Anda di halaman 1dari 54

BIOSINTESIS PROTEIN

Anzharni Fajrina, M.Si


Prokariotik 
Polysistronik (Satu
transkrip yang
dihasilkan mengkode
beberapa gen atau
beberapa macam produk
ekspesi

Eukariotik 
Monosistronik (Satu
transkrip yang
dihasilkan hanya
mengkode satu macam
produk ekspesi
Aliran Informasi Genetik

DNA sebagai penyimpan utama informasi genetik di dalam sel


Masing-masing heliks ganda DNA berperan sebagai cetakkan/ template
untuk mereplika sendiri
Replikasi mendahului semua pembelahan sel, merupakan cara
ditransmisikannya/diwariskannya informasi genetik kepada keturunanya.
RNA selluler disintesis dari cetakkan DNA melalui proses transkripsi.
Hanya satu untai DNA yang berperan sebagai cetakan dlm sintesis RNA
Gen terebut aktif/terekspresi jika ditranskripsikan menjadi RNA
Protein disintesis dari cetakkan mRNA melalui proses translasi
Aliran informasi genetik disebut Dogma Sentral Biologi Molekuler
TRANSKRIPSI

TRANSLASI
TRANSKRIPSI

Proses penyalinan kode-kode genetiik yang ada


pada urutan DNA menjadi molekulRNA. Urutan
nukleotida pada salah satu untaian molekul DNA
digunakan sebagai cetakan (template) untuk
sintesis molekul RNA yang komplemeter

Molekul DNA yang di transkripsi :


a. mRNA (RNA yang merupakan salinan kode-kode genetik pada DNA yang
dalam poses selanjutnya akan diterjemahkan menjadi urutan asam amino
 protein/polipeptida)
b. tRNA (RNA yang berperan membawa asam amino spesifik yang akan di
gabungkan dalam proses translasi)
c. rRNA (RNA yang digunakan dalam menyusn ribosom  tempat sintesis
protein
SKEMA TRANSKRIPSI
Tahapan Transkripsi

Inisiasi

Elongasi

Terminasi
Inisiasi
Control regions on DNA :
1. promoter
nearby control
sequence on DNA
binding of RNA
polymerase &
transcription factors
“base” rate of
transcription
2. enhancer
distant control
sequences on DNA
binding of activator
proteins
“enhanced” rate (high
level)
of transcription
Kompleks Pra Inisiasi
Penempelan faktor transkripsi :
1. TFIID menempel pada kotak TATA pada promoter yang
dibantu oleh faktor TFIIA sehingga membentuk
kompleks DA.
2. Diikuti oleh penempelan TFIIB
3. TFIIF menempel diikuti oleh penempelan RNA
Polymerase II
4. Faktor TFIIE menempel diikuti oleh TFIIH dan TFIIJ
(Kompleks DABPolFEH)
5. Pada waktu kompleks pra inisiasi terbentuk makan RNA
Polimerase bersama TFIIH menutupi daerah promoter
mulai dari posisi -34 samapai +17
Transcription complex
Model for Enhancer
Proses yang terjadi pada tahap Inisiasi :
a. Penempelan faktor-faktor transkripsi pada
daerah promoter
b. RNA polimerase berikatan (membentuk
kompleks) dengan DNA
c. Arah inisiasi 5’-----3’
d. Start kodon AUG

Pelepasan promoter  DNA helikase (TFIIH)


sehingga menyebabkan terbukanya DNA pada
daerah promoter yang menandai dimulainya
transkripsi.
Elongasi
Tahap dimana RNA polimerase bergerak disepanjang
DNA sambil menambahkan nukleotida ke ujung 3’ dari
rantai RNA yang sedang tumbuh yang di stimulasi oleh
faktor TFIIS

Faktor TFIIS dapat menstimulas pemanjangan


transkrip dengan cara membatasi jeda dalam proses
polimerasi RNA oleh RNA polimerase sehingga dapat
meningkatkan pemanjangan transkrip.
Faktor TFIIS dapat mempengaruhi jeda proes
transkripsi pada sisi DNA yang cukup panjang,
sedangka TFIIF pada daerah DNA yang acak
Terminasi

Proses pemanjangan transkrip akan berjalan sampai


RNA Polimerase II mencapai daerah terminator.
Terminator adalah urutan DNA yang berfungsi
menghentikan proses transkripsi.
Terminasi transkripsi dapat terjadi karena adanya
aktivitas fosfatase yang spesifik untuk CTD sehingga
mengembalkan RNA Polimerase II menjadi bentuk yang
tidak mengalami fosforilasi
Dihasilkan pre mRNA
Pre mRNA terdiri dari ekson dan intron
Pasca Transkripsi
Pemotongan dan
penyambungan mRNA (Splicing)

Polyadenilasi

Penambahan tudung/ cap pada


mRNA (7 metil guanosin)

