Anda di halaman 1dari 31

SINAR TAMPAK/VISIBEL

Ni Putu Linda Laksmiani, S.Farm., Apt


Sinar tampak
Cahaya/sinar tampak : bagian sempit dari suatu
kisaran panjang gelombang suatu REM dimana
mata kita mampu untuk melihat
Radiasi dengan panjang gelombang yang berbeda
akan ditangkap oleh mata sebagai warna yang
berbeda
Campuran semua sinar pada panjang gelombang
visibel ini ditangkap oleh mata sebagai sinar putih
Sinar putih memiliki rentang panjang gelombang
400-760 nm
KISARAN PANJANG GELOMBANG
SINAR TAMPAK
Ultraviolet < 400 nm
Violet 400-450 nm
Biru 450-500 nm
Hijau 500-570 nm
Kuning 570-590 nm
Oranye 590-620 nm
Merah 620-760 nm
Infra merah >760 nm
Warna
Persepsi visual tentang warna dibangkitkan
dari penyerapan selektip panjang gelombang
tertentu pada peristiwa penyinaran obyek
berwarna  Sisa panjang gelombang dapat
diteruskan (oleh obyek transparan) atau
dipantulkan (oleh obyek yang buram) dan
dilihat oleh mata sebagai warna dari
pancaran atau pantulan cahaya
Contoh???
Warna komplementer
λ (nm) Warna yang Warna tertransmisi *)
teradsorbsi (komplemen
400-435 Violet Hijau-kuning

435-480 Biru Kuning

480-490 Biru-hijau Oranye

490-500 Hijau-biru Merah

500-560 Hijau Ungu

560-580 Hijau-kuning Violet

580-595 Kuning Biru

595-650 Oranye Biru-hijau

650-760 Merah Hijau-biru


PRINSIP DASAR

8 10/18/21
The Magnitude of Molar absorptivity is 0 to around 105

 = 0.87 x 10 20
xPxa
P: transition probability (0 to 1)
a: cross sectional target area in square centimeters
(for organic molecules, this number is around 10-15 cm2).

Forbidden transition, P = 0.01;  < 103


Allowed transition, P = 0.1 to 1
Weak absorption,  = 103 L/ (mol*cm)
Strong absorption,  = 104 to 105 L/ (mol*cm)

9 AnFar. PDHLN-2
Rumus Pendekatan

1%
A 1cm
Pada pelarut dan  tertentu
Rumus Pendekatan

A=bc

1% BM
= A 1cm x
10
PK. Clonidin, Spektro-UV

BM = 230,1

Far. PDHLN-212
PK. Clonidin, Spektro-UV

Far. PDHLN-213
PK. Difenilhidantoin, Spektro-UV

H
N
O
BM = 252,3
NH
O
Far. PDHLN-214
PK. Difenilhidantoin Spektro UV

1%
Pelarut A 1cm

258 nm 264 nm
Metanol
27 16
Far. PDHLN-215
PK. Clotrimazol, Spektro-UV

BM= =
BM 344,8
344,8

Far. PDHLN-216
PK. Clotrimazol, Spektro-UV

Far. PDHLN-217
PK. Ampisilin, Spektro-UV

BM = 349,4

Far. PDHLN-218
PK. Ampisilin, Spektro-UV

Far. PDHLN-219
METODE SIMULTAN

20 10/18/21
Analisis dua campuran secara bersama-
sama

Dua buah kromofor yang berbeda akan memiliki kekuatan


absorbsi cahaya yang berbeda pada suatu λ tertentu,
sehingga dengan mengukur kedua λ akan diperoleh
konsentrasi masing-masing komponen campuran.

A1 = a1 b1 c1 dan A2 = a2 b2 c2,
karena tebal kuvet sama maka
A1 = a1 c1 dan A2 = a2 c2 sehingga :
Aλ1 = (a1c1) λ1 + (a2c2) λ1
Aλ2 = (a1c1) λ2 + (a2c2) λ2
Contoh soal
Absorbansi obat A dengan konsentrasi 0,0001
M dalam kuvet 1 cm adalah 0,982 pada λ 420
nm, dan sebesar 0,216 pada λ 505 nm.
Absorbansi obat B dengan konsentrasi 0,0002
M adalah 0,362 pada λ 420 nm dan 1,262 pada λ
505. Absorbansi campuran 2 obat adalah 0,820
pada λ 420 nm, dan 0,908 pada λ 505 nm.
Berapakah konsentrasi masing-masing obat A
dan B dalam campuran tersebut ?
Hal-hal penting dalam pengukuran
spektrofotometri UV-Visibel
Terutama untuk senyawa yang semula tidak
berwarna dan akan diukur dengan
spektrofotometer Visibel  dilakukan derivatisasi.
Waktu operasional (operating time) untuk
mengetahui waktu pengukuran yang stabil.
Pemilihan panjang gelombang maksimum (λ max)
Pembuatan kurva baku sebaiknya sering diperiksa
ulang.
Pembacaan absorbansi sampel/cuplikan sebaiknya
dalam rentang 0,2 – 0,8.
Derivatisasi sampel

Syarat pereaksi :
Reaksinya selektif dan sensitif
Reaksinya cepat, kuantitatif, dan reprodusiel
Hasil reaksi stabil dalam jangka waktu yang
Operating Time
 Ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu
pengukuran dengan absorbansi larutan.
 Pengukuran senyawa harus dilakukan pada saat waktu
operasionalnya.
Pemilihan panjang gelombang (λ)
Panjang elombang
yang digunakan adalah
λmax.
Alasan :
Kepekaan maksimal
Hukum Lambert-Beer
terpenuhi
Kesalahan akan kecil
Pembuatan kurva baku
Pembacaan absorbansi sampel
(0,2 – 0,8)

Absorban yang terbaca hendaknya A = 0,2-0,8


atau %T = 15 % - 70 % agar kesalahan fotometrik
dalam pembacaan transmitan sebesar 0,005 atau
0,5 %
TERIMA KASIH
CONTOH SOAL
SOAL
Ditimbang seksama 20 tablet X yang beratnya 12,0800
gram lalu diserbuk homogen. Seberat 300 mg serbuk
tersebut dilarutkan dalam 5 mL asam klorida P,
diencerkan dengan 100 mL air. Sejumlah ekstrak
disaring dan diambil 2 mL filtrat, dan diencerkan
dengan air hingga 200 mL. Absorbansi dibaca pada
panjang gelombang 280 nm dan absorbansinya 0,596.
Nilai E1%1cm 580, kandungan X dinyatakan dalam
tabletnya adalah 500 mg.Berapakah kemurnian (dalam
mg) X yang terdapat dalam tiap tablet tersebut serta
persentase (% b/b) X dalam tiap tabletnya?

Anda mungkin juga menyukai