Anda di halaman 1dari 16

GUILLAIN BARRE

SYNDROME
Disusun Oleh :
Husnul Khatimah
Luluk Ayu Safira
Prima Fasriatissya
GBS ?

• Guillain Barre Syndrome (GBS) adalah


sebuah penyakit yang menyerang sistem
saraf perifer

• Guillain-Barre Syndrome (GBS) adalah


salah satu penyakit ‘demyelinating’ saraf
(Nolte 1999)
• Guillain barre syndrome (GBS) adalah
penyakit autoimun yang tergolong
langka
• Pada penyakit ini, sistem kekebalan
tubuh yang seharusnya melindungi justru
menyerang sistem saraf perifer yang
bertanggung jawab mengendalikan
pergerakan tubuh
Etiologi

• Penyebabnya belum diketahui secara


pasti
• Namun karena kebanyakan kasus terjadi
sesudah proses infeksi, diduga GBS
terjadi karena sistem kekebalan tidak
berfungsi
Gejala GBS ?

• Kesemutan dan Nyeri pada otot kaki


serta tangan
• Kelemahan otot (parese hingga plegia)
• Gangguan Saraf Sensorik dan Motorik
• Gangguan saraf otonomik
• Gangguan cranial nerves
Diagnosis GBS

Selain melalui gejala yang dirasakan oleh


pasien dan diperoleh dari riwayat
kesehatan mereka, diagnosis sindrom
Guillain-Barré bisa ditentukan melalui
pemeriksaan saraf
Komplikasi

• Kegagalan bernafas akibat kelumpuhan


otot-otot pernafasan
• Komplikasi lain yang mencakup pada
kasus guillian barre syndrome adalah
dekubitus, kontraktur sendi, dan
gangguan kontrol spinchter kandung
kemih dan usus (Kowalak, 2011:293)
Pengobatan

Ada dua jenis metode pengobatan yang


bisa dilakukan pada kasus sindrom
Guillain-Barré,antara lain:
• Pemberian immunoglobulin intravena
(IVIg)
• Plasmaferesis atau penggantian plasma
darah
Problematika Fisioterapi
Berdasarkan penjabaran di atas dapatlah
disebutkan ada 4 problem dasar dari
sisi pandang fisioterapi, yaitu:
• Muskuloskeletal
• Kardiopulmonari
• Sistem Saraf Otonomik
• Sensasi
Penatalaksanaan Fisioterapi

• Pemeriksaan Subjektif (Anamnesis)


• Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Vital Sign
IPPA (Inspeksi,Palpasi,Perkusi,Auskultasi)
• Pemeriksaan Gerak Dasar
• Kemampuan Fungsional dan Lingkungan
aktivitas
• Pemeriksaan Spesifik
MMT (Manual Muscles Testing)
ROM (Range Of Motion) / LGS (Lingkup
Gerak Sendi)
Pemeriksan Refleks Tendon Dalam
Pemeriksaan Sensoris
• Pemeriksaan Penunjang
(Pemeriksaan Laboratorium)
Pemeriksaan Lumbal Punksi
Pemeriksaan Electromyografi (EMG)
Program Latihan Fisioterapi

• Breathing Exercise
• Latihan Positioning
• Passive Exercise
• Active Exercise
• Peningkatan program latihan dimulai dari
passive exercise, active asissted exercise,
dan active exercise pada ekstremitas
atas, ekstremitas bawah, dan trunk
• Latihan dilakukan dengan durasi yang
rendah, biasanya 5 sampai 10
pengulangan, dan selalu dihentikan jika
klien mengeluh lelah
• Waktu istirahat sering diberikan, dan
respon klien terhadap latihan secara
konsisten harus dimonitor seperti sesak
napas atau tanda-tanda lain dari
kelelahan
• Sesi per latihan GBS adalah 60 menit
per sesi (Tara Beth, 2008)

Anda mungkin juga menyukai