000,- = Rp.
beluk HIV dan apa yang sosialisasi mengenai apa itu HIV, HIV yang 15.600.000,- (Uang
harus dilakukan sebagai bagaimana penularan, pencegahan, sejumlah 8- saku)
orang dengan risiko HIV pemeriksaan, pengobatan, dan bagaimana 10 orang 13 desa x 15 orang
dengan konsep belajar menjalani hidup sebagai orang yang x 12 bulan x Rp.
kelompok secara tatap muka terinfeksi HIV. 10.000,- = Rp.
23.400.000,-
(Snack)
4. Sosialisasi kader Kader memiliki pengetahuan Diadakan kelas untuk kader dengan Kader desa 13 desa x 10 orang
agar bisa dan keterampilan untuk metode penyuluhan. Penyuluhan bisa x 2 kali x Rp.
melakukan melakukan tracing dan didahului dengan pretest, dan diakhiri 10.000,- = Rp.
penggerakkan edukasi pada orang dengan dengan postest untuk melihat sejauh mana 2.600.000,- (Snack
kader untuk tracing risiko HIV pemahaman dari kader, lalu diadakan kuis dan hadiah)
orang dengan interaktif dengan hadiah yang menarik
risiko HIV untuk
Analisis Tabel MIV/C
Magnitude Important Vulnerability Cost

Sosialisasi kader Sosialisasi kader ini Dengan meningkatnya Biaya yang


ini diharapkan diharapkan bisa tracing orang dengan dibutuhkan relatif
bisa membentuk meningkatkan angka risiko HIV maka akan tidak terlalu
kader yang penjaringan orang semakin banyak orang mahal, yaitu Rp.
kompeten untuk dengan risiko HIV yang terdeteksi HIV 2.600.000,-
melakukan sehingga bisa lebih awal, sehingga
tracing orang mendapatkan menekan angka
dengan risiko penanganan segera. kematian akibat
HIV komplikasi HIV.
Penentuan Prioritas Solusi (Tabel MIV/C)

Effectivity
No Alternatif Penyelesaian Masalah C MxIxV/C
M I V

1 Pembagian kondom di tempat prostitusi 4 4 3 3 16

2 Penyuluhan melalui group Whatsapp 5 4 3 1 60

mengenai HIV-AIDS

3 Kelas HIV-AIDS 5 5 4 4 25

4 Sosialisasi kader agar bisa melakukan 5 5 5 2 62,5

penggerakkan kader untuk tracing orang

dengan risiko HIV

Anda mungkin juga menyukai