Anda di halaman 1dari 33

Appensitis Akut

Oleh:
Suri Hanifa Efendi
1740312214
  
Preseptor:
Dr. dr. Afriwardi, Sp.KO, MA
 
  
PUSKESMAS BUNGUS PADANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2019

1
Appendix

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


2
• Panjang 10 cm, pangkal caecum
• Lumen sempit di proksimal melebar didistal
• Persarafan simpatis dari T10, parasimpatis dari
vagus
• Perdarahan oleh A. apendikularis, n. arteri
• Menghasilkan IgA sebagai GALT
• Menghasilkan lendir 1-2 mL/ hari

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


3
Epidemiologi
• Keempat terbanyak setelah dipepsia, gastritis,
duodenitis dan penyakit sistem cerna lain
(DEPKES 2006)
• Ditemukan pada semua umur, jarang usia <1
thun.
• Rasio laki2 dan perempuan sama

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


4
Etiologi
Obstruksi dan disertai oleh infeksi, pada keadaan
:
1. Hiperplasia jaringan limfe
2. Masa fekalith
3. Striktur fibrosis
4. Penekanan oleh jar. Sekitar ex tumor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


5
Patofisiologi
1. St Kataralis
• Obstruksi →akumulasi mukus →↑ tekanan intralumen →
hambatan aliran limfe → edema mukosa,submukosa,serosa,
peritoneum visceral.
• Mukus → pus oleh bakteri.
• Edema dinding apendiks →↑ diapedesis kuman ke submukosa →
ulkus
2. St. Purulen
• Edema dan pus → ↓ aliran vena dan arteri → iskemia
• Bakteri menyebar menembus dinding dan mengenai seluruh
dinding → apendisitis akut
• Std ini terjadi perangsangan peritoneum parietal lokal
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
6
4. St. Gangrenosa
• ↓ arteri >> → nekrosis/gangren
• Terbentuk masa lokal oleh perdadangan yg tdd
omentum dan usus halus → Apendisitis infiltrate
→ membatasi penyebaran bakteri dan meloklisir
radang.
• Masa terisi pus → apendisitis abses

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


7
5. St. Perforasi
• Penyebaran bakteri → rongga peritoneal → peritonitis
• Perforasi dari lumen apendiks ke rongga perotineum
melalui dinding yang gangren atau delayed perforasi
dari apendisitis abses
• Pada anak dan geriatri daya tahan tubuh yang rendah
menyebabkan sulitnya terbentuk infiltrat apendisitis
ehinga resiko operasi lebih besar.
• FR perforasi lain : immunosupresi, DM, fekalitm
sppenix pelvis, operasi abdomen sebelumnya
• Apendisitis dapat melewati fase kut atau berulang
mengakibatkan eksaserbasi.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


8
Manifestasi Klinis
• Nyeri perut
– Periumbilikal : nyeri viseral disertai anorexia mual
dan muntah
– Iritasi peritoneum pariteal RLQ : nyeri somatik
terjadi 6-8 jam kemudian
• Mual dan muntah
• Gejala gastrointestinal lain
– Diare
– konstipasi

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


9
Tanda apendisitis akut
Keadaan Umum
• Takikardi, demam ringan – sedang 37.5 – 38.5.
demam >> tinggi pikirkan perforasi
• Pasien biasanya tidur dengan melipat sendi
panggul, dan berjalan dalam keadaan
membungkuk

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


10
Keadaan Lokal
• Nyeri tekan (+), Nyeri lepas (+) TU dititik Mc
Burney
• Defans muscular (+), Rovsing sign (+),
Blumberg sign (+), Hiperestesia kulit
• Psoas Sign (+), Obturator sign (+)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


11
Diagnosis Apendisitis
• Anamnesis : gejala nyeri perut RLQ, mual muntah
anorexia, dan ada tidaknya gejala gastrointestinal,
menyingkirkan gejala akut abdomen lain.
• Pemeriksaan fisik : perubahan tanda2 vital,
demam takikardi.
– Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : dinding perut terlihat kaku
Palpasi : nyeri tekan (+), nyeri lepas (+), Rovsing sign (+),
blumberg (+), psoas sign (+), obturator sign (+)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


12
Pemeriksaan Penunjang
Kurang bermakna diagnosis klinis lebih penting
• Radiologi : Rontgen USG abdomen, CT-scan
• Alvarado Score

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


13
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
14
Diagnosis Banding

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


15
Tatalaksana
Utama : apendektomi
1. Medikamentosa : Antibiotik spektrum luas,
cephalosporin dan metronidazol. Analgetik
2. Apendektomi
Apendektomi
• Segera dalam 2 x 24 jam
• Teknik dengan operasi terbuka dan dengan laparotomi
• Operasi terbuka pd titik Mc Burney dengan insisi
gridrion, ruther for marison, lanz

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


16
Komplikasi
• Perforasi
• Apendisitis kronik
• Masa periapendikular, apendisitis abses.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


17
LAPORAN KASUS

Identitas
Nama : Ny S
Usia : 34 tahun
Alamat : Timbalun
Tanggal Masuk : 03 Mei 2019

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


18
Anamnesis
Keluhan Utama
Nyeri perut kanan bawah yang semakin nyeri sejak 1 hari yang lalu.
 
Riwayat Penyakit Sekarang
• Awalnya nyeri dirasakan di perut kanan bawah ± 1 hari, nyeri nyeri semakin kuat dan
terus menerus. kemudian pasien berobat ke puskesmas pembantu di Timbulun lalu
dirujuk ke puskesmas dan dirujuk ke RST.
• Demam (+) menggigil sejak 1 hari yang lalu
• Nyeri dirasakan semakin bertambah dengan pergerakan dan batuk.
• Mual (+). muntah (+) kurang lebih 2 kali berisi apa yang dimakan sejak 1 hari yang lalu.
• Penurunan nafsu makan (+)
• Terdapat riwayat nyeri menjalar dari pinggang kanan ke pusat
• Pasien tidak memiliki riwayat BAB berdarah. Nyeri BAK tidak ada, BAK sering tidak
ada, tidak ada nyeri riwayat nyeri suprapubis

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


19
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat alergi obat tidak ada
• Riwayat operasi sebelumnya tidak ada
• Riwayat keluhan yang sama sebelumnya tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada keluarga yang menderita keluhan yang sama
dengan pasien.
Riwayat Sosial Ekonomi dan lain-lain
• Pasien seorang IRT berusia 34 tahun dan sudah menikah.
• Riwayat kebiasaan: merokok (-) minum alkohol (-)
penyalahgunaan obat (-)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


20
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Sedang
• Kesadaran : Komposmentis
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 84 x/menit
• Pernafasan : 20 x/menit
• Suhu : 37,9C
• Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
• Leher : JVP 5 – 2 cmH2O, tidak teraba pembesaran
kgb dan tiroid
• Thorak : Jantung dan Paru dalam batas normal

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


21
Abdomen
• Inspeksi : tidak tampak kelainan
• Palpasi : Nyeri tekan dan nyeri lepas (+) di perut
kanan bawah
– Mc Burney sign (+)
– Rovsing sign (-)
– Psoas sign (+)
– Obturator sign (+)
– Defans muscular (-) perut kanan bawah
– Nyeri tekan dan ketok CVA (-)
• Perkusi : tympani
• Auskultasi : Bising usus normal

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


22
• Ekstremitas : Edema -/-, akral hangat, CRT
<2detik
• Pemeriksaan rectal toucher : tidak dilakukan
pemeriksaan

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


23
Laboratorium
• Leukosit : 15.000/mm3

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


24
Alvarado score
• Migratory riff pain :1
• Anorexia :1
• Nausea/ vomiting :1
• Tenderness :2
• Rebound tenderness : 1
• Elevated temperature : 1
• Leukositosis :2
• Total :9

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


25
Diagnosa kerja : Apendisitis Akut

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


26
Penatalaksanaan
• IVFD RL 8 jam/kolf
• Rujuk ke RST

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


27
Perempuan Berusia 34 Tahun

keluhan utama Nyeri perut bawah kanan yang


semakin nyeri sejak ± 1 hari yang lalu

Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan


Fisik Penunjang

Diagnosis
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
28
Anamnesis

keluhan utama Nyeri perut bawah kanan yang


semakin nyeri sejak ± 1 hari yang lalu
nyeri diawali disekitar umbilikus atau epigastrium
yang kemudian menjalar ke titik Mc Burney

sesuai dengan karakteristik nyeri yang dikeluhkan oleh


pasien.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


29
Pemeriksaan fisik abdomen

Nyeri tekan di titik McBurney (+)


Psoas Sign (+)
Obturator Sign (+)

membantu menegakkan diagnosis apendisitis


akutmenunjukkan bahwa pasien mengalami
apendisitis akut.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


30
hasil laboratorium

jumlah leukosit : 15.000/mm3

Dari anamnesis hingga pemeriksaan penunjang


didapatkan skor Alvarado pasien berjumlah 9
yang artinya

93% kemungkinan pasien menderita appendisitis.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


31
Terapi utama yang direncanakan  Apendektomi sesegera
mungkin.

segera merujuk pasien ke Rumah sakit untuk direncanakan


apendektomi.

Apendektomi secara dini diharapkan dapat mengurangi


komplikasi post-operasi seperti infeksi luka dan
pembentukan abses intraabdomen.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


32
TERIMA KASIH

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


33

Anda mungkin juga menyukai