Anda di halaman 1dari 19

Sistem imum

Mata Kuliah : Kep. Medikal bedah


Dosen :

Kelompok : Nurul Asniar A1.19.1161


Rematik
Defenisi
 Reumatoid artritis (RA) adalah gangguan inflamasi
kronis yang dapat mempengaruhi lebih dari sekedar
persendian Pada beberapa orang, kondisinya juga bisa
merusak berbagai macam sistem tubuh, termasuk
kulit, mata, paru-paru, jantung dan pembuluh darah
Gangguan autoimun
• Reumatoid artritis mempengaruhi lapisan sendi,
menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan yang
pada akhirnya dapat menyebabkan erosi tulang dan
deformitas sendi.
Etiologi
Ada beberapa faktor
• Usia
Sebagian besar reumatik menyerang pada orang lanjut usia
Meskipun ada sebagian kasus tertentu reumatik bisa saja
terjadi pada anak muda usia 15 tahun dan 20 tahun ke atas. Jika
dilihat dari prevalensinya, reumatik menyerang pada orangtua
yang sudah berusia lanjut, di usia lebih dari 60 tahun.
• Jenis Kelamin
pada osteoarthritis lutut dan persendian menyerang kaum
hawa. Sementara , laki-laki menderita osteoarthritis dibagian
paha, leher dan pergelangan tangan. Jenis kelamin sebagai
faktor karna faktor hormonal pada pathogenesis osteoarthritis.
Etiologi
Ada beberapa faktor
• Genetik
Klien yang memiliki faktor keturunan lebih berisiko akan
mengalaminya juga dan ada kecenderungan tiga kali lebih sering
daripada pada Klien yang tidak memiliki keturunan
• Suku
Terkait hal ini bisa disebabkan karena gaya hidup dan perbedaan
frekuensi kelainan kogenital dan pertumbuhan
• Berat badan
yang memiliki berat badan berlebih memiliki peluang terkena
remumatik dibandignkan mereka yang memiliki berat badan
proporsional Terutama Klien yang memiliki masalah obesitas
meningkatkan risiko timbulnya osteoarthritis. Hal ini terkait dengan
kemampuan persen dian menanggun beban.
Patofisiologi
Secara patofisiologi Reumatoid artritis muncul
dibagian persendian sinovial. Gejala yang muncul
seperti kongesti vaskular, edema, infiltrasi selular, dan
eksudat fibrin. Inflamasi ini terus terjadi secara
berkelanjutan dan akan terus terjadi penebalan di tiap
persendian artikular kartilago. Kemudian, akan
membentuk granulasi pannus sampai menutupi
kartilago. Perlahan, pannus masuk ke tulang sub-
chondria, sedangkan jaringan granulasi yang
mengalami peradangan akibat gangguan nutrisi
kartilago artikuler akan menguat dan menjadi nekrosis
Manifestasi klinik
tahap awal, dengan Rheumatoid Arhritis (RA) akan mengalami adanya

kemerahan atau bengkak pada persendian, dan akan terasa nyeri tekan.

ada beberapa manifestasi klinis yang akan terjadi, antara lain:


