Anda di halaman 1dari 11

KONSEP PENDIDIKAN

ISLAM
Kelompok 7

1. Muhammad Ade putra (19)


2. Marhamah (20)
3. Naufal Faiq Azhar (21)
4. Muhammad Ilham Aqsha (40)
Pendidikan Islam
Pendidikan Islam di tengah multi krisis , diharapkan dapat menjadi alternatif model
pendidikan yang mampu memecahkan problem kehidupan dan mengantarkan pada bangsa
yang berkemajuan dan berperadaban. konsep pendidikan Islam yang mengakar pada sumber
Alquran dan hadis pastilah akan lebih baik dibanding dengan konsep pendidikan lain yang
didasarkan hasil pemikiran manusia yang kebenarannya relatif
Pemikiran pendidikan Islam perlu ditelaah, karena pendidikan Barat yang telah
mendominasi dunia pendidikan menurut Muhajir bertitik tolak dari ajaran yang memisahkan
ilmu dari tataran hirarkhi nilai, dan hanya menggunakan satu nilai saja yaitu objektif netral.
A. Pengertian Pendidikan Islam
Pengertian pendidikan yang bersifat umum, menurut Azra (1999: 4), jika dihubungkan dengan
agama Islam memunculkan pngertian baru yang secara totalitas inheren mengandung makna
1. tarbiyah
2. ta’lim
3. dan ta’dib
Pendidikan Islam dapat dimaknai sebagai upaya mengoptimalkan perkembangan potensi
manusiawi, kecakapan hidup, dan sikap kepribadian individu peserta didik menuju
tercapainya kesempurnaan dan kedewasaan yang baik.
B. Model pendidikan dan sistem kelembagaan Islam
a. Konsep Manusia
Konsep manusia ini didasarkan pada manusia sebagai maudu' dan Al-Qur'an sebagai
kitab manusia Maka Al-Qur'an kandungan seluruhnya untuk dan tentang manusia.
Karenaya dalam Alquran terdapat falsafah yang sempurna tentang manusia baik hakikat,
penciptaan, maupun watak manusia
b. Konsep Ilmu Pengetahuan
Kata ilmu digunakan dalam arti proses pencapaian dan objek pengetahuan.Islam
memandang bahwa tidak ada dikotomi ilmu karena Islam juga menerima ilmu
pengetahuan yang bersifat suprarasional dan supraempiris, yakni sejenis ilmu
pengetahuan yang bersumber dari wahyu dan intuisi
C. Tujuan Pendidikan Islam
peran manusia sebagai hamba Allah Swt. dan sebagai khalifatullah fil ardl inilah yang
mengharuskan tujuan pendidikan Islam tidak dapat lepas dari siapa hakikat manusia dan
apa tujuan hidup manusia dalam Islam. Pendidikan Islam tidak membenarkan
penguasaan ilmu pengetahuan yang merusak nilai-nilai kemuliaan/akhlak.
Muhammad Iqbal (Sutrisno, 2011: 6), menekankan agar pendidikan Islam dapat
membentuk manusia yang sempurna/ insan kaamil yang memiliki karakteristik :
1. Penaka (meneladani/ seakan-akan sifat-sifat) Tuhan,
2. Dapat menjadi khalifah Allah Swt. di bumi
Prinsip Pengembangan Islam
Alquran meletakkan kedudukan manusia sebagai khalifah Allah di bumi (Q.S. Al
Baqarah: 30) dan juga 'abd mengabdi kepada Allah (Q.S. Adz-Dzariyat, 56). Prinsip dasar yang
harus diperhatikan dalam mengembangkan model pendidikan :
1. Tarbiyah syamilah takamuliah
diarahkan pada pendidikan manusia seutuhnya yang mempunyai mempunyai implikasi positif
komplementer pada aspek/ materi yang lain, berorientasi kerja, dan kemajuan duniawi semata
dengan mengabaikan orientasi keahiratan.
2. Tarbiyah mutawazzinah
pendidikan diarahkan pada pendidikan yang berkeseimbangan, pendidikan tidak dibenarkan
hanya berorientasi kerja dan kemajuan duniawi semata
dengan mengabaikan orientasi keakhiratan
3. Tarbiyah sulukiyah wa ‘amaliah
pendidikan yang diarahkan pada pembentukan kepribadian yang fungsional, mengajarkan
konsep juga menanamkan konsep dalam tingkah laku dan keterampilan hidup (life skill).
4. Tarbiyah fardiyah ijtima’iyah
pendidikan diarahkan untuk membentuk individu dan sosial kemasyarakatan
5. Tarbiyah dlamir al-Insan
yakni pendidikan harus diarahkan sebagai lembaga yang mampu mendidik hati manusia
6. Tarbiyah fitriah ghariziah
yakni agar model pendidikan dapat mengerahkan anakdidiknya untuk senantiasa sejalan dengan
citra dirinya yang bertauhid dan mengarahkan pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
insaniahnya dengan secara terkendali.
7. Tarbiyah ila al-khair
yakni agar model l pendidikan diarahkan pada tujuan ahir kebaikan. Konsep ini berpangkal pada
fungsi diciptaknnya, manusia sebagai rahmatan lil’alamin.
8. Tarbiyah mustamirah
yakni agar model pendidikan diarahkan pada model yang mampu menyediakan pembelajaran
secara terus berkesinambungan.
9. Tarbiyah kulliyyah
prinsip ini merujuk pada konsep bahwa Islam adalah pendidikan untuk semua orang dan
golongan.
10. Tarbiyah muhafzhah wa mujaddidah
yakni agar model pendidikan diarahkan pada model pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai
yang berdasarkan pada wahyu (Alquran) dan nilai-nilai yang dibenarkan sesuai dengan
perkembangan ruang dan waktu.
Prinsip Pengembangan Islam
Alquran meletakkan kedudukan manusia sebagai khalifah Allah di bumi (Q.S. Al
Baqarah: 30) dan juga 'abd mengabdi kepada Allah (Q.S. Adz-Dzariyat, 56). Prinsip dasar yang
harus diperhatikan dalam mengembangkan model pendidikan :
1. Tarbiyah syamilah takamuliah
diarahkan pada pendidikan manusia seutuhnya yang mempunyai mempunyai implikasi positif
komplementer pada aspek/ materi yang lain, berorientasi kerja, dan kemajuan duniawi semata
dengan mengabaikan orientasi keahiratan.
2. Tarbiyah mutawazzinah
pendidikan diarahkan pada pendidikan yang berkeseimbangan, pendidikan tidak dibenarkan
hanya berorientasi kerja dan kemajuan duniawi semata
dengan mengabaikan orientasi keakhiratan
3. Tarbiyah sulukiyah wa ‘amaliah
pendidikan yang diarahkan pada pembentukan kepribadian yang fungsional, mengajarkan
konsep juga menanamkan konsep dalam tingkah laku dan keterampilan hidup (life skill).
4. Tarbiyah fardiyah ijtima’iyah
pendidikan diarahkan untuk membentuk individu dan sosial kemasyarakatan
Model Pembaruan Islam
Tantangan pendidikan didunia Islam masa moderen relatif sama yakni
semangat pembaruan yang didasarkan kepada doktrin kembali kepada
Alquran dan Hadis untuk konsisten kembali membuka pintu ijtihad.
Seruan untuk mengawali dibukanya pintu ijtihad di Mesir
dikumandangkan Al Afghani, menurutnya mengembalikan kejayaan
umat Islam di masa lalu dan sekaligus menghadapi dunia modern, umat
Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang murni, dan memahami
Islam harus dengan rasio (pemikiran yang masuk akal) dan kebebasan.
Ahmad Khan, menurutnya Alquran perlu ditafsirkan kembali untuk
menghapuskan pertentangan dengan perkembangan baru dan realitas
fisik (Hoodbhoy, 1992: 107). Pemikir lain adalah Syeed Amir Ali,
menurutnya Islam harus diselamatkan dari para mujaddid dan imam,
dan tafsiran tafsiran Islam harus dibebaskan dari tafsiran-tafsiran literal.
Tipologi Pemikiran Islam
a. Konservatif-Tradisional
Pemikiran pendidikannya berusaha mempertahankan tradisi lama tanpa ada
perubahan. Pemikiran ini menolak secara bulat segala revolusi pemikiran.
Pemikiran ini kali pertama muncul pada pemerintahan Turki Usmani. Mereka
menentang reformasi dan menyatakan bahawa meniru Barat adalah.
mengkhianati Islam

