Kelas : D3-4B NIM : P01031119107 Topik 1 Prinsip dan Langkah-langkah FFQ
Food Frequency Questionnaire (FFQ) adalah
salah satu metode penilaian konsumsi pangan. Metode FFQ memiliki kekhususan dibanding metode lainnya. A. PRINSIP PENGGUNAAN FFQ
Prinsip umum dalam penggunaan FFQ dan
Semi FFQ adalah kekerapan konsumsi pangan sebagai faktor risiko munculnya kasus gizi salah. Kekerapan konsumsi pangan inilah yang harus dapat terukur dengan tepat melalui metode FFQ Beberapa prinsip FFQ adalah sebagai berikut: 1. Studi pendahuluan 2. Daftar makanan dan minuman 3. Kelompok bahan makanan 4. Periode waktu lama 5. Kalibrasi dengan metode lain 6. Mengukur kecenderungan 7. Diagnosis dini (prospektif) 8. Pada individu atau kelompok berisiko 9. Instrumen diujicoba 10. Skor konsumsi pangan 11. Kelompok literasi rendah 12. Interview langsung kekhususan Metode FFQ Metode FFQ memiliki kekhususan yang tidak dimiliki oleh metode lainnya. Kekhususan yang dimaksud adalah proses penggunaanya memerlukan persiapan yang meliputi studi pendahuluan terhadap makanan yang dikonsumsi seseorang. Penyakit degeneratif adalah penyakit kronik yang prevalensinya meningkat setiap tahun. Penyakit degeneratif diakibatkan oleh faktor asupan makanan baik berlebihan maupun kekurangan zat gizi tertentu dalam jangka panjang Dampak konsumsi jangka panjang makanan yang tidak seimbang adalah pada berbagai level. Delapan tahapan defisien gizi pada makanan sampai menimbulkan kerusakan secara klinis. Berikut kronologi kerusukan tubuh berawal dari defisiensi konsumsi pangan. Metode FFQ Metode FFQ adalah metode semi kualitatif, dimana informasi tentang bahan makanan yang dikonsumsi hanya berupa nama sedangkan jumlahnya tidak secara tegas dibedakan. Setiap subjek yang menyatakan sering mengonsumsi makanan dan minuman tertentu, tidak selalu harus diuraikan lebih lanjut menjadi ukuran dan porsi yang dikonsumsi. Kronologi kerusukan tubuh berawal dari defisiensi konsumsi pangan (1) Kandungan gizi makanan rendah (2) Kadar zat gizi dalam jaringan menurun (3) Kadar zat gizi dalam cairan tubuh menurun (4) Menurunnya fungsi jaringan (5) Menurunnya aktifitas enzim (6) Terjadi perubahan fungsional jaringan (7) Muncul gejala kinis dan (8) Kelainan anatomii tubuh Kemudahan penggunaan FFQ Kemudahan penggunaan FFQ adalah karena jenis makanan yang ada dalam daftar sudah disusun dengan teratur menurut sumbernya. Makanan menurut sumbernya adalah makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran dan buah. Pembagian makanan yang demikian adalah yang lazim untuk susunan hidangan masyarakat di Indonesia Penggunaan metode semi-FFQ biasanya ditujukan jika ingin mengetahui asupan energi dan zat gizi terpilih spesifik. Misalnya seorang ahli gizi ingin mengetahui kontribusi energi terhadap makanan yang paling disukai konsumen. Pada kasus penganut diet penurunan berat badan dengan kontrol asupan energi yang sempurna maka harus dilakukan monitoring asupan energi asal makan dan minuman yang memiliki skor tertinggi. Makanan dan minuman dengan skor tertinggilah yang menjadi faktor penentu besarnya asupan energi. Akibatnya sangat dibutuhkan informasi tambahan berupa jumlah makanan untuk setiap kali dikonsumsi. Cara ini akan memudahkan ahli gizi atau konsultan gizi mengetahui asupan energi kliennya Dapat dilakukan kontrol asupan zat gizi spesifik protein dengan memakai metode semi FFQ. Metode FFQ dan Semi FFQ juga memiliki kekhususan dalam bentuk format yang sederhana dalam penggunaannya. Sederhana dan terarah untuk siapa saja yang menggunakan formulir FFQ. Kesederhanaan ini tertulis dalam bentuk format daftar makanan yang sudah tertulis jelas untuk ditanyakan. Formulir dalam bentuk pertanyaan tertutup (closed questions). Pada hampir semua formulir FFQ yang digunakan dalam survei konsumsi pangan yang memakai metode FFQ selalu menggunakan pertanyaan tertutup untuk nama makanan dan minuman. KondiSi ini akan dapat ditemui pada penilaian konsumsi pangan metode FFQ dengan studi pendahuluan atau survei pasar pendahuluan. Metode FFQ idealnya tidak dapat menghitung jumlah konsumsi harian. Kelemahan ini ditutupi dengan penggunaan metode Semi-FFQ, dengan mencantumkan porsi konsumsi dan bobot setiap porsi yang beredar di kalangan masyarakat. Perhitungan konsumsi harian diketahui berdasarkan hasil perkalian antara berat setiap porsi dengan frekuensi konsumsi. Hasilnya lalu dibagi dengan jumlah hari Contoh perhatikan beberpa contoh menggunakan formulir Semi FFQ diatas; • Subjek A konsumsi nasi pada nomor 1. Subjek memilih kolom ke-4 (>3 kali/hari). Ini artinya adalah 100 g x 3 = 300 gram sehari. • Subjek A konsumsi biskuit kolom 9 (2 kali sebulan). Ini artinya = 40 g x 2 = 80 / 30 = 2,6 gram sehari. • Subjek A Konsumsi roti putih kolom 6 (3-6 kali minggu). Ini artinya 75 g x 5 =375/7=53,7 g. LANGKA LANGKAH PENGGUNAAN FFQ 1. Baca seluruh isi formulir FFQ yang terdiri dari tiga kolom utama masing masing 2. Perkenalkan diri dan tujuan anda melakukan wawancara konsumsi pangan. 3. Tanyakan frekuensi makanan setiap bahan makanan yang ada pada daftar. Berikan kesempatan kepada responden atau subjek untuk menjawab tentang kekerapan konsumsi. Survey Konsumsi Pangan 175 4. Tulis jawaban respon 5. den dengan memberi tanda centang (√) pada kolom yang berkesesuaian. Ucapkan terimakasih untuk mengakhiri sesi wawancara. 6. Jumlahkan seluruh skor konsumsi pada baris akhir formulir FFQ. 7. Tentukan Skor Konsumsi Pangan Responden atau Subjek.