Anda di halaman 1dari 11

GRAPEVINE COMMUNICATION

BY KELOMPOK 1

1. Dany Prasetyo 6. Bernando F.M 11. Ahmad Alex T.I


1902056116 1902056113 1902056118
2. Eko sugianto 7. M.Iswahyudi 12. I Putu anjas M
1902056110 1902056129 1902056127
3. Joko sampurno 8. Widi Sitanggang 13. Ricard osean
1902056138 1902056122 1902056125
4. Adi kurniawan w 9. Yulianus Palele 14. Rahmat M.S
1902056135 1902056134 1902056123
5. M. Rivani 10. Wira Riski K 15. Sapriadi
1902056111 1902056128 1902056112
16. MUhammad Yasin1902056139
17. Ghufron K.M
1902056115
DEFINISI GRAPEVINE
COMMUNICATION
Arti grapevine communication?

• Informal communication
• Rumor
• Sarana untuk penyampaian emosi dan ekspresi

Grapevine secara harfiah diartikan sebagai“cabang anggur”. Pada


organisasi grapevine merupakan bentuk dari semua komunikasi
informal. Grapevine memiliki keuntungan sekaligus
kerugian.Keuntungan dari grapevine ini adalah sebagai penyedia timbal-
balik bagi manajemen (feedback) mengenai hal sentimentil yang terjadi
di antara karyawan.
Menurut Davis (1953), grapevine merupakan bagian yang
secara alami akan selalu ada di keseluruhan sistem komunikasi
organisasi, itu adalah bentuk siginifikan dari adanya kerja
kelompok, membantu membangun kerjasama tim dan
memotivasi orang-orang, dan membentuk identitas korporat.

Selentingan (Grapevine) : metode penyampaian laporan


rahasia dari orang ke orang yang tidak dapat diperoleh
melalui saluran biasa (Stein, 1967)

The grapevine, atau bisa diartikan dalam bahasa Indonesia


'Komunikasi Selentingan', istilah ini sering digunakan bergantian
dengan istilah komunikasi informal. Istilah ini berawal pada tahun
1860-an saat Perang Saudara Amerika
KARAKTERISTIK
GRAPEVINE
COMMUNICATION
Empat karakteristik komunikas grapevine,
menurut goldhaber :
SPEED
(MENYEBA
R DENGAN
CEPAT)

Karakteristik
MENYEBA MEMBAWA
R SECARA Grapevine
INFORMAS
CLUSTER I AKURAT

MEMBAWA
INFORMAS
I
BERLEBIH
3 KARAKTERISTIK
LAINNYA
• (oral way)
Grapevine menggunakan teknik lisan lebih daripada teknik tertulis
atau non-verbal. Karena komunikasi lisan melibatkan lebih sedikit
waktu, selentingan cenderung bergantung pada mode lisan

• Informasi yang tidak terucapkan


Grapevine biasanya membawa informasi yang tidak ingin
disampaikan oleh komunikasi formal. Informasi berdasarkan
fabrikasi atau rumor seharusnya ditransmisikan lebih banyak dengan
cara yang lebih baik melalui selentingan.

• Menyampaikan pesan/informasi yang berlawanan


Informasi yang sama yang ditransmisikan melalui rantai formal
dapat terdistorsi dan oleh karena itu dapat menimbulkan kontradiksi
jika melewati selentingan.
JENIS-JENIS GRAPEVINE
COMMUNICATION
 UNTAIAN TUNGGAL  GOSSIP CHAIN
(SINGLE STRAND) Gossip adalah tempat di mana
sekelompok orang berkumpul
Proses komunikasi yang
untuk membahas hal-hal yang
sangat linier dan menjadi kepentingan bersama.
informasi bergerak dari Rantai ini umumnya dianggap
satu orang ke orang lambat dalam menyampaikan
berikutnya. informasi.
 
 CLUSTER CHAIN
Cluster chain adalah jaringan
informasi di mana seseorang
 PROBILITAS pertama kali menyampaikan
pesan kepada individu yang
Informasi disampaikan dipilih dan individu yang dipilih
secara acak dari satu ke tersebut menyampaikan informasi
orang berikutnya. yang sama kepada individu lain
yang dipilih dan prosesnya
berlanjut dengan cara yang sama.
EFEKTIVITAS DALAM
ORGANISASI
SECARA HORIZONTAL FUNGSIONALIS
Pada Level Horizontal, pengaruh Efek fungsionalisasi muncul dalam 3 hal
paling dramatis ada di level utama :
organisasi karena didalamnya •Staff men “in the know” lebih banyak staf
terdapat otoritas, dan status. Di eksekutif daripada lini yang tahu tentang
beberapa organisasi terdapat kejadian di dalam perusahaan
bebrapa level manejemen, tetapi •Cross communication, hubungan sosial
hanya sedikit level pekerja. Saat banyak berperan dalam komunikasi antar
organisasi berkembang level divisi
manejemen meningkat •Group isolation, dalam sebuah penelitian
sementara level pekerja tetap ada kelompok fungsional yang secara
statis konsisten terisolasi dari rantai komunikasi.
Juga ada kelompok yang mendapat
informasi tetapu tidak meneruskannya
sehingga masalah isolasi juga muncul.
kesimpulan sendiri efektivitas dari
komunikasi grapevine, apabila komunikasi
formal menghambat, maka komunikasi
informal menjadi opsi terbaik dalam
komunikasi dikarenakan menjadikan
komunikasi antar pegawai menjadi fleksibel
tanpa pengindahkan posisi dalam perusahaan
CONTOH KASUS
Dalam sebuah penelitian Jaringan Komunikasi Pada PT Jasa Raharja
Cabang Jawa Barat terjadi adanya intensitas komunikasi secara informal
(grapevinen) antara karyawan dengan karyawan lainnya. Dari hasil
penelitian tersebut 25 responden memberikan respon positif terhadap
jaringan komunikasi grapevine tersebut.
Selain itu juga mengenai bagaimana responden mengatasi rumor
dalam perusahaan. Dari 25 responden, 60% menyatakan cara
mereka mengatasi rumor dengan cara musyawarah dengan proses
komunikasi yang informal

Terdapat beberapa manfaat dalam penelitian terkait jaringan komunikasi


grapevine:
• saling bekerjasama dalam pekerjaan
• meningkatkan produktivitas kerja
• meningkatkan kenyamanan antar rekan kerja
• menambah wawasan
Link paper penelitian :
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/mankom/article/download/2069/pdf
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai