Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN FRAKTUR TIBIA FIBULA


TERPASANG OREF
BY. YANI YANUAR
PENGERTIAN FRAKTUR
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang
yang utuh, yang biasanya disebabkan oleh trauma/rudapaksa atau tenaga
fisik yang ditentukan jenis dan luasnya trauma (Lukman dan Nurna, 2009

Fraktur tibia fibula adalah terputusnya tulang


tibia dan fibula (Smeltzer & Bare, 2001).
KLASIFIKASI FRAKTUR
Fraktur tertutup adalah
Fraktur terbuka : fraktur dengan
luka terbuka dimana tulang fraktur dimana kulit tidak
menonjol keluar melalui ditembus oleh fragment
luka tersebut tulang, sehingga tempat
fraktur tidak tercemar oleh
lingkungan
Fraktur komplet : Fraktur
/ patah pada seluruh garis Fraktur tidak komplet :
tengah tulang dan Fraktur / patah yang
biasanya mengalami hanya terjadi pada
pergeseran dari posisi sebagian dari garis tengah
normal tulang
MANIFESTASI KLINIS
1 2 3

Nyeri terus menerus dan Setelah terjadi fraktur, Pada fraktur tulang
bertambah beratnya sampai bagian-bagian yang tak panjang, terjadi
fragmen tulang diimobilisasi. dapat digunakan dan pemendekan tulang
Spasme otot yang menyertai cenderung bergerak yang sebenarnya karena
fraktur merupakan bentuk bidai secara alamiah (gerakan kontraksi otot yang
alamiah yang dirancang untum luar biasa) bukannya melekat diatas dan
meminimalkan gerakan antar tetap rigid seperti bawah tempat fraktur
fragmen tulang normalnya
MANIFESTASI KLINIS
4 5
Saat ekstermitas diperiksa Pembengkakan dan
dengan tangan, teraba adanya perubahan warna lokal
derik tulang dinamakan pada kulit terjadi sebagi
krepitus yang teraba akibat akibat trauma dan
gesekan antara fragmen satu perdarahan yang
dengan lainnya mengikuti fraktur
PENATALAKSANAAN FRAKTUR

Reduksi fraktur Mobilisasi fraktur


Mengembalikan Dipertahankan dalam
fragmen tulang posisi dan kesejajaran
pada kesejajaran yang benar sampai
dan rotasi anatomis terjadi penyatuan
Mempertahankan dan
mengembalikan fungsi
Latihan otot dilakukan untuk
meminimalkan atrofi dan
meningkatkan peredaran
darah
Komplikasi fraktur/(komplikasi awal)
01 02
Syok Emboli lemak
globula lemak dapat masuk kedalam darah karena teka
Syok hipovolemik akibat
sumsum tulang lebih tinggi dari tekanan kapiler dan
dari perdarahan
katekolamin yang dilepaskan memobilisasi asam lem
kedalam aliran darah
03 04
Compartment Syndrome Infeksi,
Penurunan ukuran fasia yang membungkus tromboemboli
otot terlalu ketat, balutan yang terlalu ketat dan koagulopati
dan peningkatan isi kompartemen karena
perdarahan atau edema. intravaskular.
Komplikasi fraktur/(komplikasi lambat)
01 Penyatuan terlambat (delayed union) terjadi bila penyembuhan
Delayed union, tidak terjadi dengan kecepatan normal berhubungan dengan
malunion, nonunion infeksi dan distraksi (tarikan) dari fragmen tulang. Tarikan
fragmen tulang juga dapat menyebabkan kesalahan bentuk dari
penyatuan tulang (malunion). Tidak adanya penyatuan
(nonunion) terjadi karena kegagalan penyatuan ujung-ujung dari
03 patahan tulang
Reaksi terhadap alat fiksasi 02
interna Nekrosis avaskular
Alat fiksasi interna diangkat setelah terjadi tulang
penyatuan tulang namun pada kebanyakan Nekrosis avaskular terjadi bila tulang
pasien alat tersebut tidak diangkat sampai kekurangan asupan darah dan mati.
menimbulkan gejala
Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan rontgen : menentukan lokasi / luasnya fraktur
trauma
 Scan tulang, tomogram, scan CT / MRI :
memperlihatkan fraktur, juga dapat digunakan
untuk mengidentifikasi kerusakan jaringan
lunak.
 Arteriogram : dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai.
 Hitung daerah lengkap : HT mungkin
meningkat ( hemokonsentrasi ) atau menurun
( pendarahan sel darah putih adalah respon
stress normal setelah trauma).
 Kreatinin : Trauma otot meningkatkan beban kreatinin
untuk klien ginjal.
PENGERTIAN
OPEN REDUCTION EXTERNAL FIXATION ( OREF )

Reduksi terbuka dengan fiksasi eksternal di mana


prinsipnya tulang ditransfiksasikan di atas dan di bawah
fraktur , sekrup atau kawat ditransfiksi di bagian proksimal
dan distal kemudian dihubungkan satu sama lain dengan
suatu batang lain  
Tujuan OREF

Untuk Untuk Agar terjadi Untuk


menghilangkan menghasilkan penyatuan mengembalik
rasa nyeri. dan tulang an fungsi
mempertahan kembali   seperti semula
kan posisi
yang ideal
dari fraktur
Indikasi OREF
1. Fraktur terbuka grade II (Seperti grade I dengan memar
kulit dan otot ) dan III (Luka sebesar 6-8 cm dengan
kerusakan pembuluh darah, syaraf  otot dan kulit )
2. Fraktur terbuka yang disertai hilangnya jaringan atau
tulang yang parah.
3. Fraktur yang sangat  kominutif ( remuk ) dan tidak
stabil.
4. Fraktur yang disertai dengan kerusakan pembuluh darah
dan saraf.
5. Fraktur pelvis yang tidak bisa diatasi dengan cara lain.
6. Fraktur yang terinfeksi di mana fiksasi internal mungkin
tidak cocok. Misal :  infeksi pseudoartrosis ( sendi palsu
).
7. Non union yang memerlukan kompresi dan
perpanjangan.  
Keuntungan & Komplikasi OREF

Keuntungan eksternal fiksasi adalah :


Fiksator ini memberikan kenyamanan bagi pasien ,
mobilisasi awal dan latihan awal untuk sendi di
sekitarnya sehingga komplikasi karena imobilisasi dapat
diminimalkan
Komplikasinya adalah :.
Infeksi di tempat pen ( osteomyelitis ).
Kekakuan pembuluh darah dan saraf.
Kerusakan periostium yang parah sehingga terjadi
delayed union atau non  union, emboli lemak,
overdistraksi fragmen.
PENGKAJIA
N
FOKUS DATA
Nama Pasien : Tn. Maman
Tanggal Lahir : 1/7/1987
Usia : 46 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Alamat : Cisomang barat RT 01/10 Cikalong
Wetan
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Status marital : Menikah/Tidak menikah/duda/janda
Nomor RM : 0001979434
Diagnosa Medis : Open fraktur at Left Tibia Fibula
Tanggal Pengkajian : 8/11/2021
Tanggal Masuk RS : 27/10/2021

Nama : Ny. Heni


Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMU
Hubungan dengan : Istri
Pasien
Alamat : Cisomang barat RT 01/10 Cikalong
Wetan
FOKUS DATA
Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Pasien mengeluh nyeri
Riwayat Kesehatan Sekarang :
5 jam sebelum masuk rumah sakit saat pasien mengendarai
motor didaerah Cisomang dengan kecepatan tinggi pasien
hilang keseimbangan lalau menabrak motor lain yang sedang
berhenti disebelah kiri pasien setelah kejadian pasien
mengeluhkan nyeri luka dan deformitas pada tungkau kiri,
pasien lalu di bawa ke RSUD Cikalong Wetan dilakukan
rontgent dan pemasangan bidai lalu dirujuk ke RSHS. Pasien
kemudian dilakukan OREF di RSHS. Pada saat dikaji pasien
mengeluh nyeri pada tungkai bawah kiri dengan skala 5/10,
nyeri bertambah saat pasien hendak menggerakkan kaki dan
berkurang saat diberi analgetik dan kaki tidak digerakkan,
nyeri seperti ditusuk-tusuk dan dirasakan terus menerus
FOKUS DATA
Penampilan :  
umum
Kesadaran : Compos
mentis/somnolen/stupor/voma
GCS 15 (E 4 M 6 V 5)
Tanda-tanda : TD = 120/70 mmHg
vital HR = 91 kali/menit
RR = 20 kali/menit
S = 36, 8 OC
Status : BB = 50 kg
Antopometri
TB = 155 cm
IMT = 20,8
FOKUS DATA
Ekstremitas atas
Tangan kanan tidak ada kelainan, tidak ada
benjolan, tidak ada nyeri tekan kekuatan otot
5
Tangan kiri terpasang infus RL 1500 cc/24
jam, tidak ada benjolan, tidah ada nyeri tekan,
kekuatan otot 5
 
Esktremitas bawah
kaki kiri bentuk simetris, jari lengkap, tidak
ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, kekuatan
Terdapat luka post pemasangan OREF di kaki
kiri, edema tidak ada, jari – jari kaki kirir sulit
digerakkan karena nyeri, skala nyeri 5/10,
terpasang drain, produksi darah ±100 cc/24
FOKUS DATA
DATA PENUNJANG DIAGNOSTIK

a. Pemeriksaan foto kaki


Tanggal pemeriksaan : 28 November 2021
Kesan :
Open fraktur at left tibia fibula

No Jenis Nilai rujukan Hasil pemeriksaan


pemeriksaan normal Tgl :29/10/21
 

1 Hb 14-17,4 8,9
2 Ht 41,5-50,4 25, 9
3 Leu 4.400-11.300 13,18
4 Trombosit 150 rb-450 rb 207.000
5 Albumin 3,4-5 2,55
FOKUS DATA

Program Terapi
Nama obat Cara pemberian Dosis Jam pemberian
1500 cc/24
RL IV
Jam 08.00 – 16.00 – 20.00
Ceftriaxone IV 2 x1 gr 08.00 – 20.00
Omeprazole IV 2 x 40 mg 08.00 – 20.00
Parasetamol PO 3 x 1 gr 08 – 13 – 18
HATUR
NUHUN

Anda mungkin juga menyukai