Anda di halaman 1dari 16

SYOK HEMORAGIK

PADA IBU HAMIL


MAUPUN
PASCA MELAHIRKAN

Kelompok 3 :

Evie Eko Indriyani


Mulla Amiani
Nurul Khalipah
Rodiani Pasaribu
1
PENGERTIAN

Syok adalah kolaps akibat kegagalan sirkualisi perifer yang


akut dan biasanya terjadi akibat trauma atau perdarahan
hebat.

Syok hemoragik adalah suatu syok yang disebabkan oleh


perdarahan yang banyak
Akibat perdarahan pada kehamilan muda,
misalnya abortus, kehamilan ektopik dan penyakit
trofoblas, mola hidatidosa
perdarahan antepartum seperti plasenta previa,
solusio plasenta, rupture uteri,
perdarahan pasca persalinan karena atonia uteri
dan laserasi jalan lahir.
Penyebab
Penyebab hemoragi antepartum :
 pelepasan mendadak plasenta yang letaknya
normal (solusio plasenta)
 perdarahan dari plasenta yang letaknya abnormal
(plasenta previa)
 perdarahan otak yang disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah serebral misalnya eklampsia dan
hipertensi esensial
 perdarahan dengan jumlah kehilangan darah yang
terlihat jauh lebih sedikit dari pada jumlah
kehilangan , tanda-tanda klinis tidak sesuai dengan
hasil pengukuran jumlah darah yang hilang
Penyebab hemoragi
intrapartum adalah
ruptur uteri

Penyebab hemoragi
postpartum adalah
perdarahan postpartum,
luka-luka jalan lahir
Hemoragik post partum ada 2 :
a. Hemoragi postpartum primer yaitu
mencakup semua kejadian perdarahan dalam 24
jam setelah kelahiran. Penyebabnya adalah uterus
atonik (terjadi karena, misalnya plasenta atau
selaput ketuban tertahan), trauma genital
(meliputi penyebab spontan dan trauma akibat
penatalaksanaan atau gangguan, misalnya
kelahiran yang menggunakan peralatan termasuk
seksio sesarea, episiotomy), koagulasi
intravaskular diseminata, inversi uterus.
b. Hemoragi postpartum sekunder
yaitu mencakup semua kasus PPH
yang terjadi antara 24 jam setelah
kelahiran bayi dan 6 minggu masa
postpartum. Penyebab hemoragi
adalah fragmen plasenta atau selaput
ketuban tertahan, pelepasan jaringan
mati setelah persalinan macet (dapat
terjadi serviks, vagina, kandung
kemih, rectum, terbukanya luka pada
uterus (setelah seksio sesarea atau
ruptur uterus).
Gejala klinis
Kelas Jumlah Perdarahan Gejala Klinis

Gejala klinis antara lain tekanan I 15% (Ringan) Tekanan darah dan nadi normal
darah menurun, nadi cepat, dan II 20-25% (sedang) Takikardi-Takipnea

lemah akibat perdarahan. Jika Tekanan nadi < 30 mmHg


Tekanan darah sistolik rendah
terjadi vasokontriksi pembuluh Pengisian darah kapiler lambat

darah kulit menjadi pucat, keringat Kulit dingin, berkerut, pucat


III 30-35% (Berat)
dingin, sianosis jari-jari kemudian Tekanan darah sangat rendah

diikuti sesak nafas, penglihatan Gelisah


Oliguria (<30 ml/jam)
kabur, gelisah dan oligouria/anuria Asidosis metabolik (pH < 7.5)
dan akhirnya dapat menyebabkan
Hipertensi berat
kematian ibu. IV 40-45% (sangat berat)
Hanya nadi karotis yang teraba
Syok ireversibel
Fase Syok Hemoragic
• Fase Kompensasi
Rangsangan/reflex simpatis: Respon pertama
terhadap kehilangan darah adalah
vasokontriksi pembuluh darah perifer untuk
mempertahankan pasokan darah ke organ
vital. Gejala klinik: pucat, takikardia, takipnea.
• Fase Dekompensasi
Perdarahan lebih dari 1000 ml pada pasien
normal atau kurang karena faktor-faktor yang
ada. Terapi yang adekuat pada fase ini adalah
memperbaiki keadaan dengan cepat tanpa
meninggalkan efek samping.
• Fase Kerusakan Jaringan dan Bahaya Kematian
Penanganan perdarahan yang tidak adekuat menyebabkan hipoksia jaringan
yang lama dan kematian jaringan dengan akibat berikut asidosis metabolik
disebabkan metabolisme anaerob yang terjadi karena kekurangan oksigen,
dilatasi arteriol, akibat penumpukan hasil metabolisme selanjutnya
menyebabkan penumpukan dan stagnasi darah di kapilar dan keluarnya cairan
ke dalam jaringan ekstravaskular, koagulasi intravaskular yang luas disebabkan
lepasnya tromboplastin dari jaringan yang rusak, kegagalan jantung akibat
berkurangnya aliran darah koroner, dalam fase ini kematian mengancam.
Transfusi darah saja tidak cukup adekuat lagi dan jika penyembuhan dari fase
akut terjadi, sisa-sisa penyembuhan akibat nekrosis ginjal dan/atau hipofise
akan timbul.
Penanganan
Tindakan umum
1. Letakkan penderita datar punggunya, tinggikan kedua tungkai : “
posisi pisau lipat”. Cegah agar tidak kedinginan (selimut, bantal),
berikan oksigen.
2. Hemostatis
Pada suatu kedaruratan, tergantung atas penyebabnya, pembuluh
darah atau serviks yang ruptura diklem, uterus ditekan bimanual,
tekan aorta. Dalam banyak hal, tidak mungkin mengefektifkan
hemostatis ditempat praktek dokter (kehamilan prematur, ektopik,
ruptura uteri, hematoma supralevator)
3. Pergantian volume
Berikan larutan koloid (haemaccel, plasmafucin, plasmagel,
macrodex): maksimum 1500 ml (ekspander plasma). Berikan
setengah atau dua pertiga larutan elektrolit : 1000-4000 ml
(pengganti ekstrasel). Tranfusi darah : ganti perdarahan yang
banyak dengan drah lengkap.
4. Kendalikan gangguan mikro sirkulasi dan
tetapkan sentralisasi. Berikan Hydergine mula-
mula sampai 1,2 mg, kemudian 0,6 mg IV.
Berikan Rheomacrodex (10%) : maksimum 10
ml/kg berat badan, tetapi hati-hati pada
insufisiensi ginjal.
5. Hilangkan nyeri
Hanya bila diperlukan, kemudian berikan
Demerol dalam dosis kecil : maksimum 50 mg
per dosis.
6. Penatalaksanaan koagulasi
Selalu curiga kelainan pembekuan darah bila
darah yang mengalir dari genitalia tidak
membeku atau membeku sangat lambat.
7. Memantau fungis ginjal
Pada prinsipnya pasang kateter “indwelling”. Ukur pengeluaran air seni setiap jam.
8. Penatalaksanaan jantung
Pada jantung yang tidak rusak sebelumnya dan pada penderita tua : Kombetin
(strofantin) 0,25-0,5 mg IV atau Lanoxin (digitoksin) 0,25 mg IV.
9. Tindakan klinis
Intubasi, pernapasan dikontrol. Koreksi keseimbangan asam-basa, kemungkinan
osmoterapi (Mannitol) Streptokinase dalm syok hemoragi yang cepat progresif.
Komplikasi
Syok yang tidak dapat segera diatasi
akan merusak jaringan di berbagai
organ, sehingga dapat menjadi
komplikasi seperti gagal ginjal akut,
nekrosis hipofise, dan koagulasi
intravaskular diseminata (DIC).
ASUHAN KEPERAWATAN SYOK HEMORAGIK
PADA IBU HAMIL

• DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Potensial shock hipovolemik b.d perdarahan.
2. Gangguan psikologis cemas b.d kurangnya
pengetahuan.
ASUHAN KEPERAWATAN SYOK HEMORAGIK
PASCA MELAHIRKAN
• Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan vaskuler yang
berlebihan.
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan hipovelemia
3. Ansietas berhungan dengan krisis situasi, ancaman perubahan pada status
kesehatan atau kematian, respon fisiologis
4. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, Stasis cairan
tubuh, penurunan Hb
5. Resiko tinggi terhadap nyeri berhubungan dengan trauma / distensi jaringan
6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan atau tidak
mengenal sumber informasi

Anda mungkin juga menyukai