PNEUMONIA
Pneumonia adalah suatu proses infeksi atau inflamasi yang terjadi pada parenkim paru karena
terdapat adanya suatu konsolidasi atau suatu pengisian pada rongga alveoli karena adanya eksudat.
Peradangan ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur. Angka kesakitan pneumonia
cukuptinggi. Berdasarkan data yang dipaparkan World Health Organization (WHO) tahun 2015, kasus
pneumonia mengalami peningkatan prevalensi 2,1% pada tahun 2007 menjadi 2,7% pada tahun 2013.
Berdasarkan kelompok umur, peningkatan prevalensi terjadi pada umur 45-54 tahun dan masih terus
meningkat di umur selanjutnya (WHO, 2016).
Adanya infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri dan jamur) yang masuk ke
dalam tubuh dan menyerang sistem pertahanan tubuh, kemudian bakteri bermultiplikasi membentuk
koloni dan mengakibatkan infeksi sehingga terjadi adanya peningkatan sputum dalam jalan nafas dan
sulit untuk dikeluarkan sehingga menimbulkan masalah keperawatan.
KONSEP DASAR TEORI
Pengertian
● Pneumonia adalah salah satu bentuk infeksi saluran nafas bawah akut (ISNBA) merupakan
peradangan yang mengenai parenkim paru dari bronkhiolus terminalis yang mencakup
bronkhiolus respiratorius, dan alveoli serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran udara
● Pneumonia adalah suatu infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur, ataupun parasit, dimana pulmonary alveolus (alveoli), organ yang
bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer, mengalami peradangan dan terisi oleh cairan
(shaleh, 2013).
● Jadi pneumonia adalah penyakit infeksi saluran nafasbawah akut yang mengenai jaringan paru
(alveoli) dengan gejalabatuk, sesak nafas, ronkhi dan tampak infiltrate pada foto rongten(Dahlan,
2007).
Birthday line up
Etiologi
Penyebab pneumonia pada orang dewasa dan usia lanjut umumnya adalah
bakteri. Penyebab paling umum pneumonia di Amerika Serikat yaitu bakteri
Streptococcus pneumonia, atau Pneumococcus.Sedangkan pneumonia yang
disebabkan karena virus umumnya adalah Respiratory Syncytial Virus,
rhinovirus, Herpes Simplex Virus, Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
Patofisiologi
Gejala klinis dari pneumonia adalah demam, pneumonia menunjukan gejala klinis
menggigil, berkeringat, batuk (baik non produktif
atau produktif atau menghasilkan sputum berlendir, sebagai berikut:
purulen, atau bercak darah), sakit dada karena • Batuk
pleuritis dan sesak. Gejala umum lainnya adalah
pasien lebih suka berbaring pada yang sakit dengan • Sputum produktif
lutut tertekuk karena nyeri dada. Pemeriksaan fisik • Sesak nafas
didapatkan retraksi atau penarikan dinding dada
bagian bawah saat pernafas, takipneu, kenaikan
• Ronki
atau penurunan taktil fremitus, perkusi redup • Demam tidak setabil
sampai pekak menggambarkan konsolidasi atau
terdapat cairan pleura, dan ronki
• Leukositosis
• Infiltrat
Pemeriksaan Penunjang
• Radiologi
• Laboratorium
• Mikrobiologi Pemeriksaan
mikrobiologi
• Analisa Gas Darah
Penatalaksanaan
Pengkajian
● Pneumonia adalah salah satu bentuk infeksi saluran nafas bawah akut (ISNBA) merupakan
peradangan yang mengenai parenkim paru dari bronkhiolus terminalis yang mencakup
bronkhiolus respiratorius, dan alveoli serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran udara
● Pneumonia adalah suatu infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur, ataupun parasit, dimana pulmonary alveolus (alveoli), organ yang
bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer, mengalami peradangan dan terisi oleh cairan
(shaleh, 2013).
● Jadi pneumonia adalah penyakit infeksi saluran nafasbawah akut yang mengenai jaringan paru
(alveoli) dengan gejalabatuk, sesak nafas, ronkhi dan tampak infiltrate pada foto rongten(Dahlan,
2007).
Diagnosa Keperawatan
● Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2019). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Indonesia tahun 2018. In Riset Kesehatan Dasar 2018 (pp. 182–183). https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-
risetkesehatan-dasar-riskesdas/ Brunner & Suddarth. (2013).Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
● Kemenkes RI. (2011). Acta Universitatis Agriculturae et Silviculturae Mendelianae Brunensis (Vol. 16, Issue 2).
https://doi.org/10.1377/hlthaff.2013.0625
● Muttaqin,Arif (2014). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.
● Nursalam, 2016, Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika
● Potter & Perry, 2009, Buku Ajar Fundamental Keperawatan ; Konsep, Proses dan Praktik, edisi 4, volume 1, EGC,
Jakarta
● PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (Edisi 1). Jakarta:
DPP PPNI PPNI, T. Pokja
● S.D.K.I (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Indikasi dan indikator Diagnostik (Cetakan II). Jakarta
● Smeltzer, Suzanne. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2 Edisi 8. EGC: Jakarta M.J. Wilkinson. (2014). Buku
Saku Diagnosis Keperawatan, Jakarta: EGC