Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEBIDANAN

NY. M USIA 27 TAHUN G1P0A0 HAMIL 36


MINGGU DENGAN KETUBAN PECAH DINI
DI RSU HERMINA MEDAN 2021
KPD
• KPD adalah pecahnya ketuban • KPD didefinisikan sesuai
sebelum waktu melahirkan yang dengan jumlah jam dari waktu
terjadi pada saat akhir kehamilan pecah ketuban sampai
maupun jauh sebelumnya
persalinan yaitu interval
(Nugroho, 2010). Ketuban pecah
periode laten yang dapat
dini adalah pecahnya ketuban
sebelum terdapat tanda-tanda terjadi kapan saja dari 1-12
persalinan mulai dan ditunggu jam atau lebih. Insiden KPD
satu jam belum terjadi inpartu. banyak terjadi pada wanita
Sebagian ketuban pecah dini dengan serviks inkopenten,
terjadi pada kehamilan aterm polihidramnion, malpresentasi
lebih dari 37 minggu sedangkan janin, kehamilan kembar, atau
kurang dari 36 minggu tidak infeksi vagina (Helen, 2003).
terlalu banyak (Manuaba, 2009).
Faktor yang Menyebabkan KPD

• USIA : Usia untuk • PARITAS : Paritas adalah


reproduksi optimal bagi banyaknya anak yang
seorang ibu adalah antara dilahirkan oleh ibu dari anak
umur 20-35 tahun. Di pertama sampai dengan
bawah atau di atas usia anak terakhir. Adapun
tersebut akan meningkatkan pembagian paritas yaitu
resiko kehamilan dan primipara, multipara, dan
persalinan (Depkes, 2003). grande multipara
• Perilaku Merokok : • Serviks yang Inkompetensik
Kebiasaan merokok atau : Inkompetensia serviks
lingkungan dengan rokok adalah istilah untuk
yang intensitas tinggi dapat menyebut kelainan pada
berpengaruh pada kondisi otot- otot leher atau leher
ibu hamil rahim (serviks) yang terlalu
lunak dan lemah, sehingga
sedikit membuka ditengah-
tengah kehamilan karena
tidak mampu menahan
desakan janin yang semakin
besar
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
K
A
S
U
S
PENGKAJIAN

