Anda di halaman 1dari 16

UNILEVER

SWOT Matrix;BCG Matrix;Analisis Space;dan


GSM Unilever
Angota kelompok

01 Cindy F.L.
Cindy F.L. 02 Lira V.M.
7211419154 72114191216

03 Krisna A.W
Krisna A.W 04 Leonardo D.A.W.
Leonardo D.A.W.
7211419221 7211419227
SWOT
SWOT Matrik
Matrik

STRENGTHS WEAKNESSES

1. Kinerja keuangan perusahaan yang stabil dan


cenderung menaik terlihat dari tetap 1. Growth omzet penjualan di bawah
meningkatnya pertumbuhan penjualan (13%, rata-rata industry.
11%, dan 19%), pertumbuhan laba bersih 2. Jumlah karyawan yang tambun.
(14%), marjin laba bersih (15%), marjin laba
kotor(50,2%), arus kas bersih dari aktivitas 3. Birokasi yang panjang karena
operasi (Rp 2.250 M), pembayaran dividen (Rp kebijakan sentralisasi yang
1.640 M ; Rp 215), laba bersih (Rp 1.964 T), menyebabkan Unilever Indonesia
SWOT MATRIX laba bersih per saham (Rp 257), dan price to
tidak bisa begitu saja memutuskan
earning ratio (23,3 kali).
2. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori- sesuatu.
kategori penting seperti Face Care, Savoury 4. Mayoritas produk Unilever
dan Ice Cream.
3. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan memiliki entry barrier yang
para pemasok, pelanggan, dan distributor untuk rendah.
menghantar produk-produk dari pabrik ke 5. Lambatnya konsolidasi intern
tempat-tempat penjualan.
4. Alokasi pembelanjaan iklan dan promosi yang dalam pengambilan keputusan.
tinggi yang cenderung menaik.
SWOT
SWOT Matrik
Matrik

STRENGTHS WEAKNESSES

5. Tingginya investasi sebesar Rp 677


miliar untuk pembelanjaan modal. 6. Struktur matriks yang
6. Memiliki tim yang terdiri orang-orang menjadikan sulitnya
berdedikasi, terampil, dan termotivasi koordinasi kegiatan antar
di segenap jajaran. departemen, komuniasi yang
7. Tingginya alokasi Capital Expenditure
yang berasal dari dana keuangan tidak efektif, resolusi
SWOT MATRIX internal. konflik antar supporting
8. Pemimpin pasar consumer goods di departemen dengan lini
Indonesia
9. Sahamnya memiliki level beta 0,7 produk.
7. Ketidakjelasan sertifikasi
halal untuk produk tertentu
SWOT
SWOT Matrik
Matrik

OPPORTUNITIES: STRENGHTS-OPPORTUNITY WEAKNESSES-


STRATEGIES: OPPORTUNITY
STRATEGIES:
1. Blanced Business strategy
1. Stabilitas ekonomi 1. Ekspansi perusahaan dalam rangka (BBS) dan Balanced
yang relatif baik memicu pertumbuhan kinerja, Business Plan (BBP) dalam
dengan pertumbuhan terutama produk kategori Face Care, bentuk yang lebih handy
yang menggembirakan Savoury, dan Ice Cream.(S1, S2, S5, dalam rangka menunjang
bagi ekonomi S6, S7, S8, O1, O2, O4, O5, O7, kinerja perusahaan.(W1,
Indonesia sebesar O8).
W2, W4, W5, O2, O3, O4,
 
6,3%. O5, O6, O8).
 
SWOT
SWOT Matrik
Matrik

OPPORTUNITIES: STRENGHTS-OPPORTUNITY WEAKNESSES-


STRATEGIES: OPPORTUNITY
STRATEGIES:
 
 
2.Outsourching kepada
2. Pertumbuhan ekonomi 2. Dengan kampanye slogan, perusahaan yang pabrikasi
yang kuat di wilayah pulau- mengeluarkan beberapa produk sejenis produk serta penilaian prestasi
pulau seperti Sumatera, dalam segmentasi pasar yang berbeda,
karyawan secara objektif.(W1,
Kalimantan, Sulawesi, dan bersaing langsung dengan produk sejenis
yang dimiliki pesaing.(S1, S3, S4, S6, W2, W4, W5, O2, O3, O4, O5,
Papua.
O3, O4, O8). O6, O7 O8).
 
 
 
SWOT
SWOT Matrik
Matrik

OPPORTUNITIES: STRENGHTS-OPPORTUNITY WEAKNESSES-


STRATEGIES: OPPORTUNITY
STRATEGIES:
 
3. Tingginya kepuasan 3. Meningkatkam promosi dan menjaga 3. Inovasi produk dan memperjelas
konsumen terlihat dari supplychain dengan memaksimalkan sertifikasi halal terutama dalam produk
predikat prima indeks jaringan distribusi di berbagai daerah.(S3, makanan dan Face Care untuk
kepuasan konsumen. S4, S6, O5, O6, O8). peningkatan kepuasan konsumen.(W6,
O3, O5, O6, O8).

4. Banyaknya pemain pasar


nasional yang belum 4.Akuisisi terhadap brand yang telah
memiliki cara produksi mempunyai image.(S1, S4, S6, S8, O1,
kosmetik yang baik O4, O5, O6, O8).
SWOT
SWOT Matrik
Matrik

OPPORTUNITIES: STRENGHTS- WEAKNESSES-


OPPORTUNITY OPPORTUNITY
STRATEGIES: STRATEGIES:

5. Luasnya potential market sekitar 250 juta  


tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan
122.922.553 (50,1%) perempuan.
6. Tingginya tingkat ketergantungan
masyarakat akan jenis produk consumer
goods.
7. Rekomendasi investasi pada saham dengan
level beta di bawah 1.
8. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan
masyarakat atas produk consumer goods
83%.
SWOT
SWOT Matrik
Matrik

THREATS: STRENGTHS- WEAKNESSES-TREAT


TREAT STRATEGIES:
STRATEGIES:
1. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan 1. Perbaikan system Corporate
bahan kemasan seperti minyak kelapa 1. Strategi agresif dengan
memasarkan produk Governance menjadi lebih
sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan
dengan harga yang baik.(W1, W2, W4, W5, T2,
dasar petroleum yang disebabkan oleh
kenaikan harga minyak, bahan kimia, dan lebih terjangkau.(S1, T3).
komoditas lainnya. S2, S3, S4, S6, T3, T5, 2. Mengembangkan program
2. Instabilitas nilai tukar rupiah terhadap T10). mentalitas make it mine dan
2. Efisiensi Cost dengan
mata uang asing. can do dan Unilever training
tetap mengutamakan
kualitas produk dan Center.(W2, W4, W5, T3,
lingkungan. T4
(S1, S3, S6, T1, T2, T6,  
T7, T9).
SWOT
SWOT Matrik
Matrik

THREATS: STRENGTHS- WEAKNESSES-TREAT


TREAT STRATEGIES:
STRATEGIES:
3.  Menggunakan alternatif
3. Inovasi produk dengan
3. Melemahnya daya beli konsumen. distribusi terbaik untuk
kelas yang lebih tinggi
pemenuhan produk ke konsumen
4. Maraknya pemalsuan dan untuk mengantisipasi
dengan cost seekonomis
penyeludupan produk. sindrom konsumsi
mungkin. (W5, T1, T2, T5, T8).
5. Rendahnya infrastruktur yang produk luar negeri.(S1,
S3, S4, S6, S8, T3, T8) 4. Menggunakan Bussiness
memadai berupa jalan yang
menyebabkan tingginya biaya Intelligence untuk
pemasaran produ mengetahui kekuatan dan
posisi pesaing.(W2, W3,
W4, W5, W6, T4, T8, T10).
SWOT
SWOT Matrik
Matrik

THREATS: STRENGTHS- WEAKNESSES-TREAT


TREAT STRATEGIES:
STRATEGIES:
6. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi
industry.  
7. Tidak konsistennya pasokan gas dari
Pertamina.
8. Adanya tren perubahan gaya hidup
masyarakat dari produk tradisional-
nasional menjadi produk-produk luar.
9. Adanya compaign against unilever oleh
Greenpeace akibat penggundulan hutan
yang membahayakan.
10. Produk pesaing dengan harga lebih
rendah.
PT Unilever Indonesia Tbk memiliki 2 divisi yaitu Home & Personal Care
dan Food & Ice Cream. Berdasarkan Boston Consulting Group (BCG) Matrix, divisi
Home & Personal Care memiliki kontribusi terbesar dalam presentase penjualan
yaitu 78% dari total revenue Rp 12.545 Milyar, dengan growth rate rata-rata sebesar
BCG Matrix 22%. Sedangkan divisi Food & Ice Cream hanya 22% dan growth rate sebesar 19%.

Sesuai dengan diagram BCG Matrix, Divisi Home dan Personal Care
dianggap sebagai stars karena memiliki kontribusi pertumbuhan penjualan yang
besar dengan pangsa pasar yang relatif besar juga. Sedangkan divisi Food & Ice
Cream dianggap sebagai Cash Cows karena tingkat pertumbuhan penjualannya

B
lebih rendah tapi mempunyai pangsa pasar yang relatif tinggi. Dengan posisi stars,
PT Unilever Indonesia Tbk dapat memilih untuk melakukan strategi seperti
penetration, market development, product development, backward integration,
forward integration, horizontal integration. Di posisi Cash Cows dapat mencoba
melakukan strategi product development atau concentric diversification.
BCG
BCG MATRIX
MATRIX
1. Sebagai penopang perekonomian negara, konsumsi masyarakat menyongkong 80%
dari pertumbuhan produk bruto (PDB)
2. Industri consumer goods akan bertahan. Pada pertumbuhan sekitar 10-15%
3. Kebutuhan dan ketergantungan terhadap consumer goods sangat tinggi karena bersifat
GSM Matrix natural dan universal.
Berdasarkan analisis data dan informasi yang tersedia, segmen Personal
Care dan Home Care Unilever termasuk ke dalam Kuadran I, yaitu posisi strategis
yang sangat baik. Untuk itu, Unilever dapat berkonsentrasi pada pasar saat ini
(penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan pengembangan produk. Selain itu,
strategi integrasi ke depan, ke belakang, atau horizontal juga dapat dipertimbangkan

B
untuk meningkatkan penjualan. Dengan demikian, Unilever dapat mengambil
keuntungan dari kesempatan eksternal dalam beberapa area dengan mengambil risiko
secara agresif ketika diperlukan.
GSM(Grand Strategy Matrix) Unilever
THANKS

Anda mungkin juga menyukai