Anda di halaman 1dari 27

DASAR DARI PERILAKU

KELOMPOK & KERJA TIM


MATA KULIAH : STRUKTUR & PERILAKU ORGANISASI
DOSEN PENGAMPU : DR. YUDI WAHYUDIN SUWANDI, S.E., M.SI.

Diajukan untuk memenuhi kewajiban tugas perkuliahan

KELOMPOK 1
ERWIN YULIANTO | NIM : A22220013
RIDA HARDIANTI | NIM : A22220012
NEDYA PRADANA PURNAMA | A22229006

Program Studi Magister Manajemen


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas
Bandung
© 2022
DEFINISI
01 PERILAKU KELOMPOK

KLASIFIKASI
02 KELOMPOK

TAHAP-TAHAP
03

STRUKTUR & PERILAKU ORGANISASI


PEMBENTUKAN KELOMPOK

PERBEDAAN
04 KELOMPOK & TIM KERJA

PROPERTY KELOMPOK
05
PERANAN, NORMA, STATUS
PROPERTY KELOMPOK
06 BESARAN, KEKOMPAKAN &
Daftar Isi KERAGAMAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
07
KELOMPOK
Definisi Perilaku Kelompok
Robbins & Judge (2022) mendefinisikan Kelompok sebagai dua atau lebih individu
yang berinteraksi dan saling bergantung (interdependency) untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu.

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang


berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal
satu dengan yang lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok
tersebut (Mulyana, 2007)

Kelompok menurut Slamet (2003) adalah dua atau lebih orang yang berhimpun
atas dasar adanya kesamaan, berinteraksi melalui pola / struktur tertentu guna
mencapai tujuan bersama, dalam kurun waktu yang relative panjang

Koentjaraningrat (1990) dalam Soekanto (2009) menyatakan bahwa Kelompok


merupakan suatu masyarakat kecil yang saling berinteraksi antar anggotanya yang
diatur oleh adat istiadat dan sistemsistem norma tertentu secara kontinyu serta
adanya rasa identitas yang mempersatukan semua anggotanya.
Studi Kasus
Coldplay hingga Rolling Stone Bakal Gelar Konser di JIS (PR, 2022)
Direktur Utama PT JakPro, Widi Amanasto mengatakan kontrak dengan The
Rolling Stone dan Coldplay baru akan disepakati pada Januari 2023.
“Kemungkinan Januari 2023, kita sudah akan deal kontrak Rolling Stone masuk
JIS juga dan satu lagi Coldplay.”

Rolling Stones adalah salah satu band rock paling sukses di dunia yang dibentuk di London pada tahun 1962.
Grup ini telah menjual lebih dari 240 juta album di seluruh dunia dengan nilai sekitar € 850 Juta. Apa yang
membuat grup itu begitu luar biasa dan membuat mereka tetap bersama selama hampir 60 tahun meskipun
banyak perseteruan publik ?

KOHESI adalah kekuatan tak terlihat yang membuat kelompok tetap bersama dan merupakan dasar untuk
kinerja tinggi sebagai satu kesatuan. Kohesi awal datang dari kelompok yang menghabiskan banyak waktu
bersama. Band Rolling Stones hidup, bermain, dan pergi kemana-mana bersama, serta menumpuk di
belakang van bersama perlengkapan mereka. Berbagi pengalaman dan terutama kesuksesan awal
membantu memperkuat kecocokan tim satu sama lain. Kohesi tumbuh saat tim menyadari bahwa setiap
anggota band adalah master instrumen atau suaranya sendiri.
Syarat-Syarat Terbentuknya Kelompok
1. Terdapat faktor yang dimiliki bersama sebagai pengikat, seperti
tugas, atasan, nasib, hobi dan sebagainya sehingga hubungan
antar anggota menjadi erat.

2. Setiap anggota termotivasi untuk bergabung karena sadar bahwa


dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.

3. Ada hubungan timbal balik (interaksi) antara anggota yang satu


dengan anggota yang lain.

4. Berstruktur dan berproses.


Motivasi Bergabung Dalam Kelompok
1. Teori Kedekatan, Individu berafiliasi satu sama lain karena kedekatan jarak
geografis.
2. Teori Formasi Kelompok, Teori ini terdiri dari tiga elemen yaitu aktivitas, interaksi,
dan perasaan.
a. Semakin banyak aktivitas bersama, semakin tinggi interaksi dan semakin kuat
perasaan seseorang (disukai atau tidak disukai)
b. Semakin tinggi interaksi, semakin banyak aktivitas bersama, dan semakin kuat
perasaannya,
c. Semakin kuat perasaan seseorang terhadap orang lain, semakin banyak
aktivitas dan interaksi bersama.
3. Teori Keseimbangan, Beberapa orang saling tertarik karena mereka memiliki sikap
yang sama terhadap obyek relevan dan tujuan.
a. Individu X akan berkelompok dengan individu Y karena persamaan sikap dan
nilai (agama, poltik, gaya hidup, pekerjaan)
b. Ketika hubungan terbentuk, mereka berjuang mempertahankan
keseimbangan antara atraksi dan kesamaan sikap.
c. Jika terjadi ketidakseimbangan, dilakukan usaha untuk memperbaikinya. Jika
tidak dapat diperbaiki, hubungan akan berakhir.
d. Kedekatan dan interaksi ikut berperan dalam teori keseimbangan
Klasifikasi Kelompok
Kelompok Formal
merupakan sebuah
kelompok kerja yang
ditunjuk dan ditentukan
oleh Struktur
Organisasi dengan
penugasan kerja dan
pekerjaan yang
ditetapkan oleh
Deskripsi Jabatan.

Kelompok Informal
merupakan kelompok
yang tidak ditentukan
oleh Struktur
Organisasi dan muncul
sebagai respons
terhadap kebutuhan
seperti Klub sosial atau
Kelompok minat.
Studi Kasus

Kelompok Formal Prodi Teknik Informatika


Berdasarkan Struktur Organisasi
Fakultas Teknik
Universitas Langlangbuana Kelompok Informal MNC Peduli
(Unla, 2022) Berdasarkan Kepentingan
Bantuan Kemanusiaan
Untuk Masyarakat Terdampak Bencana
GEMPA BUMI CIANJUR
(iNewsJabar, 2022)
Tahapan Pembentukan Kelompok
Grup sementara dengan tenggat waktu terbatas
melewati urutan tindakan sesuai dengan Model
Punctuated-Equilibrium terbagi ke dalam 3 fase.

Tahapan dalam model meliputi :


1. Fase 1 : Menetapkan arah kelompok. Kelompok
cenderung berdiam diri atau terpaku pada
tindakan tertentu (periode inersia). Biasanya
memakan waktu separuh jalan dari waktu yang
telah ditentukan. Diakhiri dengan transisi, yaitu
ledakan perubahan yang terkonsentrasi dengan
Model Ekuilibrium Tersela mengadopsi perspektif baru
(Punctuated Equilibrium Model / PEM) 2. Fase 2 : Keseimbangan baru atau kurun waktu
Robbins & Judge (2022) inersia baru dan menjalankan rencana yang
dibentuk pada periode transisi
3. Fase 3 : Tujuan Tercapai
Tahapan Pembentukan Kelompok

Model 5 Tahap (Five Stages Model)


1. Tahap Pembentukan (Forming). Tahap awal ini ditandai ketidakpastian atas tujuan,
struktur dan kepemimpinan. Tahap ini selesai ketika anggota merasa menjadi bagian dari
kelompok.
2. Tahap Perkembangan (Storming). Seperti diindikasikan istilahnya (ribut), ditandai oleh
konflik dan konfrontasi. Ketika tahap ini selesai terdapat kepastian strukur.
3. Tahap Normalisasi (Norming). Tahap ini struktur menjadi solid, kohesivitas tinggi,
perbedaan menjadi Kerjasama
4. Tahap Berkinerja (Performing). Tahap ini struktur organisasi
sudah berfungsi dan fokus pada penyelesaian tugas.
5. Tahap Pembubaran (Adjourning). Untuk proyek tim atau
tugas dengan tujuan khusus, saat tujuan tercapai kelompok
akan membubarkan diri atau memiliki komposisi baru dan
tahapan dimulai dari awal.
Perbedaan Kelompok Formal & Informal
Perbedaan Kelompok Kerja & Tim Kerja
Robbins & Judge (2022), mendefinisikan :
1. Kelompok Kerja (workgroup) : Kelompok yang berinteraksi terutama untuk
berbagi informasi dan mengambil berbagai keputusan untuk membantu setiap
anggota bekerja dalam area tanggung jawabnya
2. Tim Kerja (work team) : Kelompok yang upaya-upaya individunya
menghasilkan kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukan-masukan
individual.
Jenis-Jenis Tim Kerja
1. Tim Penyelesaian Masalah, yaitu kelompok yang terdiri 5-12
karyawan dari departemen yang sama untuk bertemu selama
beberapa jam dalam seminggu untuk mendiskusikan cara
memperbaiki kualitas, efisiensi dan permasalahan di lingkungan kerja
2. Tim Kerja Swakelola, yaitu sekelompok karyawan yang
bertanggungjawab untuk mengelola dan menghasilkan barang atau
jasa untuk pelanggan internal atau eksternal.
3. Tim Lintas Fungsi, yaitu tim yang aggota-anggotanya terdiri dari
individu-individu dari berbagai departemen atau fungsi tertentu.
4. Tim Virtual, yaitu tim yang anggotanya
berada pada lokasi yang berjauhan, dan
mereka berkomunikasi jarak jauh melalui
peralatan elektronik seperti , konferensi via
telepon dan video, fax., dan internet.
Properti / Variabel Struktur Kelompok
Beberapa properti dari Struktur Kelompok yang menentukan adalah : Robbins &
Judge (2022)

1. Kepemimpinan (Leadership) : seseorang yg memiliki jabatan dalam kelompok


2. Peran (Roles), sekumpulan pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang
menempati / menduduki posisi tertentu dalam unit sosial.
3. Norma (Norm), standar perilaku yang dapat diterima dan dibagikan oleh para
anggota kelompok yang mengungkapkan apa yang harus mereka lakukan dan
apa yang tidak boleh dilakukan dalam keadaan tertentu.
4. Status, posisi atau peringkat yang ditentukan secara sosial yang diberikan
kepada kelompok atau anggota kelompok lain (Penentuan Status : Kekuasaan
/ Kewenangan, Kompetensi & Kebermanfaatan, Karakteristik & Keluarga).
5. Ukuran (SIze), besar kecilnya jumlah anggota dalam kelompok
6. Kepaduan (Cohesiveness), ikatan bersama yang mendorong anggota
kelompok untuk bekerja sama dan tetap berada di dalam kelompok.
7. Keragaman (Diversity), keanekaragaman / heteroginisitas pengetahuan,
keterampilan, perilaku dan budaya dari anggota yang membentuk kelompok.
Studi Kasus
Konflik Peran : Situasi di mana seorang individu dihadapkan pada ekspektasi peran yang berbeda
Konflik Antar Peran : Situasi dimana harapan dari individu yang berbeda dan kelompok yang terpisah
bertentangan
Contoh Konflik Peran :

Seorang murid mengajar Ibu mengambil alih pekerjaan


teman-temannya untuk Ayah dalam mencari nafkah
menggantikan guru yang
berhalangan hadir
Buruh menuntut majikan untuk
menaikan gaji
Studi Kasus
Norma : Standar perilaku yang dapat diterima dan dibagikan oleh para anggota kelompok

Contoh Standar Norma yang diterima oleh lingkungan :


Sebuah pernyataan yang diklaim dari 'orang dalam' di industri hiburan Korea
terungkap di sebuah forum di Korea. Mengutip dari Koreaboo, dia awalnya
menyoroti RM BTS. Dia menulis, RM adalah orang yang penuh sopan dan
beretika, juga rendah hati, meskipun dia adalah leader dari boy group terbesar
di dunia saat ini. Dari semua anggota BTS, orang dalam industri Korea bilang
Kim Namjoon atau RM (Rap Monster) adalah yang paling ramah dan beretika.

Contoh Norma yang tidak baik :


ARMY Indonesia menilai konten berita dari InsertLive melanggar hak privasi V BTS. Diketahui bahwa BTS mendapat nominasi
dan diundang di acara penghargaan Grammy Award 2022 di Amerika Serikat. Pada saat di belakang panggung, V BTS yang
tengah merokok dikuntit oleh Sasaeng (fans fanatik) dan memotret Kim Tae Hyung yang tengah merokok.
Saat foto tersebut menyebar, Insert Live memberitakan foto yang
diambil Sasaeng dengan tajuk melanggar hak privasi Kim Tae
Hyung. Tidak terima dengan pemberitaan yang dibawakan oleh Insert
Live, para ARMY Indonesia bereaksi untuk membela idol mereka
sebagai bentuk perlindungan. ARMY memberikan voting dislike pada
profil Insert Live di Google hingga mendapat persentase 1%.
Studi Kasus
Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja (Deviant Workplace Behavior) : perilaku yang melanggar norma-
norma organisasi secara signifikan sehingga mengancam kenyamanan organisasi atau anggotanya.
Seringkali disebut perilaku anti sosial atau ketidaksopanan di tempat kerja.
Contoh Perilaku Menyimpang :

Analogi
Garis Lurus
Kohesivitas / Kepaduan Kelompok
1. Keberhasilan dalam mencapai tujuan / target

2. Status dan kebanggaan kelompok

3. Penyelesaian perbedaan

4. Kecocokan terhadap norma-norma kelompok

5. Daya tarik pribadi (kharisma, aura)

6. Persaingan antar kelompok

7. Pengakuan dan penghargaan


Studi Kasus
Status & Interaksi Grup, Orang cenderung menjadi lebih asertif (keterampilan dalam berkomunikasi)
ketika mereka berusaha mencapai status yang lebih tinggi dalam suatu kelompok.Mereka lebih sering
berbicara, lebih banyak mengkritik, lebih banyak memberi perintah dan lebih sering menginterupsi
orang lain.
Contoh Kekompakan Tim / Kelompok Tanpa Melihat Status :
Meski pada duel pertama sukses mengamankan poin dari Ghana, demi
memupuk kebersamaan, Cristiano Ronaldo melakukan makan malam
bersama Tim Portugal.

Pada saat ini, Christiano Ronaldo sedang berada dalam tekanan karena
wawancara terkait Manchester United. Dia juga digosipkan bermasalah
dengan rekannya di tim nasional, seperti Bruno Fernandes.
Hubungan Antara Keterpaduan Kelompok,
Norma Kinerja & Produktivitas
Apa yang dapat dilakukan untuk mendorong kekompakan kelompok ?
Robbins & Judge (2022)
1. Membuat kelompok menjadi lebih kecil
2. Mendorong kesepakatan dengan tujuan kelompok
3. Meningkatkan waktu yang dihabiskan anggota bersama
4. Meningkatkan status kelompok dan berbagi kesulitan yang
dirasakan
5. Merangsang persaingan dengan kelompok lain
6. Memberikan penghargaan kepada kelompok daripada anggota
individu,
7. Secara fisik mengisolasi kelompok

Luthans (2006) merekomendasikan beberapa Tindakan agar tim menjadi lebih efektif, seperti :
1. Jumlah anggota dalam tim dipertahankan kecil
2. Anggota dipilih berdasarkan motivasi dan kompetensinya
3. Terdiri orang-orang dengan tipe keterampilan yang berlainan dan bersifat komplementer
4. Mempunyai komitmen pada tujuan bersama
5. Menjabarkan tujuan bersama menjadi tujuan kinerja berbasis SMART
6. Tugas-tugas dirancang secara interdependen
7. Menjadikan kelompok terlihat ”eksklusif” sehingga anggota menjadi senang jika dilibatkan.
8. Kohesivitas kelompok ditingkatkan.
Studi Kasus
Perilaku Produktif adalah suatu tindakan yang konstruktif, imaginatif, kreatif dari individu atau
kelompok dalam suatu organisasi atau lingkungan yang dapat memberikan kontribusi yang nyata dan
signifikan terhadap lingkungan kerja dan lingkungan sosial

Contoh Perilaku Produktif :


Piala Dunia : Mengapa Suporter Jepang Bersih-bersih Setelah Pertandingan ? (Kompas, 2022)
Disfungsi Kelompok dan Tim
1. Pelanggaran norma kelompok, dapat menghasilkan perilaku anti sosial, seperti
pelecehan seksual, berbohong, korupsi, absensi.

2. Ambiguitas peran, terjadi ketika karyawan “tidak tahu apa yang harus
dilakukan”.

3. Konflik Peran, terjadi jika terdapat tekanan “demi kelompok”, seseorang


diminta melakukan sesuatu di luar kemampuan dan bertentangan dengan nilai
pribadinya.

4. Kemalasan Sosial, terjadi bila anggota mengurangi upaya dan tingkat kinerja
ketika mereka melakukan fungsinya sebagai anggota kelompok.
Studi Kasus
Kemalasan Sosial (Social Loafing), kecenderungan individu untuk mengeluarkan lebih sedikit usaha
saat bekerja secara kolektif daripada saat sendirian.
Contoh Kemalasan Sosial
Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19, seluruh pelajar di
Indonesia wajib untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

Social Loafing didefinisikan sebagai menurunnya motivasi dan usaha


seseorang saat bekerja secara bersama dalam kelompok jika dibandingkan
dengan saat mereka bekerja secara individual (Baron & Byrne, 2000).
Social Loafing menjadi penghambat mahasiswa
untuk mengerjakan tugas-tugas dalam sistem
bekerja dalam berkelompok. Kemunculan Social
Loafing memang turut menjadi keresahan untuk
mahasiswa yang sedang dikejar tugas secara
berkelompok. Lebih lagi, mereka tidak bisa
bertemu satu sama lain. Sehingga, sulit untuk
menghubungi jika ada anggota yang hilang tanpa
kabar begitu saja dan hanya menerima hasil.
Prestasi Kelompok
Faktor-faktor yang menentukan prestasi kelompok :
• Strategi Organisasi
• Struktur Delegasi Wewenang
• Kebijakan / Peraturan
• Tren Sistem & Teknologi Informasi
• Proses Seleksi / Rekrutmen Tenaga Kerja
• Penilaian Prestasi & Remunerasi
• Budaya Organisasi
• Faktor Lingkungan Fisik (Kantor / Gedung)
• Kompetensi (Pengetahuan, Keterampulan, Perilaku)
• Karakteristik / Kepribadian
Pengambilan Keputusan Kelompok
Kelompok pembuat keputusan dapat digunakan secara luas dalam organisasi, tetapi
apakah keputusan kelompok lebih disukai daripada keputusan yang dibuat oleh
individu saja ?
Kekuatan Pengambilan Keputusan Kelompok :
1. Keputusan kelompok menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap
dengan menggabungkan sumber daya dari beberapa individu.
2. Kelompok membawa lebih banyak input serta heterogenitas ke dalam proses
pengambilan keputusan melalui keragaman pandangan.
3. Kelompok membuka peluang untuk mempertimbangkan lebih banyak pendekatan
dan alternatif.
4. Kelompok meningkatkan penerimaan solusi.
Kelemahan Pengambilan Keputusan Kelompok :
1. Keputusan kelompok memakan waktu karena kelompok biasanya
membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai solusi.
2. Ada tekanan kesesuaian terhadap keinginan satu atau Sebagian
anggota kelompok untuk diterima dan dianggap sebagai aset.
3. Kelompok dapat meredam ketidaksepakatan yang terbuka.
4. Diskusi kelompok bisa didominasi oleh satu atau beberapa anggota
kelompok.
Daftar Pustaka
Gensindo, 2020, Orang Dalam Industri Korea Ungkap Perilaku Para Idol K-pop, dari BTS hingga TWICE,
https://gensindo.sindonews.com/read/149814/700/orang-dalam-industri-korea-ungkap-perilaku-para-idol-k-pop-dari-bts-hingga-
twice-1598872092, diakses pada tanggal 02 Desember 2022

iNewsJabar, 2022, MNC Peduli dan Lotte Mart Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur, https://jabar.inews.id/berita/mnc-
peduli-dan-lotte-mart-salurkan-bantuan-untuk-korban-gempa-cianjur, diakses pada tanggal 29 November 2022

Kompas, 2022, Mengapa Suporter Jepang Bersih-bersih Setelah Pertandingan ?,


https://www.kompas.com/global/read/2022/11/27/141100970/piala-dunia--mengapa-suporter-jepang-bersih-bersih-setelah-
pertandingan-, diakses pada tanggal 02 Desember 2022

PortalYogya, 2022, Rating INSERT LIVE Anjlok 1% di Google Setelah Diamuk ARMY karena Pelanggaran Hak Privasi V BTS,
https://www.portalyogya.com/kpop/pr-2083154585/rating-insert-live-anjlok-1-di-google-setelah-diamuk-army-karena-pelanggaran-
hak-privasi-v-bts, diakses pada tanggal 02 Desember 2022

PR, 2022, Coldplay hingga Rolling Stone Bakal Gelar Konser di JIS, https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-015506378/coldplay-
hingga-rolling-stone-bakal-gelar-konser-di-jis, diakses pada tanggal 29 November 2022

Robbins, Stephen P., Judge, Timothy A., 2022, Organizational Behavior, Eighteenth Edition, Pearson

Unla, 2022, Struktur Organisasi INFORMATIKA, https://if-unla.web.id/informatika/user/struktur.php, diakses pada tanggal 29 November
2022
T E R I M A
K A S I H

Anda mungkin juga menyukai