Ny. M usia 27 tahun datang ke kamar bersalin di antar oleh petugas IGD
dengan kursi roda pada tanggal 01 November 2021 pukul 11.45 WIB
Status Sosial, Ekonomi, Agama, Suku/Budaya, Nilai Kepercayaan dan
Kebutuhan Privasi
• Pekerjaan Pasien : IRT, pekerjaan suami : Wiraswasta
• Pendidikan terakhir pasien : SMA, pendididkan terakhir suami : S1
• Cara pembayaran : BPJS Kesehatan
• Tinggal bersama : suami
• Spiritual (Agama) : Kristen Protestan
• Suku/Budaya : Nias
• Nilai-nilai kepercayaan pasien/keluarga : tidak ada
• Kebutuhan privasi pasien : tidak ada
ANAMESIS
• Diagnosa medis saat masuk : G1P0A0 hamil 36 minggu dengan KPD
• Keluhan utama : keluar air-air dari kemaluan sejak tadi pagi
• Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengatakan keluar air-air dari
kemaluan yang tidak bisa ditahan dan berbau amis sejak pukul 05.00
WIB hari ini.
• Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit.
• Riwayat penyakit dahulu termasuk riwayat pembedahan
• Pasien mengatakan pernah dirawat sebelumnya padan bulan Mei 2021 dengan
diagnosa Hiperemesis Gravidarum, dan pernah melakukan tindakan
apendiktomi pada tahun 2015 dan tidak ada masalah pada pembiusan
• Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
• Riwayat Obstetri
– Riwayat pernikahan: Pasien mengatakan ini adalah pernikahan
pertama dan sudah berlangsung selama ± 1 tahun.
– HPHT : 19-02-2021, Taksiran partus : 26-11-2021, usia
menarche : 13 tahun, riwayat haid sebelumnya teratur, siklus
28 hari, lama haid 4-5 hari.
– Pemeriksaan ANC : di klinik >4 kali
– Riwayat imunisasi : tidak ada
– Kebiasaan waktu hamil : Pasien tidak pernah merokok, minum
minuman keras, minum jamu, obat herbal ataupun obat
pengencer darah. Selama hamil pasien hanya mengkonsumsi
vitamin hamil
– Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas : Kehamilan ini
• Riwayat alergi : tidak ada
• Nyeri : ada, dengan VAS, provokes: proses persalinan, quality :
diremas, region : abdomen menyebar sampai ke pinggang, skor 3,
durasi hilang timbul.
• Riwayat transfusi : tidak pernah
• Golongan darah : O+
• Riwayat kemoterapi & radioterapi : tidak pernah
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : sakit ringan
• Kesadaran : compos mentis 3) GCS : E : 4, M : 6, V : 5
• Tanda vital : TD 120/80 mmHg, Suhu :36,4°C, Nadi : 80 x/mnt, Rr
: 20x/mnt
• Atropometri : BB 65 kg
• Pengkajian Persistem dan Pengkajian Fungsi :
– Sistem susunan saraf pusat : tidak ada kelainan
– Sistem penglihatan/Mata : tidak ada kelainan
– Sistem pendengaran : tidak ada kelainan
– Sistem penciuman : tidak ada kelainan
– Sistem pernafasan : normal, tidak ada kelainan
– Sistem kardiovaskuler/jantung : tidak ada kelainan
– Sistem pencernaan : tidak ada kelainan
– Sistem genitourinaria : tidak ada kelainan
– Sistem reproduksi : pasien pertama kali haid pada usia 13 tahun, dengan siklus haid 28
hari, lama haid 4-5 hari,, tidak pernah mengalami gangguan haid, tidak pernah
menggunakan KB, belum pernah melakukan pemeriksaan papsmear maupun secret
vagina
• Payudara : tidak ada kelainan, puting susu menonjol, pengeluaran ASI belum ada
Pengkajian fungsi Kognitif dan motorik
• Kognitif : orientasi penuh
• Motorik : tidak ada kelainan
– Pengkajian Risiko Pasien Jatuh
• Risiko jatuh morse : resiko sedang 25-44
– Proteksi : kooperatif, tidak menggunakan restrain
Status psikologis : cemas
– Pemeriksaan Penunjang Hemoglobin : 13,4 g/dl Hematokrit : 43 %
Leukosit : 13.200 /ul Trombosit : 416.000 /uI
– PT : 9,10 detik kontrol : 12,0 detik APTT : 24,00 detik kontrol 26,8 detik
GDS : 117 mg/dl
• CTG : reasuring
• USG : Presentasi Kepala
Diagnosa Kebidanan

• G1P0A0 Hamil 36 minggu dengan KPD


• Janin tunggal hidup intrauterine, presentasi kepala
• Masalah :
– Cemas
– Nyeri
• Antisipasi Masalah
– Gawat janin
– Kelahiran prematur
– Prolapsus fenikuli
• Tindakan Segera
– Mandiri : Tidak ada
– Kolaborasi : Tidak ada
– Rujukan : tidak ada
Perencanaan

– Jelaskan ke pasien dan keluarga tentang kondisi kesehatan ibu dan janin
– Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan pasien
– Observasi keadaan umum, TTV.
– Observasi kontraksi, DJJ, perdarahan pervaginam
– Observasi tanda-tanda infeksi intra uterine
– Kolaborasi dengan dokter tentang terapi tokolitik, pemberian antibiotik,
terminasi kehamilan
– Berikan penkes tekhnik relaksasi
– Libatkan keluarga untuk memberikan support mental
– Observasi pengeluaran pervaginam
– Observasi kegagalan tokolitik seperti adanya kemajuan his dan adanya
penambahan pembukaan
Pelaksanaan

– Menjelaskan ke pasien dan keluarga tentang kondisi kesehatan ibu dan janin
– Membantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan pasien
– Mengobservasi keadaan umum, TTV.
– Mengobservasi kontraksi, DJJ, perdarahan pervaginam
– Mengobservasi tanda-tanda infeksi intra uterine
– Melakukan kolaborasi dengan dokter tentang terapi tokolitik, pemberian
antibiotik, terminasi kehamilan
– Menjelaskan kepada pasien tentang tekhik relaksasi
– Melibatkan keluarga untuk memberikan support mental
– Mengobservasi pengeluaran pervaginam
– Mengobservasi kegagalan tokolitik seperti adanya kenajuan his dan adanya
penambahan pembukaan
Evaluasi

