NAMA KELOMPOK:
AMBROSIUS ASRO(2001120594)
NAHDZIATUS SOFI HALIMAH(2001120602)
Definisi Bronkitis
● Bronkitis (sering disebut trakeobronkitis) adalah inflamasi jalan napas utama (trakea
Pneumoniae merupakan penyebab tersering pada anak anak yang berusia lebih dari
enam tahu. Kondisi ini dicirikan dengan batuk non produktif dan kering yang
memburuk dimalam hari dan menjadi produktif dalam 2 sampai 3 hari (Wong, 2008).
Etiologi Bronkitis
1. Merokok
2. Infeksi
3. Polusi
4. Keturunan
kembali dengan eksaserbasi akut dari bronkitis kronis. Pada umumnya, virus
merupakan awal dari serangan bronkitis akut pada infeksi saluran napas bagian atas.
Dokter akan mendiagnosis bronkitis kronis jika pasien mengalami produksi sputum
selama kurang lebih tiga bulan dalam satu tahun atau paling sedikit dalam dua tahun
berturut – turut. Serangan bronkitis disebabkan karena tubuh terpapar agen infeksi
Pada kasus yang parah, batuk dapat menyebabkan nyeri dada bahkan penurunan
kesadaran. Bronkitis disebabkan oleh infeksi virus, dan lebih rentan menyerang
perokok dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Salah satu kelompok yang
Untuk meredakan gejala batuk, obat yang diberikan dapat berupa antitusif atau ekspektoran
seperti
● Dextromethorpan
● Guaifenesin
● Codeine
● noscapine
● erdosteine
Lanjut…
untuk meredakan gejala sesak napas, metode penanganannya dapat berupa:
● Penggunaan bronkodilator
● Pemberian kortikosteroid.
● Rehabilitasi paru.
Terapi diet
● Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan
penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Pemberian terapi pada makanan dan diet khusus
disesuaikan dengan jenis penyakit pasien dapat membantu mencegah kerusakan jaringan tubuh lebih lanjut
Bronkitis kronis.
● Tindakan lainnya adalah Oksigenasi atau terapi oksigen, obat-obat bronkodilator dan
akan melakukan kecurigaan ke yang terburuk yaitu COVID. Apabila ada di daerah
• RIWAYAT S0SIAL
• Yang mengasuh : orang tua
• Hubungan dengan anggota keluarga : baik
• Hubungan dengan teman sebaya : baik, sering bermain dengan
teman sebayanya didekat rumah.
GENOGRAM
c. PENGKAJIAN TINGKAT PERKEMBANGAN
Tidur dan istirahat
• Personal sosial Tidur setiap hari ±10 jam per hari. Terkadang pasien beristirahat
• Adaptasi motorik halus dengan menonton tv. Ibu pasien mengatakan selama dirumah sakit
• Bahasa pasien sedikit susah tidur dan terkadang menangis. Pasien terlihat
• Motorik kasar gelisah
Eliminasi
. Pengkajian pola kesehatan saat ini Pasien BAB 1x sehari konsistensi lunak berwarna kuning, bau
Pemeliharaan kesehatan khas feses.BAK 4- 6x/hari warna kuning, bau khas urine.
Ibu pasien mengatakan jika pasien sakit maka akan diberikan Pola hubungan
obat warung terlebih dahulu. Jika belum sembuh, maka akan Pasien sering mengajak bicara teman sekamar dalam
dibawa ke dokter. bangsal.Ketika dirumah pasien sering bermain dengan teman
Nutrisi sebayanya.
Ibu pasien mengatakan pasien makan 3xsehari dengan porsi
nasi lauk sayur, terkadang makan buah.Diit dari rumah sakit
dihabiskan meskipun sedikit demi sedikit.
Cairan
Pasien minum air sebanyak 3-5 gelas per hari (@200 cc) selain
itu mendapatkan cairan dari infus sebanyak 500cc Aktivitas
Selama dirumah sakit pasien tetap dapat bermain walau
pergerakannya terbatas.Selama dirumah aktivitas yang
dilakukan yaitu bermain dengan teman sebayanya dan
membantu kedua orang tua.
PENGKAJIAN FISIK
TTV
Keadaaan umum
Tingkat kesadaran : Compos Menthis
Nadi : 100x/ menit
Suhu : 35,5º C
RR : 42x/menit
KEPAL MATA
A
Respon nyeri : tidak terdapat rasa nyeri
kepala simetris tidak terdapat kotoran
yang dirasakan oleh pasien
telinga, tidak terdapat
BB : 9,5 Kg
TB : 95 cm gangguan pendengaran.
HIDUN MULU
G
rdapat pernafasan cuping
hidung, adanya sekret
T
tidak terdapat conjungtiva
anemis
TELIN LEHER DADA
GA
tidak terdapat kotoran
telinga, tidak terdapat
tidak terdapat pembesaran
kelenjar PARU PARU
gangguan pendengaran Auskultasi terdengarsuara
ronkhi, terdengar
suara grok-grok
Inspeksi : tidak terdapat
JANTUNG ABDO
bising usus 2x/ menit,
retraksi dada,
terlihat penggunaan
otot- otot
tidak terdapat kelainan
MEN terdapat massa di
perut bagian kiri
bawah , tidak
pernafasan
terdapat nyeri
tekan
EKSTREMI
kiri infusTAS
terpasang infus di tangan
Nacl 20 tpm
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Terapi obat,
Jenis pemeriksaan hasil satuan normal
Ceftriaxone 1x425 mg
Hemoglobin 12,5 g/dl 9,2 – 13,6 Inf KAEN 3A 20 tpm (mikro)
Jumlah eritrosit 4,36 10^6uL 2,80 – 4,80 Salbutamol 0,8 mg + Ambroxol ¼ tab
hematokrin 36,0 % 30,0 – 46,0 (3x1 pulv)
Nebul Ventoline Nacl 2,5 cc/6 J
MCV 82,6 Fl 81,0 – 121,0
MCH 28,7 pg 24,0 – 36,0
MCHC 34’7 g/L 26,0 – 34,0
Jumlah leukosit 20,62 10^3uL 5,50 – 18,00
Monosit 26,0 % 1,0 – 11,0
Jumlah eosinofil 0,77 10^3uL 0.0 – 0,40
Jumlah neutrofil 9,12 10^3uL 1,50 – 7,00
Jumlah limfosit 5,33 10^3uL 1,00 – 3, 70
Jumlah monosit 5,36 10^3uL 0,00 – 0,70
Analisa data
Data subyektif dan obyektif Analisis data Masalah keperawatan
DS: Mycrobacterium Tuberculosis Bersihan jalan nafas tidak
Ibu pasien mengatakan pasien efektif b.d sekresi yang
batuk selama 2 hari, demam Alveolus tertahan, benda asing dalam
saat malam hari dan sesak jalan nafas d.d suara ronkhi,
nafas. Respon radang sputum berlebih dan batuk tidak
DO: efektif.
Terdengar suara ronkhi Deman
RR : 42x/menit
Terdapat penggunaan otot-otot
pernafasan Pelepasan bahan tuberkal dari
Terdapat pernafasan cuping dinding kavitas
hidung
Trakeobronkial
Penumpukan sekret
Bersihan jalan nafas tidak
efektif
INTERVENSI DAN
NO
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil intervensi implemetasi
Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan Intervensi utama: Latihan batuk
efektif b.d sekresi yang tindakan keperawatan Latihan batuk efektif
tertahan, benda asing dalam selama 2x24 jam efektif Edukasi
jalan nafas d.d suara ronkhi, bersihan jalan nafas Observasi • Menjelaskan
ekspetasi meningkat • Monitor tujuan dan
sputum berlebih dan batuk
Kriteria hasil: adanya retensi prosedur batuk
tidak efektif. Batuk efektif: 2 sputum efektif
Produksi sputum 4 • Monitor input • Menganjurkan
Dispnea : 4 dan output mengurangi
Mekonium (pada cairan (mis. tarik nafas
neonatus) : 4 jumlah dan dalam
Frekuensi nafas : 4 karakterristik) sehingga 3 kali
Pola nafas : 4
evaluassi
tanggal Masalah keperawatan evaluasi ttd
Senin, 23 februari 2020 Bersihan jalan nafas S:
tidak efektif b.d sekresi Ibu pasien mengatakan anak sudah
yang tertahan, benda tidak demam,sesak menurun dan
asing dalam jalan nafas batuk menurun
O
d.d suara ronkhi,
Tidak terdengar suara ronkhi
sputum berlebih dan RR: 28x/ menitPernafasan normal,
batuk tidak efektif. tidak ada cuping hidung
A
Batuk efektif: 2Produksi sputum : 5
TERIMA KASIH