Anda di halaman 1dari 40

REFERAT

ANALISIS GAS DARAH


Oleh:
Reza Kurnia Rahmawati
196100802045

Pembimbing:
dr. Andar Juan Rivai P. Sitanggang, M.Sc, Sp.A

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK DAN REMAJA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA
2021
Outlines
• Latar Belakang
• Aspek Penilaian Analisis Gas Darah
• Keseimbangan Asam-Basa : Buffer, Kompensasi Respiratorik,
Kompensasi Ginjal
• Gangguan Keseimbangan Asam-Basa
• Gangguan Oksigenasi dan Ventilasi
• Pemeriksaan Analisis Gas Darah
• Interpretasi Analisis Gas Darah

2
Latar Belakang
Sistem Buffer Oksigenasi
Kompensasi
Respiratorik Ventilasi
Kompensasi
Ginjal

Keseimbangan asam-basa Respirasi

Analisis Gas Darah

Penunjang Diagnosis

Tatalaksana Respon terhadap terapi Prognosis

Hasting R, Bowker R 2018 3


TINJAUAN PUSTAKA

Aspek Penilaian Analisis


Gas Darah

Keseimbangan asam-basa Oksigenasi dan Ventilasi

Hasting R, Bowker R 2018 4


Keseimbangan Asam-Basa
pH normal dipertahankan antara 7,35 - 7,45, yang menciptakan
lingkungan optimal untuk metabolisme sel.

Regulasi asam-basa

Sistem Buffer Kompensasi Respiratorik Kompensasi Ginjal

Goel N, Calvert J 2012. 5


SISTEM BUFFER

1. Buffer Bikarbonat
Buffer bikarbonat, merupakan
buffer di cairan ekstraseluler
utama

Rees L, Brogan P,
2012. 6
…Sistem buffer
2. Buffer Protein Saat terjadi penurunan pH :
Sistem buffer protein berfungsi R-NH2 + H+ ↔ R-NH3
mengatur pH cairan intrasel dan
ekstraseluler.
Protein tersusun atas asam amino Saat terjadi peningkatan pH :
yang bersifat amfoter  saat asam R- COOH ↔ R- COO- + H+
bertindak sebagai penerima proton,
saat basa bertindak sebagai donor
proton

IKAPI, 2017 7
…Sistem buffer
3. Buffer oksihemoglobin
Buffer utama cairan ekstrasel selain
sistem bikarbonat
Hemoglobin dapat berfungsi sebagai
buffer karena mengandung residu
histidin yaitu asam amino basa yang
dapat berikatan secara reversibel
dengan ion hidrogen menghasilkan Hb
bentuk berproton dan tidak berproton.

Hemoglobin: Hb + H+ ↔ HHb

Sheerwood L, 2014 8
…Sistem buffer
Kurva Disosiasi Oksihemoglobin

Sheerwood L, 2014 9
…Sistem buffer

4. Buffer fosfat
Sistem ini berperan dalam pengaturan cairan intraseluler dan urin
H2PO4– ↔ H+ + HPO42-

Pada sistem ini juga memiliki cadangan fosfat yang tersedia dalam
bentuk natrium mono hidrogen fosfat (NaHPO42-).
Na+ + H2PO4– ↔ NaH2PO4

Rees L, Brogan P,
2012. 10
Mekanisme Kompensasi
Kompensasi Respiratorik
Sistem pernapasan mengubah pH dengan
menyeimbangkan produksi H+ dengan ekskresi
CO2.
↑Ekskresi CO2 terjadi karena:
(i) koreksi asidosis respiratorik
(ii) produksi alkalosis respiratorik
(iii) kompensasi untuk asidosis metabolik

Goel N, Calvert J.
2012 11
Kompensasi Ginjal
Ginjal mencegah hilangnya HCO3 dalam urin dan
menjaga kadar plasma dengan mengeluarkan asam dan
menghasilkan bikarbonat baru.
Tubulus distal dan
duktus kolektivus

Tubulus
Proksimal Tubulus
dan Thick kontortus
Ascending distal
Loop of henle

Goel N, Calvert J.
2012 12
Gangguan Keseimbangan Asam Basa


pH = pK x log [HCO3-/(0,03 x PCO2)]

HCO3- >>
Asidosis Alkalosis
pH < 7,35 pH > 7,45

<< PCO2

CO2 + H2O ↔ H2CO3 ↔ H+ + HCO3-

Latief A, 2015
Guyton AC, 2014 13
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Standardized Base Excess (SBE)


Buffer Base (BB) adalah jumlah ion bikarbonat dan ion
nonvolatile buffer, terutama albumin, fosfat, hemoglobin.
Kadar BB = (Na+ + K+) – Cl-

BE/BD adalah besarnya penyimpangan BB dari nilai normal


dan merupakan cara praktis untuk mengetahui berapa besar
derajat kelainan asam basa metabolik

Latief A, 2015.
14
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Hubungan antara ion bikarbonat, PCO2, dan SBE pada kelainan asam basa

Kelainan asam basa HCO3- (mEq/L) PCO2 (mmHg) SBE (mEq/L)


Asidosis Metabolik < 22 (1,5 x HCO3-) + 8 atau < -5
40 + SBE
Alkalosis Metabolik >26 (0,7 x HCO3-) + 21 atau >+5
40 + (0,6 x SBE)

Asidosis respiratorik akut [(PCO2-40) / 10] + 24 >45 0

Asidosis respiratorik kronis [(PCO2-40) / 3] + 24 >45 0,4 x (PCO2-40)

Alkalosis respiratorik akut 24- [(40-PCO2)/5] <35 0

Alkalosis respiratorik kronis 24- [(40-PCO2)/2] <35 0,4 x (PCO2-40)

Latief A, 2015
15
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Strong Ion Difference


 SID adalah jumlah HCO3- dan ion
asam lemah (protein, fosfat) serta
ion hidroksida dalam jumlah yang
sangat kecil.

 Nilai Normal : 40–42 mEq/L


 < 40 : Asidosis, >42 : Alkalosis

Na+
HCO3-
Asam Basa
Latief A, 2015 Cl-
Albumin 16
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Klasifikasi gangguan asam basa menurut Handerson-Hasselbach


(H-H) dan Stewart

Latief A, 2015. 17
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Asidosis Metabolik
Mekanisme :
◎ ↑ intake eksogen atau
produksi ion H+ endogen
◎ ekskresi yang tidak adekuat
atau dengan kehilangan
bikarbonat yang berlebihan
dalam urin atau tinja

Marcdante KJ, 2018


Goel N, 2012 18
…Gangguan Keseimbangan Asam
Alat penting dalam mengevaluasi penyebab asidosis metabolik
Basa
adalah 'anion gap‘ 
Anion gap normal : 8-16 mEq/L

Goel N, Calvert J.
2012 19
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Etiologi Tanda Gejala yang ditemukan:


Anion Gap meningkat Anion Gap normal
◎ Pernapasan Kusmaull
Keton (DKA, Kelaparan) Diare ◎ Penurunan kontraktilitas otot
Laktat Kelebihan Clorida jantung
(Hipoksia/hipoperfusi, dalam cairan
◎ Hipotensi
gagal hati)
Toksin (ethanol, aspirin Renal tubular asidosis ◎ Disritmia jantung
toluene) tipe 1,2 dan 4 ◎ Penurunan kesadaran

Goel N, Calvert J 2012. 20


…Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Alkalosis Metabolik
Etiologi
Mekanisme :
Klorida urin menurun Klorida urin
Peningkatan bikarbonat dan /
meningkat
atau kehilangan ion H+ yang Kehilangan Clorida (Vomit, Hiperaldosteron
berlebihan Stenosis Pyloric, Aspirasi
nasogastrik)
Diuretik Hiperplasia adrenal
Kehilangan klorida akibat  
Buffer  Meningkatkan H+
diare
Renal  ↑ Sekresi HCO3- Hipokalemia  

Paru  ↓ RR

Goel N, Calvert J 2012. 21


…Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Gejala alkalosis metabolik:


◎ Iritabilitas
◎ Penurunan kesadaran
◎ Otot berkedut dan kejang otot.
◎ Bila terjadi alkalosis yang berat, dapat terjadi spasme
(kejang) otot yang berkepanjangan (tetani)

Goel N, Calvert J 2012. 22


…Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Asidosis Respiratorik
Ekskresi CO2 ↓  ↑ pCO2 dan
H2CO3  ↑ ion H+.
Penyebab Asidosis Respiratorik
1. Depresi sistem saraf pusat (ensefalitis,
Tanda Gejala : meningitis)
Pernapasan kussmaul 2. Gangguan pada tulang belakang, saraf
Sakit kepala perifer, atau neuromuskular

Rasa mengantuk yang akan berlanjut 3. Penyakit pulmonal (pneumonia atau asma)

menjadi penurunan kesadaran. 4. Abnormalitas Respirasi (RDS)

- Goel N, 2012.
- Guyton, 2014 23
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Alkalosis Respiratorik

↑ Kehilangan CO2  ↓ PCO2 


Alkalosis
Penyebab Alkalosis Respiratorik
Gejala : Nafas pendek, kepala terasa 1. Hipoksemia atau hipoksia jaringan
ringan, parestesia sekitar mulut dan (Keracunan CO)
kesemutan 2. Pasien dengan ventilasi mekanik
Berat  Ketidakmampuan
berkonsentrasi, kekacauan mental dan
sinkop

Goel N, 2012. 24
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Gangguan Campuran
Dalam kondisi tertentu, lebih dari satu gangguan keseimbangan asam-basa dapat berdampingan

Asidosis Metabolik + Asidosis Respiratorik

Alkalosis Metabolik + Alkalosis Respiratorik

Alkalosis Metabolik + Asidosis Respiratorik

Asidosis metabolik + Alkalosis Respiratorik

Goel N, 2012.
25
Gangguan Oksigenasi dan Ventilasi

Beberapa istilah untuk memahami gangguan oksigenasi dan ventilasi :

Hipoksemia PaO2 < 80mmHg

Hiperkapnia PaCO2 > 45mmHg

Sue DY, 2003


26
…Gangguan Oksigenasi dan Ventilasi

Alveolar-arterial oxygen difference (A-a DO2)

Gangguan pertukaran gas didalam tubuh dapat diukur dengan A-a


DO2 yaitu perbedaan tekanan oksigen alveolar dan arterial.
Keadaan yang menyebabkan gangguan pertukaran gas di paru:
1. Hipoventilasi
2. Gangguan difusi
3. Pirau (shunt)
4. Ketidak seimbangan ventilasi dan perfusi (missmatch V/Q)

- Alwi EH, 2015


- Malisie, 2015 27
…Gangguan Oksigenasi dan Ventilasi

Rasio tekanan parsial oksigen arteri dan fraksi inspirasi oksigen


(PaO2/FiO2)
Gambaran klinis:
Merupakan manifestasi efisiensi
oksigenasi arterial ◎ Sesak
ALI < 300 mmHg ◎ Takipnea
ARDS < 200 mmHg ◎ Auskultasi terdengar ronki
◎ Mengi +/-, bisa terdengar jika
jalan napas kecil juga
mengalami sumbatan
◎ Sianosis

Malisie, 2015 28
Pemeriksaan Analisis Gas Darah
Lokasi pengambilan sampel :

Sidemen, 2016 29
…Pemeriksaan analisis gas darah

Sidemen, 2016 30
…Pemeriksaan analisis gas darah
Langkah Pengambilan sampel
1. Pastikan tidak terdapat kontraindikasi
dalam pengambilan sampel
2. Lakukan Allen Test
3. Sebelum dilakukan pengambilan
sampel siapkan spuit aspirasi 0,5 ml
heparin dengan perbandingan 1:1000
unit/ml dari vial
4. Kemudian lakukan usaha agar heparin
menyentuh semua dinding bagian
dalam spuit

Sidemen, 2016 31
…Pemeriksaan analisis gas darah

Analisis Gas Darah

Keseimbangan asam basa Oksigenasi dan Ventilasi

pH PaO2

PaCO2 PaCO2

HCO3- A-a DO2

SBE PaO2/FiO2

- Chandra D, 2019
- Hasting R, 2018.
32
Interpretasi Analisis Gas Darah
Gangguan Keseimbangan asam-basa
Panduan nilai gas darah 2. Langkah kedua: lihat PaCO2.
Tentukan apakah perubahan
PaCO2 sesuai pH.
Parameter Nilai normal
pH 7,35-7.45 3. Langkah ketiga: lihat SBE,
35-45 mmHg
tentukan apakah nilai SBE sesuai
PaCO2
pH
PaO2 83-108 mmHg
4. Langkah keempat: lihat berat
HCO3 22-26 mEq/L
ringan kelainan dengan melihat
SBE -3 – 3 mEq/L kadar PaCO2 dan SBE
Langkah-langkah untuk menilai 5. Langkah kelima: lihat kompensasi
keseimbangan gas darah :
6. Langkah keenam : Padankan
1. Adakah asidemia (<7,35) atau dengan keadaan klinis pasien
alkalaemia (>7,45) ?

Latief A, 2015. 33
…Interpretasi analisis gas darah
Berat ringan gangguan keseimbangan asam-basa berdasarkan nilai PaCO2 dan SBE

Latief A, 2015
34
…Interpretasi analisis gas darah
Interpretasi Gangguan Asam Basa

Latief A, 2015
35
…Interpretasi analisis gas darah
Penilaian terhadap oksigenasi dan ventilasi
A-aDO2 = PAO2 – PaO2
PAO2 = PiO2 – (PaCO2/R)
= FiO2 x (PB-47)-
(PaCO2/0,8)

Menentukan adanya cedera


paru akut : PaO2/FiO2
ALI : < 300mmHg
ARDS : < 200mmHg

Derajat :
Ringan < 300mmHg
Sedang < 200mmHg
Berat < 100mmHg

Malisie, 2015 36
Kesimpulan

• Analisis gas darah merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk


memantau keseimbangan asam-basa serta oksigenasi dan ventilasi

• Hasil analisis analisis gas darah dapat menentukan adanya gangguan


keseimbangan basa dengan menilai pH, HCO3-, PaCO2, SBE, dan SID,
serta menentukan gangguan oksigenasi dan ventilasi dengan menilai
PaO2, PaCo2, A-a DO2, dan PaO2/FiO2

• Gas darah harus selalu diinterpretasikan dalam hubungannya dengan


informasi dari riwayat/anamnesis rinci, pemeriksaan klinis menyeluruh,
jenis sampel dan pemantauan non-invasif.

37
Daftar Pustaka
1. Hastings R, Bowker R. Acid-base physiology and interpreting blood gas results. Paediatrics and
Child Health (United Kingdom). 2018.
2. Goel N, Calvert J. Understanding blood gases/acid-base balance. Paediatrics and Child Health.
2012.
3. Rees L, Brogan P, Bockenhauer D, Webb N. Acid-base balance. In: Paediatric Nephrology
Oxford Specialist Handbooks in Paediatrics. 2nd editio. Oxford University Press; 2012.
4. Chandra D, Kulkarni S, Desai H. Parametric correlation of arterial blood gas status with the
duration of stay in hospital in cases of acute severe asthmatic children. Natl J Physiol Pharm
Pharmacol. 2019;
5. Bilan N, Behbahan AG, Khosroshahi AJ. Validity of venous blood gas analysis for diagnosis of
acid-base imbalance in children admitted to pediatric intensive care unit. World J Pediatr. 2008;
6. Latief A, Setiati TE, Kushartono H. Keseimbangan Asam-Basa dalam buku Pediatri Gawat
Darurat. Jakarta: IDAI. 2015.
7. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 12. Singapore: Saunders Elsevier.
2014

38
8. Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB, Behrman RE. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial
Edisi Update Keenam. Singapore: Saunders Elsevier. 2018
9. IKAPI. Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit Dan Asam-Basa Edisi Ke-3. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI. 2017
10. Sherwood LZ. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi ke-8. Jakarta: EGC. 2014
11. Yanda S. Gambaran Analisa Gas Darah pada Distress Pernapasan. Jakarta: Sari Pediatri. Vol 4
No 3. 2002
12. Sue DY and Bongard FS. Respiratory Failure. In Current Critical Care Diagnosis and Treatment,
2nd Ed. California: Lange-McGrawHill. 2003
13. Alwi EH. Terapi Oksigen alam Buku Ajar Pediatri Gawat Darurat. Jakarta: IDAI. 2015
14. Malisie RF. Kegawatan Respirasi Pada Anak dalam Buku Ajar Pediatri Gawat Darurat. Jakarta:
IDAI. 2015
15. Deorari. Blood Gass Analysis. India: All India Institute of Medical Science. 2008
16. Sidemen IGPS. Analisa Gas Darah, Bagian Anestesia dan Terapi Intensif FK UNUD/RSUD
Sanglah. Bali. 2016

39
Terimakasih

40

Anda mungkin juga menyukai