Hari I : Senin 01 November 2021


• S : Os mengatakan mules bertambah, perdarahan masih
ada, dan masih keluar air-air dari kemaluan, pasien
mengatakan cemas
• O : k.u sedang, kes cm, akral hangat, nadi kuat, mukosa
bibir lembab, turgor kulit elastis, TD : 120/80 mmHg, N :
80 x/mnt, S : 36,4°C, Rr : 20 x/mnt. Palpasi abdomen : TFU
37 cm, HIS 3x10’sedang 30”, DJJ 134-150 x/mnt, PD :
portio tertutup, pembukaan tidak ada, ketuban jernih,
kepala belum masuk PAP, perdarahan pervaginam
bloodslym , skala nyeri 3, ekspresi wajah sedikit meringis
A : G1P0A0 hamil 36 minggu dengan KPD
• Janin tunggal hidup, intrauterine, presentasi kepala
Antisipasi Masalah :
• Gawat janin
• Kelahiran prematur
• Prolapsus fenikuli
• Masalah :
• Cemas
• Nyeri
P : observasi ku, kes dan TTV, Observasi HIS, DJJ, p/v, libatkan keluarga
dalam pemberian support mental, Rencana terminasi kehamilan
dengan operasi SC
• Hari II : Selasa, 02 November 2021
• S : Os mengatakan nyeri luka pasca operasi
• O : k.u sedang, kes cm, akral hangat, nadi kuat,
mukosa bibir lembab, turgor kulit elastis, TD :
120/80 mmHg, N : 82 x/mnt, S : 36,2°C, Rr : 20
x/mnt. Palpasi abdomen : kontraksi keras, TFU 2
jari dibawah pusat, perdarahan pervaginam 1/8
kotek, skala nyeri 3, ekspresi wajah sedikit
meringis.
A : P1A0 post SC Hari ke II
Antisipasi Masalah :
• Hemorargic Post Partum
• Infeksi
Masalah :
• Nyeri
P : observasi ku, kes dan TTV, Observasi kontraksi,
TFU, p/v, obs BAK spontan, mengajarkan pasien
tekhnik relaksasi
• Hari III : Rabu 03 November 2021
• S : Os mengatakan nyeri luka pasca operasi
berkurang
• O : k.u sedang, kes cm, akral hangat, nadi kuat,
mukosa bibir lembab, turgor kulit elastis, TD : 120/80
mmHg, N : 80 x/mnt, S : 36,4°C, Rr : 18 x/mnt.
Palpasi abdomen : kontraksi keras, TFU 2 jari
dibawah pusat, balutan luka operasi baik, tidak ada
rembesan, perdarahan pervaginam 1/8 kotek, skala
nyeri 0, ekspresi wajah tenang
A : P1A0 post SC Hari ke III
Antisipasi Masalah :
• Hemorargic Post Partum
• Infeksi Masalah : tidak ada
P : Intervensi dihentikan
PEMBAHASAN
PENGKAJIAN
– Anamnesis
– Pemeriksaan KU dan pemeriksaan fisik sesuai
dengan kebutuhan
– Pemeriksaan Khusus
– Pemeriksaan penunjang ( Salmah, 2006)
DIAGNOSA KEBIDANAN
• Pada kasus Ny. M diagnosis yang ditegakkan yaitu :
G1P0A0 hamil 36 minggu dengan ketuban pecah dini.
Janin tunggal, hidup intrauterine presentasi kepala.
• Sedangkan masalah yang dialami oleh Ny.M adalah cemas
dan nyeri yang ditandai dengan ibu mengeluh cemas
karena rasa khawatir dan ketidaktahuan ibu tentang
keadaan yang dialaminya, yang tergambar jelas dari wajah
ibu yang sedang mengisyaratkan kecemasan. His
3x10’sedang30”, terdapat keluar air-air dari kemaluan
yang sudah dilakukan test lakmus dengan hasil + ketuban.
ANTISIPASI MASALAH
• Pada kasus ini penulis tidak menemukan tanda-tanda
gawat janin yang di tandai dengan hasil CTG reasuring
serta DJJ selama pemantauan normal.
• Pada kasus ini, penulis menemukan adanya tanda-tanda
infeksi dari hasil pemeriksaan darah leukosit atau
komplikasi yang mungkin akan terjadi pada ibu maupun
janin karena penanganan pasien dengan KPD dilakukan
dengan tindakan pemasangan infus dan obat antibiotic
telah sesuai dengan teori, sehingga tidak ada diagnosa
potensial terjadi dan tidak ada kesenjangan antara teori