b. Pendekatan Modernis-Reformis
Pendekatan pemikiran ini adalah lebih adaptif rasional dalam mengaplikasikan
Islam dalam kehidupan yang penuh perubahan dan dinamis.
Pendekatan modernis reformis, memiliki tiga tema utama pemikiran, yaitu :
a). Kembali kepada Alquran dan hadis,
b).Perlunya ijtihad dalam pemecahan persoalan kaum muslimin, dan
c).penguatan kembali keotentikan dan keuniukan Alquran
1) Pembaruan Pendidikan di Mesir
Beberapa pemikiran pendidikan di Mesir yang cukup memberikan
inspirasi bagi pemikiran pendidikan masa berikut adalah gagasan Muh. Abduh
dalam beberapa hal sebagai berikut Reformasi pendidikan yang dilakukan oleh
Muh. Abduh memfokuskan pada pembaruan Universitas Al - Azhar
Revormasi universitas ini tidak hanya dalam bidang kurikulum tetapi juga
dalam metode pembelajaran. Dalam kurikulum Muh. Abduh kewajiban pelajar
tidak hanya mempelajari buku klasik berbahasa Arab yang berisi dogma ilmu
kalam untuk membela Islam, melainkan harus juga mempelajari sains modern,
sejarah, dan filsafat. Usaha awal Muh. Abduh adalah dengan memperjuangkan
mata kuliah 157 filsafat dalam al-Azhar, dengan harapan semangat intelektual
Islam yang padam dapat dihidupkan kembali. Metode Muh. Abduh
memperkenalkan metode pembelajaran diskusi untuk melengkapi kajian
verbalistik yang sudah berlangsung lama, seperti yang beliau alami selama
mengikuti proses belajar di Mesir.
Sesuatu yang Muh. Abduh pikirkan adalah bagaimana mencari alternatif
untuk keluar dari stagnasi pendidikan terutama di Al-Azhar. Keprihatinan
beliau karena melihat lulusan pendidikan saat itu hanya
menghasilkan masyarakat yang jumud, tidak tranparan, statis, dan tidak ada
perubahan.
2) Pembaruan Pendidikan di India
Ahmad Khan memiliki perhatian yang tinggi terhadap masalah pendidikan umat Islam, menurutnya
pendidikan umat harus ditingkatkan mutunya dengan menerapkan sistem pendidikan modern. Harapan
mewujudkan pendidikan moderen dengan mendirikan Sekolah Inggris Muradabab pada tahun 1860. Pada
tahun 1864 beliau mendirikan Scientific Society untuk memperkenalkan sains Barat kepada masyarakat
muslim India. Dan pada tahun 1868, Ahmad Khan membentuk Komite Pendidikan di beberapa daerah di
India Utara.

