INFERTILITAS
Ketidakmampuan dalam TEKNOLOGI
mendapatkan kehamilan REPRODUKSI
selama kurun waktu satu
tahun tanpa menggunakan BERBANTU
kontrasepsi
teknologi yang digunakan
untuk mendapatkan
kehamilan dengan
menggunakan prosedur
Aspek Biopsikososiokultural
kegagalan TRB berulang.
Tinjauan Epidemiologi, Biostatistik dan Evidence Based Medicine
10-15%
dari 40 juta pasangan
4-6 juta
pasangan di Indonesia
usia subur yang memerlukan
mengalami masalah pertolongan lanjut
dalam kesuburan untuk mendapatkan
keturunan
infertilitas
etiologi
tuba
ovulasi
endometriosis
organik
psikogenik
idiopatik
istri suami
Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB)
Embrio
segar
182.111
Proses
transfer
pasangan
Jumlah
embrio
59.334
Persaalinan lahir hidup Usia ibu
Aspek Biopsikokultural
STIMULUS
Reaksi Inflamasi
STRES
TRB
Risiko besar Komplikasi tindakan
Efek samping obat Biaya besar
Efek samping tindakan Teknologi tinggi
medis
Aspek Biopsikokultural
Mendengar
kisah Beristirahat
sukses
Pasien dengan kegagalan berulang perlu dibantu
meningkatkan kemampuannya untuk menemukan
jalan guna mencapai tujuan yang diharapkan Makan
teratur Olahraga
Menemukan Konsultasi
teman ke psikolog
Tinjauan Aspek Etikomedikolegal
01 02 03 04
Undang-Undang
Nomor 36 Tahun Tentang Kesehatan Pasal 127
2009 Upaya kehamilan di luar cara alamiah hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami-istri yang sah dengan ketentuan:
● Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami-istri yang bersangkutan ditanamkan dalam rahim istri
darimana ovum berasal.
● Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu; dan Pada fasilitas
pelayanan kesehatan tertentu.
Pemeriksaan Ginekologi
USG
Pemeriksaan Hormonal
Analisa Sperma
Analisa Serologi
Tinjauan Aspek Pendidikan dan Pelatihan
Persayaratan kompetensi staf medis yang terlibat dalam reproduksi berbantu: