Anda di halaman 1dari 12

Kuliah I

Hukum Humaniter Internasional


(Kelas Besar/Rabu)
Dr. Diani Sadiawati,
SH,LLM
PENILAIAN DISKUSI KASUS/ DAN PRESENTASI
NILAI: Jumlah Nilai x 100
24

No Aspek yang dinilai Nilai Kriteria Nilai


1 Komunikasi 4 Terdiri dari 4 aspek
  a. Mendengarkan secara aktif
  b. Membantu anggota lain memahami apa yang disampaikan
  c. Menggunakan Bahasa sopan, jelas 3 Terdiri dari 3 aspek
  d. Menunjukkan rasa percaya diri

2 Terdiri dari 2 aspek

1 Terdiri dari 1 aspek

2 Diskusi 4 Terdiri dari 4 aspek


  a. Mengajukan pendapat dan perasaan dengan cara yang konstruktif
  b. Menunjukkan dukungan terhadap anggota lain
  c. Berani mengungkapkan pendapat 3 Terdiri dari 3 aspek
  d. Menjawab pertanyaan teman dengan baik
 
2 Terdiri dari 2 aspek

1 Terdiri dari 1 aspek

3 Keterbukaan 4 Terdiri dari 4 aspek


  a. Menyatakan apa yang ingin dipelajari
  b. Meminta umpan balik terhadap dirinya
  c. Berespon baik terhadap masukan teman 3 Terdiri dari 3 aspek
  d. Cepat dalam memberikan respon
2 Terdiri dari 2 aspek

1 Terdiri dari 1 aspek

4 Perilaku dalam kelompok 4 Terdiri dari 4 aspek


  a. Bersedia menerima tugas dan perilaku khusus
  b. Menggunakan pengetahuan dan pengalaman anggota lain
  c. Hasil tugas relevansi dengan bahan 3 Terdiri dari 3 aspek
  d. Berpartisipasi dalam penugasan kelompok
 
2 Terdiri dari 2 aspek

1 Terdiri dari 1 aspek

5 Kemampuan belajar 4.0 4 Terdiri dari 9 aspek


  1. Memecahkan masalah kompleks  
  2. Berpikir kritis
  3. Kreatifitas 3 Terdiri dari 6-8 aspek
   
  4. Management orang
  5. Berkoordinasi dengan orang lain 2 Terdiri dari 3-5 aspek
  6. Kecerdasan emosional
  7. Keluwesan berpikir
8. Literasi digital 1 Terdiri dari 1-2 aspek
9. Menggunakan informasi  
Buku2 dan Referensi
• Hukum Humaniter Internasional, sebuah Pengantar, Dr. Umar Suryadi Bakri, Prenamedia
Group
• Fadli Andi Natsif, 2020, Hukum Kejahatan HAM; Perspektif Hukum Pidana Indonesia dan
Hukum Pidana Internasional, Depok, Kencana
• Malcolm N. Shaw, 1997, International Law, Cambridge University Press, Cambridge.
• Boer Mauna, 2000, Hukum Internasional: Pengertian, Peranan dan Fungsi dalam Era
Dinamika Global, Alumni, Bandung.
• J.G. Starke, 1992, Pengantar Hukum Internasional, Sinar Grafika, Jakarta.
• Konvensi Den Haag 1907
• Konvernsi Jenewa 1949
• Protokol Tambahan I dan II 1977
• Konvensi-konvensi HAM internasional (ICCPR, ICERD)
Pengertian dan Tujuan Hukum Humaniter
Internasional
• International Humanitarian Law/ The Law of War/ The
Law of Armed Conflict/ LOAC
• Bagian dari Hukum Publik Internasional, mengatur
konflik2 bersenjata, baik secara internasional dan non
internasional
• Meminimalkan penderitaan manusia
• Pertempuran yang lebih manusia
• Pembatasan penggunaan senjata secara biadab
Daniel Thurer
(buku International Humanitarian Law, Theory,
Practice, Context)

International Humanitarian Law ditujukan


untuk memanusiakan kekerasan yang
terorganisasi (humanize) International
Humanitarian Law
International Committee of the Red Cross
(ICRC)
• HHI mengatur aturan untuk mengutamakan kemanusiaan, membatasi efek
konflik bersenjata
• Melindungi orang-orang yang tidak (tidak lagi) berpartisipasi dalam peperangan
• Membatasi sarana2 dan metode2 perang
• HHI bagian dari HI untuk mengatur hubungan2 antarnegara, kelompok2
bersenjata (armed group) dan non negara yang diberlakukan selama masa
konflik bersenjata
• Ditetapkan melalui perjanjian internasional (treaty)/ lebiasaan (custom) untuk
melindungi orang2, harta benda dari dampak konflik bersenjata; membatasi
hak2 yang terlibat konflik dalam menggunakan metode dan alat yang digunakan.
ICRC
https://www.icrc.org/en/war-and-law/ihl-other-legal-regmies/jus-in-bello-
jus-ad-bellum

• The purpose of international humanitarian law is to limit the suffering caused by war by
protecting and assisting its victims as far as possible. The law therefore addresses the
reality of a conflict without considering the reasons for or legality of resorting to force. It
regulates only those aspects of the conflict which are of humanitarian concern. It is what
is known as jus in bello (law in war). Its provisions apply to the warring parties irrespective
of the reasons for the conflict and whether or not the cause upheld by either party is just.
• The ius ad bellum (law on the use of force) or ius contra bellum (law on the prevention of
war) seeks to limit resort to force between States. Under the UN Charter, States must
refrain from the threat or use of force against the territorial integrity or political
independence of another state (Art. 2, para. 4). Exceptions to this principle are provided in
case of self-defence or following a decision adopted by the UN Security Council under
chapter VII of the UN Charter.
ICRC
• Tujuan HHI: membatasi penderitaan akibat perang dengan melindungi dan membantu
korbannya sejauh mungkin. Oleh karena itu, HHI terfokus pada terjadinya konflik tanpa
melihat alasan atau legalitas penggunaan kekerasan.
• HHI mengatur aspek-aspek konflik yang terkait dengan kemanusiaan (jus in bello/ Law of the
War)
• Ketentuannya berlaku untuk pihak yang berkonflik terlepas dari apakah alasan terjadinya
konflik adil atau tidak.
• Ius ad bellum (aturan tentang penggunaan kekuatan) atau ius contra bellum (aturan tentang
pencegahan perang) untuk membatasi penggunaan kekerasan antar Negara.
• Di bawah Piagam PBB, Negara harus menahan diri dari ancaman atau penggunaan kekerasan
terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik negara lain (Pasal 2, paragraf 4).
• Pengecualian terhadap prinsip ini diberikan dalam kasus pembelaan diri atau mengikuti
keputusan yang diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB berdasarkan bab VII Piagam PBB.
Inti HHI
•Mengatur aturan yang berlaku selama terjadi konflik
(in time of war)
•Mengatur pelaksanaan konflik (jus in bello)
•Mengatur ius contra bellum (aturan tentang
pencegahan perang) untuk membatasi penggunaan
kekerasan antar Negara
•Mengatur situasi pendudukan (occupation) karena
konflik bersenjata
SUMBER HHI
• PASAL 38 Statuta Mahkamah International /
Statute of the ICJ
• Perjanjian
• Kebiasaan
• Pendapat Umum
• Putusan pengadilan
PRINSIP-PRINSIP HHI
1. Pembedaan antara penduduk sipil dan kombatan / distinction between
civilians and combatants (prajurit) (hanya prajurit yang berperang yang
menjadi target konflik (perang)
2. Larangan menyerang kepada mereka yang tidak terlibat pada pertempuran
(sakit, terluka, terdampar, tawanan perang)/ hors de combat /prohibition
of attacks against those hors de combat ( pasal 41 protocol tambahan I
konvensi jenewa 1949
3. Larangan menimbulkan penderitaan yang tidak perlu/ prohibition on the
infliction suffering
4. Proporsionaliotas/the principle of proportionality
5. Kepentingan/the notion of necessity
6. Kemanusiaan (Principle of Humanity)
Quizz
30 menit

Jelaskan Point2 terjadinya perang Dunia 1 dan perang Dunia 2 sehingga


Masyarakat Dunia memandang perlu ada pengaturan tentang Hukum
Humaniter Internasional

Kirimkan ke email saya di: dhyani1308@gmail.com


Batas Pengumpulan: Pukul 10.00 Pagi

Selamat Bekerja

Anda mungkin juga menyukai