c. Pendekatan Modernis – Sekuler


Pendekatan pemikiran pendidikan kaum ini adalah identifikatif, yaitu bahwa pembahruan pemikiran
pendidikan hanya dapat dilakukan dengan cara identifikasi model pendidikan yang datang dari barat apa
adanya. Sekularisasi menurut pandangan ini adalah merupakan proses yang membebaskan pendidikan dari
ikatan-ikatan sakral
yang berkembang di tengah masyarakat. Dengan sekularisasi inilah pendidikan akan dapat berkembang
dengan bebas dan maju

d. Pendekatan Pemikiran Fundamentalis


Pendekatan pemikiran fundamentalis, yaitu dengan tujuan untuk menguatkan keotentikan dan keorisinalan
Islam. Pemikiran pendidikannya berusaha merespons tantangan modernisasi yang dilakuan Barat. Pokok
pemikirannya adalah semua aspek kehidupan harus diislamisasikan kembali, dengan memmbersihkan,
menyucikan, menyaring, dan menyegarkan kembali sesuatu yang sudah tercemar keorisinalannya. Salah
satu pemikir fundamentalis adalah Maryam Jameelah. Menurutnya, sains adalah kejahatan karena sifatnya
yang tidak mengenal Tuhan. Menurutnya sains Islam tidak diperlukan karena sifat sains Barat itu jahat dan
dan tak bertuhan. Dan modernitas tidak mengasilkan apapun kecuali kerusakan jiwa (Hoodbhoy,1992: 6-7)
Pengembangan Sistem Pendidikan
program mobilisasi pendidikan Islam :
1. rancangan kurikulum, baik merancang keterkaitan ilmu agama dan
umum maupun merancang nilai-nilai Islami pada setiap pelajaran
2. personifikasi pendidik di lembaga pendidikan sekolah Islam

Model desain pendidikan berdasar Islam :


1. Pendidikan lebih menitikberatkan pada keterpaduan pembentukan akhlak peserta didik
dan pembekalan soft skliss
2. pembelajaran dikembangkan pada pola
student oriented agar terbentuk sikap kemandirian, tanggung jawab, kreatif, dan inovatif
3. pembelajaran diarahkan pada pembentukan kesempurnaan kepribadian yang siap
menjadi khalifatullah filard, tidak direduksi sebatas transfer ilmu tanpa pendewasaan
berbuat
4. perlunya penguatan dan pembinaan motivasi belajar yang benar,
sehingga anak akan menjadi jiwa pembelajar yang ikhlas dan konsisten
5. pembelajaran mengedepankan kemampuan proses, agar anak memahami ilmu dengan
benar dari akar, ranting, dan manfaat ilmu bagi kehidupan
6. pembelajaran keahlian
lebih detail perlu dikembangkan, agar bakat minat anak terasah dengan maksimal

Anda mungkin juga menyukai