Anda di halaman 1dari 17

MPLS SMAS PAHLAWAN TOHA

Sekolah Ramah Anak dan Deklarasi Anti Kekerasan


TAHUN AJARAN 2021/2022

Oleh.
Hj. Rosmiati, S.Pd
Pengertian Sekolah Ramah Anak (SRA)
Sekolah ramah anak (SRA) adalah unit satuan pendidikan, baik formal, nonformal, dan
informal yang mengutamakan keamanan, kebersihan, kesehatan, kepedulian,
berbudaya lingkungan hidup, memberikan jaminan, memenuhi, menghargai akan hak-
hak anak serta melindungi anak dari kekerasan, diskriminasi, bullying, dan tindakan
salah lainnya.
Fakta Kekerasan 84
siswa mengaku
%
45 40 %
siswa laki-laki
%
siswa usia 13-15
di Lingkungan pernah
menyebutkan
bahwa guru atau
th melaporkan
pernah
mengalami petugas sekolah
Pendidikan kekerasan di merupakan
mengalami
kekerasan fisik
sekolah pelaku kekerasan oleh teman
sebaya
ICRW, 2015 ICRW, 2015 UNICEF, 2014

75 %
siswa mengakui
22 50 %
siswa perempuan anak
%
pernah menyebutkan melaporkan
melakukan bahwa guru atau mengalami
petugas sekolah
E kekerasan di
sekolah
merupakan
pelaku kekerasan
perundungan
(bullying) di
sekolah
ICRW, 2015 ICRW, 2015 UNICEF, 2015
Latar Belakang Sekolah Ramah Anak (SRA)

Faktor lingkungan sekolah

Ramai pemberitaan di media sosial terkait seorang guru tega


01 melakukan tindakan kekerasan pada peserta didiknya secara verbal
ataupun non verbal

Peserta didik berpotensi melakukan tindakan kekerasan, seperti


02 bullying terhadap peserta didik lainnya
Dilatar belakangi oleh hal-hal itulah, kemudian pemerintah melalui
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
membentuk sekolah ramah anak (SRA), yang dimaksudkan untuk
menjamin hak-hak anak selama di sekolah, sehingga keamanan anak
bisa selalu terjaga. Keamanan yang dimaksud tidak hanya sebatas
keamanan fisik dan psikis, melainkan juga kesehatan.
Prinsip dan Konsep Sekolah Ramah
Sekolah Ramah A Anak

Anak (SRA) Ciri-ciri Sekolah Ramah Anak


B
Standar dan Komponen Sekolah
C Ramah Anak

Syarat dan Kebijakan Sekolah


D Ramah Anak

E
Prinsip Sekolah Ramah Anak (SRA)
Prinsip dibawah ini merupakan hal yang mendasari terciptanya sekolah ramah anak. Adapun isinya
adalah sebagai berikut:
 Nondiskriminasi
 Kepentingan terbaik bagi anak
 Hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan
 Penghormatan terhadap pandangan anak
 Pengelolaan yang baik
Konsep Sekolah Ramah Anak (SRA)
B = (Bersih)
Keberadaan sekolah ramah anak bukan berarti
membangun sekolah baru berkonsep ramah pada
A = (Aman)
anak. Namun, suatu unit satuan pendidikan harus
mampu mewujudkan konsep yang sesuai di unitnya.
R = (Ramah)

Konsep ini mengacu pada perlindungan dan I = (Indah)


pemenuhan hak anak selama di sekolah berdasarkan
gerakan BARISAN, yaitu sebagai berikut: I = (Inklusif)

S = (Sehat)

A = (Asri)

N = (Nyaman)
Anak merasa enjoy, aman,
dan nyaman saat berada di
Anak mendapatkan perlakuan sekolah. Guru tidak pernah
adil tanpa melihat latar mempermalukan peserta
belakang, suku, ras, agama, didik.
warna kulit, dan sebagainya.
Makanan di kantin sekolah
Selama sekolah, anak tidak terjaga kebersihannya.
pernah mendapatkan Ciri-ciri
perlakuan tidak mengenakkan, Rasa peduli anak terhadap
misalnya kekerasan oleh guru
Sekolah Ramah lingkungan sekitar semakin
maupun sesama murid. Anak (SRA) meningkat setelah masuk
di suatu sekolah.
Semua penghuni sekolah anti Tata tertib sekolah
terhadap segala bentuk dijalankan secara terbuka
kekerasan, baik kekerasan atau transparan, serta anti
verbal dan nonverbal. diskriminasi.
Standar
Sekolah
1. Setiap anak bisa mendapatkan haknya tanpa 6. Membuat program kerja yang mengutamakan
adanya diskriminasi, misalnya disabilitas,
Ramah perkembangan kepribadian anak
warna kulit, suku, latar belakang orang tua, Anak 7. Membuat program kerja yang menekankan
dan sebagainya. keselamatan anak, baik saat di rumah maupun
2. Setiap anak bisa dengan bebas menyampaikan
(SRA) di sekolah.
ide, pendapat, gagasan, penemuan tentang 8. Semua warga sekolah sadar akan pentingnya
pendidikan, teknologi, seni, dan budaya. menjaga diri dari berbagai bentuk kekerasan.
3. Metode pembelajaran dan kurikulumnya bisa 9. Anak bisa berpartisipasi secara penuh untuk
membangun karakter anak menjadi lebih baik setiap aspek kehidupan atau kegiatan sekolah.
dengan menekankan pada kepedulian, kasih 10. Memiliki kesiswaan yang orientasinya
sayang, simpati, empati, keteladanan, dan membentuk karakter anak.
sebagainya. 11. Terbentuk kerja sama yang selaras dan
4. Guru dan tenaga kependidikannya bisa harmonis antara anak, sekolah, dan keluarga.
menjadi fasilotator bagi anak untuk 12. Penegakan hukum dan informasi dijalankan
berkembang. secara transparan, akuntabel, dan partisipatif.
5. Memiliki lingkungan dan infrastruktur yang
ramah pada anak, misalnya bersih, asri, sehat,
aman, bangunan berstatus SNI, dan
sebagainya.
Komponen
Sekolah
Ramah
1. Kebijakan untuk menjalankan program sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan Anak
2. Pelaksanaan kurikulum harus ramah pada anak, sehingga pelaksanaan pembelajaran bisa (SRA)
berjalan dengan optimal
3. Pendidik dan tenaga kependidikan harus terlatih dan memahami dengan baik akan hak-
hak anak
4. Sarana dan prasarana harus mampu memberikan jaminan kenyamanan bagi anak dalam
berakivitas
5. Partisipasi anak yang ditunjukkan dalam bentuk ketaatan pada aturan yang berlaku serta
anak mampu bersosialisasi di lingkungan sekolah
6. Partisipasi dari orang tua dengan memantau kegiatan anak selama di sekolah
Syarat Sekolah Ramah Anak
(SRA)
Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak era 01 MEMILIKI KANTIN SEHAT
Kabinet Kerja, Yohanes
Yambise, menyatakan
bahwa untuk menciptakan
sekolah ramah anak, suatu 02 MERUPAKAN KAWASAN BEBAS ROKOK
sekolah harus memenuhi
syarat berikut.
MERUPAKAN KAWASAN BEBAS MIRAS DAN NAPZA
03 (NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN OBAT TERLARANG)

MERUPAKAN KAWASAN BEBAS KEKERASAN, BAIK


04 KEKERASAN VERBAL/NON VERBAL
Kebijakan Sekolah Ramah Anak (SRA)
Kebijakan anti kekerasan terhadap anak, baik oleh lingkungan, peserta didik, pendidik, dan
tenaga kependidikan

Kebijakan untuk mematuhi tindakan anti kekerasan oleh semua warga sekolah

Kebijakan untuk mencegah anak putus sekolah

Kebijakan untuk mewujudkan kawasan tanpa asap rokok dan NAPZA

Kebijakan untuk menciptakan sekolah tanggap bencana

Kebijakan untuk menciptakan lingkungan sehat, aman, asri, dan nyaman


Unit Satuan Pendidikan

Membuat perencanaan kebijakan sekolah sesuai SRA

Membuat perencanaan pembelajaran sesuai SRA

Melakukan pengawasan

Membuat alur mekanisme pengaduan untuk


memenuhi hak anak di institusi pendidikan
Dari pembahasan di atas, jelas bahwa keberadaan sekolah ramah anak bisa menjamin
keamanan anak saat menempuh pendidikan di bangku sekolah. Oleh karena itu,
diharapkan sudah tidak ada lagi kasus tindakan kekerasan di lingkungan sekolah.

Bagaimana dengan sekolah kita, SMA Pahlawan Toha?

Apakah masih ada kekerasan di lingkungan sekolah?

Jika masih ada, maka laporkan kepada pihak sekolah. Baik kepada guru ataupun
tenaga kependidikan yang berada di sekolah. Kemudian sekolah akan membentuk tim
pengawasan terkait dengan masalah pelaporan tindakan kekerasan.
Bahan Refleksi Siswa
 Berdasarkan pemaparan di atas, diharapkan pada sesi terkahir ini ( 15 menit) siswa dapat menyiapkan 1
lembar kertas lengkap dengan alat tulisnya. Kemudian buatlah tabel seperti pada keterangan di bawah
ini.
No. Sikap Positif Selama di sekolah Sikap Negatif Selama di Sekolah
1.
2.
3.
4.
Dst.

Lalu tulislah sikap-sikap postif dan negatif yang biasa dilakukan di sekolah, tulislah sebanyak-banyaknya.
Kemudian coba kalian refleksikan, apakah banyak sikap positif/negatif yang biasa dilakukan di sekolah?
Buatlah kalimat-kalimat motivasi untuk lebih banyak bersikap positif selama berada di lingkungan
sekolah, agar sekolah SMA Pahlawan Toha menjadi sekolah ramah anak.
Terimakasih
Semoga Bermanfaat
Jagalah kesehatan selalu dan tetap terapkan program kesehatan selama masa pandemi Covid-19 ini

Anda mungkin juga menyukai