Anda di halaman 1dari 23

KEPERAWATAN

MATERNITAS
OLEH
ANDINA BANTIANG
NI MADE DINDA PRATIWI
GEBY SRINA EVAN TOMPINA
Pengertian Preeklamsia
Preeklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda
hipertensi, proteinuria dam oedema yang timbul
karena karena kehamilan dan umumnya terjadi
dalam triwulan ketiga atau sebelumnya.
Etiologi
Etiologi preeklamsia sampai saat ini belum diketahui
dengan pasti. Ditandai dengan perubahan pembuluh darah
plasenta dengan cepat menyebabkan gangguan fungsi
plasenta, diduga yang berperan menyebabkan hal ini
adalah 3(tiga) faktor yaitu maladaptasi imunologi, genetik
predisposisi, dan faktor media-vaskular.
1. Maladaptasi imunologi
2. Genetic prediposisi
3. Faktor media-vaskular
Manifestasi Klinik
1. Gejala Ringan
Gejala ringan yaitu tekanan darah sekitar 140/90mmHg atau
kenaikan tekanan darah 30mmHg untuk sistolik atau 15 mmHg
untuk diastolic dengan interval pengukuran selama 6 jam, dan
terdapat pengeluaran protein dalam urine 0,3 g/liter atau
kualitatif +1 - +2, edema (bengkak kaki, tangan, atau lainnya)
dan kenaikan berat badan lebih dari 1 kg/ minggu.
2. Gejala Berat
Gejala berat meliputi tekanan darah dari 160/110 mmHg atau
lebih, pengeluaran protein dalam urine lebih dari 5g / 24 jam,
terjadi penurunan produksi urine kurang dari 400 cc/ 24 jam,
terdapat edema paru dan sianosis (kebiruan) dan sesak napas,
terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan,
nyeri di daerah perut atas.
Patofisiologi
Chris Redman menyatakan konsep bahwa preeklampsia merupakan
gangguan penyakit dengan dua tahap. Tahap pertama penurunan
perfusi plasenta dan tahap kedua adanya gangguan sindrom
maternal. Hal ini didukung bukti dimana pada tahap pertama
asiptomatik, dengan karakteristik pertumbuhan plasenta abnormal
selama trimester pertama yang berkaitan insufisiensi plasenta dan
merangsang plasenta untuk memproduksi material yang masuk ke
sirkulasi maternal. Tahap kedua ditandai wanita hamil mulai
mengalami hipertensi, gangguan renal, dan proteinuria serta
mempunyai risiko timbulnya HELLP sindrom (hemolysis, elevated liver
enzim, dan low platelel), eclampsia dan kerusakan organ lain.
Penatalaksanaan
Kriteria persalinan didasarkan pada dua faktor yang seringkali saling
terkait, yaitu usia kehamilan saat diagnosis (perkiraan berat janin) dan
tingkat keparahan preeklampsia.Pre-eklamsia berat memerlukan
pengobatan dengan dua tujuan, yaitu mencegah efek berbahaya dari
peningkatan tekanan darah ibu dan mencegah
eklamsia. Penatalaksanaan pre-eklamsia berat dimulai dengan
pemindahan ibu dengan ambulans atau helikopter yang lengkap ke
bangsal bersalin yang memberikan tingkat perawatan yang sesuai
bagi ibu dan anak. Saat masuk rumah sakit dan setiap hari
setelahnya, pengujian klinis, kardiotokografi, laboratorium, dan
ultrasonografi diperlukan untuk mendeteksi tingkat keparahan
preeklamsia dan menyesuaikan penatalaksanaannya.
Komplikasi
Komplikasi preeklampsia dibedakan menjadikomplikasi pada ibu
dan komplikasi pada janin/bayi. Komplikasi pada ibu di
antaranya atonia uteri, sindrom HELLP, gagalginjal, perdarahan
otak, edema paru, gagal jantung, sedangkan komplikasi pada
janin/bayi seperti asfiksia neonatorum, pertumbuhan bayi
terhambat (Intra Uterin Fetal Retardation), hipoksia intrauteri,
kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
Pencegahan
 Timbang berat badan setiap kali kunjungan
 Pemeriksaan tekanan darah
 Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas / LILA)
 Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)
 Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
 Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus
toksoid (TT)
 Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
 est laboratorium (rutin dan khusus)
 Pemeriksaan golongan darah, kadar hemoglobin darah (HB),
protein dalam urine, kadar gula darah, malaria, tes sifilis, HIV dan
BTA.
Pengkajian Keperawatan
 Anamnesa

