OLEH :
KELOMPOK 3
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
This study source was downloaded by 100000839503439 from CourseHero.com on 11-29-2022 18:12:55 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/82181452/AKPRI-C2-Kelompok-3-Pembuatan-Keputusan-Kelompokdocx/
PEMBAHASAN
This study source was downloaded by 100000839503439 from CourseHero.com on 11-29-2022 18:12:55 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/82181452/AKPRI-C2-Kelompok-3-Pembuatan-Keputusan-Kelompokdocx/
anggota yang lain dalam kelompok, tetapi tidak mencakup peranan
informal dan peranan drama. Kerja kelompok dalam membangun
peranan melalui sebuah proses evolusioner dimulai ketila tim
pertarma kali dibentuk. Kelompok mungkin dibentuk ulang melalui
langkah-langkah formatif ketika mereka mengimplementasikan
penyesuaian tentang peranan untuk memperbaki kinerja kelompok.
4. Rapat
Rapat dapat dilakukan dalam bermacam cara berdasarkan pada
sasaran yang diinginkan dan tingkat struktur yang dapat diterima,
a. Interaksi Kelompok. Rapat umumnya tidak statis, tetapi rapat
tunggal merupakan salah satu yang menuntut anggota kelompok
untuk melakukan banyak interaksi.
b. Aktivitas pra-rapat, idealnya dicapai sebelum seluruh partisipan
rapat terlibat. Aktivitas ini digunakan untuk menentukan arah dan
fokus dari rapat, mengundang individu yang tepat untuk hadir dan
menjalankan rapat dengan efektif.
c. Aktivitas Rapat, terdiri dari 3 subproses :
a) Fase mulai , tindak lanjut langsung dari beberapa aktivitas
pra-rapat dan memungkinkan partisipan untuk menelaah dan
berkomentar tentang agenda rapat dan jadwal. Aktivitas ini
meliputi : pemantauan, aktivitas proses seputar, aktivitas
tugas, dan pencatatan.
b) Berlangsung
c) Tahap selesai, berusaha memastikan bahwa anggota
kelompok mempunyai pemahaman tentang apa yang telah
dicapai dalam rapat dan sebaiknya memasukkan umpan balik
informasi yang diperoleh dari seluruh anggota kelompok.
d. Aktivitas pasca-rapat, meliputi penciptaan dan distribusi
dokumen untuk memastikan seluruh partisipan mempunyai
catatan serupa tentang aktivitas rapat, menjaga perulangan
umpan balik guna memberikan saluran input tambahan pada hasil
rapat, dan komunikasi berkaitan dengan rapat selanjutnya.
e. Proses Kelompok Terstruktur, menggunakan satu dari beberapa
pendekatan untuk memberikan pendekatan terstruktur terhadap
This study source was downloaded by 100000839503439 from CourseHero.com on 11-29-2022 18:12:55 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/82181452/AKPRI-C2-Kelompok-3-Pembuatan-Keputusan-Kelompokdocx/
proses solusi. Metode yang paling umum digunakan yakni “Teknik
Kelompok Nominal” :
1) Masing-masing anggota secara diam menghasilkan daftar
respon sendiri terhadap tugas kelompok.
2) Mencatat ide masing masing anggota, satu per satu secara
berputar.
3) Masing masing partisipan menyampaikan suara berdasarkan
jumlah respons terbatas yang dipilih dari kumpulan daftar
respons.
4) Melibatkan diskusi terbuka, klarifikasi, dan evaluasi ide.
5) Voting kedua dan final tentang sekumpulan respons diskusi.
5. Adaptasi Kelompok terhadap Perubahan Lingkungan
Teori Strakturasi Adaptif dapat berfungsi sebagai alat untuk
memahami bagaimana kelompok beradaptasi terhadap struktur baru
ini. Struktur adalah aturan dan penggunaan faktor sumber daya untuk
menghasilkan dan mendukung sistem. Bermacam-macam struktur
digerkenalkan ke dalam kelompok untuk mencari yang paling tepat
bagi kelompok dengan cara yang paling dapat diterima. Apropriasi
merujuk pada cara dengan mana struktur diadaptasi oleh kelompok
untuk digunakan sendiri selama produksi, sementara reproduksi
struktur (atau penegasan) secara kontinu selama interaksi kelompok
disebut strukturasi.
6. Teori Interaksi Waktu dan Kinerja
McGrath memperkenalkan sebuah teori waktu, interaksi, dan
kinerja dengan tujuan khusus yaitu untuk mengintegrasikan literatur
kelompok kecil yang terpecah-pecah ke dalam sebuah teori integratif
tunggal tentang bagaimana kelompok berperilaku dan bagaimana
perilaku ini dipengaruhi oleh kumpulan faktor-faktor lingkungan,
teknologi, sosiologis, dan psikologis. Teori ini didasarkan pada riset
terbaru yang berhubungan dengan dinamika perubahan keanggotaan,
teori-teori komunikasi, dan teori strukturasi adaptif.
B. ISU METODELOGIS DALAM RISET KELOMPOK
This study source was downloaded by 100000839503439 from CourseHero.com on 11-29-2022 18:12:55 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/82181452/AKPRI-C2-Kelompok-3-Pembuatan-Keputusan-Kelompokdocx/
penggunaan kelompok ad hoc dalam eksperimen untuk membangun
teori yang berkaitan dengan kelompok natural. Kelompok ad hoc
dibentuk berdasarkan kebutuhan untuk melakukan tugas spesifk.
Dalam lingkungan keria, kelompok tersebut jarang ditemui. Akan
tetapi, kelompok biasanya dibentuk untuk bekerja untuk periode waktu
tertentu guna memecahkan masalah tertentu. Kelompok terakhir ini
dianggap sebagai kelompok natural di mana mereka menunjukkan
seperti apa norma kelompok dan mereka memberikan lingkungan
yang berhubungan dengan dinamika kelompok. Pada riset
sebelumnya menunjukkan hasil bahwa kelompok natural memberikan
hasil yang agak berlawanan dengan eksperimen yang menggunakan
kelompok ad hoc.
2. Keanggotaan dan Komposisi Kelompok
Mencapai jumlah subjek yang memadai selanjutnya diperumit oleh
kebutuhan penggunaan kelompok natural versus kelompok ad hoc.
Penggunaan kelompok natural membutuhkan sebuah studi tipe
longitudinal yang memberikan waktu memadai bagi kelompok untuk
membangun protokol dan peranan penting sclama proses
entrainment. Dinamika yang disebabkan oleh perubahan keanggotaan
semakin mempersulit eksperimen yang tidak dirancang atau
dipersiapkan guna menangani perubahan. Kesulitan ini menjadi
keterbatasan potensial untuk temuan riset.
Perhatian selanjutnya muncul dari keinginan untuk mengacak
penugasan anggota kelompok versus anggota yang diinginkan untuk
memaksimumkan keragaman keanggotaan versus teori kelompok
yang menunjukkan kelompok biasanya memillh anggota mereka
sendiri sebelum pembentukan dan proses seleksi ini adalah
komponen penting bagi evolusi kelompok.
C. MASALAH RISET KELOMPOK DALAM BIDANG AKUNTANSI/
AUDITING
Riset akuntansi perilaku yang berhubungan dengan pengambilan
keputusan kelompok dapat dikategorikan ke dalam empat area:
a) Pengkajian kinerja kelompok kerja seperti bagaimana kelompok kerja
membutuhkan perubahan dalam lingkungan kerja.
b) Penyelesaian proses tinjauan kertas keria dalam lingkungan auditing.
This study source was downloaded by 100000839503439 from CourseHero.com on 11-29-2022 18:12:55 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/82181452/AKPRI-C2-Kelompok-3-Pembuatan-Keputusan-Kelompokdocx/
c) Penggunaan pengambilan keputusan kelompok rekan sejawat dalam
lingkungan akuntansi.
d) Dampak integrasi kemunculan komputerisasi teknologi kelompok.
1. Kinerja Kelompok Kerja
Salah satu area menarik yang muncul dalam riset ini adalah
ketertarikan terhadap kinerja relatif kelompok kooperatif versus non-
kooperatif. Masalah kinerja kelompok kooperatif versus non-kooperatif
dirasakan berhubungan erat dengan kompleksitas tugas dan
kompleksitas koordinasi khusus. Kompleksitas koordinatif adalah sifat dan
bentuk atau hubungan antara serangkaian input, isyarat informasi,
produk, dan aksi. Kompleksitas koordinatif dipahami sebagai hal yang
sama dengan interdependensi tugas ketika ditemukan bahwa kelompok
kooperatif melampaui kelompok non-kooperatif ketika tugas sangat
interdependen.
This study source was downloaded by 100000839503439 from CourseHero.com on 11-29-2022 18:12:55 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/82181452/AKPRI-C2-Kelompok-3-Pembuatan-Keputusan-Kelompokdocx/
dan dapat membentuk ulang cara bagaimana kerja akuntansi dan
manajemen dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan Lubis Arfan. 2010. Akuntansi Keperilakuan Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
This study source was downloaded by 100000839503439 from CourseHero.com on 11-29-2022 18:12:55 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/82181452/AKPRI-C2-Kelompok-3-Pembuatan-Keputusan-Kelompokdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)