Anda di halaman 1dari 28

 

 
 
 
 
Filsafat dan Logika
 
 
 
 
u l u a n
e nd a h
P
Filsafat ??

Cogito ergo sum


Aku berpikir maka aku ada

Manusia adalah makluk berpikir


Berpikir adalah kodrat manusia.
F il
sa f
at?
?
Manusia : makluk otonom
Berdiri pribadi yang tersusun atas
kesatuan harmonik jiwa dan raga, dan
eksis sebagai individu yang
memasyarakat.
F il
sa f
at?
Manusia : lahir dalam keadaan misterius ?
Sulit untuk diketahui mengapa, bagaimana dan untuk
apa kelahirannya.

Bagaikan membaca sebuah buku tanpa pendahuluan


dan penutup. Hanya membaca isinya saja dan harus
menyusun sendiri pendahuluan dan penutup
berdasarkan fakta-fakta yg tersirat.
DD, setiap orang cenderung berbeda pandangan ttg
ide atau konsep pendahuluan yg menggambarkan asal
mula, dan ide/konsep penutup yg menggambarkan
tujuan akhir.
et
Manusia adalah makluk berpikir

Manusia : makluk yg memiliki ciri istimewa, yakni


kemampuan untuk berpikir, yang ada dalam
struktur dengan perasaan dan kehendaknya.

Aristoteles : Mc adalah “animal rationale.”

Apa yg dipikirkan?
Mengapa harus berpikir?
Bagaimana pemikiran itu?
Untuk apa harus berpikir sedemikian?
Filsafat dimulai dengan pertanyaan
et
Apa yang dipikirkan manusia?

Terpusat pada diri sendiri


 Represif : menerima apa adanya
 Kritis : mengenal makna
 Kreatif : berkreasi

Kritis Kreatif:
 Mc berpikir ttg hakikatnya sbg mc yg justru
bersumber dari kepentingannya, yg dituntut
pemenuhannya.
 Sadar perlunya pemecahan masalah
et
Apa yang dipikirkan manusia?

Mc meningkatkan kualitas pemikirannya


 Mistis religius : menerima apa adanya sbg
kodrat dr YME
 Ontologis kefilsafatan : apa yg dibalik
“yang ada”
 Konkrit Fungsional: terobosan berupa
kreativitas untuk melampaui hukum alam.
Contoh:
Nelayan yg menciptakan teknologi untuk
menghadapi kondisi alam.
et
Arti dan Hakikat Filsafat

Pendekatan filsafat secara filsafati sangat luas.


Rasional: mendekati filsafat dari sudut rasio,
yakni sebagai sebuah proses berpikir
rasional, baik yg bersifat teknologi
(praktis), naturalis, atau spekulatif.
Bahasa: mendekati filsafat dr analsis kebahasaan
untuk mencapai kejelasan makna kata dan
konsepnya.
Futurolog: filsafat sebagai kemampuan utk
membaca logika alam untuk menentukan
arah kecenderungan hari esok.

et
Arti dan Hakikat Filsafat

Istilah Filsafat: philosophia (Yunani)


Philos/philia=cinta
Sophia+ kearifan/kebijaksanaan
Filsafat: cinta kearifan
Sophia pd awalnya: prinsip2 kebenaran pertama,
pengetahuan luas, kebajikan intelektual,
pertimbangan akal sehat sampai pd pengertian
yg bersifat teknologi: kepandaian, bahkan
kecerdikan dalam memutus hal-hal praktis.
Plato: mengapa filsafat itu tidak hanya sophia
saja, melainkan harus disertai dengan
philos/philia? et
Arti dan Hakikat Filsafat

Sebagai pencinta hikmat, seorg filsuf merasa


terbakar oleh adanya api kerinduan/api cinta yg
membara untuk terus mencari, mengejar dan
memperoleh hikmat atau kebijaksanaan itu.
Tugas, keinginan atau kerinduan ini bukanlah
tugas yg sesaat saja, melainkan tugas abadi
sebagai kerinduan yang terus mekar.
Oki, filsafat: pengejaran abadi untuk memperoleh
kearifan yg tak pernah berakhir. Meskipun
terbatas, mc selalu berusaha merendahkan diri
untuk mencari hikmat dan mengabdi pada Sang
hikmat atau Sang kebijaksanaan itu.
et
Kedudukan Arti dan Hakikat Filsafat
dalam Pengembangan Pikiran
Filsafat bermaksud menunjukkan sebuah hal
mendasar dalam mencari hikmat, kearifan atau
pengetahuan yg luas: bahwa mc selalu tahu
diketidaktahuannya.
Socrates (Bapak Filsuf): hanya mc itu sendiri
yang tahu bahwa ia tidak tahu.
Konsekuensinya: semakin banyak misteri kehidupan
yang diketahui, tetapi semakin banyak kecemasan
baru yang terus mekar dalam kehidupan mc.
Mc dgn pengetahuannya seolah melangkah maju
dari upaya menyingkap satu misteri ke misteri
lainnya yang kian mekar.
et
Kedudukan Arti dan Hakikat Filsafat
dalam Pengembangan Pikiran
DD, mc tidak hanya membutuhkan kerendahan
hati, tetapi juga kesabaran, ketekunan,
keteguhan bathin, untuk menegur dan mendidik
diri, kedisiplinan, dan optimisme hidup dalam
mengejar pengetahuan/kerarifan dimaksud.
Filsafat ingin menunjukkan bahwa mc bukan hanya
bertugas untuk mengisi pengetahuannya dgn
pikiran dan ketrampilan teknologis yg sempit
atau terbatas, tetapi ingin melampauinya dan
ingin menempatkannya pada inti pergumulan dan
perjuangan untuk tugas kemanusiaan dalam hal
memanusiakan mc yg bersifat multidimensi.
et
Kedudukan Arti dan Hakikat Filsafat
dalam Pengembangan Pikiran
Kategori kepintaran dalam perspektif tugas
kemanusiaan bukan sekadar kepintaran rasionalisasi
(bukan rasio) untuk mencari pembenaran-pembenaran
(bukan kebenaran).
Kepintaran pengetahuan bila hanya untuk mengejar
keuntungan atau kenikmatan semata, akan menyeret
mc ke dalam kebodohan dan tindakan-tindakan tidak
beradab.
Kecenderungan tsb justru tidak akan memanusiakan
sesama dengan pikiran/ pengetahuannya supaya mc
semakin berbuat baik dan benar, tetapi sebaliknya
menjerat, membelenggu dan menindas mc dalam arus
kejahatan, merusak tatanilai, cita rasa kemanusiaan
dan citra peradaban itu sendiri. (teknologi IT)
et
Kedudukan Arti dan Hakikat Filsafat
dalam Pengembangan Pikiran
Intinya: filsafat hendak menunjukkan bahwa
pikiran atau pengetahuan ini selalu punya dua
dimensi yang saling bertautan, yaitu:
dimensi aktif terus mengembangkan
kreaktifitas pikiran/pengetahuan dalam
membangun kehidupan bersama secara nyata,
Dimensi kontemplatif dalam hal mengontrol dan
mengendalikan pikiran/pengetahuan itu sendiri
sehinggga tidak terjebak dalam permainan arus
keinginan dan kejahatan.

et
Pandangan para filsuf ttg
arti dan hakikat filsafat.
Socrates: filsafat diartikan sebagai
konstruksi/bangunan moral dalam
hubungan dengan kebenaran dan
kepastian hidup.
Plato: mengartikan filsafat sebagai
interpretasi atau evaluasi terhadap apa
yg penting/yang berarti bagi hidup
Aristoteles: arti filsafat lebih mendasar
pada konteks kebenaran-kebenaran sosial
yg berhubungan dengan pertautan antara
pengetahuan dan kehidupan nyata.
PLATO (1)

Filsuf pertama yg memiliki pandangan


teoritis yg luas dan lengkap ttg filsafat.
Filsafat: ilmu pengetahuan yg berusaha
meraih kebenaran yg asli dan murni.
Filsafat adalah penyelidikan ttg sebab
dan asas yang paling akhir dari segala
sesuatu yang ada.
Filsafat sejati: pengetahuan mengenai
hakikat (arrete) dari sesuatu yang
diperoleh melalui kontemplasi, bukan
melalui aksi.
PLATO (2)

Filsuf pertama yg menggunakan pendekatan


rasionalistik dalam mengemukakan gagasan ttg
filsafat. Kebenaran filosofis bukan pada
penampakan tetapi idenya yg lengkap.
Sifat kebijaksanaan filosofis:
1) harus bertahan menghadapi ujian kritis.
Konsekuensinya: semua jenis
kebijaksanaan/pengetahuan yg belum diuji
sampai dasarnya, harus ditolak alias “omong
kosong”
2) Metode yg digunakan adalah dialektik, filsafat
berkembang dari pendapat yg diuji secara
kritis, diragukan sampai tidak dapat diragukan
lagi.
Aristoteles

Filsafat:ilmu pengetahuan yg senantiasa


berupaya mencari prinsip dan penyebab dari
realitas yang ada. Filsafat:pengetahuan yang
berupaya memperlajari “ada” atau peri “ada”
sebagaimana adanya.
Hasil karyanya: Metafisika, Logika, Etika dan
Estetika.
Hakikat filsafat:
 Berhubungan langsung dgn “ada” sebagai
“pengada” atau “ada” sbg sebab dan prinsip dr
kenyataan tertinggi;
 Filsafat harus berurusan dg upaya membangun
hidup kekinian, bukan sekadar perenung atau
berkontemplasi.
Aristoteles

 Filsafat harus mendorong pada aksi praksis,


bukan sekadar penalaran spekulatif, tetapi
harus mendorong pada pengalaman dan
pengamalan.
Rene Descartes

Filsuf Prancis yg terkenal dengan argumen :


je pense, done je suis (cogito ergo sum)
Filsafat selalu berhubungan dengan upaya kategori
pemikiran rasional dalam menuntun manusia untuk
menentukan dan memperjuangkan kebenaran-
kebenaran yg jelas dan terpilah di dalam hidupnya.
Melalui kategori-kategori pemikiran rasional
dimaksud, manusia akan dituntun keluar dari
godaan pemikiran yg bersifat emosi atau yg
membuat mc tidak dewasa dalam mengambil
keputusan. Oki, hukum harus mendasari diri pada
logika rasional, bukan hanya perasaan/etika.
Rene Descartes

Rasionalisme Descartes meskipun sangat membantu


dalam meletakkan prinsip2 kebenaran universal
dalam hukum dan proses2 yuridis, namun telah
mencabut hakekat hukum itu sendiri dr intinya,
yaitu manusia san kemanusiaan itu sendiri.
Logika2 hukumpun, akhirnya mengabdi pada
logika “tautologis” (kebahasaan) semata, bukan
pada etika dan moralitas kemanusiaan itu
sendiri.
Kesimpulan

Filsafat merupakan kegiatan berpikir manusia yg


berusaha mencapai kebijakan atau kearifan.
Kearifan merupakan buah pikir yg dihasilkan dari
usaha mencari hubungan antara pengetahuan dan
implikasinya.
Filsafat berusaha merangkum dan membuat garis
besar dari masalah dan peristiwa pelik dari
pengalaman manusia.
Dkl, filsafat bukan saja berusaha menemukan
pikiran (tesis), kontra pikiran (antitesis), tetapi
juga sampai pd bgmana merangkum pikiran
(sintesis) baik yg sejalan maupun yg bertabrakan
utk menyiasati pokok telaahnya.
Ada perbedaan pendapat di kalangan Filsuf

Inti Filsafat adalah usaha manusia dengan pikiran


atau pengetahuan maupun cita rasa
kemanusiaannya untuk mencari serta mendapatkan
dasar2 pertanggungjawaban pikiran tentang
realitas2 utuh (eksistensi) yang terdalam (essensi)
tentang realitas, berupa tuntutan (claim)
kebenaran, objektivitas, validitas, dan kesahihan.
Ada perbedaan pendapat di kalangan Filsuf

Para filsuf dengan profesi kefilsufannya berusaha


mencari dan mengungkapkan hal dimaksud dalam
upaya menolong manusia untuk memperoleh
pegangan dalam upaya membangun hidupnya.
Kenyataannya: terdapat perbedaan pendapat di
kalangan mereka sendiri.
Penyebab perbedaan pendapat di kalangan
Filsuf
Perbedaan sudut pandang (point of view)
tiap filsuf memiliki sudut pandang yg berbeda
dalam memahami suatu realitas.
Plato: cenderung membangun pikiran dari
gagasan2 di balik suatu kenyatan yg dihadapi,
bukan pada kenyataan fisik yg dihadapi.
Alasan: hanya di dalam dunia ide itulah ada
jaminan kebenaran, objektivitas, validitas dan
kesahihan sebuah kenyataan.
Penyebab perbedaan pendapat di kalangan
Filsuf
Perbedaan sudut pandang (point of view)
Filsuf Pragmatis: meletakkan pandangan pada
kenyataan makna/kegunaan sesuatu.
Artinya : hanya sesuatu yang berguna atau
bermakna, itulah yg benar, yg objektif, yg
valid/tepat dan sah untuk diakui
Filsuf Materalis: melihat materi (kenyataan
fisik) sebagai jaminan kebenaran, objektivitas,
validitas dan kesahihan.
Artinya : Hanya materi sajalah yg menjadi dasar
pembuktikan bahwa sesuatu hal itu benar,
objektif, valid dan sah.
Penyebab perbedaan pendapat di kalangan
Filsuf
Perbedaan minat akademis
masing-masing fisuf memiliki minat intelektual
atau minat akademis yg berbeda dalam hal
pengembangan pikirannya.

Anda mungkin juga menyukai