 Riwayat kesehatan ibu


 Pemeriksaan fisik
 Data penunjang
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan pada buku SDKI (2017), beberapa masalah
keperawatan yang muncul pada kasus preeklamsia pada
ibu bersalin yaitu:
1. Nyeri akut
2. Pola nafas tidak efektif
3. Gangguan mobilitas fisik
4. Resiko infeksi
ASUHAN KEPERAWATAN PRE EKLEMSIA
Tanggal Masuk : 22 oktober 2023
Tanggal Pengkajian : 23 oktober 2023
Jam Masuk : 08.00 WITA
Diagnosa Keperawatan : Preeklamsia

A. Identitas
Nama Pasien : Ny. D
Umur : 25 Tahun
Suku/Bangsa : Kaili/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jln.Basuki Rahmat
Status Perkawinan : Kawin
Nama Suami : Tn. X
Umur : 30 Tahun
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaaan : PNS
Alamat : Jln. Basuki Rahmat

B. Riwayat Keperawatan
• Keluhan Utama : Pasien mengatakan khawatir, cemas dan takut
dengan penyakitnya yang ia alami, pasien juga mengatakan nyeri kepala.

• Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengatakan dua hari sebelum masuk


rumah sakit pasien memeriksakan kandungannya ke klinik Bidan, usia
kehamilan saat ini sudah masuk 28 minggu. Dalam pemeriksaan
didapatkan bahwa tekanan darah pasien 160/110 mmHg dan odem pada
kedua kaki, kemudian pasien dianjurkan untuk memeriksakan kandungan
nya ke rumah sakit terdekat yang ada dokter spesialis kandungannya.
• Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan dua hari sebelum masuk
rumah sakit pasien memeriksakan kandungannya ke klinik Bidan, usia
kehamilan saat ini sudah masuk 28 minggu. Dalam pemeriksaan didapatkan
bahwa tekanan darah pasien 160/110 mmHg dan odem pada kedua kaki,
kemudian pasien dianjurkan untuk memeriksakan kandungan nya ke rumah
sakit terdekat yang ada dokter spesialis kandungannya.

• Riwayat Penyakit Keluarga : Hipertensi

C. Riwayat Kehamilan

No Keadaan Cara Keadaa Tanggal Keadaa Tempat Ketera


Hamil Persalin n Nifas Lahir n Anak dan ngan
an Penolo
ng
1 - - - - - - -
D. Pemeriksaan Kebidanan
- Palpasi Uterus
• Leopold 1 : TFU 3 jari diatas pusat, pada fundus
teraba 1
bagian bulat, lunak (bokong).
• Tinggi fundus uteri : 27 cm
• Kontraksi :-
- Fetus

• Letak : Punggung terdapat dibagian kanan ibu saat


dipalpasi
• Posisi : Bagian kepala terdapat dibagian terendah
janin
• Pergerakan : 2 x dalam sehari
• DJJ : 148 x/ menit, irama teratur kuat
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah

1 DS : Pasien mengatakan khawatir, Preeklamsi Ansietas


cemas, akibat dari kondisi yang
dihadapinya, pasien merasa takut Kurang pengetahuan
untuk melahirkan bayinya, pasien
mengatakan takut terjadi apaapa
dengan bayinya. Rasa takut yang
berlebihan
DO : Pasien tampak bingung,
ketakutan, dan sering bertanya- Tidak bisa berfikir
tanya tentang keluhannya. TD : positif untuk
150/100 mmHg T : 36,7 oC HR : 99 keadaan dirinya.
x/i RR : 24 x/i
Ansietas
2 DS : Pasien mengatakan tidak Preeklamsia Gangguan Rasa
nyaman dengan kondisinya, Nyaman (Nyeri)
pasien mengatakan nyeri Kurang pengetahuan
kepala.
Ansietas
DO : Pasien tampak cemas,
dan tidak nyaman. TD : Nyeri kepala (peningkatan
140/100 mmHg T : 36,5 oC HR tekanan darah)
: 99 x/i RR : 22 x/i

