Pengertian Corporate Governance Prinsip-Prinsip Corporate Governance Kegunaan Corporate Governance Corporate Governance di Indonesia Sumber Kegagalan Corporate Governance Ukuran Corporate Governance Audit Corporate Goverance A. SEJARAH TIMBULNYA CORPORATE GOVERNANCE Timbulnya berbagai skandal besar yang menimpa perusahaan-perusahaan baik di Inggris maupun Amerika Serikat pada tahun 1980an berupa berkembangnya budaya serakah dan pengambilalihan perusahaan secara agresif lebih menyadarkan orang akan perlunya sistem tata-kelola ini. Bagaimanapun juga dalam suatu perusahaan selalu saja terjadi pertarungan antara kebebasan pribadi dan tanggung jawab kolektif, dan inilah sentral dari pengaturan yang menjadi obyek corporate governance. Suatu lembaga itu tidak mempunyai jiwa, sedangkan yang mempunyai adalah orang-orang yang bekerja di dalamnya, yang dipengaruhi oleh interaksi dalam mengejar kepentingan pribadi dan kepentingan bersama. Selalu ada potensi konflik antara pemilik saham dan pimpinan perusahaan, antara pemilik saham majoritas dan minoritas, antara pekerja dan pimpinan perusahaan, ada potensi mengenai pelanggaran lindungan lingkungan, potensi kerawanan dalam hubungan antara perusahaan dan masyarakat setempat, antara perusahaan dan pelanggan ataupun pemasok, dan sebagainya. B. Pengertian Corporate Governance
OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development) dalam penjelasan
lebih lanjut bahwa struktur corporate governance memberikan spesifikasi tentang distribusi hak dan tanggung jawab antara berbagai peserta dalam perusahaan, seperti direksi, manajer, pemegang saham dan anggota stakeholder lainnya, dan menjelaskan aturan dan prosedur tentang pengambilan keputusan dalam perusahaan. Dengan ini, maka corporate governance memberikan stuktur melalui mana tujuan perusahaan dapat dicapai, dan dengan cara apa pencapaian tujuan tersebut dan dengan apa kinerja perusahaan dapat dimonitor. 5 prinsip utama yang sekaligus merupakan aspek dasar corporate governance
1. Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham (the rights of shareholders)
2. Perlakuan yang sama terhadap seluruh pemegang saham (the equitable treatment of shareholders) 3. Peranan stakeholder yang terkait dengan perusahaan (the role of stakeholders) 4. Pengungkapan dan transparansi (disclosure and transparency) 5. Tanggung-jawab Dewan Direksi (the responsibilities of The Board) Kegunaan Corporate Governance
Perbaikan dalam komunikasi.
Peningkatan citra perusahaan. Perolehan kepercayaan lebih banyak dari investor. Perolehan kepercayaan dari kreditor. Perolehan kepercayaan pelanggan. Peningkatan efisiensi. Peningkatan kinerja perusahaan. Mencegah penyalah gunaan wewenang. Corporate Governance di Indonesia
Australia Korea Thailand
Standar akutansi, penataan, Jepang Indonesia pertanggungjawaban terhadap pemegang Singapura Malaysia saham, pengungkapan dan transparansi, serta Taiwan India kepengurusan perusahaan Hongkong Filipina Cina
Paling Baik Paling Buruk
Sumber : Penelitian PricewaterhouseCooper 1999
Persoalan yang menghambatnya terciptanya good corporate governance di Indonesia
1. Praktek-praktek perusahaan yang dibiayai oleh lembaga perbankan milik kelompok
usaha sendiri. 2. Pinjaman jangka pendek dari luar negeri untuk usaha spekulatif. 3. Dominasi pemegang saham mayoritas. 4. Tidak efektifnya kerja regulator dan lembaga-lembaga keuangan. 5. Lemahnya perlindungan terhadap kreditor dan investor. 6. Rendahnya tingkat transparansi laporan keuangan. 7. Rendahnya pengertian dan pemahaman akan pentingnya corporate governance. Sumber Kegagalan Corporate Governance
Budaya rahasia Loyalitas suku Kelemahan legislatif Kekurangan komitmen Ukuran Corporate Governance
Struktur dan pengaruh kepemilikan
Hubungan antara pemilik atau pendiri dengan pengelola perguruan tinggi harus jelas dan transparan Hubungan keuangan bagi pemilik Hak-hak para anggota broad of trustees, majelis wali amanah, pengurus yayasan, ataupun badan serupa untuk mendapatkan akses dan informasi mengenai keuangan perguruan tinggi Transparansi keuangan dan keterbukaan informasi Transparansi perlu diatur ecara proporsional. Struktur dan proses dewan pimpinan dan manajemen. Pemisahan tugas, wewenang, dan tanggungjawab antara pengawas dan pengelola. Audit Corporate Governance
Pengelolaannya selalu mengacu pada tujuh prinsip-prinsip yang
dirumuskan oleh komite sebagai standar, yaitu tidak mementingkan diri sendiri, integritas, obyektivitas, akuntabilitas, keterbukaan, kejujuran, dan kepemimpinan.