Kitab Undang-undang Hukum Pidana (dlm bahasa Belanda:
Wetboek van Stafrecht umum dikenal sebagai KUH Pidana
atau KUHP) adalah peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum pidana di Indonesia.
WVMS kemudian disebut sebagai KUHP Tentara (KUHPT), atau
sering disebut sebagai KUHP Militer (KUHPM). KUHPM hanya terdiri dari 2 buku, yaitu ketentuan umum dan kejahatan. Artinya tindak pidana yang ada di KUHPM, seluruhnya dikualifikasikan sebagai kejahatan, dan tidak ada yang dikualifikasikan sebagai pelanggaran. KUHP yaitu ancaman KUHPM yaitu mengacu pada Pasal 12 yang ada pada KUHP hukumannya minimum satu sebagamana bunyi Pasal hari dan maksimum lima 11 KUHPM, “Militer yang menjalani belas tahun menurut Pasal 12 salah satu pidana tersebut pada pasal 12” ayat (2) KUHP. yaitu, “Militer yang menjalani salah satu pidana tersebut pada pasal terdahulu melaksanakan salah satu pekerjaan yang dutgaskan sesuai dengan peraturan pelaksanana pasal.12 Hubungan antara KUHPM dengan KUHP, suatu hubungan yang tidak dapat terpisahkan karena KUHPM merupakan bagian dari KUHP ; KUHP berlaku bagi setiap orang dengan demikian bagi militer (TNI), KUHPM berlaku bagi Militer (TNI) yang melakukan tindak pidana akan diperlakukan / diterapkan aturan khusus. 4. PERBANDINGAN JENIS PIDANA MENURUT KUHP dan KUHPM Dalam KUHP jenis Pidana termaktub di Pasal 10 KUHP, sedangkan di KUHPM
jenis pidana termaktub di Pasal 6 KUHPM.
Jenis Pidana Menurut KUHP dan KUHPM Jenis Pidana Menurut KUHP Menurut KUHPM
Pidana Tambahan 1) Pencabutan hak-hak tertentu; 1) Pemecatan dari dinas militer atau tanpa 2) Perampasan barang- barang pencabutan haknya untuk memasuki tertentu; angkatan bersenjata; 3) Pengumuman putusan hakim. 2) Penurunan pangkat; 3) Pancabutan hak-hak yang disebut Pasal 35 Ayat (1) Nomor 1, 2, dan 3 KUHP.