Anda di halaman 1dari 15

Materi Power Point Sesi-3

POLA PERKEMBANGAN EVOLUSIONER DAN


SURVIVAL GULMA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIV. TERBUKA

1
POKOK BAHASAN

PENGARUH MANUSIA PADA EVOLUSI GULMA


GULMA, DOMESTIKASI DAN TUMBUHAN LIAR
PERKEMBANGAN POLA EVOLUSI
SELEKSI r DAN K
SELEKSI C, S, DAN R
GULMA SEBAGAI STRATEGIS

2
PENGARUH MANUSIA PADA EVOLUSI GULMA

Evolusi Gulma sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia.


Evolusi gulma berperan penting sebagai penyebab kemampuan kegulmaan.
Gulma yang saat ini merupakan gulma yang tidak penting namun suatu saat bisa
menjadi sangat jahat (noxius).

Terdapat perbedaan adaptasi fisiologis dan morfologis di antara spesies gulma,


sehingga perubahan dalam praktek budidaya atau gangguan fisik secara tak
sengaja menyeleksi spesies gulma yang paling baik adaptasinya, spesies yang
tidak mampu beradaptasi akan tereliminasi.

3
GULMA, DOMESTIKASI DAN TUMBUHAN LIAR

De Wet dan Harland (1975) mengklasifikasikan vegetasi ke dalam 3 golongan


berdasarkan derajad asosiasinya dengan gangguan manusia, yaitu:
(1) Tumbuhan liar (wild plant), yang tumbuh di luar habitat yang terganggu oleh

manusia (human undisturbed habitat).


(2) Gulma
(3) Tumbuhan piaraan atau domesticated (crop), yang hidup bersama dengan
golongan gulma.

4
Lanjutan…..

De Wet dan Harland (1975) berpendapat bahwa gulma tumbuh dan berkembang
sebagai akibat tanggapan manusia dalam 3 cara utama:
(1) Bentuk koloni liar melalui adaptasi terhadap seleksi gangguan habitat secara
kontinyu
(2) Akibat terbentuknya turunan, hasil hibridisasi antara ras liar dan ras domestik
(3) Tanaman domestik yang ditinggalkan tumbuh liar oleh pengaruh seleksi ke
arah asosiasi yang kurang erat dengan aktivitas manusia.

Diduga gulma berkembang dari spesies liar yang menyerbu ke habitat yang
terusik manusia. Tumbuhan domestik sendiri juga memiliki ras gulma dan ras liar.

5
PERKEMBANGAN POLA DUGAAN EVOLUSI

Penggolongan tumbuhan berdasarkan pada macam intensitas usikan dan


stres:

Golongan seleksi-C adalah golongan yang intensitas usikan dan stresnya


rendah bersifat kompetitif

Golongan seleksi-S adalah golongan yang intensitas usikan rendah, namun


intensitas stres tinggi beradaptasi dengan stress
.
Golongan seleksi-R (ruderal) adalah golongan dengan intensitas usikan tinggi,
namun intensitas stres rendah.

6
Lanjutan…

Gambar 3.1. Skema yang menggambarkan daur hidup tumbuhan berbunga annual (a) dan tumbuhan
perennial yang menghasilkan baik biji maupun anakan vegetatif (b) menurut Grime (1979) Fase
regeneratif (…), fase pembentukan established (…)

7
SELEKSI r DAN K
Karakter Seleksi r Seleksi K
Iklim Variabel dan/atau termalkan tak menentu Cukup konstan dan/atau termalkan
lebih pasti

Mortalitas Sering katastrofik; independen-densitas Dependen-densitas


Daya hidup Mortalitas pada masa awal kehidupan Mortalitas kontinyu selama rentang
waktu (meningkat karena umur
meningkat)

Kompetisi intra dan Tidak kuat Biasanya kuat


interspesifik
Jangka hidup Pendek Panjang
Kemampuan seleksi Perkembangan cepat; produksi awal; ukuran tubuh kecil; Perkembangan lambat; kemampuan
periode reproduksi tunggal dalam jangka hidupnya kompetitif besar; reproduksi
tertunda; reproduksi berulang
dalam jangka waktu
Hasil Produktif Efisien

8
SELEKSI C, S, DAN R

Seleksi ini dipengaruhi oleh stres dan usikan (disturbance).


Stres merupakan fenomena eksternal (intensitas cahaya, ketersediaan air,
nutrien dan temperatur optimal) yang membatasi produksi.
Usikan adalah tindakan yang didapat dari luar seperti pemotongan biomasa
tumbuhan baik secara total atau parsial misalnya melalui pembajakan,
pencangkulan atau pembakaran.

Dari stres dan usikan menghasilkan tiga macam tipe strategi:


(1) Toleran stres (stress tolerator)
(2) Pesaing (competitor)
(3) Ruderal

9
GULMA SEBAGAI STRATEGIS

Dalam strategi evolusioner gulma, banyak gulma memiliki


karakteristik sebagai kompetitor dan ruderal.
Ruderal kompetitif (herba semusim, dua musiman dan herba
tahunan)
Stres kompetitor (pohon dan semak)

10
Lanjutan...
Tumbuhan dengan strategi ruderal kompetitif memiliki laju pertumbuhan
awal cepat, dan pasangan kompetisi antara individu harus terjadi sebelum
mulai berbunga, misalnya pada herba annual yang memiliki fase vegetatif
relatif panjang.

Contoh:

Sumber:sbwildflowers.wordpress.com

Ambrosia artemisiifolia

11
Lanjutan...
Golongan rumput-rumputan juga mampu memproduksi bahan kering besar dan
cepat.
Contoh: rumput Lolium multiflorum

Optimasi penangkapan sumber daya


dan produksi biji menjadi kriteria
penting bagi spesies yang masuk
golongan ruderal kompetitif.

Sumber: www.apatita.com

12
Lanjutan...

Gulma secara umum telah teradaptasi dengan baik terhadap gabungan


strategi dan ruderal kompetitif.

Sebagai ruderal, spesies akan tampak memerlukan usikan tanah yang


berkaitan dengan pertanian untuk dapat terbentuk dan tumbuh.

Biasanya tidak mungkin mempertahankan lingkungan secara sempurna


terusik karena masih harus menumbuhkan tanaman pertanian.

Diduga awalnya gulma pada daerah pertanian berkembang sebagai ruderal


namun secara evolusioner sukses berkembang secara kompetitif.

13
Referensi

Hardjosuwarno, S. 2008. Buku Materi Pokok Ekologi Gulma (BIOL4328).


Universitas Terbuka. Jakarta.

14
15

Anda mungkin juga menyukai