 Nyeri sendi, nyeri tekan, bengkak, atau kaku selama enam minggu atau
lebih
 Kekakuan pagi selama 30 menit atau lebih
 Lebih dari satu sendi terpengaruh;
 Sendi kecil (pergelangan tangan, sendi tangan dan kaki tertentu) terasa
sakit
 Sendi yang sama di kedua sisi tubuh terasa sakit;
 Seiring dengan rasa sakit, banyak orang mengalami kele lahan,
kehilangan nafsu makan dan demam ringan.
Komplikasi
a) osteoporosis
b) Nodul reumatoid
c) Mata dan mulut kering
d) infeksi
e) Komposisi tubuh tidak normal
f) Sindrom terowongan karpal(Carpal Tunnel
Syndrome).
g) Masalah jantung
h) Penyakit paru-paru
i) Limfoma Reumatoid artritis
Pemeriksaan penunjang
Reumatoid artritis bisa sulit didiagnosis pada tahap awal karena tanda
dan gejala awal meniru banyak penyakit lainnya :
 pemeriksaan fisik untuk memeriksa persendian, berupa pembengkakan,
kemerahan dan kehangatan dapat dilakukan. Pemeriksaan fisik juga
berguna memeriksa refleks dan kekuatan otot.
 Tes darah
Orang dengan Reumatoid artritis sering memiliki tingkat sedimentasi
eritrosit yang meningkat (ESR atau sed rate) atau C-reactive protein (CRP),
yang dapat mengindikasikan adanya proses inflamasi dalam tubuh. Tes darah
umum lainnya berguna mencari faktor reumatoid dan antibodi peptida
citrullinated citrullinated (anti-PKC).
 Tes sinar-X
Pemeriksaan sinar-X dilakukan untuk membantu melacak perkembangan
Reumatoid artritis di persendian dari waktu ke waktu. Tes MRI dan USG
dapat membantu menilai tingkat keparahan penyakit di tubuh
PROGNOSIS
 Sekitar 20% -30% akan memiliki nodul subkutan (dikenal sebagai
nodul rhumatoid), yang memiliki prognosis buruk.
 Faktor prognosis buruk adalah
1. Fakrot RA positif
2. Antibodi anti ccp
3. Nodl reumotid
4. Peningkatan jmlah sendi yang membengkak
5. Penurunan kemampan fngsional dini
 Dan penanda prognosis baik :
1. Terapi dini dan agresif
2. Respon baik terhadap terapi
3. Ganggan terbatas pada tangan dan kaki
Penatalaksanaan
Konsumsi Obat
• Klien Reumatoid artritis mengurangi rasa sakit dengan cara mengkonsumsi obat. Meskipun
demikian, mengkonsumsi obat tidak menjamin menyembuhkan secara total. Konsumsi obat
dalam hal ini sifatnya hanya mengurangi sakit. Khususnya untuk reumatik osteoarthritis
konsumsi obat anti inflamasion steroid berfungsi sebagai analgetik dan mengurangi sinovitis
Perlindungan Sendi
• Upaya meminimalisasi terjadinya Reumatoid artritis dapat dilakukan dengan melakukan
perlindungan sendi. Salah satu pemicu utama sendi atau reumatik karena mekanisme tubuh
atau antibodi tubuh kurang prima. Salah satunya, dengan cara menghindari aktivitas berat,
terkhusus bagi klien yang mengalami sakit. Pada kasus tertentu, perlindungan sendi yang
sakit dapat dilakukan dengan menggunakan tongkat atau alat lain yang sifatnya
memudahkan
Diet
• Klien Reumatoid artritisyang memiliki obesitas atau kegemukan berlebih
penatalaksanaannya dapat dilakukan dengan melakukan program diet. Khusus jenis osteo
arthritis diet menjadi program penting upaya pengobatan. Selain penggunaan obat, diet justru
lebih efektif dan mampu mengurangi rasa sakit dipersendian .
Penatalaksanaan
 Fisioterapi
• Penatalaksanaan fisioterapi pada penderita reumatik bisa menjadi jalan
keluar. Fisioterapi secara rutin mampu mengurangi rasa nyeri dan kekakuan.
Pada prinsipnya, fisioterapi merupakan program latihan untuk memperbaiki
gerak sendi dan memperkuat otot sekitar persendian. Misalnya dengan
melakukan latihan isometrik.
 Operasi
• Operasi penangganan reumatik yang paling akhir. Tindakan ini dilakukan
karena tidak ada jalan keluar yang lainnya. Operasi hanya dilakukan ketika
terjadi kerusakan sendi secara serius, biasannya dilakukan apabila keluhan
Klien merasakan nyeri secara menetap dan mengalami kelemahan fungsi.
Osteotomi adalah tindakan untuk mengoreksi atau melihat apakah ada
ketidaksesuaian pada persendian.
Asuhan Keperawatan
A.Pengkajian Biodata klien
• Nama : Ny. S
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 51 tahun
• Status Perkawinan : Menikah
• Agama : Kristen Protestan
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Alamat : Jalan Bilal No. 18 B Kecamatan Medan Polonia
• Tanggal Pengkajian : 12 juni
• Diagnosa Medis : Rheumatoid Arthritis I.
Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan
• PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum: Keadaan klien compos mentis, tampilan sesuai
dengan usia, wajah akral hangat, badan tampak bersih.
• Tanda-Tanda Vital
• Suhu tubuh : 36,5°C
• Tekanan darah : 120/80 mmhg
• Nadi : 82x/menit
• Pernafasan : 22x/menit
• Skala nyeri : 6
• TB : 160 cm
• BB : 75 kg
Diagnosa
Diagnosa : Nyeri akut berhubungan Diagnosa : Gangguan mobilitas
dengan peradangan sendi fisik berhubungan dengan
DS : Deformitas skeletal pada
• Klien mengeluhkan nyeri pada pergelangan kaki dan persendian
lutut.
• Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk.
• klien mengatakan nyeri timbul pada saat banyak DS :
melakukan aktivitas sehari-hari, jika terkena dingin • Klien mengatakan pergelangan kaki
dan jarang minum air putih. terasa linu dan kesemutan pada saat
DO : melakukan aktivitas.
• Skala nyeri : 6 dari NRS (0-10).
• -Klien tampak meringis dan tampak memegangi
kakinya. DO :
• -kaki klien agak sedikit membengkak. • Klien tampak mengurut kakinya.
• Pemeriksaan TTV
• Kaki agak sedikit membengkak.
• TD : 120/80 mmHg
• HR : 82 kali/menit
• Pada saat berjalan kaki sebelah kanan
• RR : 22 kali/menit agak sedikit terangkat.
Intervensi keperawatan
Nurul Asniar

Anda mungkin juga menyukai