Anda di halaman 1dari 7

MUSYAHADAH

Fadna Qintana Rahma (1201040052)


Fahra Zainun Faqiha (1201040153)
Fauzi Abdurahman (1201040061)
Lenny Fitriyani (1201040084)
Fauzul Hakim
Tasawuf Tematik , Kelompok 8 dari kelas TP.3B
Pengertian Musysahadah
• Secara bahasa Musyahadah itu berasal dari rumpun kata Syahida-Shaahada yang
mempunyai arti bersaksi atau menyaksikan.
• Secara istilah, Imam al-Qusyairiyah mengatakan bahwa Musyahadah adalah
merasakan adanya kehadiran Allah Swt.
• Secara etimologi (harfiah), al-musyahadah berarti menyaksikan dengan mata kepala
sendiri.
• Sedangkan menurut terminologi di kalangan sufi, al-musyahadah diartikan dengan
menyaksikan secara jelas dan sadar apa yang dicarinya itu. Dalam hubungan ini apa
yang dicarinya itu adalah Allah SWT
Maqom-Maqom Musyahadah
Ada tiga derajat musyahadah, yaitu :

1. Musyahadah ma’rifat, yang berlalu di atas batasan ilmu, dalam cahaya wujud dan berada dalam kefanaan kebersamaan.

2. Musyahadah dengan mata kepala, yang memotong tali kesaksian,mengenakan sifat kesucian dan mengelukan lidah.

3. Musyahadah kebersamaan, yang menarik kepada kebersamaan, yang mencakup kebenaran perjalanannya dan
menumpang perahu wujud.
1. Nur musyahadah pertama, adalah yang
membukakan jalan dekat kepada Allah.
Tanda-tandanya ialah seorang merasa
Tahapan Musyahadah muraqabah/ berintaian dengan Allah.
2. Nur musyahadah kedua, adalah tampaknya
keadaan “adamiah” yakni hilangnya segala
maujud, lebur kedalam wujud Allah dan
baginyalah wujud yang hakiki.
3. Nur musyahadah ketiga yakni tampaknya
Dzatullah yang maha suci. Dalm hal ini
bila seorang telah fana’ sempurna, yaitu
diantaranya telah lebur dan yang baqa’
hanyalah wujud Allah.
Dalil tentang Musyahadah
(QS. Al-Baqarah (2): 115).
Hadis Riwayat Muslim

“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan


“Jika kamu tidak melihat-Nya, kamu
barat, maka kemanapun kamu
harus yakin bahwa Dia melihatmu”.
menghadap di situlah wajah Allah.
Rasulullah tidak menyabdakan
Sesungguhnya Allah Maha Luas
“seakan-akan melihatmu.” (HR.
(rahmat-Nya) lagi Maha
Muslim).
Mengetahui.”
Orang-orang yang sudah mampu musyahadah itu
kalau dia menerima pujian, orang yang memuji dia
itu dianggapnya hanya sebagai perantara. Itu
merupakan pujian dari Allah maka gembiranya dia
Contoh
bukan kepada orang yang memuji tapi gembiranya
Musyahadah dia kepada Allah. Ini menunjukkan bahwa mata hati
orang ini berarti sudah menembus dinding atau hijab
itu. Nah jika ada orang yang mencaci-maki dan ada
orang yang mengganggu dia, dia tidak akan marah
dan tidak akan dendam kepada si makhluk ini. Jika
itu benar, dia anggap itu adalah merupakan teguran
dari Allah dan jika itu tidak benar misalnya kita
difitnah orang, orang yang mampu musyahadah itu
dia tidak akan dendam kepada orang yang
memfitnahnya tetapi dia menganggap itu merupakan
cobaan dari Allah.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai