Anda di halaman 1dari 23

Keterbatasan Sistem

Akuntasi Biaya
Tradisional
Dosen Pengampu : Dr. I Gde Ary
Wirajaya, S.E., M.Si., Ak.
KELOMPOK 13
Kelompok 13

I Gede Andra Amartya Wardana Dipa 2007531200 (18)

Eva Ruth Julita Waer 2007531291 (29)


01 02
Sistem Biaya Kalkulasi Biaya Produk
Tradisional Tradisional

03

Keterbatasan Sistem
Akuntansi Tradisional
01
Sistem Biaya Tradisional
Sistem Biaya Tradisional

Dalam sistem akuntansi tradisional,


pembebanan biaya produksi dilakukan
atas biaya langsung dan tidak langsung
yang berhubungan dengan produk.
Secara tradisional, pembebanan biaya
atas buaya tidak langsung dilakukan
dengan menggunakan dasar
pembebanan secara menyeluruh atau per
departeman.
Sistem Biaya Tradisional

Untuk mengetahui apakah sistem biaya suatu


organisasi membutuhkan perbaikan, terdapat
beberapa karakteristik yg dpt digunakan sebagai
petunjuk yaitu :
 
• Operasi yg menggunakan tenaga kerja manusia
langsung telah digantikan mesin.

• Presentase biaya tak langsung menjadi bagian


besar dr total biaya.

• Banyak operasi yg dpt dilakukan dengan sedikit


intervensi manusia.
Kelebihan dan Kekurangan/Kelemahan Sistem Tradisional

1 Kelebihan
Kelebihan sistem akuntansi tradisional yaitu : Kelemahan 2
a) Mudah diaudit, karena jumlah cost driver
tidak terlalu banyak sehingga memudahkan
auditor melakukan proses audit. Kelemahan atau kekurangan sistem
tradisional Yaitu :
b) b) Mudah diterapkan karena tidak banyak
memakai cost driver dalam pengalokasian A) Sistem Tradisional tidak mencerminkan
biaya overhead pabrik, sehingga sebab akibat biaya karena hanya
memudahkan manajer melakukan mengakui volume produk dan jam kerja
perhitungan.
yang menjadi faktor timbulnya biaya.

B) Sistem Tradisional kurang menekankan


pentingnya siklus hidup produk.
02
Kalkulasi Biaya Produk
Tradisional
Kalkulasi Biaya Produk
Tradisional Berdasarkan
Aktivitas (ABC)
Cara perhitungan biaya baik biaya 
produksi maupun biaya produk yang
dimaksud biaya produk adalah biaya-
biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk memproduksi barang atau jasa
atau seluruh biaya untuk menghasilkan
produk yang siap jual.
Activity Based Costing

suatu pendekatan terhadap sistem


akuntansi yang memfokuskan pada aktivitas
yang dilakukan untuk memproduksi produk,
dimana aktivitas tersebut merupakan titik
akumulasi biaya yang mendasar
Kalkulasi Biaya Overhead Pabrik
Berdasar Aktivitas

biaya produksi yang tidak masuk dalam biaya


bahan baku maupun biaya tenaga kerja
langsung.
Tahap pertama pada identifikasi aktivitas, aktivitas yang luas dikelompokkan ke dalam 4
kategori aktivitas, yaitu :

Unit Level Activities Bacth Level


(tingkat unit) Activity(tingkat bacth)

Product Sustaining Facility Sustaining


Activities Activities.
Ilustrasi Kalkulasi Biaya Berdasar Aktivitas
Contoh kasus

Suatu perusahaan memproduksi dua jenis produk


yaitu produk A dan B. biaya bahan baku untuk  A =
Rp 600  dan B =150 . biaya upah langsung untuk A
=Rp 200 dan B = Rp 50. Unit produksi A = 200 unit
dan B = 100 unit aktivitas overhead pabrik aktual
yang berhubungan dengan ke-2 jenis produk  yaitu
disajikan dalam tabel dibawah
Berdasarkan tabel diatas maka kalkulasi biaya
produk  berdasar aktivitas dapat  di sajikan pada table
dibawah
Keterangan table 3 yaitu:
Biaya pemeliharaan produk A atau B =  Anggaran Biaya pemeriharaan mesin  /
aktivitas  x aktivitas overhead produk A atau B
Produk A        = Rp 250 / 500 jam  x  200 jam
                        = 100
Produk B         = Rp 250 /  500 Jam  x 100
                        = Rp 50
Biaya Penanganan Bahan                   =  Anggaran Biaya penanganan bahan  /
aktivitas  x aktivitas overhead produk A atau B
Produk A        = Rp 300 / 60 jam x 30
                        =Rp  150
Produk B         = Rp 300 / 60 jam x 20 =Rp  100
Biaya Persiapan mesin =   Biaya Anggaran persiapan mesin/ Aktivitas
Anggaran  x Aktivitas overhead produk A atau B
Produk A        = Rp 450 / 15 jam x 10
                        =Rp  300
Produk B         = Rp 450 / 15 jam x 5
03
KETERBATASAN SISTEM
AKUNTANSI BIAYA
TRADISIONAL
KETERBATASAN SISTEM AKUNTANSI
BIAYA TRADISIONAL

Sistem akuntansi biaya tradisional membuat distorsi


biaya sering terjadi sehingga keputusan yang
diambil manajemen menjadi tidak tepat, hal ini
disebabkan karena :
• Penggunaan jam kerja langsung satu-satunya alat
untuk dasar alokasi biaya overhead pada produk.

• Margin laba sulit dijelaskan.

• Titik berat hanya pada fase produksi, tidak termasuk


desain dan distribusi.

• Biaya fase desain dan distribusi masuk pada biaya


periode.
ACTIVITY BASED COSTING

Berdasarkan beberapa pengertian tentang


ABC System, dapat disimpulkan bahwa ABC
System adalah sistem akuntansi biaya dengan
cara mengumpulkan biaya dari aktivitas yang
terjadi lalu membebankan biaya aktivitas
tersebut ke produk/jasa. Informasi biaya
tersebut akan digunakan oleh manajemen
untuk perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan.
Tahapan ABC System

ada 2 tahap pada ABC System, tahap pertama


terdiri dari 4 langkah yakni penggolongan ke
berbagai aktivitas, pengasosiasian berbagai
biaya dengan berbagai aktivitas, penentuan
kelompok biaya yang homogen (cost pool)
dan penentuan tarif kelompok (pool rate).
Sedangkan pada tahap kedua meliputi
pelacakan biaya ke berbagai produk.
Manfaat Penerapan ABC System

ada beberapa manfaat dari penerapan ABC


System di perusahaan yakni :
• Sebagai penentu harga pokok produk
yang lebih akurat.

•Meningkatkan mutu pembuatan


keputusan.
• Menyempurnakan perencanaan strategik.

• Meningkatkan kemampuan yang lebih


baik dalam mengelola aktivitas yang
Melalui penyempurnaan yang
berkesinambungan.
AKTIVITAS

Aktivitas merupakan segala bentuk konsumsi


selama fase produksi dan fase lain dalam
perusahaan yang dilakukan dengan tujuan
menghasilkan produk yang dapat digunakan
oleh konsumen. Konsumsi atas sebuah
produk dapat berupa sumber daya manusia,
waktu, sarana dan prasarana.
Klasifikasi Aktivitas

ada 2kategori dari aktivitas yakni sebagai


berikut :
1.Aktivitas berlevel unit
Aktivitas berlevel unit adalah aktivitas yang dikerjakan
setiap kali 1 unit produk diproduksi. Besar kecilnya
aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah unit yang
diproduksi. Sebagai contoh, tenaga kerja langsung
dan jam mesin.
2. Aktivitas berlevel batch
Aktivitas berlevel batch adalah aktivitas yang besar
kecilnya dipengaruhi oleh jumlah batch yang
diproduksi. Sebagai contoh, biaya aktivitas setup
dan biaya penjadwalan produksi.

Anda mungkin juga menyukai