Gangguan Rasa Nyaman


(Nyeri)
3 DS Gangguan hipertensi yang Cemas Kurang
: Pasien mengatakan
terjadi pada ibu hamil pengetahuan
tidak tahu mengenai penyakit
yang ia alami. Pasien
mengatakan merasa cemas
Preeklamsia
dengan penyakitnya, pasien
mengatakan takut untuk
bersalin.
Cemas Kurang
pengetahuan
Do : Pasien sering
bertanyatanya mengenai
penyakitnya. TD : 130/90
mmHg T : 36, 5 oC , HR : 99 x/i
RR : 20 x/
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan

1 Ansietas b.d koping yang tidak efektif terhadap proses kehamilan


2 Gangguan rasa nyaman (Nyeri) b.d peningkatan tekanan darah
3
Defisit pengetahuan (Penyakit yang dialami) b.d Kurang terpaparnya
informasi
PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Diagnosis Tujuan/Kriteria hasil Intervensi Rasional


Keperawatan

1 Ansietas b.d koping yang Setelah dilakukan Observasi


tidak efektif terhadap proses tindakan asuhan • Identifikasi
kehamilan ditandai dengan : keperawatan saat tingkat
DS : Pasien mengatakan selama 1x24 jam ansietas
khawatir, cemas, akibat dari maka tingkat berubah
kondisi yang dihadapinya, ansietas menurun • Identifikasi
pasien merasa takut untuk dengan kriteria kemampuan
melahirkan bayinya, pasien hasil: mengambil
mengatakan takut terjadi • Perilaku gelisah keputusan
apaapa dengan bayinya. menurun • Monitor tanda-
• Tekanan darah tanda ansietas
DO : Pasien tampak bingung, menurun Terapeutik
ketakutan, dan sering • Kosentrasi • Pahami
bertanya-tanya tentang membaik situasi yang
keluhannya. TD : 150/100 • Pola tidur membuat
mmHg T : 36,7 oC HR : 99 x/i membaik ansietas
RR : 24 x/i
NEXT
Data Objektif :
• S : 7 (NRS) Edukasi
• Klien terlihat • Jelaskan prosedur,
• Meringis termasuk sensasi
• anda-tanda vital yang mungkin
Tekanan dialami
Darah:159/92 mmHg • Latih teknik
Nadi: 80 Kali permenit relaksasi

suhu 36,50C
Pernapasan : 20 kali
permenit
IMPLEMENTASI

No Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi paraf


Ansietas b.d koping yang • Mengidentifikasi
tidak efektif terhadap proses kemampuan mengambil
kehamilan ditandai dengan : keputusan
DS : Pasien mengatakan Hasil : pasien mampu
khawatir, cemas, akibat dari mengambil keputusan
kondisi yang dihadapinya, dengan baik
pasien merasa takut untuk • Memonitor tanda-tanda
melahirkan bayinya, pasien ansietas
mengatakan takut terjadi Hasil : pasien nampak
apaapa dengan bayinya. kebingungan dan ketakutan
• Memahami situasi yang
DO : Pasien tampak bingung, membuat ansietas
ketakutan, dan sering Hasil : Rasa takut akan
bertanya-tanya tentang kondisi yang dialami dan
keluhannya. TD : 150/100 untuk melahirkan bayi
mmHg T : 36,7 oC HR : 99 x/i
RR : 24 x/i
EVALUASI
No Diagnosa Keperawatan Jam Evaluasi

1 Ansietas S:
• Pasien mengatakan khawatir, cemas, akibat dari
kondisi yang dihadapinya,
• Pasien merasa takut untuk melahirkan bayinya,
pasien mengatakan takut terjadi apaapa dengan
bayinya.
O:
• Pasien tampak bingung
• Ketakutan
• sering bertanya-tanya tentang keluhannya
• TD : 150/100 mmHg T : 36,7 oC HR : 99 x/i RR :
24 x/i
A : Masalah tingkat ansietas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
1. Mengidentifikasi kemampuan mengambil
keputusan
2. Memonitor tanda-tanda ansietas
3. Memahami situasi yang membuat ansietas
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai