Pembimbing:
dr. Andar Juan Rivai P. Sitanggang, M.Sc, Sp.A
2
Latar Belakang
Sistem Buffer Oksigenasi
Kompensasi
Respiratorik Ventilasi
Kompensasi
Ginjal
Penunjang Diagnosis
Regulasi asam-basa
1. Buffer Bikarbonat
Buffer bikarbonat, merupakan
buffer di cairan ekstraseluler
utama
Rees L, Brogan P,
2012. 6
…Sistem buffer
2. Buffer Protein Saat terjadi penurunan pH :
Sistem buffer protein berfungsi R-NH2 + H+ ↔ R-NH3
mengatur pH cairan intrasel dan
ekstraseluler.
Protein tersusun atas asam amino Saat terjadi peningkatan pH :
yang bersifat amfoter saat asam R- COOH ↔ R- COO- + H+
bertindak sebagai penerima proton,
saat basa bertindak sebagai donor
proton
IKAPI, 2017 7
…Sistem buffer
3. Buffer oksihemoglobin
Buffer utama cairan ekstrasel selain
sistem bikarbonat
Hemoglobin dapat berfungsi sebagai
buffer karena mengandung residu
histidin yaitu asam amino basa yang
dapat berikatan secara reversibel
dengan ion hidrogen menghasilkan Hb
bentuk berproton dan tidak berproton.
Hemoglobin: Hb + H+ ↔ HHb
Sheerwood L, 2014 8
…Sistem buffer
Kurva Disosiasi Oksihemoglobin
Sheerwood L, 2014 9
…Sistem buffer
4. Buffer fosfat
Sistem ini berperan dalam pengaturan cairan intraseluler dan urin
H2PO4– ↔ H+ + HPO42-
Pada sistem ini juga memiliki cadangan fosfat yang tersedia dalam
bentuk natrium mono hidrogen fosfat (NaHPO42-).
Na+ + H2PO4– ↔ NaH2PO4
Rees L, Brogan P,
2012. 10
Mekanisme Kompensasi
Kompensasi Respiratorik
Sistem pernapasan mengubah pH dengan
menyeimbangkan produksi H+ dengan ekskresi
CO2.
↑Ekskresi CO2 terjadi karena:
(i) koreksi asidosis respiratorik
(ii) produksi alkalosis respiratorik
(iii) kompensasi untuk asidosis metabolik
Goel N, Calvert J.
2012 11
Kompensasi Ginjal
Ginjal mencegah hilangnya HCO3 dalam urin dan
menjaga kadar plasma dengan mengeluarkan asam dan
menghasilkan bikarbonat baru.
Tubulus distal dan
duktus kolektivus
Tubulus
Proksimal Tubulus
dan Thick kontortus
Ascending distal
Loop of henle
Goel N, Calvert J.
2012 12
Gangguan Keseimbangan Asam Basa
“
pH = pK x log [HCO3-/(0,03 x PCO2)]
HCO3- >>
Asidosis Alkalosis
pH < 7,35 pH > 7,45
<< PCO2
Latief A, 2015
Guyton AC, 2014 13
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa
“
Buffer Base (BB) adalah jumlah ion bikarbonat dan ion
nonvolatile buffer, terutama albumin, fosfat, hemoglobin.
Kadar BB = (Na+ + K+) – Cl-
Latief A, 2015.
14
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Hubungan antara ion bikarbonat, PCO2, dan SBE pada kelainan asam basa
Latief A, 2015
15
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Na+
HCO3-
Asam Basa
Latief A, 2015 Cl-
Albumin 16
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Latief A, 2015. 17
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Asidosis Metabolik
Mekanisme :
◎ ↑ intake eksogen atau
produksi ion H+ endogen
◎ ekskresi yang tidak adekuat
atau dengan kehilangan
bikarbonat yang berlebihan
dalam urin atau tinja
Goel N, Calvert J.
2012 19
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Alkalosis Metabolik
Etiologi
Mekanisme :
Klorida urin menurun Klorida urin
Peningkatan bikarbonat dan /
meningkat
atau kehilangan ion H+ yang Kehilangan Clorida (Vomit, Hiperaldosteron
berlebihan Stenosis Pyloric, Aspirasi
nasogastrik)
Diuretik Hiperplasia adrenal
Kehilangan klorida akibat
Buffer Meningkatkan H+
diare
Renal ↑ Sekresi HCO3- Hipokalemia
Paru ↓ RR
Asidosis Respiratorik
Ekskresi CO2 ↓ ↑ pCO2 dan
H2CO3 ↑ ion H+.
Penyebab Asidosis Respiratorik
1. Depresi sistem saraf pusat (ensefalitis,
Tanda Gejala : meningitis)
Pernapasan kussmaul 2. Gangguan pada tulang belakang, saraf
Sakit kepala perifer, atau neuromuskular
Rasa mengantuk yang akan berlanjut 3. Penyakit pulmonal (pneumonia atau asma)
- Goel N, 2012.
- Guyton, 2014 23
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Alkalosis Respiratorik
Goel N, 2012. 24
…Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Gangguan Campuran
Dalam kondisi tertentu, lebih dari satu gangguan keseimbangan asam-basa dapat berdampingan
Goel N, 2012.
25
Gangguan Oksigenasi dan Ventilasi
Malisie, 2015 28
Pemeriksaan Analisis Gas Darah
Lokasi pengambilan sampel :
Sidemen, 2016 29
…Pemeriksaan analisis gas darah
Sidemen, 2016 30
…Pemeriksaan analisis gas darah
Langkah Pengambilan sampel
1. Pastikan tidak terdapat kontraindikasi
dalam pengambilan sampel
2. Lakukan Allen Test
3. Sebelum dilakukan pengambilan
sampel siapkan spuit aspirasi 0,5 ml
heparin dengan perbandingan 1:1000
unit/ml dari vial
4. Kemudian lakukan usaha agar heparin
menyentuh semua dinding bagian
dalam spuit
Sidemen, 2016 31
…Pemeriksaan analisis gas darah
pH PaO2
PaCO2 PaCO2
SBE PaO2/FiO2
- Chandra D, 2019
- Hasting R, 2018.
32
Interpretasi Analisis Gas Darah
Gangguan Keseimbangan asam-basa
Panduan nilai gas darah 2. Langkah kedua: lihat PaCO2.
Tentukan apakah perubahan
PaCO2 sesuai pH.
Parameter Nilai normal
pH 7,35-7.45 3. Langkah ketiga: lihat SBE,
35-45 mmHg
tentukan apakah nilai SBE sesuai
PaCO2
pH
PaO2 83-108 mmHg
4. Langkah keempat: lihat berat
HCO3 22-26 mEq/L
ringan kelainan dengan melihat
SBE -3 – 3 mEq/L kadar PaCO2 dan SBE
Langkah-langkah untuk menilai 5. Langkah kelima: lihat kompensasi
keseimbangan gas darah :
6. Langkah keenam : Padankan
1. Adakah asidemia (<7,35) atau dengan keadaan klinis pasien
alkalaemia (>7,45) ?
Latief A, 2015. 33
…Interpretasi analisis gas darah
Berat ringan gangguan keseimbangan asam-basa berdasarkan nilai PaCO2 dan SBE
Latief A, 2015
34
…Interpretasi analisis gas darah
Interpretasi Gangguan Asam Basa
Latief A, 2015
35
…Interpretasi analisis gas darah
Penilaian terhadap oksigenasi dan ventilasi
A-aDO2 = PAO2 – PaO2
PAO2 = PiO2 – (PaCO2/R)
= FiO2 x (PB-47)-
(PaCO2/0,8)
Derajat :
Ringan < 300mmHg
Sedang < 200mmHg
Berat < 100mmHg
Malisie, 2015 36
Kesimpulan
37
Daftar Pustaka
1. Hastings R, Bowker R. Acid-base physiology and interpreting blood gas results. Paediatrics and
Child Health (United Kingdom). 2018.
2. Goel N, Calvert J. Understanding blood gases/acid-base balance. Paediatrics and Child Health.
2012.
3. Rees L, Brogan P, Bockenhauer D, Webb N. Acid-base balance. In: Paediatric Nephrology
Oxford Specialist Handbooks in Paediatrics. 2nd editio. Oxford University Press; 2012.
4. Chandra D, Kulkarni S, Desai H. Parametric correlation of arterial blood gas status with the
duration of stay in hospital in cases of acute severe asthmatic children. Natl J Physiol Pharm
Pharmacol. 2019;
5. Bilan N, Behbahan AG, Khosroshahi AJ. Validity of venous blood gas analysis for diagnosis of
acid-base imbalance in children admitted to pediatric intensive care unit. World J Pediatr. 2008;
6. Latief A, Setiati TE, Kushartono H. Keseimbangan Asam-Basa dalam buku Pediatri Gawat
Darurat. Jakarta: IDAI. 2015.
7. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 12. Singapore: Saunders Elsevier.
2014
38
8. Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB, Behrman RE. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial
Edisi Update Keenam. Singapore: Saunders Elsevier. 2018
9. IKAPI. Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit Dan Asam-Basa Edisi Ke-3. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI. 2017
10. Sherwood LZ. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi ke-8. Jakarta: EGC. 2014
11. Yanda S. Gambaran Analisa Gas Darah pada Distress Pernapasan. Jakarta: Sari Pediatri. Vol 4
No 3. 2002
12. Sue DY and Bongard FS. Respiratory Failure. In Current Critical Care Diagnosis and Treatment,
2nd Ed. California: Lange-McGrawHill. 2003
13. Alwi EH. Terapi Oksigen alam Buku Ajar Pediatri Gawat Darurat. Jakarta: IDAI. 2015
14. Malisie RF. Kegawatan Respirasi Pada Anak dalam Buku Ajar Pediatri Gawat Darurat. Jakarta:
IDAI. 2015
15. Deorari. Blood Gass Analysis. India: All India Institute of Medical Science. 2008
16. Sidemen IGPS. Analisa Gas Darah, Bagian Anestesia dan Terapi Intensif FK UNUD/RSUD
Sanglah. Bali. 2016
39
Terimakasih
40