Penyuntingan mRNA
Splicing

Menghilangkan sekuens non coding (intron). Sehingga


dihasilkan mRNA tanpa intron
Poliadenilasi mRNA
• Penambahan poliA pada ujung 3’ sepanjang
± 200 -250 nukleotida, karena tidak bagian
gen yang mengkode rangkaian A atau T yang
dilakukan oleh enzm poli(A) polimerase
yang ada di nukleus.
• mRNA yang mempunyai PoliA, mempunyai
kemungkinan yang lebih tingg untuk
mengikat ribosom sehingga dapat
meningkatkan efisiensi translasi
dibandingkan mRNA yang tidak mengalami
poliadenilasi.
Penambahan Tudung (Cap) pada mRNA (Metilasi)

Tudung mRNA berupa molekul 7-metilguanosin (m7G) yang


disintesis dalam beberapa tahap:
1. Enzim RNA trifosfatase memotong gugus fosfat pada ujung
pre mRNA
2. Enzim guanilil transferase menambahkan GMP (Guanosin
Monofosfat)
3. Enzim metil transferase melakukan metilasi tudunf guanosin
pada N7 dan gugus 2’-O-metil pada nukleotida ujung tdung
tersebut.

1. Melindungi mRNA dari degradasi Fungsi


2. Meningkatkan efisiensi translasi mRNA
3. Meningkatkan pengangkutan mRNA dari nukleus ke
sitoplasma
4. Meningkatkan efisiensi proses splicing mRNA
TRANSLASI

• Proses penterjemahan kode genetik (kodon)


dari rantai mRNA hasil transkripsi menjadi
urutan asam amino untuk membentuk
rantai polipeptida.
• Translasi berlangsung dengan syarat : ada
RNAd hasil transkripsi, satu RNAt yang
membawa asam amino pertama (Metionin)
serta dua unit ribosom.
• Translasi berlangsung di dalam ribosom
Tahapan Translasi

Inisiasi

Elongasi

Terminasi
Pra Inisiasi
Semua tRNA mempunyai 3 basa yang sama pada ujung 3’ yaitu CCA dan
penambahan muatan asam amino yang dilakukan pada residu adenosin (A).
Asam amino diikatkan pada tRNA melalui ikatan ester atara gugus
karboksilnya dan ggus hdrosil 2’ atau 3’ yang ada pada adenosin paling ujung .

Disosiasi ribosom menjadi dua sub unit, yaitu sub unit besar dan sub unit
kecil
• Acceptor arm:
memiliki ujung
CCA3’, yang tidak
berpasangan,
dan merupakan
titik pengikatan
tRNA dengan
Asam Amino
• Anticodon arm:
berperan untuk
mengenali dan
melekatkan diri
pada codon
dalam mRNA
Inisiasi

Tahap dimana ribosom unit kecil melekat


pada kodon AUG mRNA yang memberikan
sinyal dimulainya proses translasi, lalu
Kodon triplet AUG membentuk ikatan
dengan antikodon RNAt yang membawa
asam amino metionin. Kodon AUG disebut
kodon start karena berfungsi sebagai kodon
awal translasi
Faktor inisiasi yang diperlukan adalah

1. elF-3  mengubah subunit kecil ribosom (40S)


menjadi suatu bentuk yang siap untuk menerima
amioasil-tRNA
2. elF-2  terbentuk kompleks 43S setelah
aminoasil tRNA melekat
3. elF-4  mRNA melekat ke komplek 43 S
membentuk kompleks 48S
4. elF-5  membantu sub unit besar (60S) melekat
pada kompleks 48 S  80S
5. elF-6  faktor antiasosiasi yang mencegah sub
unit 60S untuk berasosiasi dengan subunit 40S
sebelum terbentuk kompleks inisiasi
Elongasi

Pengikatan aminoasil-tRNA pada sisi A yang ada


diribosom

Pemindahan rantai polipeptida yang tumbuh dari


tRNA yan ada pada sisi P ke arah A dengan
membentuk ikatan peptida

Translokasi ribosom sepanjag mRNA ke posisi kodon


selanjutnya yang ada di sisi A
Terminalisasi
Translasi akan berakhir pada waktu salah satu dari
ketiga kodon terminasi (UAA, UGA, UAG) yang ada
pada mRNA mencapai posisi A pada ribosom.
Sinyal penghentian proses translasidisebut dengan
release factor (RF). Penempelan protein RF pada
kodon terminasi tsb mengaktifkan enzim peptidil
transferase yang menghidrolisis ikatan antara
polipeptida dengan tRNA pada sisi P dan
menyebabkan tRNA yang kosong mengalami
translokasi ke sisi E. Polipeptida yg sudah
dipotong dari tRNA akan lepas dari ribosom.
Kode Genetik

• Susunan tiap tiga nukleotida yang mewakili


informasi bagi suatu asam amino
TERIMA
KASIH..

Anda mungkin juga menyukai