dan kasus.
TINDAKAN SEGERA
• Pada Kasus Ny. M tindakan segera tidak ada,
karena tindakan segera belum perlu dilakukan
menilai dari kasus saat ini belum ada yang
mengancam nyawa baik ibu dan janinnya.
Namun tetap dilakukan kolaborasi dengan
DPJP dalam pemberian therapy untuk
pematangan paru, antibiotik sebagai
penanganan infeksinya.
PERENCANAAN
– Jelaskan ke pasien dan keluarg tentang kondisi kesehatan ibu dan janin
– Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan pasien
– Observasi keadaan umum, TTV.
– Observasi kontraksi, DJJ, perdarahan pervaginam
– Observasi tanda-tanda infeksi intra uterine
– Kolaborasi dengan dokter tentang terapi tokolitik, pemberian
antibiotik, terminasi kehamilan
– Berikan penkes tekhnik relaksasi
– Libatkan keluarga untuk memberikan support mental
– Observasi pengeluaran pervaginam
– Observasi kegagalan tokolitik seperti adanya kemajuan his dan
adanya penambahan pembukaan
PELAKSANAAN
• Pada kasus Ny. M implementasi yang dilakukan secara mandiri oleh bidan
termasuk kolaborasi oleh dokter yang telah direncanakan semuanya dapat
terlaksana, diantaranya :
– Menjelaskan ke pasien dan keluarga tentang kondisi kesehatan ibu dan janin
– Membantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan pasien
– Mengobservasi keadaan umum, TTV.
– Mengobservasi kontraksi, DJJ, perdarahan pervaginam
– Mengobservasi tanda-tanda infeksi intra uterine
– Melakukan kolaborasi dengan dokter tentang terapi tokolitik, pemberian antibiotik,
terminasi kehamilan
– Menjelaskan kepada pasien tentang tekhik relaksasi
– Melibatkan keluarga untuk memberikan support mental
– Mengobservasi pengeluaran pervaginam
– Mengobservasi kegagalan tokolitik seperti adanya kenajuan his dan adanya
penambahan pembukaan
EVALUASI
Hasil evaluasi kasus pada Ny. M yaitu :
– Pasien dan keluarga mengerti tentang kondisi kesehatan ibu dan janin saat ini,
untuk kondisi janin saat ini dalam kondisi baik walaupun pasien sudah
mengeluarkan cairan ketuban.
– Ibu merasa senang saat bidan membantu dalam pemenuhan kebutuhan
pasien
– Keadaan umum ibu baik, diukur dari TTV yaitu TD 120/80 mmH, Nadi : 80
x/mnt, Suhu 36,4°C, pernafasan : 20x/mnt.
– Saat ini HIS masih ada 3x10’sedang 30”, DJJ 134-145 x/mnt, air ketuban jernih.
– Ada tanda-tanda infeksi intra uterine yang bisa kita lihat pada pemeriksaan
darah leukosit : 13.200 /ul
– Sudah dilakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG didapatkan terapi Inj
dexamethason 15 mg (IM), Inj Ceftriaxon 1 gr, dan mempersiapkan terminasi
kehamilan.
– Pasien bisa melakukakan tekhnik relaksasi di tandai dengan pasien tampak
rileks
– Pasien tampak lebih tenang setelah di berikan support mental dari keluarga.
– Pasien mengeluh mules betambah His bertambah
– Pasien mengeluh mules betambah His bertambah dari sebelumnya yaitu
3x10sedang30” dan mengeluarkan cairan ketuban, dan sudah dilakukan
pemeriksaan dalam portio belum terbuka, pembukaan belum ada, ketuban
jernih, presentasi kepala, bloodslym sudah ada. Sehingga di putuskan untuk
terminasi kehamilan

Dapat disimpulkan bahwa asuhan yang di rencanakan telah berhasil


diimplementasikan kepada pasien karena selama 3 hari perawatan pasien
tenang karena sudah melewati proses persalinan dan bayi dalam kondisi baik
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai