Anda di halaman 1dari 7

INTERAKSIONISME

SIMBOLIK

NAMA:
1. ADIEF FAUZA FIRJATULLAH
2. DOKI MARTADINATA
•AKAR SEJARAH TEORI INTERAKSI SIMBOLIK: SOSIOLOGI

Interaksi adalah istilah dan garapan sosiologi; sedangkan simbolik


adalah gerapan komunikologi atau ilmu komunikasi.kontribusi utama
sosiologi pada perkembangan ilmu psikologi sosial yang melahirkan
perspektif interaksi simbolik.
salah satu teori yang cukup berpengaruh adalah interaksi simbolik
yang fokus pada peilaku peran ,interaksi antar individu ,serta tindakan-
tindakan dan komunikasi yang dapat diamati.
kaitan antara simbol dengan komunikasi terdapat dalam salah satu
dari prinsip-prinsip komunikasi yang dikemukakan mulyana (2000:83-
120) mengenai komunikasi adalah suatu proses simbolik.lambang atau
simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu
lainnya,berdasarkan kesepakatan sekelompok orang.lambang adalah
salah satu kategori tanda .hubungan antara tanda dengan objek dapat
juga diapresentasikan oleh ikon dan indeks namun ikon dan indeks tidak
memerlukan kesepakatan.ikon adalah suatu benda fi sik (dua atau tiga
dimensi) yang menyerupai apa yang diapresentasikannya.
•TOKOH DAN PERKEMBANGAN INTERAKSI SIMBOLIK

george herbert mead adalah tokoh yang tidak bisa lepaskan dari teori
interaksi simbolik. Tiga hal yang sangat penting mengenai konstruksi
teori interaksi simbolik,adalah:
1. Fokus antara interaksi antara pelaku dan dunia.
2. Pandangan bahwa baik pelaku maupun dunia sebagai proses yang
dinamis dan bukanlah struktur yang statis.
3. Nilai yang dilekatkan pada kemampuan pelaku untuk interpretasikan
masyarakat dunia atau masyarakat sosial.
tokoh-tokoh yang beraliran interaksi simbolik sebagaimana yang
disebut atas,seperti: william james M. Baldwin,john dewey,geoge
H.mead,ysng kemudian dilanjutkan oleh carles horton cooley,wiliam
I.Thomas,dan kuhn maupun herbert blumer.para tokoh ini sepakat
menggunakan nama interaksi simbolik untuk menjelaskan suatu
tindakan bersama,pada saatnya nanti akan membentuk struktur
sosial atau kelompok-kelompok masyarakat lain melalui interaksi
yang khas.
•FOKUS DAN PERSPEKTIF INTERAKSI SIMBOLIK
manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang
berinteraksi .bahkan,interaksi itu tidak hanya eksklusif antar
manusia,melainkan inklusif dengan seluruh mikrokosmos,termasuk
interaksi manusia dengan seluruh alam ciptaan.singkatnya,manusia
selalu mengadakan interaksi.
interaksi simbolik dipengaruhi oleh struktur sosial yang membentuk
atau menyebabkan perilaku tertentu,yang kemudian membentuk
simbolisasi simbolik menurut setiap individu mesti proaktif,refl eksif,dan
kreatif,menafsirkan,menampilkan perilaku yang unik,rumit,dan sulit
diinterpretasikan.teori simbolik menekankan dua hal.pertama,manusia
dalam masyarakat tidak pernah lepas dari interaksi sosial.
Kedua,interaksi dalam masyarakat mewujudkan dalam simbol-simbol
tertentu yang sifatnya cenderung dinamis.
•PENELITIAN INTERAKSI SIMBOLIK
Dalam penelitian mengenai iklan dan prostitusi,subjek menggunakan `iklan
panti pijat` sebagai media (simbol) penawaran jasa prostitusinya. Subjek yang
lain memanfaatkan `tampil di cover majalah pria` sebagai media lain
penawaran atau komunikasi pemasaran jasa prostitusinya.subjek yang lain
lagi, `menjual diri` dengan tampil di situs jejaring sosial face book dengan
foto-foto yang mengundang sebagai media komunikasi pemasaran atau iklan
jasa prostitusinya
paradigma defi nisi sosial adalah salah satu aspek khusus dari karya
weber yang dalam analisinya tentang tindakan social (social action).ada
tiga teori yang termasuk dalam paradigma defi nisi sosial ini,yaitu aksi
(action),interaksionisme simbolik (symbolic interaktinism),dan
fenomenologi.
melalui premis dan proposisi yang ada ,muncul tujuh prinsip
interaksionisme simbolik,yaitu:
1. Simbol dan interaksi menyatu ,karena itu,tidak cukup seorang peneliti
hanya merekam fakta,melainkan harus sampai pada konteks.
2. Karena simbol juga bersifat personal,diperlukan pemahaman tentang
jati diri pribadi subyek penelian.
3. Penelitian sekaligus mengaitkan antara simbol pribadi dengan
komunitas budaya yang mengitarinya.
4. Perlu direkam situasi yang melukiskan simbol.
5. Metode perlu merefl eksikan bentuk perilaku dan prosesnya.
6. Perlu menangkap makna dibalik fenomena.
7. Ketika memasuki lapangan,sekedar mengarahkan pemikiran
subyek,akan lebih baik.
TERIMAKASIH .

Anda mungkin juga menyukai